• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor utama yang berperan dalam perkembangan anak di Taman Kanak-kanak adalah unsur-unsur pendidikan seperti guru, kurikulum atau program kegiatan dan lingkungan fisik (kelas). Dalam lingkungan fisik ini penekanan pembahasannya adalah pada warna interior kelas ditinjau dari sistem warna dan peran warna dalam konteks desain interior, sehingga dapat dilihat suasana ruang yang timbul pada ruangan tersebut.

Adapun obyek yang dijadikan studi kasus tersebut adalah: A. TK Negeri Pembina Surakarta

Sebagai TK percontohan bagi penyelengara TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah.

B. TK Al Firdaus

Kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan nilai-nilai emosional, spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan Islamic Core. Kurikulum Al Firdaus diwujudkan dalam program-program pembelajaran yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program Pembiasaan. C. TK Kristen Manahan Surakarta

Kurikulum TK Kristen Manahan memberikan pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral, akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.

Untuk membentuk suasana ruang dalam kelas, penggunaan warna tidak dapat berdiri sendiri, warna yang tampil akan saling mempengaruhi, seperti warna-warna pada elemen interior lantai, dinding, dan perabot maupun elemen pelengkap seperti aksesoris. Kombinasi warna tertentu akan menghasilkan kenyamanan rasa dan visual kepada anak sehingga ia merasa nyaman untuk tinggal

dan beraktivitas didalamnya sehingga perkembangan mereka dapat optimal. Berikut ini akan dibahas ketiga TK studi kasus diatas:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

A. TK Negeri Pembina Surakarta

1. Gambaran Umum

Taman Kanak-kanak Negeri Pembina yang berlokasi di jl. Adi Sucipto 35 Manahan Surakarta, dengan alasan sebagai TK percontohan bagi penyelengara TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, merupakan sarana pendidikan prasekolah untuk mengembangkan kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dari keluarga ke pendidikan sekolah.

Tujuan pendidikan TK Negeri Pembina Surakarta adalah memberikan dasar pendidikan untuk anak, baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun daya cipta untuk memasuki pendidikan dasar. Meletakkan dasar-dasar pengembangan sikap anak agar tidak mendapat kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungan diluar lingkungan keluarganya.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Negeri Pembina Surakarta dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna mendukung optimalisasi belajar mengajar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada denah sekolah TK Negeri pembina Surakarta berikut ini:

commit to user

2. Guru

Guru di TK Negeri pembina Surakarta berjumlah 8 orang, dengan kualifikasi yang berpendidikan SPG-TK berjumlah 7 orang (87,5%) dan berpandidikan PG-TK (D2) 1 orang (12,5%). Perbandingan rasio guru dengan murid adalah 1 : 12.

Aktivitas guru:

a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga b. Mengatur ruang belajar

c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik, mengumpulkan informasi dari anak didik dll

d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan

e. Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya

f. Mengevaluasi perkembangan anak. 3. Program Kegiatan

Program Kegiatan Belajar berisi bahan-bahan pembelajaran yang dapat dicapai melalui tema-tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan.

a. Program Kegiatan Pembentukan Perilaku

Meliputi moral pancasila, agama, emosi, kemampuan bermasyarakat dan disiplin, dilakukan dalam kegiatan belajar yang bersifat rutin sehari-hari, sontan, teladan serta kegiatan yang masuk dalam perencanaan guru.

b. Program Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar

Kegiatan yang dipersiapkan guru untuk mencapai kemampuan- kemampuan tertentu sesuai dengan tahap perkembangan anak, meliputi daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani. Program kegiatan tersebut dijabarkan menjadi satuan kegiatan harian untuk persiapan operasional, berikut ini contoh satuan kegiatan harian:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 5. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta

Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta Kelompok : B

Semester/Minggu : II/I

Tema : Aku

Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan

Rabu, 3 Maret 2010

07.30 - 08.00 Pembukaan (30 menit)

- Doa dan salam

- Tanya jawab tentang identitas

diri (alamat rumah)

- Praktik

- Sikap/Perilaku

- Memberikan informasi tentang

suatu hal

- Meloncat dari ketinggian 20 -50

cm sambil menghadap kearah tertantu

08.00 - 09.00 Inti (60 menit)

- Pemberian tugas

menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan

- Menggambar orang kepala,

badan, tangan dsb

- Membentuk dengan plastisin

- Menghubungkan konsep bilangan

dengan lambang bilangan 1 -10

- Menggambar orang dengan

bagian-bagiannya

- Membentuk dengan tanah

liat/plastisin/adonan tepung/pasir

09.00 - 09.30 Istirahat/makan (30 menit)

- Mencuci tangan, berdoa

sebelum dan sesudah makan

- Sikap/perilaku

09.30 - 10.00 Penutup (30 menit)

- Mengucapkan syair AKU

- Menyanyi

- Tanya jawab, berdoa

- Mengucapkan sajak

- Menyanyikan lagu anak-anak

Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Untuk setiap kegiatan tertulis kekampuan apa yang akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang akan

commit to user

diberikan kepada anak, sarananya, metodenya dan pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan.

4. Ruang Kelas

Ruang Kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta berbentuk segi 8 dengan ukuran 6 m x 6 m x 3 m, pada tiap sisi dinding terdapat jendela kecil untuk sirkulasi udara dan pada sisi utara terdapat jendela lumayan besar untuk pencahayaan alami dari sinar matahari tetapi karena kurang maksimal, pencahayaan ruangnya dibantu dengan lampu. Furnitur dan pelengkap lainnya adalah meja dan kursi guru, meja dan kursi anak, lemari alat peraga, rak/loker tempat menyimpan peralatan anak, papan tulis, kipas angin dan gambar-gambar pendukung. Untuk memperjelas ruang kelas, berikut ini denah dan visualisasi interior kelas B.1 TK Negeri pembina Surakarta:

prosentase campuran CMYK

Gambar 26. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta.

a. Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna.

Berikut ini dibahas warna interior kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta ditinjau dari dimensi warnanya, yaitu: hue, chroma dan value. Untuk menganalisa ketiga dimensi warna tersebut digunakan sistem CMYK. Dengan mengetahui prosentase CMYK suatu warna (hue) maka akan diketahui chroma warna tersebut lemah, sedang atau kuat. Demikian pula dengan value akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

diketahui terang, sedang atau gelap nilai suatu warna, sehingga akan terlihat suasana yang tercipta dalam ruang.

Tabel 6. Interior Kelas TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna

Hue

Chroma Value

Elemen Interior C M Y K

Lantai Putih 12% 9% 9% 0% Lemah Terang

Dinding

Cokelat Muda 21% 21% 36% 0% Lemah Terang

Biru Muda 50% 17% 11% 0% Sedang Terang

Biru 74% 41% 17% 1% Kuat Sedang

Ungu Tua 43% 76% 49% 23% Lemah Gelap

Kuning 20% 16% 55% 0% Sedang Terang

Plafon Putih 13% 10% 9% 0% Lemah Terang

Biru Muda 44% 16% 10% 0% Sedang Terang

Furnitur/ aksesoris

Merah 16% 87% 100% 5% Kuat Sedang

Biru 83% 55% 23% 4% Kuat Sedang

Cokelat 33% 83% 100% 41% Lemah Gelap

Abu-abu Tua 57% 44% 38% 7% Lemah Sedang

Hijau Muda 48% 25% 66% 3% Lemah Terang

Merah Muda 19% 40% 26% 0% Lemah Terang

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan warna pada interior kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta didominasi oleh

commit to user

warna-warna terang (57%) terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang, menyebabkan penampilan ruang terang dan hangat karena hadirnya warna cokelat muda (krem), kuning, dan warna-warna cerah pada lantai, plafon dan furnitur /aksesoris.

Warna-warna bernada sedang-gelap seperti biru dan cokelat dengan chroma/intensitas sedang-kuat (29%) dan (14%) menyebabkan penampilan ruang menjadi gelap dan terkesan dingin. Dengan total prosentase yang melebihi 40% dari ruangan maka kehadiran warna-warna tersebut benyak mempengaruhi penampilan dan kesan dalam ruangan itu sendiri.

b. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam Konteks Desain Interior.

Dalam upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, suasana interior kelas memiliki peran yang amat penting, didalamnya menyangkut masalah warna interior kelas, baik elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding dan plafon maupun elemen furnitur dan aksesoris. Susunan warna dari elemen-elemen tersebut dapat menciptakan suasana tertentu yang secara psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, merangsang anak untuk beraktifitas, kreatif, membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar, sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang kelas diharapkan mampu hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses perkembangan potensi anak dan memberikan stimulti bagi anak melalui tampilan warna dalam ruang. Pada tabel berikut dibahas tentang peran warna interior kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 7. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam Konteks Desain Interior

Peran Warna Suasana yang ditemukan

1. Menciptakan Suasana Komposisi warna cokelat muda (krem) dan biru muda

pada dinding dan kombinasi warna biru mudadan putih pada plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang berwarna-warni pada dinding memberikan suasana interior kelas menjadi meriah. Dominasi warna terang yang didukung pencahayaan lampu membuat interior ruang ini berkesan luas.

(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002: 39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

2. Memenuhi Kebutuhan Anak

dalam Ruang:

a) Rasa Aman, Nyaman dan

Hangat

b) Merangsang anak untuk

beraktifitas, gembira dan

Warna-warna yang digunakan dominan adalah warna biru muda dan putih sehingga tidak menegangkan, tidak menakutkan dan tidak menyilaukan mata sehingga secara psikologis anak akan merasa aman, tetapi ruangan menjadi berkesan dingin dan dengan banyaknya ornamen-ornamen membuat ruang menjadi tidak terkonsentrasi.

Suasana yang cukup terang dan meriah pada ruang kelas dari komposisi warna-warna terang secara

commit to user

kreatif psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak untuk

merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif. (Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86) Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran warna pada interior kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana meriah tetapi berkesan dingin, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. Kondisi warna kelas tersebut kurang memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman dalam ruang, karena meskipun membuat mata tidak cepat lelah ruangan tersebut menjadi berkesan dingin dan banyaknya ornamen pada dinding mebuat ruangan tidak terkonsentrasi. Suasana ruang yang terang dan cukup meriah secara psikologis cukup merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif.

B. TK Al Firdaus Surakarta

1. Gambaran Umum

Keberadaan Lembaga Pendidikan Al Firdaus diawali dengan berdirinya Taman Pendidikan Prasekolah (TPP) Al Firdaus pada tanggal 17 Maret 1997 untuk jenjang pendidikan Play Group dan taman Kanak-kanak yang secara kelembagaan dibawah naungan Yayasan Majelis Pengajian Islam (MPI) Surakarta. TPP Al Firdaus merupakan taman bermain dan belajar bagi anak-anak usia prasekolah, usia 1,11 s/d 5,11 tahun dalam nuansa islami. Seiring perkembangan zaman dan dinamika dunia pendidikan, pada tahun pelajaran 2005/2006, terjadi reorganisasi dan restrukturisasi di tubuh Lembaga Pendidikan Al Firdaus. Jika sebelumnya masih di bawah yayasan MPI, kini berubah statusnya menjadi yayasan, yaitu Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus berdasarkan Akta Notaris No.46 tanggal 9 September 2005.

Taman Kanak-kanak Al Firdaus yang berlokasi di jl. Yosodipura 107 Surakarta, dengan alasan kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan nilai-nilai emosional, spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan Islamic Core. Kurikulum Al Firdaus diwujudkan dalam program-program pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program Pembiasaan.

Tujuan pendidikan TK Al Firdaus Surakarta adalah mengenal seluruh potensi anak agar berkembang optimal serta menyiapkan fondasi pendidikan yang tangguh, yaitu iman dan taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi, life skill dan kewirausahaan.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Al Firdaus Surakarta dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna mendukung optimalisasi belajar mengajar. Organisasi ruang yang ada pada TK Al Firdaus Surakarta dapat dilihat pada denah sekolah berikut ini:

Gambar 27. Denah TK Al Firdaus Surakarta 2. Guru

Guru di TK Al firdaus Surakarta berjumlah 18 orang, dengan kualifikasi yang berpendidikan S1 dari berbagai disiplin ilmu berjumlah 15 orang (83,3%) dan berpandidikan PG-TK (D2) 3 orang (16,7%). Perbandingan rasio guru dengan murid adalah 1 : 13.

commit to user

Aktivitas guru:

a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga b. Mengatur ruang belajar

c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik, mengumpulkan informasi dari anak didik dll

d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan

e. Membantu anak memiliki ketrampilan memimpin sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, cerdas, mandiri, kreatif, berakhlak islami, mampu berkompetisi, bersosialisasi dan berkomunikasi. f. Mengevaluasi perkembangan anak.

3. Program Kegiatan

TK Al Firdaus Surakarta mengembangkan kurikulum gabungan antara Diknas, materi agama dan leadership, ketiganya diolah menjadi program kegiatan yang mencakup tujuh kemampuan, yaitu:

a. Mengenal (mengenal serta mengembangkan akhlak serta sifat yang positif dari diri sendiri dan orang lain)

b. Komunikasi (kemampuan untuk saling berbagi pesan/informasi secara dua arah melalui cara mendengar, berbicara, menulis, membaca serta bahasa isyarat tubuh)

c. Akhlak (mengembangkan pengertian tentang hubungan antara manusia dengan yang lainnya)

d. Proses Belajar (memahami, mengerti, memiliki ketrampilan metode atau media untuk belajar)

e. Mengatur (kekampuan dasar dalam memanfaatkan/menggunakan apa yang dimiliki untuk mencapai tujuan)

f. Mengambil Keputusan (memiliki ketrampilan dasar mengenal langkah-langkah pendekatan yang diperlukan dalam membuat keputusan)

g. Kerja Kelompok (mempelajari bagaimana dapat bekerja sama dalam kelompok)

Program kegiatan tersebut dijabarkan menjadi satuan kegiatan harian untuk persiapan operasional, berikut ini contoh satuan kegiatan harian:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 8. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta

Kelompok : A Semester/Minggu : II/I

Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan

Rabu, 3 Maret 2010

07.30-08.00 Kegiatan olah raga/senam Motorik kasar

08.00-09.30 Baca Al Qur’an

Menghubungkan huruf arab

Mengembangkan akhlak Motorik halus

09.30-10.00 Istirahat, makan snack Sikap/perilaku

10.00-11.30 Pengembangan kemampuan dasar

- Pemberian tugas

menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan

- Menggambar orang kepala,

badan, tangan dsb

- Membentuk dengan plastisin

- Menghubungkan konsep bilangan

dengan lambang bilangan 1 -10

- Menggambar orang dengan

bagian-bagiannya

- Membentuk dengan tanah

liat/plastisin/adonan tepung/pasir

11.30-12.30 Sholat Dhuhur

Makan, bermain bebas Persiapan pulang

Mengembangkan akhlak, kepemimpinan Mandiri, sikap/perilaku, sosialisasi Mengembangkan akhlak

Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Tujuan pendidikan khusus sekolah ini juga terlihat, yaitu mendidik anak berjiwa islami dan mempunyai kemampuan untuk memimpin. Untuk setiap kegiatan tertulis kekampuan apa yang akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang akan diberikan kepada anak, sarananya, metodenya, dan pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan. 4. Ruang Kelas

Ruang Kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9 m x 6 m x 3 m, pada dua sisi dinding yang berhadapan terdapat jendela kecil untuk sirkulasi udara dan untuk pencahayaan alami dari sinar matahari tetapi karena kurang maksimal, pencahayaan ruangnya dibantu dengan lampu. Furnitur dan pelengkap lainnya adalah meja dan kursi guru, meja dan kursi anak, lemari alat peraga, rak/loker tempat menyimpan peralatan anak, papan tulis,

commit to user

AC (Air Condition) dan gambar-gambar pendukung. Untuk memperjelas ruang kelas, berikut ini denah dan visualisasi interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta:

Gambar 28. Denah dan Visualisasi Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta. a. Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem

Warna.

Berikut ini dibahas warna interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta ditinjau dari dimensi warnanya, yaitu: hue, chroma dan value. Untuk menganalisa ketiga dimensi warna tersebut digunakan sistem CMYK. Dengan mengetahui prosentase CMYK suatu warna (hue) maka akan diketahui chroma warna tersebut lemah, sedang atau kuat. Demikian pula dengan value akan diketahui terang, sedang atau gelap nilai suatu warna, sehingga akan terlihat suasana yang tercipta dalam ruang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 9. Interior Kelas TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna

Hue

Chroma Value

Elemen Interior C M Y K

Lantai Putih 12% 7% 7% 0% Lemah Terang

Dinding

Jingga (orange) 20% 34% 80% 1% Sedang Terang

Hijau Muda 28% 35% 67% 0% Lemah Terang

Biru muda 53% 25% 22% 0% Sedang Terang

Hijau 67% 20% 100% 4% Sedang Sedang

Plafon Putih 12% 7% 10% 0% Lemah Terang

Biru Muda 34% 15% 11% 0% Sedang Terang

Furnitur/ aksesoris

Biru 81% 60% 2% 0% Kuat Sedang

Merah Muda (pink) 15% 63% 24% 0% Lemah Sedang

Kuning Muda 13% 4% 68% 0% Lemah Terang

Hijau muda 42% 0% 47% 0% Lemah Terang

Putih 13% 9% 12% 0% Lemah Terang

Merah Tua 27% 100% 100% 28% Sedang Gelap

Biru Tua 94% 89% 40% 38% Sedang Gelap

Cokelat 37% 59% 100% 26% Lemah Gelap

Jingga (orange) 14% 53% 83% 1% Sedang Sedang

Hijau Muda 60% 21% 67% 3% Lemah Sedang

commit to user

Merah Tua 31% 97% 100% 40% Sedang Gelap

Kuning 17% 17% 77% 0% Kuat Terang

Hijau Muda 37% 16% 39% 0% Lemah Terang

Hitam 60% 60% 73% 53% Sedang Gelap

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan warna pada interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta didominasi oleh warna-warna dengan value terang (54%) terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang, menyebabkan penampilan ruang menjadi terang oleh pengaruh lampu penerangan (meskipun pencahayaan alami yang masuk kedalam ruangan sangat minim).

Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat (23%) itupun hanya terdapat pada elemen-elemen kecil (furnitur/aksesoris) sehingga tidak terlalu berpengaruh karena pada elemen utama interiornya (plafon, dinding dan lantai) didominasi oleh penggunaan warna terang.

b. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam Konteks Desain Interior.

Dalam upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, suasana interior kelas memiliki peran yang amat penting, didalamnya menyangkut masalah warna interior kelas, baik elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding dan plafon maupun elemen furnitur dan aksesoris. Susunan warna dari elemen-elemen tersebut dapat menciptakan suasana tertentu yang secara psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, merangsang anak untuk beraktifitas, kreatif, membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar, sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang kelas diharapkan mampu hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses perkembangan potensi anak dan memberikan stimulti bagi anak melalui tampilan warna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dalam ruang. Pada tabel berikut dibahas tentang peran warna interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta:

Tabel 10. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam Konteks Desain Interior

Peran Warna Suasana yang ditemukan

1. Menciptakan Suasana Komposisi warna jingga (orange) dan hijau muda pada

dinding dan kombinasi warna biru muda dan putih pada plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang berwarna-warni namun terlihat minimalis pada dinding memberikan suasana interior kelas menjadi bersih, hangat dan meriah. Komposisi warna terang membuat interior ruang ini berkesan luas.

(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002: 39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

2. Memenuhi Kebutuhan Anak

dalam Ruang:

a) Rasa Aman, Nyaman

dan Hangat

b) Merangsang anak untuk

beraktifitas, gembira

dan kreatif

Dominasi Warna-warna terang pada setiap elemen utama interiornya dengan didukung oleh pencahayaan lampu (karena pencahayaan alami yang sangat minim) menyebabkan ruangan menjadi terang tetapi tidak menyilaukan, sehingga membuat mata tidak cepat lelah.

Suasana hangat dan cukup meriah pada ruang kelas dari komposisi warna-warna hangat bernada terang

commit to user

secara psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak untuk merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif. (Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86) Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran warna pada interior kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, kesan ruang terang dan luas. Kondisi warna kelas tersebut memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman dalam ruang, karena didominasi penggunaan warna-warna terang dengan intensitas lemah sampai sedang dan lebih mengandalkan pencahayaan lampu membuat kesan ruang menjadi terang tetapi tidak menyilaukan sehingga membuat mata tidak cepat lelah. Suasana ruang yang hangat dan cukup meriah secara psikologis cukup merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif.

C. TK Kristen Surakarta

1. Gambaran Umum

Taman Kanak-kanak Kristen Manahan yang berlokasi di jl. MT. Haryono no. 10 Surakarta, dengan alasan kurikulum TK Kristen Manahan memberikan pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral, akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.

Tujuan pendidikan TK Kristen Surakarta adalah Membimbing peserta didik membentuk kepribadian yang utuh, inteligensi, akhlak, dan moral, melalui

Dokumen terkait