BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai adanya hubungan antara peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Mei 2014 kepada 45 responden ibu yang mempunyai bayi umur 10-11 bulan yang menjadi subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
1. Karakteristik responden ibu yang mempunyai bayi umur 10-11 bulan
Karateristik demografi responden ibu yang mempunyai bayi umur 10-11 bulan di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik Demografi Responden Ibu Yang Mempunyai Bayi Umur 10-11 Bulan di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Karakteristik Demografi Responden f %
Usia < 20 tahun 5 11.1 20 -35 tahun 27 60.0 >35 tahun 13 28.9 Total 45 100 Pendidikan SD 1 2.2 SMP 10 22.2 SMA 23 51.1 PT 11 24.4
Total 45 100 Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh data mengenai karakteristik responden ibu
yang mempunyai bayi usia 10-11 bulan adalah mayoritas ibu berusia 20-35 tahun berjumlah 27 responden (60,0%) dengan mayoritas pendidikan ibu adalah SMA dengan jumlah 23 responden (51,1%) dan minoritas usia ibu berusia > 20 tahun berjumlah 5 responden (11,1%) dengan minoritas pendidikan ibu adalah SD berjumlah 1 responden (2,2%).
2. Peran kader posyandu di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Komponen pertanyaan yang dijawab oleh responden dengan pilihan jawaban benar atau salah adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2
Distribusi jawaban peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014
Komponen pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
f % f %
Waktu posyandu 30 66,6 15 33,3
Tidak ada kader terlambat 24 53,3 21 46,7
Ruangan rapi dan bersih 30 66,6 15 33,3
Ramah 28 62,2 17 37,7
Kerja rangkap 37 82,2 8 17,7
Menginggatkan jadwal imunisasi 31 68,8 14 37,7
Kunjungan rumah 35 77,7 10 22,2
Penyuluhan saat kunjungan 37 82,2 8 17,7
Menjemput kerumah 30 66,6 15 33,3
Informasi posyandu terdekat 27 60 18 40
Ingatkan kembali jadwal 33 73,3 12 26,6
Penyuluhan imunisasi 38 84,4 7 15,5
Bagian tubuh yang disuntik campak 37 82,2 8 17,7
Tentang penyakit campak 31 68,8 14 37,7
Berdasarkan tabel 5.1 komponen pertanyaan diatas dapat diuraikan peran kader dalam 3 kelompok yaitu peran kader sebagai administator atau pelaksana yaitu waktu posyandu, tidak ada kader yang terlambat, ruangan rapi dan bersih, ramah dan kerja rangkap. Peran kader sebagai motivator yaitu pada komponen pertanyaan menginggatkan jadwal imunisasi, kunjungan rumah, penyuluhan saat kunjungan, dan menjemput kerumah. Serta peran kader sebagai edukator yaitu komponen pertanyaan informasi posyandu terdekat, ingatkan kembali jadwal, penyuluhan imunisasi, umur saat disuntik campak, bagian tubuh yang disuntik campak, tentang penyakit campak.
Kader mempunyai tugas sebagai pelaksana atau penggerak dalam kegiatan di Posyandu, peran serta kader di posyandu dalam meningkatkan pencapaian status imunisasi campak berdasarkan keaktifan seorang kader menurut responden ibu yang mempunyai bayi berumur 10-11 bulan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Peran kader posyandu f %
Kurang aktif Cukup aktif Aktif 1 5 9 24,4 33,3 42,2 Total 5 100
Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh data mengenai peran kader posyandu di Puskesmas Helvetia Medan adalah mayoritas jawaban responden ibu yang
mempunyai bayi usia 10-11 bulan kader yang berperan aktif sebanyak 19 (42,2%) dan minoritas berperan kurang aktif 11 (24,4%).
Komponen pertanyaan tentang penyuluhan imunisasi yang dipilih oleh responden dengan pilihan jawaban benar adalah 38 (84,4%) dan komponen pertanyaan tentang kader terlambat adalah 24 (53,3%). Sedangkan komponen pertanyaan tentang kader yang terlambat yang jawaban salah adalah 21 (46,7%). Komponen pertanyaan tentang umur saat disuntik campak 19 (42,2) dan pertanyaan tentang mengingatkan jadwal imunisasi 14 (37,7%).
3. Status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Imunisasi campak merupakan salah satu imunisasi dasar dari program dasar yang dicanangkan oleh pemerintah dan pencapaian sebesar 80%. Berdasarkan target pemerintah maka pencapaian status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi Status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Status imunisasi Campak F %
Tidak Tercapai Tercapai 18 27 40,0 60,0 Total 45 100
Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh data mengenai pencapaian status imunisasi campak adalah mayoritas tercapai sebanyak 27 (60,0%) dan minoritas status imunisasi campak yang tidak tercapai 18 (40,0%).
4. Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Pada awalnya penelitian menggunakan data berbentuk tabel 3 x 2, karena tidak memenuhi syarat uji Chi-square yaitu masih ada sel yang mempunyai nilai expected yang kurang dari lima. Maka dilakukan penggabungan sel untuk di uji kembali dengan uji statistik Chi-square. Peneliti memutuskan untuk menggabungkan kelompok peran kader yang cukup dengan peran kader yang kurang. Dan hasil yang didapatkan data dengan tabel 2x2 kemudian diuji kembali dengan uji Chi-square. Data tersebut layak di uji Fisher’s Exact karena tidak ada nilai expeted yang kurang dari lima.
Peran serta kader sebagai pelaksana, penggerak, dan motivator dalam meningkatkan cakupan imunisasi di posyandu sangat mempengaruhi kegiatan kesehatan yang ada dimasyarakat khususnya imunisasi dasar termasuk imunisasi campak. Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.5
Hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
Peran kader posyandu
Status Imunisasi campak
Total value hitung Tidak tercapai Tercapai f % f % f % 0,006 Tidak aktif Aktif 15 3 3,3 6,7 11 16 4,4 5,6 16 19 57,7 42,3 Total 18 10,0 27 100,0 45 100,0
Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa dari 45 responden didapatkan 19 (42,3%) kader berperan aktif dengan 16 (35,6%) status imunisasi campak tercapai dan 3 (6,7%) status imunisasi tidak tercapai. Sedangkan kader yang berperan tidak aktif 26 (57,8%) dengan 11 (24,2%) status imunisasi tercapai dan 15 (33,3%) status imunisasi tidak tercapai.
Hasil analisa Fisher’s Exact pada tabel kontigensi dengan derajat (df) = 1 dan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05, didapatkan hasil bahwa nilai Fisher’s Exact hitung 6,380 dan nilai Fisher’s Exact tabel 3,481
Pada analisa Fisher’s Exact Ho ditolak jika Fisher’s Exact hitung > Fisher’s Exact tabel, atau p-value (signifikan) < α. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Fisher’s Exact dengan taraf signifikan 5% (0,05) perhitungan diperoleh Fisher’s Exact hitung (6,380) > Fisher’s Exact tabel (3,481) dan p-value (0,012) < α (0,05). Sehingga hasil yang didapat adalah p < 0,05 maka ha diterima. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan peran kader posyandu dengan status imunisasi campak di Puskesmas Helvetia Medan tahun 2014.