• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

ini merupakan langkah-langkah teknik analisis data:

1. Menentukan skor

Menentukan skor dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing jawaban. Kemudian membuat tabulasi data dan penghitungan skor masing-masing subjek dan menghitung total skor masing-masing item.

2. Pengolahan data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program komputer SPSS 16.

3. Kategorisasi

Pengkategorian disusun berdasarkan distribusi normal dengan kategorisasi jenjang. Tujuan kategorisasi adalah menempatkan subjek dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2007).

Norma kategorisasi berpedoman pada Azwar (2007) yang mengelompokkan tingkat kesiapan subjek penelitian terhadap pernikahan dalam lima kategori dengan norma kategorisasi sebgai berikut:

Tabel 7 Norma Kategorisasi

Perhitungan Skor Keterangan

 + 1,5< X item Tinggi Sekali  + 0,5< X item ≤  + 1,5 Tinggi

 - 0,5< X item ≤  + 0,5 Cukup  - 1,5< X item ≤  - 0,5 Rendah

X item ≤  - 1,5 Rendah Sekali

Keterangan :

X maksimum teoritik : skor tertinggi dalam skala X minimum teoritik : skor terendah dalam skala

 (standart deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

 (mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi atau rendahnya skor kesiapan mahasiswa secara umum dalam penelitian ini dengan N=29, diperoleh dengan penggolongan melalui perhitungan sebagai berikut:

X minimum teoritik : 1 x 29 = 29 X maximum teoritik : 4 x 29 = 116 Luas Jarak : 116 – 29 = 74 Standar Deviasi () : 74 : 6 = 12

Di bawah ini disajikan norma kategorisasi kesiapan mahasiswa BK angkatan 2012 dalam menghadapi pernikahan dalam tabel 7.

Tabel 8 Norma Kategorisasi

Kesiapan Menikah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Perhitungan Skor Kategori

 + 1,5< X item 72,5+ (1,5 x 12) < X item <90,5 Sangat Siap  + 0,5< X item ≤  + 1,5 72,5+ (0,5 x 12) < X item ≤ 72,5+ (1,5 x 12) 78,5 - 90 Siap  - 0,5< X item ≤  + 0,5 72,5- (0,5 x 12) < X item ≤ 72,5+ (0,5 x 12) 66,5 - 78 Cukup Siap  - 1,5< X item ≤  - 0,5 72,5 –(1,5 x 12) < X item ≤ 72,5- (0,5 x 12) 64,5 - 66 Kurang Siap X item ≤  - 1,5 X item ≤ 72,5 – (1,5 x 12) 64 Sangat Kurang Siap

4. Kategorisasi skor item

Kategori skor dari setiap item dalam skala penelitian dilakukan untuk mendapatkan item-item skala yang akan dijadikan dasar dalam menyusun topik-topik bimbingan keluarga.

Norma kategorisasi berpedoman pada Azwar (2007) yang mengelompokkan tingkat kesiapan subjek penelitian terhadap pernikahan dalam lima kategori dengan norma kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 9 Norma Kategorisasi

Perhitungan Skor Keterangan

 + 1,5< X item Sangat Tinggi  + 0,5< X item ≤  + 1,5 Tinggi

 - 0,5< X item ≤  + 0,5 Cukup  - 1,5< X item ≤  - 0,5 Rendah

X item ≤  - 1,5 Rendah Sekali Keterangan :

X maksimum teoritik : skor tertinggi dalam skala X minimum teoritik : skor terendah dalam skala

 (standart deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

 (mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan skor item. Kategorisasi tinggi dan rendahnya item-item secaara keseluruhan dalam penelitian ini dengan N=56, diperoleh dengan penggolongan melalui perhitungan sebagai berikut:

X minimum teoritik : 1 x 56 = 56 X maximum teoritik : 4 x 56 = 224 Luas Jarak : 224 – 56 = 168

Mean teoritik : (224 + 56) : 2 = 140

Di bawah ini disajikan norma kategorisasi skor item kesiapan mahasiswa BK angkatan 2012 dalam menghadapi pernikahan dalam tabel 9.

Tabel 10

Norma Kategorisasi Skor Item

Kesiapan Menikah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma

Perhitungan Skor Kategori

 + 1,5< X item 140 + (1,5x28)< X item < 182 Sangat Tinggi  + 0,5< X item ≤  + 1,5 140 + (0,5x28)< X item ≤ 140 + (1,5x28) 154 – 182 Tinggi  - 0,5< X item ≤  + 0,5 140 –(0,5x28)< X item ≤ 140 + (0,5x28) 126 – 153 Cukup  - 1,5< X item ≤  - 0,5 140 –(1,5x28)< X item ≤ 140 – (0,5x28) 98 – 125 Rendah X item ≤  - 1,5 X item ≤ 140 – (1,5x28) ≤ 97 Rendah Sekali

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini memuat jawaban dari masalah penelitian. Penyajian hasil penelitian. Penyajian hasil penelitian dan pembahsan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kesiapan Menikah pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Berdasarkan perolehan data yang dikumpulkan dari 29 pernyataan skala kesiapan menikah, dilakukan analisis data dengan teknik persentase dan disajikan dalam tabel 10 dan dalam grafik 1.

Tabel 11

Kategorisasi Kesiapan Menikah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skor Kategori Jumlah Persentase

<90,5 Sangat Siap 27 48% 78,5 – 90 Siap 26 46% 66,5 – 78 Cukup Siap 3 6% 64,5 – 66 Kurang Siap - - 64 Sangat Kurang Siap - - Total 56 100%

Grafik 1.

Profil Kategorisasi Kesiapan Menikah pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Berdasarkan tabel 9 dan grafik 1, tampak bahwa:

a. Terdapat 27 mahasiswa (48%) yang memiliki kesiapan pernikahan tinggi sekali. Dengan kata lain mahasiswa memiliki emosi, usia, kemampuan bersosialisasi, peran dan kemampuan situasional yang sangat baik/tinggi dalam menghadapi pernikahan.

b. Terdapat 26 mahasiswa (46%) yang memiliki kesiapan pernikahan tinggi. Dengan kata lain mahasiswa memiliki emosi, usia, kemampuan bersosialisasi, peran dan kemampuan situasional yang baik/tinggi dalam menghadapi pernikahan.

c. Terdapat 3 mahasiswa (6%) yang memiliki kesiapan pernikahan cukup. Dengan kata lain mahasiswa memiliki emosi, usia,

0 5 10 15 20 25 30 Sangat Kurang Siap

Kurang Siap Cukup Siap Siap Sangat Siap

kemampuan bersosialisasi, peran dan kemampuan situasional yang kurang dalam menghadapi pernikahan.

d. Tidak terdapat mahasiswa (0%) yang memiliki kesiapan rendah dan rendah sekali dalam menghadapi pernikahan.

2. Analisis Butir Item

Berdasarkan analisis item kesiapan menikah diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 12

Kategorisasi Skor Item Kesiapan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma dalam

Menghadapi Pernikahan

Skor Kategori No item Jumlah

< 182 Sangat Tinggi 1,3,12,15,19, 24, 25,27,34,36,37,39 12 154 – 182 Tinggi 5,10,13,16,17,18,22,23, 28,29,31,33,35,38,41 15 126 – 153 Cukup 26 1 98 – 125 Rendah 9 1 ≤ 97 Sangat Rendah - 0 Total 29

Data yang terdapat dalam tabel 10 menunjukkan bahwa item dengan skor yang berada dalam kategori sangat tinggi sebanyak 12 item, item dengan skor dalam kategori tinggi sebanyak 15 item, item dengan skor dalam kategori cukup sebanyak 1 item, dan item dengan skor dalam kategori rendah sebanyak 1 item. Item-item dengan skor dalam kategori rendah dan cukup mencerminkan bahwa mahasiswa belum memiliki kesiapan menikah. Oleh karena itu, berdasarkan item-item yang masuk dalam kategori rendah dan cukup digunakan sebagai dasar dalam

menyusun topik-topik bimbingan keluarga. Berikut item-item yang masuk dalam kategori kurang dan cukup diperinci dalam tabel berikut:

Tabel 13

Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategori Cukup dan Kurang

No Aspek Nomor Item dan Pernyataan Total Skor Item 1 Pribadi 18.Saya mampu menerima

perasaan orang lain dibanding mengasihi orang lain.

125 2 Situasional 4.Perceraian orangtua akan

mempengaruhi kesiapan menikah anak-anaknya.

106

Berdasarkan butir-butir item yang terindikasi rendah dalam aspek pribadi dan situasional terdapat pola dari masing-masing aspek yang menyebabkan mahasiswa memiliki kesiapan pernikahan yang rendah. Dalam butir-butir item yang terdapat dalam aspek pribadi diketahui bahwa mahasiswa kurang memahami cara mengasihi orang lain. Dalam butir item yang terdapat dalam aspek situasi dapat diketahui bahwa mahasiswa kurang memahami tentang perceraian dalam pernikahan dan belum memiliki pengetahuan tentang persiapan pernikahan.

Dokumen terkait