• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPM Ririn Yunianti Amd.keb terletak di Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. BPM Ririn Yunianti Amd.keb adalah salah satu Bidan Praktek Swasta memiliki 1 Bidan. Sarana dan prasarana ruang di BPM Ririn Yunianti terdiri dari 1 Ruang bersalin, Ruang observasi nifas terdiri dari tempat tidur, ruang Poli Kebidanan dan Ruang Tunggu. Pelayanan yang diberikan BPM Ririn Yunianti meliputi pemeriksaan ibu hamil (ANC) oleh bidan, pelayanan ibu bersalin, Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur No Umur Responden Presentase (%)

1 2 3 < 20 tahun 20 - 35 tahun > 35 tahun Total 2 22 6 30 7 73 20 100 Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.1 diatas mayoritas responden penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI mempiunyai usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 responden (73%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No Pendidikan Responden Presentase (%)

1 SMP 9 30

2 SMA 19 63

3 PT (Perguruan Tinggi) 2 7

Total 30 100

Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel di atas mayoritas responden penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI berpendidikan SMA yaitu sebanyak 19 responden (63%).

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan Responden Persentase (%)

1 IRT 16 53

2 Swasta 12 40

3 PNS 2 7

Total 30 100

Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan table 4.3 di atas mayoritas responden penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI mempunyai pekerjaan IRT yaitu sebanyak16 responden (53%).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Cara Peningkatan Produksi ASI di BPM Ririn Yunianti Amd.Keb Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali

Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai mean dan standar deviasi,yaitu :

47

Tabel.4.4Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar devisiasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Cara Peningkatan Produksi ASI

18,86 9,02

Sumber: Data Primer 2015

Berikut ini perhitungan kategori pengetahuan responden: a. Baik,bila nilai yang diperoleh : (x)>mean+1SD

: (x)>18,86 +1.9,02 : (x)>27,88

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden >27,88

b. Cukup,bila nilai yang diperoleh : mean–1SD≤x≤ mean+1SD : 18,86 – 1.9,02≤x≤18,86 +1.9,02 : 9,84 ≤x ≤ 27,88

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 9,84 < x ≤ 27,88 c. Kurang,bila nilai yang diperoleh : (x) <mean-1 SD

: (x) <18,86–1. 9,02 : (x)<9,84

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden <9,84

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Cara Peningkatan Produksi ASI di BPM Ririn Yunianti Amd.Keb Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali

No Pengetahuan Jumlah Persentasi (%)

1 Baik 8 27

2 Cukup 14 47

3 Kurang 8 27

30 100

Sumber: Data Primer,2015

Dari penelitian yang telah dilaksanakan di BPM Ririn Yunianti Amd.Keb Sawahan Ngemplak Boyolali tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI di dapatkan hasil bahwa kebanyakan responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 responden (47%)

H. PEMBAHASAN

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI di BPM Ririn Yunianti Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu 14 responden (47%). Menurut Wawan (2010), faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (26,7%). Menurut data yang didapat dari kuesioner untuk 8 responden tersebut berpendidikan SMA sebanyak 6 responden dan perguruan tinggi sebanyak 2 responden. Menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan yaitu bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Informasi mengenai ASI didapatkan dari internet, televisi, tenaga kesehatan, majalah, guru.

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (46,7%), menurut data yang didapat dari hasil kuesioner untuk 14 responden tersebut ibu nifas yang berumur kurang dari 20 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 1 responden, ibu nifas yang berumur 20-35 tahun berpengetahuan cukup sebanyak 10 responden, ibu nifas yang berumur >35 tahun memiliki pengetahuan cukup sebanyak 3 responden. Menurut Wawan dan Dewi (2010), usia mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

49

bekerja. Informasi mengenai ASI didapatkan dari televisi, radio, tenaga kesehatan, teman.

Responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (26,7%), dimana 7 dari 8 responden tersebut tidak bekerja dan 1 responden dari ibu bekerja. Sesuai dengan Wawan Dewi (2010), pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang dan kehidupan keluarga. Kebanyakan responden adalah ibu rumah tangga, sehingga kurang dalam mendapatkan informasi. Informasi mengenai ASI didapatkan dari televisi, radio, tenaga kesehatan, dan teman.

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010). Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi disekresi dan pengeluaran ASI sampai pada proses bayi menghisap dan menelan ASI. Keluarnya air susu terjadi sekutar hari ketiga setelah bayi lahir. Adapun cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan cara menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara. Membangunkan bayi dan duduklah selama menyusui. Pastikan posisi bayi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang aktif. Menyusui bayi ditempat yang tenang dan nyaman. Tidurlah bersebelahan dengan bayi dan harus meningkatkan istirahat dan minum. Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan

mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan Wawan dan Dewi (2010).

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara peningkatan produksi ASI di Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali mayoritas berpengetahuan cukup yaitu 14 responden (46,7%), hal ini disebabkan karena adanya faktor pendidikan, pekerjaan dan usia. Pendidikan dapat diperoleh dari formal maupun non formal yang dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan sehingga responden memiliki pengetahuan cukup. Pekerjaan responden mayoritas adalah IRT, pedagang dan yang memiliki pekerjaan sebagai PNS hanya beberapa saja sehingga pekerjaan seseorang itu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Sebagian besar usia responden antara 20 sampai 30 tahun sehingga semakin banyak umur, pengetahuanpun akan semakin tinggi. Faktor selanjutnya adalah sosial budaya, lingkungan sangat mempengaruhi pengetahuan dimana perkumpulan warga atau tetangga dapat mempengaruhi pola pikir dan kemampuan untuk berkembangnya suatu informasi dan sosial budaya masih sangat erat dimasyarakat saat ini dimana kepercayaan-kepercayaan dimasa lampau masih dilakukan dan dipegang erat oleh masyarakat luas sehingga semakin kuat suatu budaya maka dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fabona (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Cara Peningkatan Produksi ASI di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten

51

cukup yaitu 23 responden (68%). Faktor yang mempengaruhinya adalah pendidikan, pekerjaan, umur dan lingkungan.

I. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala Penelitan

Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus mendatangi responden dari rumah kerumah.

2. Keterbatasan Penelitian a. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variable tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

a. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bias menjawab ya atau tidak dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

52

Dokumen terkait