• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini penulis mengutarakan inti persoalan yang diangkat dalam skripsi ini, berupaya menerangkan tentang penerapan SISKOHAT dalam penyelenggaraan pelaksanaan ibadah haji, manajemen

pelaksanaan, faktor penghambat dan pendukung Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu pada Kementerian Agama RI.

BAB V. PENUTUP

Pada bab ini penulis mengutarakan kesimpulan dan saran-saran dan pada bagian penutup ini merupakan jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang termuat dalam rumusan masalah dan lampiran-lampiran.

14

LANDASAN TEORI

A. Implementasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.1 Penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi yang kongkret atau nyata.

Implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau motivasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai, dan sikap. Implementasi dapat berarti “put something into effect”. (penerapan sesuatu yang memberikan

efek atau dampak).2

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi ialah proses penerapan ide, konsep, atau kebijakan yang telah dipelajari kedalam situasi yang nyata sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.

1

Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), h. 327

2

Mulyasa,Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik & Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya), Cet. 1, h. 93

B. Sistem

1. Pengertian Sistem

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem diartikan sebagai suatu perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas.3

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai pengertian demikian: Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian dan hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur.4

Sistem terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem sebagai suatu wujud (entitas), dan sistem sebagai metode:5

a. Sistem sebagai wujud (entitas)

Suatu sistem bisa dianggap merupakan “suatu himpunan bagian yang saling berkaitan yang membentuk suatu keseluruhan yang rumit atau kompleks tetapi merupakan satu kesatuan”.

b. Sistem sebagai suatu metode

Sistem dalam arti wujud (entitas) bersifat deskriptif, konsep pengertian sistem sebagai suatu metode ini dikenal dengan perhatian umum sebagai

pendekatan sistem (sistem epproach). Pada dasarnya pendekatan ini 3

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-1, h. 849

4

Tatang M. Amirin,Pokok-pokok Teori Sistem,(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h. 1

5

merupakan penerapan metode ilmiah di dalam usaha memecahkan masalah.

Menurut RA. Jhonsen, dalam bukunya The Theory and Management of System mendefinisikan : “Sistem merupakan suatu jaringan kerjasama antara

beberapa unsur yang akhirnya harus menghasilkan tujuan yang direncanakan”.6

Menurut Musanef, Sistem adalah: “Suatu sarana yang menguasai keadaan dan pekerjaan agar dalam menjalakan tugas dapat teratur’.7

2. Tujuan Sistem

Secara umum tujuan sistem itu adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu yang mempunyai nilai, entah apa wujudnya, dan apa ukuran bernilai dan berharga itu.8 Tujuan sistem bisa lebih dari satu, dengan kata lain sistem itu mempunyai nilai tujuan ganda.ShrodedanVoice menyebutkan ada empat tolak ukur atau kriteria untuk memilih penting tidaknya suatu tujuan, yaitu: mutu atau kualitasnya, banyaknya atau kuantitasnya, waktu dan biaya.9

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk tujuan tertentu:10

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, contoh sistem pernafasan.

6

Philosof Astrid Susanto,Komunikasi Kontemporer, (Bandung: CV. Mandar Maju, 1986), Cet. Ke-2, h. 17

7

Musanef,Sistem Pemerintahan di Indonesia, (Jakarta: CV. Haji Masagung, 1989), h. 7 8

Tatang M. Amirin,Pokok-pokok Teori Sistem, h. 22 9

Mulyadi,Sistem Akuntansi, (Salemba Empat, 2001), Cet. Ke-3, h.2 10

b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar. 3. Karakteristik sebuah Sistem

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan dan sasaran.11 Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:12

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan

11

Gordon B Davis,Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar, (Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1999),h. 67

12

luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan yaitu energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Dan lingkungan luar sistem juga dapat bersifat merugikan yang harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain.disebut penghubung sistem atauInterface.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadikeluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

g. Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

C. Informasi

1. Pengertian Informasi

Infomasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya.13 Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Dengan perkembangan teknologi alat pengolah data sampai ke pada komputer dewasa ini, maka data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan tingkat manajemen organisasi. Dengan demikian unit organisasi dapat mencapai tujuannya masing-masing sehingga secara keseluruhan organisasi akan dapat mencapai tujuan secara efesien dan efektif.14

13

Ibid., h. 27-28 14

Drs. Zulkifli Almsyah, MLS.Manajemen Sistem Informasi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.5

Pekerjaan informasi tersebut dimulai sejak data dikumpulkan, diolah menjadi informasi, diteruskan ke pimpinan dan kemudian diteruskan pula ke unit lain. Di unit kerja atau unit-unit kerja yang menerimanya dapat memprosesnya lagi menjadi informasi lain sesuai keperluan (pimpinan) unit kerja masing-masing. Di unit yang mengolah kembali informasi yang diterimanya, beranggapan bahwa informasi yang diterima adalah masih sebagai data yang perlu diproses lebih lanjut menjadi informasi lain. Informasi hasil olahan tersebut kemudian diteruskan lagi ke unit lain, bilamana masih diperlukan.15

2. Jenis-jenis Informasi

Jenis-jenis informasi yag dioperasikan dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek berikut ini:16

a. Informasi berdasarkan persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan menjadi informasi yang tepat waktu, informasi yang relevan, informasi yang bernilai, dan informasi yang dapat dipercaya.

15

Ibid., h.3 16

b. Informasi berdasarkan dimensi waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu: informasi masa lalu dan informasi masa kini. c. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan menjadi informasi individual, dan informasi komunitas.

3. Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai informasi ditentuka oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingakan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi yang sempurna adalah pengambilan keputusan diizinkan untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hand an bukan keputusan yang “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian. Informasi yang tidak sempurna sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling), informasi ini tidak sempurna karena lebih banyak memberikan perkiraan dari pada member suatu angka yang pasti.17

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus akurat (accurate) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau

17

menyesatkan. Informasi harus tepat waktu (timelines) datang pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.dan informasi yang relevan (relevance) mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbada.18

D. Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.19

2. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.20

18

Tata Sutabri,Sistem Informasi Manajemen, h. 35-36 19

Ibid., h. 42 20

3. Unsur-unsur Sistem Informasi.

Adapun unsur-unsur sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output), yaitu:21

a. Masukan (input)

Proses dimana segala macam data atau bahan yang dibutuhkan dikemukakan, kemudian data-data yang terkumpul mengalami sebuah proses untuk dapat menghasilkan out put (keluaran) sistem yang di maksud.

b. Proses (procces)

Dimana segala macam kegiatan dikelola atau dijalankan sesuai dengan tujuan tertentu. Salah satu contohnya adalah proses pelatihan, agar suatu proses dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu media baik lisan maupun tulisan, ataupun metode yang digunakan dalam proses, sebuah pelatihan serta materi pelatihan yang digunakan untuk diproses agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

c. Keluaran (output)

Hasil dari input dan proses yang telah dilakukan apakah sesuai dengan tujuan atau tujuan dari terbentuknya sebuah sistem. Dari keluaran tersebut mengalami proses timbal balik (feedback) dan dapat dijadikan sebagai suatu evaluasi mendatang yang merupakan bagian dari input

21

Wahyudi Kumoro Tomo dan Subando Agus,Sistem Informasi Manajemen,(Yogyakarta: UGM Press, 2001), Cet. Ke-4, h. 9

selanjutnya. Oleh sebab itu lembaga atau organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan memiliki semua unsur-unsur.

Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.22

Gambar. Model dasar sistem informasi.23

Gambar.Model Dasar Sistem Informasi

22

http://directory.umm.ac.id/SI.PT/akuntansi-mutia.pdf 23

Gordon B Davis,Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar, h. 92 M odel dasar sistem informasi

Pengolahan

Data Informasi

M odel dasar ditambah penyimpan data

Penyimpan data

Keluaran

E. Komputer

1. Pengertian Komputer

Komputer menggunakan bagian atau komponen yang disebut perangkat keras dan perangkat lunak. Bagian perangkat keras komputer yang pokok terdiri atas suatu unit peralatan masukan, CPU (unit pengolah pusat) yang mengontrol urutan dan langkah semua operasi, unit penyimpan seperti pita magnetic, dan sebuah alat cetak yang berkecepatan tinggi yang dapat mencetak dengan cepat. Mengubah jalan pikiran dan bahasa manusia ke dalam pikiran dan bahasa mesian memerlukan ahli dalam bidang perangkat lunak atau program perangkat lunak yang sudah jadi. Istilah komputer diambil dari bahasa Latin “COMPUTARE” yang berarti menghitung (to compute atau to reckon). Berikut akan di jelaskan beberapa definisi tentang komputer yang disajikan oleh beberapa pakar/ahli: Robert H. Blissmer dalam bukunya “Computer Annual” mendefinisikan: “Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut: menerima input, memproses input sesuai dengan programnya, menyimpan perintah dan hasil pengolahan, serta menyediakan output dalam bentuk informasi”. Gordon B. Davis dalam bukunya “Introduction to computers” mendefinisikan: “Komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti”. Donald H. Sanders dalam bukunya “Computer Today” mendefinisikan: “Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan

menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored program)”.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat menerima data input, mengolah data tersebut, memberikan informasi dari hasil pengolahan data tersebut dengan menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dan dapat menyimpan program dan hasil pengolahannya serta bekerja secara otomatis.

2. Unsur-unsur Komputer

Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling terkait yang secara kolektif membentuk suatu kesatuan. Maka suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer (computer-based management information system) mengandung unsur-unsur berikut:24

a. Manusia, supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Manusia juga penentu keberhasilan suatu sistem informasi manajemen dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staf komputer professional dan para pemakai (computer user).

b. Perangkat Keras (hardware), merujuk pada perkakas mesin. Karena itu, terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai

CPU (central processing unit) beserta semua perangkat

24

pendukungnya, yaitu perkakas keluaran (output devices), perkakas penyimpanan (memory), dan perkakas komunikasi.

c. Perangkat Lunak (software), merujuk pada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya.

d. Data, adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan diklasifikasikan, dimodifikasi atau diolah program-program supaya dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu dan akurat.

e. Prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten. Prosedur inilah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer.

3. Manfaat penggunaan komputer di dalam SIM

Teknologi komputer merupakan faktor penting dalam perkembangan SIM, tertapi juga penghambat pokok kemajuannya. Tanpa kemampuan komputer, konsep sebuah SIM tidak dapat diwujudkan. Adanya kemampuan perangkat keras dan lunak komputer meningkatkan pemakaiaannya dalam rancangan sistem informasi. Tetapi di samping itu, perkembangan perangkat keras dan lunak tidak berjalan secara bersama. Sebagai contoh, suatu perkembangan perangkat keras yang memungkinkan permintaan informasi secara online bisa menyebabkan

dirancangnya sebuah sistem informasi dengan memakai kemampuannya, tetapi sistem baru ini mungkin tidak memenuhi harapan, karena kekurangan pada perangkat lunak hingga mencapai batas tertentu. Tetapi kesulitan perangkat lunak menyebabkan perubahan perangkat keras komputer menjadi generasi berikutnya, dan seterusnya.25 Penggunaan komputer di dalam SIM sangat banyak membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan.komputer dalam SIM dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, memiliki kecepatan yang tinggi, ketelitian yang tinggi, dan mampu menyimpan instruksi-instruksi untuk memecahkan macalah.26

Komputerisasi sistem adalah unjuk kerja manusia di dalam sistem masih merupakan unsur yang memegang peranan penting (50%), selebihnya unjuk kerja tersebut dikerjakan oleh mesin/komputer (50%). Sebagai contoh, komputerisasi SIM, SIMAWA (sistem informasi manajemen kemahasiswaan), sistem penggajian, komputerisasi KTP, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem komputerisasi adalah unjuk kerja manusia hanya (10%) sehingga manusia hanya berfungsi sebagai supervise dalam hal ini, selebihnya unjuk kerja tersebut dikerjakan oleh mesin/komputer (90%). Sebagai contoh, ATM (automatic teller machine), Assembling mobil, pegkoreksian hasil ujian UMPTN, dan lain sebagainya.27

25

Gordon B Davis,Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar, h. 11-12

26

Tata Sutabri,Sistem Informasi Manajemen, h. 107 27

F. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur,

mengurus, atau mengolah.28 selain itu kata “to manage” mempunyai sinonim antara lain: to hand (mengurus), to control (memeriksa/mengawasi), to guide

(menuntun/mengemudikan). Jadi, manajemen berarti mengurus, memeriksa, mengawasi, pengendalian, mengemudikan, atau membimbing.29

Adapun pengertian menurut istilah manajemen ialah suatu proses, dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselanggarakan dan diawasi. Sedangkan menurut G.R Terry dan Leslie W. Rue mengatakan bahwa manajemen ialah: “suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional yang nyata.”30 Sedangkan menurut James A.F. Stoner mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.31

28

Dr. H.M. Anton Athoillah, M.M.,Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h. 13

29

John M. Echols,Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), h. 375 30

G.R Terry dan Leslie W. Rue,Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 14

31

James A. F. Stoner,Management, (New York: Prentice/ Hall International, Lac., Englewood Cliffs, 1982) h.8

Dengan begitu Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.32

2. Unsur-unsur Manajemen

Telah dikatakan sebelumnya bahwa manajemen selalu berkaitan dengan usaha bersama sekelompok manusia dengan menggunakan unsur-unsur yang diperlukan. Suatu manajemen dilaksanakan dengan mengatur dan mengarahkan berbagai sumber daya yang terdapat pada 6 M “The Six Management” terdiri dari

Man (manusia),Money(uang), Material (barang),Machine(mesin/alat),Methode

(metode/cara), danMarket(pasar).33

Dilihat dari beberapa unsur diatas, manusia merupakan faktor terpenting dalam manajemen, karena pada dasarnya manajemen dilakukan oleh, untuk dan kepada manusia. Dengan kata lain manusia tidak dapat disamakan dengan benda, ia mempunyai peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Oleh karena itu perlu dikembangkan kearah yang positif sesuai dengan kepribadiaannya sebagai manusia. Namun kelima unsur tersebut juga dibutuhkan dalam mengatur dan mengarahkan proses pelaksanaan kegiatan organisasi.

3. Fungsi Manajemen

Untuk mencapai tujuan, organisasi memerlukan dukungan manajemen dengan berbagai fungsinya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

32

Dr. H.M. Anton Athoillah, M.M.,Dasar-dasar Manajemen,h. 14 33

Drs. Zaini Muchtarom, MA.,Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996), h. 35

masing-masing. Kegiatan fungsi-fungsi tersebut memerlukan data dan informasi, dan akan menghasilkan data dan informasi pula. Beberapa fungsi manajemen pokok sebagai berikut:34

a. Perencanaan (planning)

Penentuan sasaran yang ingn dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.35 Dan perencanaan ini merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan penyusunan tujuan dan menjabarkannya dalam bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.36

b. Pengorganisasian (organizing)

Penetapan struktur peran-peran melalui penentuan berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-bagiannya, pengelompokan aktivitas-aktivitas, penugasan, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, serta pengkoordinasian hubungan-hubungan wewenang informasi baik secara horizontal maupun vertical dalam strutur organisasi.37

34

Drs. Zulkifli Amsyah, MLS.,Manajemen Sistem Informasi,h. 64-65 35

A. M. Kadarman, dan Yusuf Udaya,Pengantar Ilmu Manajemen,(Jakarta: PT. prenhallindo, 2001), h. 54

36

Drs. Zulkifli Amsyah, MLS.,Manajemen Sistem Informasi, h. 64-65 37

Abdul Rasyad Shaleh,Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet. Ke-3, h.54

Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan pengelompokkan personel dan tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas dan misinya.38

c. Penggerakkan (actuating)

Upaya manager dalam menggerakkan orang-orang untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efesien berdasarkan perencanaan dan pembagian tugas masing-masing untuk menggerakkan orang-orang tersebut diperlukan tindakan memberikan motivasi, menjalin hubungan, penyelenggaraan komunikasi, dan pengembangan atau peningkatan pelaksana.39Ada lima fungsi penggerakkan, yaitu:40

1) Untuk mempengaruhi seseorang untuk mau menjadi pengikut 2) Melunakkan daya resistensi pada seseorang/ orang-orang

3) Untuk membuat seseorang/ orang-orang suka mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya

4) Untuk mendapatkan serta memelihara dan memupuk kesetiaan, kesayangan, kecintaan kepada pemimpin, tugas serta organisasi tempat mereka bekerja

38

Drs. Zulkifli Amsyah, MLS.,Manajemen Sistem Informasi, h. 64-65 39

Yayat M. Herujito,Dasar-dasar Manajemen,(Jakarta: PT. Grasindo, 2001), h. 126-127 40

Adi Kadarman dan Yusuf Udaya,Pengantar Ilmu Manajemen,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 87-88

5) Untuk menanamkan, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab secara penuh pada seseorang atau orang-orang terhadap Tuhannya, Negara, masyarakat serta tugas yang diembannya.

d. Pengawasan (controlling)

Kegiatan manajemen yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan apakah pelaksanaannya sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan, sudah sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai, dan perencanaan yang belum mencapai kemajuan, serta melakukan koreksi bagi pelaksanaan yang belum terselesaikan sesuai rencana.41 Langkah-langkah proses pengawasan:42

1) Menetapkan standar 2) Mengukur kinerja

3) Memperbaiki penyimpangan

Selain ke empat fungsi manajemen ini, terdapat pula pengambilan keputusan (decision making) yang memegang peranan yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen, karena keputusan yang dimabil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau mereka yang bersangkut dengan

Dokumen terkait