• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR TAMAN KANAK KANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR TAMAN KANAK KANAK"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SKRIPSI

KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR

TAMAN KANAK-KANAK

(Studi Kasus : TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen

Surakarta)

Oleh :

TITUS R. TRI UTAMA

K. 1503045

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL / BANGUNAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR

TAMAN KANAK-KANAK

(Studi Kasus : TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen

Surakarta)

SKRIPSI

Oleh:

TITUS R. TRI UTAMA

K. 1503045

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR

TAMAN KANAK-KANAK

(Studi Kasus : TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen

Surakarta)

Oleh:

TITUS R. TRI UTAMA

K. 1503045

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(4)

commit to user PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Senin

Tanggal : 18 April 2011

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. A.G. Tamrin, M.Pd., M.Si. ( ... ) Sekretaris : Budi Siswanto, S.Pd., M.Ars. ( ... ) Anggota I : Ir. Chundakus Habsya, M.S.A. ( ... ) Anggota II : Drs. H. Suhardjono, M.Si. ( ... )

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

(6)

commit to user

ABSTRAK

Titus R. Tri Utama. KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR

TAMAN KANAK-KANAK. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret. Surakarta, April 2011.

Taman Kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal pertama merupakan salahsatu sarana untuk memberi rangsangan dan dukungan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan sifat-sifat alamiahnya. Faktor-faktor yang berperan dalam menunjang perkembangan anak di TK adalah kualitas guru, program kegiatan belajar dan lingkungan fisik. Agar program kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan perkembangan anak optimal, maka perlu didukung oleh ruang kelas sebagai bagian dari lingkungan fisik, yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Deborah T. Sharpe (1974 : 8) yang mengatakan bahwa “Anak usia prasekolah umumnya lebih menyukai warna daripada bentuk (color dominance)...”

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kondisi ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus. (2) Untuk mengetahui peran warna dalam membentuk suasana ruang, dari ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus dalam mendukung kondisi interior kelas yang menunjang program kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan anak dalam ruang agar perkembangannya menjadi optimal.

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dari wawancara informan, dokumen dan arsip serta observasi lapangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi sesuai permasalahan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang mencakup tiga komponen yaitu sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan.

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

plafon). Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat 23% dan 17%. (2) Peran warna interior kelas pada 3 TK yang dijadikan studi kasus adalah : (a) Peran warna pada interior kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana meriah tetapi berkesan dingin, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. (b) Peran warna pada interior kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. (c) Peran warna pada interior kelas B.2 di TK kristen Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas.

(8)

commit to user MOTTO

” Aku harus percaya pada diriku sendiri, percaya bahwa aku adalah orang yang

mereka percaya “.

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada :

Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa

memberikan doa, kasih sayang, dan materi

Kakak-kakakku, Keponakanku, Keluargaku

terima kasih atas Segalanya

Teman-teman PTB ‘03

Almamaterku

(10)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Penggunaan Warna Pada Interior Taman Kanak-kanak”.

Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis yang telah menyelesaikan skripsi sebagai syarat akhir dari rangkaian studi yang panjang di Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret Surakarta guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd, M.T., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi. 3. Bapak Drs. AG. Thamrin, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Pendidikan

Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Bapak Drs. Bambang Sulistyo Budhi., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.S.A. selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Kepala Sekolah TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen Manahan Surakarta yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah.

8. Ibu guru narasumber dan staf karyawan TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen Manahan Surakarta yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dalam penelitian.

9. Bapak, Ibu yang telah memberikan dorongan moril dan materiil. 10.Teman-teman PTB tahun angkatan 2003.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Kebenaran mutlak hanya milik Allah SWT dan manusia hanya memiliki kebenaran relatif, maka penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan walaupun penulis telah berusaha secara optimal, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersikap membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi karya sejenis dan perkembangan pendidikan di masa mendatang.

Surakarta, April 2011

(12)

commit to user

3. Tinjauan Pendidikan Taman Kanak-kanak……….. 29

(13)
(14)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Susunan Gelombang cahaya………..7

Gambar 2. Percobaan Pembiasan Cahaya dari Sir Issac Newton...8

Gambar 3. Skema Warna Panas dan Dingin Sistem Ogden Rood……….10

Gambar 4. Komposisi Warna pada Kamar Anak………...13

Gambar 5. Komposisi Warna pada Ruang Kerja………..13

Gambar 6. Efek Warna Gelap dan Terang……….15

Gambar 7. Pengaruh Warna Gelap dan Terang....……….15

Gambar 8. Kondisi yang Mempengaruhi Penafsiran Warna dalam Ruang Interior……….17

Gambar 9. Lingkaran Warna Albert H. Munsell………19

Gambar 10. Hue, Value dan Chroma……….20

Gambar 11. Pohon Warna Albert H. Munsell………20

Gambar 12. Lingkaran Warna Primer, Sekunder, Tersier……….. 22

Gambar 13. Skema Nilai Warna, Tint dan Shade…………...23

Gambar 14. Skema Dimensi Warna………...24

Gambar 15. Skema Intensitas Warna……….25

Gambar 16. Skema Warna Monokromatik………26

Gambar 17. Skema Warna Analogus……….26

Gambar 18. Jenis Skema Warna Kompelementer………..27

Gambar 19. Skema Warna Triad………28

Gambar 20. Skema Warna Tetrad………..28

Gambar 21. Alur Kerangka Berfikir………...42

Gambar 22. Gambar menu eyedropper tool dan prosentase campuranCMYKpada menu color picker...49

Gambar 23. Bagan Alur Analisis Interaktif...50

Gambar 24. Skema Prosedur Penelitian...52

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar 26. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina

(16)

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Efek Psikologis Warna……….11 Tabel 2. Warna-warna yang mendukung kebutuhan anak dalam ruang…………12 Tabel 3. Rencana Waktu Penelitian……….………..44 Tabel 4. Tempat Penelitian... 45

Tabel 5. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta ...………… 56

Tabel 6. Interior Kelas TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna ... 58 Tabel 7. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam Konteks Desain Interior... 60 Tabel 8. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta... 64 Tabel 9. Interior Kelas TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna... 66 Tabel 10. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam

Konteks... 68 Tabel 11. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Kristen Surakarta... 72 Tabel 12. Interior Kelas TK Kristen Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna... 74 Tabel 13. Peran Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta dalam Konteks

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Site Plan TK Negeri Pembina ... 83

Lampiran 2. Key Plan TK Negeri Pembina ... 84

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian TK Negeri Pembina ... 85

Lampiran 4. Site Plan TK Al Firdaus ... 86

Lampiran 5. Key Plan TK Al Firdaus ... 87

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian TK Al Firdaus ... 88

Lampiran 7. Site Plan TK Kristen Manahan ... 89

Lampiran 8. Key Plan TK Kristen Manahan ... 90

(18)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak berusia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan dengan tujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Upaya untuk memberi perhatian pada pendidikan anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai jalan, yakni melalui jalur formal, informal dan nonformal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak - Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat, sedangkan pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. (UU. no. 20 tahun 2003 pasal 28 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah “…untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya”. (PP. no. 27 tahun 1990). Tujuan penyelenggaraan pendidikan dalam fase ini dilatar belakangi oleh karena pada usia tersebut, anak-anak sedang mengalami masa perkembangan yang sangat cepat dari segi fisik, kognitif, emosi maupun sosial sehingga anak usia dini harus mendapat perhatian yang serius. Dengan demikian maka usia prasekolah dipandang sebagai masa genting dalam kehidupan anak karena pada masa ini anak berada dalam keadaan yang sangat peka untuk menyerap segala informasi yang ada di sekitarnya, lingkungan terdekatnya dan menerima rangsangan-rangsangan dari luar.

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak didik sesuai dengan sifat-sifat alamiah anak. Penyelenggaraan proses pendidikan di taman kanak-kanak dimaksudkan untuk membantu para orang tua dalam mempersiapkan sekolah anaknya serta menyediakan rangsangan pendidikan. Anak tidak saja belajar bersosialisasi bersama teman sebayanya, namun juga belajar hal-hal lain bagi persiapannya kelak di awal tahun pendidikan dasarnya.

Dalam program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994 (PKB-TK 1994) dijelaskan bahwa ada tiga unsur pendidikan yang berperan besar terhadap perkembangan anak di TK yaitu :

Pertama, guru berperan sebagai pengajar dan pendidik, membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Dengan demikian secara psikologis anak memerlukan guru di TK sebagai pengganti orang tua di rumah. Kedua, program kegiatan belajar yang berperan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses bermain sambil belajar di TK, dan

Ketiga, adalah lingkungan fisik, yang dimaksud dengan lingkungan fisik di TK

adalah lingkungan sekolah (luar kelas) dan ruang kelas.

Mencermati ketiga unsur yang disebutkan diatas, ternyata unsur lingkungan fisik (unsur nonteknis) termasuk sebagai bagian penting dari keberhasilan proses pendidikan di taman kanak-kanak selain 2 faktor lain yang bersifat teknis ( guru dan program kegiatan belajar).

Ruang kelas sebagai salah satu bagian dari lingkungan fisik dibuat untuk mewadahi program-program kegiatan belajar anak di TK. Sebagian besar program kegiatan anak dilakukan di dalam kelas, sehingga elemen interior ruangan tersebut dapat mempengaruhi aktivitas anak yang terlihat dari perilakunya selama berada di dalam ruangan. Kelas tidak hanya merupakan tempat belajar bagi anak namun sebagai taman belajar, tempat mereka tumbuh dan berkembang baik secara fisik, intelektual maupun emosional.

Dalam konteks desain interior ruang, lingkungan kelas secara psikologis

(20)

commit to user

untuk bermain sambil belajar sesuai dengan perkembangan mereka. Ruang kelas dengan memanfaatkan elemen-elemen interior seperti warna, dapat berperan untuk memenuhi lingkungan belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimuli untuk mau belajar sehingga perkembangan anak dapat optimal. Hal ini juga disebutkan oleh Deborah T. Sharpe (1974 : 8) yang mengatakan bahwa “Anak usia prasekolah umumnya lebih menyukai warna daripada bentuk (color dominance) dan warna dapat digunakan sebagai dasar stimulti”. Agar kondisi otak anak selalu dalam keadaan yang menyenangkan, maka bermain sebagai bentuk kegiatan belajar di taman kanak-kanak merupakan bermain yang kreatif dan menyenangkan (tidak menimbulkan rasa takut pada diri anak). Untuk mendukung kegiatan tersebut haruslah disediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Pentingnya penciptaan lingkungan kelas dalam mendukung prestasi belajar, menekankan pentingnya penciptaan hubungan dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang menjadi landasan dan kerangka untuk belajar. Lebih lanjut, Bobbi De Porter (2000 : 67) menjelaskan bahwa “…faktor penataan ruang kelas merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Pemilihan jenis perabotan, penataan, warna, pencahayaan, musik, visual poster, gambar, temperatur, tanaman, kenyamanan, dan suasana hati secara umum merupakan kunci menciptakan lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental”.

Secara luas diketahui bahwa warna mempunyai pengaruh kuat terhadap suasana hati dan emosi manusia. Secara fisik sensasi-sensasi dapat dibentuk dari warna-warna yang ada. Lilian Verner (2000 : 82) mengatakan bahwa “…warna secara psikologis mempunyai pengaruh yang kuat terhadap anak”.

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

243) bahwa “…semua aspek-aspek desain interior, warna merupakan salah satu aspek yang terpenting dan keberhasilan sebuah interior antara lain ditentukan oleh bagaimana memasukkan unsur warna sehingga dapat menciptakan kesan kuat dan menyenangkan”.

Dalam masa perkembangan tersebut anak usia prasekolah banyak membutuhkan rangsangan-rangsangan dan dukungan lingkungan sekitarnya. Sebagaimana dinyatakan oleh Elizabeth B. Hurlock bahwa “…masa usia prasekolah (3-6 tahun) merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak, karena di usia ini anak mengalami kemajuan fisik, intelektual, sosial maupun emosional yang menakjubkan”. Pendapat Hurlock ini dikuatkan oleh Benyamin S. Bloom, seorang ahli pendidikan yang mengatakan bahwa “…50% dari potensi inteligensi anak sudah terbentuk di usia 4 tahun, kemudian mencapai 80% ketika anak berusia 8 tahun”.

(Sriti Mayang Sari, 2003: 1)

Oleh karena itu desain interior kelas harus mampu menciptakan ruang yang berkualitas, baik secara psikologis maupun secara operasional sehingga anak-anak didalamnya dapat melaksanakan program kegiatannya sacara aman, nyaman dan berkembang dengan optimal. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengolahan dan penerapan unsur-unsur desain (bahan, warna, tekstur, bentuk, kualitas pencahayaan, dan lain-lain) dalam setiap elemen interiornya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk lebih jauh melakukan penelitian dengan judul KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR TAMAN KANAK-KANAK.

B. Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang ditemukan pada latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dibatasi pada:

1. Kondisi ragam warna pada interior kelas pada masing-masing TK yang dijadikan studi kasus, berdasarkan sistem warna Munsell.

(22)

commit to user C. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus?

2. Bagaimana peran warna dalam membentuk suasana ruang, dari ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kondisi ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus.

2. Untuk mengetahui peran warna dalam membentuk suasana ruang dalam mendukung kondisi interior kelas yang menunjang program kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan anak dalam ruang agar perkembangannya menjadi optimal.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis :

a. Memberikan sumbangan keilmuan bagi lembaga desain dan para desainer tentang aspek desain, khususnya warna.

b. Memperluas wawasan mengenai warna sebagai salah satu aspek penting untuk diperhatikan dalam desain interior.

2. Manfaat praktis :

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

(24)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Pemilihan obyek penelitian ini merujuk pada kurikulum dan program belajar yang digunakan, dimana kondisi ruang belajar secara tidak langsung dipengaruhi oleh program belajar mengajar yang diterapkan dilingkungan sekolah tersebut. Melihat kondisi ini maka penulis mengambil tiga sekolah taman kanak-kanak di Surakarta yang menurut data memiliki kurikulum yang baik, antara lain : 1. Taman Kanak-kanak Negeri Pembina yang berlokasi di jl. Adi Sucipto 35

Manahan Surakarta, dengan alasan sebagai TK percontohan bagi penyelengara TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah. 2. Taman Kanak-kanak Al Firdaus yang berlokasi di jl. Yosodipura 107

Surakarta, dengan alasan kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan nilai-nilai emosional, spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan

Islamic Core. Kurikulum Al Firdaus diwujudkan dalam program-program

pembelajaran yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program Pembiasaan.

3. Taman Kanak-kanak Kristen Manahan yang berlokasi di jl. MT. Haryono no.

10 Surakarta, dengan alasan kurikulum TK Kristen Manahan memberikan pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral, akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.

Berdasarkan kurikulum yang dimiliki oleh setiap TK tersebut, maka diharapkan masing-masing TK tersebut memiliki ruang kelas dengan pewarnaan interior yang memadai untuk mendukung proses kegiatan belajar.

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah pada bulan Desember 2009 – Maret 2011. Adapun pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan waktunya adalah sebagai berikut :

a. Pengajuan Judul : 30 April 2008

b. Penyusunan Proposal : Mei 2009 – Oktober 2009

c. Seminar Proposal : 16 Desember 2009

d. Izin Penelitian : 13 Maret 2010 – 29 Maret 2010 e. Pelaksanaan Penelitian : 19 – 28 Mei 2010

f. Pengumpulan Data : Bulan Juni 2010 g. Analisis Data : Bulan Juli 2010

h. Penyusunan Laporan : Bulan Juli 2010 – Bulan Maret 2011

B. Metodologi Penelitian

Metode penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan metode yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan dan dianalisa berupa kata-kata tertulis atau lisan dari informan dan perilaku yang diamati secara holistik, wawancara, dokumentasi, gambar, pencatatan lapangan, dan bukan angka-angka.

Menurut Lexy J. Moleong (2006: 6) mengatakan bahwa:

(26)

commit to user C. Sumber Data

Sumber data yang diambil dalam penelitian didapatkan dari beberapa sumber :

1. Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Pencari tahu alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak tergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data.

2. Informan

Informan adalah orang yang mengetahui permasalahan yang akan dikaji peneliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Adapun dalam

penelitian ini yang menjadi informan adalah Guru, Wakasek Humas dan Pegawai Tata Usaha dari masing-masing TK yang dijadikan studi kasus.

3. Tempat atau obyek

Merupakan sumber data yang berkaitan dengan kondisi dari lokasi peristiwa dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian. Tempat atau obyek yang diambil dalam penelitian ini adalah 3 Taman Kanak-kanak dikota Surakarta.

Tabel 4. Tempat Penelitian

Nama TK Jumlah Kelas

(* kelas yag dijadikan obyek penelitian)

Alasan

1.TK Negeri Pembina Ada 4 kelas, diantaranya:

1. Kelas A.1 3. Kelas B.1*

2.TK Al Firdaus Ada 6 kelas, diantaranya:

1. Kelas A.1* 4. Kelas B.1

3.TK Kristen Ada 4 kelas, diantaranya:

1. Kelas A.1 3. Kelas B.1

2. Kelas A.2 4. Kelas B.2*

Dipilih kelas B.2 karena:

Karena pada waktu penulis mengadakan

penelitian ruangan yang lain sedang dalam

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4. Studi Pustaka

Selain data wawancara, diambil juga data yang dihasilkan dari studi ilmiah yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini juga mencari data dengan menggunakan studi observasi dan literatur yaitu untuk mendapatkan pengertian awal serta gambar permasalahan yang lebih khusus dengan mengidentifikasi segala permasalahan dan pemecahannya dengan cara mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan obyek perencanaan melalui media cetak, internet maupun media elektronik.

5. Dokumentasi dan Arsip

Disamping beberapa sumber data di atas, peranan dokumentasi sangat penting untuk mendukung tingkat keakuratan data, hal ini menjelaskan kondisinya dan dapat disajikan pada laporan penelitian dalam bentuk gambar (foto).

Referensi atau arsip tertulis yang berkaitan dan berhubungan dengan studi kasus yang berasal dari masing-masing TK.

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan bukanlah cuplikan statistik atau biasa dikenal sebagai “Probability sampling” yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan (sampling) yang bersifat selektif dengan menggunakan keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lain. Oleh karena itu sampling yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat “Purposive Sampling”. Maksudnya peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton, 1984).

Sehingga pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling (sample bertujuan) yaitu mengambil

(28)

commit to user

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari sumber data yang telah didapatkan dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data dijawab dengan :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data primer dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dijabarkan dari pedoman pengumpulan data dan informasi yang relevan. Wawancara ditujukan kepada informan yang diangga dapat memberikan informasi yang relevan dengan permasalahan kajian, antara lain keala sekolah, guru, atau perancang sekolah. Wawancara dilakukan secara in-depth interviewing artinya tidak dilakukan dengan struktur ketat, tetapi pertanyaan semakin terfokus pada pokok permasalahan sehingga informasi dapat terkumpul cukup mendalam.

Jadi pada dasarnya teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah dengan cara tanya jawab secara lisan dengan beberapa pihak yang berkaitan dengan sasaran penelitian dengan harapan akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama data-data umum dari masing-masing TK yang dijadikan studi kasus.

2. Observasi Langsung

Observasi adalah melakukan pengamatan pada obyek penelitian secara mendetail dan mencermati segala sesuatu pada objek yang sekiranya dapat menunjang penelitian kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Sasaran pengamatan adalah data kondisi lingkungan sekolah, data fisik interior ruang kelas (lantai, dinding, langit-langit, perabot dan aksesoris.

3. Mencatat Arsip dan Dokumentasi

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

F. Validitas Data

Dalam penelitian ini keabsahan data diperoleh melalui triangulasi, artinya untuk menarik kesimulan yang relevan dan baik diperlukan lebih dari satu sudut pandang. Menurut Lexy J. Moleong (2006: 330) mengatakan bahwa ”Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan atau validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain”. Adapun triangulasi yang dilakukan adalah Triangulasi Data yaitu mengumpulkan data atau informasi tentang gambaran masing-masing TK secara umum dan dokumentasi dari fisik ruang kelas sebagai data utama.

G. Analisis Data

Analisis data dan penafsiran merupakan satu rangkaian dan kesatuan. Tahap-tahap yang dilakukan adalah pengumpulan data, dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Tahap pengumpulan data dilakukan setelah data-data terkumpul. Kemudian menelaah seluruh data-data yang ada dari berbagai sumber yaitu dari hasil wawancara yang sudah ditulis, arsip, dokumentai, dan sebagainya sesuai dengan kategorinya.

(30)

commit to user

dihasilkan sistem lainnya dan umumnya image warna mendekati aslinya. (Mordy Golding dan Dave White dalam Siti Nurlaela, 2005: 13).

Dalam hal ini penulis menggunakan Software Adobe PhotoshopCS 8.01, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Buka/jalankan Sofware Photoshop

2. Klik file open pilih dokumen atau foto yang akan di analisis

3. Dalam box tool pilih eyedropper tool

4. Klik pada area gambar, pilih bagian mana yang akan diambil analisis warnanya

5. Klik pada kotak set foreground color, kemudian akan muncul menu color picker yang menunjukkan posisi warna, warna serta prosentase campuran CMYKnya dari warna yang diilih menggunakan eyedropper tool tadi

6. Mencatat hasil prosentase campuran CMYK kemudian klik OK, dan seterusnya dengan cara yang sama.

Gambar 22. Gambar menu eyedropper tool dan prosentase campuran CMYKpadamenu color picker

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

ditentukan. Dan untuk data yang terbuang atau tidak terpakai adalah data-data yang tidak sesuai atau menyimpang dari kategori yang telah ditentukan.

Tahap selanjutnya adalah penyajian data setelah data direduksi secara sistematis dan mudah dibaca, dipahami kemudian data disajikan untuk diuji keabsahannya. Penyajian data dilakukan dalam bentuk catatan deskripsi.

Selanjutnya tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan setelah data diperiksa keabsahannya kemudian menafsirkan data, mengubah hasil sementara menjadi teori atau kesimpulan yang dihasilkan sesuai data yang ada. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil data :

Gambar 23. Bagan Alur Analisis Interaktif (Sumber : H.B. Sutopo, 2002: 96)

H. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Penelitian

a. Menyusun proposal penelitian sebagai kajian sementara

b. Menyusun perijinan untuk melakukan penelitian ke Pembantu Dekan III

FKIP UNS.

c. Mengurus perijinan kepada masing-masing TK yang dijadikan studi kasus d. Memilih dan memanfaatkan informasi

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian

2. Pengumpulan Data

a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri Pengumpulan Data

Reduksi Data Penarikan Kesimpulan

(32)

commit to user

b. Memasuki lapangan guna mencari data yang berupa data informan, dokumen-dokumen resmi dan buku-buku referensi yang sejalan dengan fokus penelitian.

3. Analisis Data a. Pengumpulan Data

Dalam langkah pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah diuraikan di atas yaitu terdiri dari wawancara, observasi, mencatat arsip dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan selama data tersebut belum dapat memenuhi dan mencukupi serta dihentikan apabila data yang diperlukan telah memadahi untuk diambil kesimpulan

b. Mereduksi Data

Matthews B. Miles (1992: 16) mengungkapkan bahwa “Reduksi data

diartikan sebagai proses pengolahan, perumusan perhatian dan penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan data di lapangan”. Dalam reduksi data terdapat pengelompokan data berdasarkan kategori datanya. Maka akan didapatkan data yang terpakai dan terbuang. Data yang terpakai adalah data yang sesuai dengan kategori data yang telah ditentukan.

c. Penyajian Data

Penyajian data dalam hal ini berbentuk laporan penelitian. Sedangkan penyajian data yang dibahas dalam laporan penelitian ini meliputi catatan deskriptif sistematis, bagan, diagram, tabel dan dokumentasi yang berupa arsip dan foto.

d. Penarikan Kesimpulan

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 24. Skema Prosedur Penelitian

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Adapun dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah dalam bentuk skripsi.

Analisis Akhir

Penulisan Laporan

Penggandaan Laporan Penelitian

Penarikan Kesimpulan Pengumpulan Data

dan Analisis awal Penulisan Proposal

Persiapan Pelaksanaan

(34)

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN

Faktor-faktor utama yang berperan dalam perkembangan anak di Taman Kanak-kanak adalah unsur-unsur pendidikan seperti guru, kurikulum atau program kegiatan dan lingkungan fisik (kelas). Dalam lingkungan fisik ini penekanan pembahasannya adalah pada warna interior kelas ditinjau dari sistem warna dan peran warna dalam konteks desain interior, sehingga dapat dilihat suasana ruang yang timbul pada ruangan tersebut.

Adapun obyek yang dijadikan studi kasus tersebut adalah: A. TK Negeri Pembina Surakarta

Sebagai TK percontohan bagi penyelengara TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah.

B. TK Al Firdaus

Kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan nilai-nilai emosional, spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan Islamic Core. Kurikulum Al Firdaus diwujudkan dalam program-program pembelajaran yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program Pembiasaan. C. TK Kristen Manahan Surakarta

Kurikulum TK Kristen Manahan memberikan pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral, akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.

Untuk membentuk suasana ruang dalam kelas, penggunaan warna tidak dapat berdiri sendiri, warna yang tampil akan saling mempengaruhi, seperti warna-warna pada elemen interior lantai, dinding, dan perabot maupun elemen pelengkap seperti aksesoris. Kombinasi warna tertentu akan menghasilkan kenyamanan rasa dan visual kepada anak sehingga ia merasa nyaman untuk tinggal

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

A. TK Negeri Pembina Surakarta

1. Gambaran Umum

Taman Kanak-kanak Negeri Pembina yang berlokasi di jl. Adi Sucipto 35 Manahan Surakarta, dengan alasan sebagai TK percontohan bagi penyelengara TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, merupakan sarana pendidikan prasekolah untuk mengembangkan kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dari keluarga ke pendidikan sekolah.

Tujuan pendidikan TK Negeri Pembina Surakarta adalah memberikan dasar pendidikan untuk anak, baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun daya cipta untuk memasuki pendidikan dasar. Meletakkan dasar-dasar pengembangan sikap anak agar tidak mendapat kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungan diluar lingkungan keluarganya.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Negeri Pembina Surakarta dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna mendukung optimalisasi belajar mengajar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada denah sekolah TK Negeri pembina Surakarta berikut ini:

(36)

commit to user

2. Guru

Guru di TK Negeri pembina Surakarta berjumlah 8 orang, dengan kualifikasi yang berpendidikan SPG-TK berjumlah 7 orang (87,5%) dan berpandidikan PG-TK (D2) 1 orang (12,5%). Perbandingan rasio guru dengan murid adalah 1 : 12.

Aktivitas guru:

a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga b. Mengatur ruang belajar

c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik, mengumpulkan informasi dari anak didik dll

d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan

e. Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya

f. Mengevaluasi perkembangan anak. 3. Program Kegiatan

Program Kegiatan Belajar berisi bahan-bahan pembelajaran yang dapat dicapai melalui tema-tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan.

a. Program Kegiatan Pembentukan Perilaku

Meliputi moral pancasila, agama, emosi, kemampuan bermasyarakat dan disiplin, dilakukan dalam kegiatan belajar yang bersifat rutin sehari-hari, sontan, teladan serta kegiatan yang masuk dalam perencanaan guru.

b. Program Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 5. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta

Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta Kelompok : B

Semester/Minggu : II/I

Tema : Aku

Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan

Rabu, 3 Maret 2010

07.30 - 08.00 Pembukaan (30 menit)

- Doa dan salam

- Tanya jawab tentang identitas

diri (alamat rumah)

- Praktik

- Sikap/Perilaku

- Memberikan informasi tentang

suatu hal

- Meloncat dari ketinggian 20 -50

cm sambil menghadap kearah

dengan lambang bilangan 1 -10

- Menggambar orang dengan

bagian-bagiannya

- Membentuk dengan tanah

liat/plastisin/adonan tepung/pasir

09.00 - 09.30 Istirahat/makan (30 menit)

- Mencuci tangan, berdoa

(38)

commit to user

diberikan kepada anak, sarananya, metodenya dan pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan.

4. Ruang Kelas

Ruang Kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta berbentuk segi 8 dengan ukuran 6 m x 6 m x 3 m, pada tiap sisi dinding terdapat jendela kecil untuk sirkulasi udara dan pada sisi utara terdapat jendela lumayan besar untuk pencahayaan alami dari sinar matahari tetapi karena kurang maksimal, pencahayaan ruangnya dibantu dengan lampu. Furnitur dan pelengkap lainnya adalah meja dan kursi guru, meja dan kursi anak, lemari alat peraga, rak/loker tempat menyimpan peralatan anak, papan tulis, kipas angin dan gambar-gambar pendukung. Untuk memperjelas ruang kelas, berikut ini denah dan visualisasi interior kelas B.1 TK Negeri pembina Surakarta:

prosentase campuran CMYK

Gambar 26. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta.

a. Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna.

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

diketahui terang, sedang atau gelap nilai suatu warna, sehingga akan terlihat suasana yang tercipta dalam ruang.

Tabel 6. Interior Kelas TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna

Hue

Chroma Value

Elemen Interior C M Y K

Lantai Putih 12% 9% 9% 0% Lemah Terang

Dinding

Cokelat Muda 21% 21% 36% 0% Lemah Terang

Biru Muda 50% 17% 11% 0% Sedang Terang

Biru 74% 41% 17% 1% Kuat Sedang

Ungu Tua 43% 76% 49% 23% Lemah Gelap

Kuning 20% 16% 55% 0% Sedang Terang

Plafon Putih 13% 10% 9% 0% Lemah Terang

Biru Muda 44% 16% 10% 0% Sedang Terang

Furnitur/

aksesoris

Merah 16% 87% 100% 5% Kuat Sedang

Biru 83% 55% 23% 4% Kuat Sedang

Cokelat 33% 83% 100% 41% Lemah Gelap

Abu-abu Tua 57% 44% 38% 7% Lemah Sedang

Hijau Muda 48% 25% 66% 3% Lemah Terang

Merah Muda 19% 40% 26% 0% Lemah Terang

(40)

commit to user

warna-warna terang (57%) terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang, menyebabkan penampilan ruang terang dan hangat karena hadirnya warna cokelat muda (krem), kuning, dan warna-warna cerah pada lantai, plafon dan furnitur /aksesoris.

Warna-warna bernada sedang-gelap seperti biru dan cokelat dengan chroma/intensitas sedang-kuat (29%) dan (14%) menyebabkan penampilan ruang menjadi gelap dan terkesan dingin. Dengan total prosentase yang melebihi 40% dari ruangan maka kehadiran warna-warna tersebut benyak mempengaruhi penampilan dan kesan dalam ruangan itu sendiri.

b. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam Konteks Desain Interior.

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 7. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam Konteks Desain Interior

Peran Warna Suasana yang ditemukan

1. Menciptakan Suasana Komposisi warna cokelat muda (krem) dan biru muda

pada dinding dan kombinasi warna biru mudadan putih

pada plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang

berwarna-warni pada dinding memberikan suasana

interior kelas menjadi meriah. Dominasi warna terang

yang didukung pencahayaan lampu membuat interior

ruang ini berkesan luas.

(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002: 39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

2. Memenuhi Kebutuhan Anak

dalam Ruang:

a) Rasa Aman, Nyaman dan

Hangat

b) Merangsang anak untuk

beraktifitas, gembira dan

Warna-warna yang digunakan dominan adalah warna

biru muda dan putih sehingga tidak menegangkan,

tidak menakutkan dan tidak menyilaukan mata

sehingga secara psikologis anak akan merasa aman,

tetapi ruangan menjadi berkesan dingin dan dengan

banyaknya ornamen-ornamen membuat ruang menjadi

tidak terkonsentrasi.

Suasana yang cukup terang dan meriah pada ruang

(42)

commit to user

kreatif psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak untuk

merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif.

(Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran warna pada interior kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana meriah tetapi berkesan dingin, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. Kondisi warna kelas tersebut kurang memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman dalam ruang, karena meskipun membuat mata tidak cepat lelah ruangan tersebut menjadi berkesan dingin dan banyaknya ornamen pada dinding mebuat ruangan tidak terkonsentrasi. Suasana ruang yang terang dan cukup meriah secara psikologis cukup merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif.

B. TK Al Firdaus Surakarta

1. Gambaran Umum

Keberadaan Lembaga Pendidikan Al Firdaus diawali dengan berdirinya Taman Pendidikan Prasekolah (TPP) Al Firdaus pada tanggal 17 Maret 1997 untuk jenjang pendidikan Play Group dan taman Kanak-kanak yang secara kelembagaan dibawah naungan Yayasan Majelis Pengajian Islam (MPI) Surakarta. TPP Al Firdaus merupakan taman bermain dan belajar bagi anak-anak usia prasekolah, usia 1,11 s/d 5,11 tahun dalam nuansa islami. Seiring perkembangan zaman dan dinamika dunia pendidikan, pada tahun pelajaran 2005/2006, terjadi reorganisasi dan restrukturisasi di tubuh Lembaga Pendidikan Al Firdaus. Jika sebelumnya masih di bawah yayasan MPI, kini berubah statusnya menjadi yayasan, yaitu Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus berdasarkan Akta Notaris No.46 tanggal 9 September 2005.

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program Pembiasaan.

Tujuan pendidikan TK Al Firdaus Surakarta adalah mengenal seluruh potensi anak agar berkembang optimal serta menyiapkan fondasi pendidikan yang tangguh, yaitu iman dan taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi, life skill dan kewirausahaan.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Al Firdaus Surakarta dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna mendukung optimalisasi belajar mengajar. Organisasi ruang yang ada pada TK Al Firdaus Surakarta dapat dilihat pada denah sekolah berikut ini:

Gambar 27. Denah TK Al Firdaus Surakarta 2. Guru

(44)

commit to user

Aktivitas guru:

a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga b. Mengatur ruang belajar

c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik, mengumpulkan informasi dari anak didik dll

d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan

e. Membantu anak memiliki ketrampilan memimpin sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, cerdas, mandiri, kreatif, berakhlak islami, mampu berkompetisi, bersosialisasi dan berkomunikasi. f. Mengevaluasi perkembangan anak.

3. Program Kegiatan

TK Al Firdaus Surakarta mengembangkan kurikulum gabungan antara Diknas, materi agama dan leadership, ketiganya diolah menjadi program kegiatan yang mencakup tujuh kemampuan, yaitu:

a. Mengenal (mengenal serta mengembangkan akhlak serta sifat yang positif dari diri sendiri dan orang lain)

b. Komunikasi (kemampuan untuk saling berbagi pesan/informasi secara dua arah melalui cara mendengar, berbicara, menulis, membaca serta bahasa isyarat tubuh)

c. Akhlak (mengembangkan pengertian tentang hubungan antara manusia dengan yang lainnya)

d. Proses Belajar (memahami, mengerti, memiliki ketrampilan metode atau media untuk belajar)

e. Mengatur (kekampuan dasar dalam memanfaatkan/menggunakan apa yang dimiliki untuk mencapai tujuan)

f. Mengambil Keputusan (memiliki ketrampilan dasar mengenal langkah-langkah pendekatan yang diperlukan dalam membuat keputusan)

g. Kerja Kelompok (mempelajari bagaimana dapat bekerja sama dalam kelompok)

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 8. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta

Kelompok : A Semester/Minggu : II/I

Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan

Rabu, 3 Maret 2010

07.30-08.00 Kegiatan olah raga/senam Motorik kasar

08.00-09.30 Baca Al Qur’an

Menghubungkan huruf arab

Mengembangkan akhlak

Motorik halus

09.30-10.00 Istirahat, makan snack Sikap/perilaku

10.00-11.30 Pengembangan kemampuan dasar

- Pemberian tugas

dengan lambang bilangan 1 -10

- Menggambar orang dengan

bagian-Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Tujuan pendidikan khusus sekolah ini juga terlihat, yaitu mendidik anak berjiwa islami dan mempunyai kemampuan untuk memimpin. Untuk setiap kegiatan tertulis kekampuan apa yang akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang akan diberikan kepada anak, sarananya, metodenya, dan pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan. 4. Ruang Kelas

(46)

commit to user

AC (Air Condition) dan gambar-gambar pendukung. Untuk memperjelas ruang kelas, berikut ini denah dan visualisasi interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta:

Gambar 28. Denah dan Visualisasi Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta. a. Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem

Warna.

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 9. Interior Kelas TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna

Hue

Chroma Value

Elemen Interior C M Y K

Lantai Putih 12% 7% 7% 0% Lemah Terang

Dinding

Jingga (orange) 20% 34% 80% 1% Sedang Terang

Hijau Muda 28% 35% 67% 0% Lemah Terang

Biru muda 53% 25% 22% 0% Sedang Terang

Hijau 67% 20% 100% 4% Sedang Sedang

Plafon Putih 12% 7% 10% 0% Lemah Terang

Biru Muda 34% 15% 11% 0% Sedang Terang

Furnitur/

aksesoris

Biru 81% 60% 2% 0% Kuat Sedang

Merah Muda (pink) 15% 63% 24% 0% Lemah Sedang

Kuning Muda 13% 4% 68% 0% Lemah Terang

Hijau muda 42% 0% 47% 0% Lemah Terang

Putih 13% 9% 12% 0% Lemah Terang

Merah Tua 27% 100% 100% 28% Sedang Gelap

Biru Tua 94% 89% 40% 38% Sedang Gelap

Cokelat 37% 59% 100% 26% Lemah Gelap

Jingga (orange) 14% 53% 83% 1% Sedang Sedang

Hijau Muda 60% 21% 67% 3% Lemah Sedang

(48)

commit to user

Merah Tua 31% 97% 100% 40% Sedang Gelap

Kuning 17% 17% 77% 0% Kuat Terang

Hijau Muda 37% 16% 39% 0% Lemah Terang

Hitam 60% 60% 73% 53% Sedang Gelap

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan warna pada interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta didominasi oleh warna-warna dengan value terang (54%) terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang, menyebabkan penampilan ruang menjadi terang oleh pengaruh lampu penerangan (meskipun pencahayaan alami yang masuk kedalam ruangan sangat minim).

Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat (23%) itupun hanya terdapat pada elemen-elemen kecil (furnitur/aksesoris) sehingga tidak terlalu berpengaruh karena pada elemen utama interiornya (plafon, dinding dan lantai) didominasi oleh penggunaan warna terang.

b. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam Konteks

Desain Interior.

Dalam upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, suasana interior kelas memiliki peran yang amat penting, didalamnya menyangkut masalah warna interior kelas, baik elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding dan plafon maupun elemen furnitur dan aksesoris. Susunan warna dari elemen-elemen tersebut dapat menciptakan suasana tertentu yang secara psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, merangsang anak untuk beraktifitas, kreatif, membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar, sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang kelas diharapkan mampu

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dalam ruang. Pada tabel berikut dibahas tentang peran warna interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta:

Tabel 10. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam Konteks Desain Interior

Peran Warna Suasana yang ditemukan

1. Menciptakan Suasana Komposisi warna jingga (orange) dan hijau muda pada

dinding dan kombinasi warna biru muda dan putih

pada plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang

berwarna-warni namun terlihat minimalis pada dinding

memberikan suasana interior kelas menjadi bersih,

hangat dan meriah. Komposisi warna terang membuat

interior ruang ini berkesan luas.

(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002: 39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

2. Memenuhi Kebutuhan Anak

dalam Ruang:

Dominasi Warna-warna terang pada setiap elemen

utama interiornya dengan didukung oleh pencahayaan

lampu (karena pencahayaan alami yang sangat minim)

menyebabkan ruangan menjadi terang tetapi tidak

menyilaukan, sehingga membuat mata tidak cepat

lelah.

Suasana hangat dan cukup meriah pada ruang kelas

(50)

commit to user

secara psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak

untuk merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif.

(Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran warna pada interior kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, kesan ruang terang dan luas. Kondisi warna kelas tersebut memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman dalam ruang, karena didominasi penggunaan warna-warna terang dengan intensitas lemah sampai sedang dan lebih mengandalkan pencahayaan lampu membuat kesan ruang menjadi terang tetapi tidak menyilaukan sehingga membuat mata tidak cepat lelah. Suasana ruang yang hangat dan cukup meriah secara psikologis cukup merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif.

C. TK Kristen Surakarta

1. Gambaran Umum

Taman Kanak-kanak Kristen Manahan yang berlokasi di jl. MT. Haryono no. 10 Surakarta, dengan alasan kurikulum TK Kristen Manahan memberikan pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral, akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Kristen Surakarta dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna mendukung optimalisasi belajar mengajar. Organisasi ruang yang ada pada TK Kristen Surakarta dapat dilihat pada denah sekolah berikut ini:

Gambar 29. Denah TK Kristen Surakarta 2. Guru

Guru di TK Negeri pembina Surakarta berjumlah 8 orang, dengan kualifikasi yang berpendidikan S1 dari berbagai disiplin ilmu berjumlah 8 orang (100%). Perbandingan rasio guru dengan murid adalah 1 : 10.

Aktivitas guru:

a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga b. Mengatur ruang belajar

c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik, mengumpulkan informasi dari anak didik dll

(52)

commit to user

e. Membantu membangun pengalaman intelektual, sosial, emosional dan kebutuhan fisik setiap anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya

f. Mengevaluasi perkembangan anak. 3. Program Kegiatan

TK Kristen Surakarta mengembangkan kurikulum gabungan antara Diknas, materi agama dan metode pembelajaran learning by hand, ketiganya diolah menjadi program kegiatan penekanan pada beberapa bidang khusus, yaitu:

a. Praktek sehari-hari

Membangun kebebasan, konsentrasi, kemampuan motorik dan koordinasi, aspek sosial, intelegensi, disiplin diri dan kontrol

b. Daya sensor

Membangun dan melatih kemampuan kelima inderas, yaitu: penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan perasa.

c. Matematika

Membangun kemampuan untuk memahami konsep kongkret dari bagian-bagian, kwantitas dan simbol.

d. Bahasa

Membangun kemampuan menerima, berbicara, membaca, melukis, dan berkomunikasi.

e. Pendidikan kebudayaan/umum

Membawa anak untuk melihat dunia nyata melalui pelajaran biologi, geografi, sejarah dan ilmu pasti.

f. Kegiatan lain

Seni dan kriya, musik dan gerak, memasak sederhana dan program senam (olah raga)

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 11. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Kristen Surakarta Satuan Kegiatan Harian TK Kristen Surakarta

Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan

Rabu, 3 Maret 2010

08.00-08.30 Play outside Motorik kasar

08.30-09.00 Circle Time - Pembukaan Sikap/perilaku

09.00-10.00 Pelajaran inti:

- Menghubungkan bilangan

- Mengatur kotak, lingkaran

dengan ukuran yang berbeda

- Mewarnai gambar bilangan

- Motorik halus dan koordinasi

- konsentrasi

10.00-10.30 Snack time Sikap/perilaku

10.30-11.00 Art/gym/music/library Musik, gerak dan membaca

11.00-11.30 Komputer Pengenalan komputer

11.30-12.00 Circle time - penutup Tanya jawab, menyanyi

Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Tujuan pendidikan khusus sekolah ini juga terlihat, yaitu membangun kebebasan, konsentrasi, kemampuan motorik dan koordinasi, aspeksosial, intelegensi, disiplin diri dan kontrol melamui

(54)

commit to user

Gambar 30. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta. a. Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta Ditinjau dari Sistem

Warna.

(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 12. Interior Kelas TK Kristen Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna

Hue

Chroma Value

Elemen Interior C M Y K

Lantai Putih 2% 3% 2% 0% Lemah Terang

Dinding

Jingga (orange) 9% 70% 85% 1% Kuat Terang

Putih 7% 9% 9% 0% Lemah Terang

Kuning muda 14% 19% 40% 0% Lemah Terang

Cokelat 40% 76% 74% 47% Lemah Gelap

Plafon Putih 7% 9% 9% 0% Lemah Terang

Furnitur/

aksesoris

Hijau muda 22% 3% 63% 0% Lemah Terang

Kuning 12% 16% 89% 0% Kuat Terang

Jingga (orange) 6% 72% 79% 1% Kuat Terang

Biru 83% 47% 14% 1% Sedang Sedang

Merah muda 20% 58% 41% 1% Lemah Sedang

Hijau 56% 20% 78% 2% Sedang Sedang

Merah muda 5% 37% 1% 0% Lemah Terang

Ungu muda 29% 30% 2% 0% Lemah Terang

Merah 19% 99% 100% 9% Kuat Sedang

Biru Muda 58% 15% 13% 0% Lemah Terang

Cokelat tua 35% 80% 95% 43% Lemah Gelap

(56)

commit to user

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan warna pada interior kelas B.2 TK Kristen Surakarta didominasi oleh warna-warna dengan value terang (61%) terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang, menyebabkan penampilan ruang menjadi terang dan bertambah terang dengan masuknya pantulan sinar matahari dari bukaan jendela yang besar.

Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat (17%) itupun hanya terdapat pada elemen-elemen kecil (furnitur/aksesoris) sehingga tidak terlalu berpengaruh karena pada elemen utama interiornya (plafon, dinding dan lantai) didominasi oleh penggunaan warna terang.

b. Peran Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta dalam Konteks Desain Interior.

(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 13. Peran Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta dalam Konteks Desain Interior

Peran Warna Suasana yan ditemukan

1. Menciptakan Suasana Komposisi warna jingga (orange), putih dan kuning

muda pada dinding dan kombinasi warna putih pada

plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang

berwarna-warni namun terlihat minimalis pada dinding

memberikan suasana interior kelas menjadi bersih,

hangat dan meriah. Komposisi warna terang tersebut

membantu penampilan ruang yang sebenarnya sempit

menjadi berkesan lebih luas.

(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002: 39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)

2. Memenuhi Kebutuhan Anak

dalam Ruang:

a) Rasa Aman, Nyaman dan

Hangat

b) Merangsang anak untuk

beraktifitas, gembira dan

kreatif

Dominasi Warna-warna terang pada setiap elemen

utama interiornya dan pengaruh cahaya matahari yang

masuk melalui jendela yang besar dan posisi ruang

kelas yang berada di lantai 2 membuat ruang menjadi

menyilaukan sehingga membuat mata cepat lelah.

Suasana hangat dan cukup meriah pada ruang kelas

dari komposisi warna-warna hangat bernada terang

secara psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak

untuk merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif.

(58)

commit to user

Gambar

Gambar 30. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta.......73
Tabel 4. Tempat Penelitian
Gambar 22. Gambar menu eyedropper tool dan prosentase campuran
Gambar 23. Bagan Alur Analisis Interaktif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gejala klinis berupa adanya sesak, batuk, riwayat merokok, riwayat PPOK, serta pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa pasien ini merupakan pasien dengan penyakit paru

Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan

Untuk memudahkan pelaksanaan kebijakan kerjasama dan pemasaran hasil produksi industri pertahanan dalam negeri, Tim Pelaksana KKIP menyusun Direktori Industri Pertahanan Indonesia

Sebaliknya, dalam hal peneladanan, Pariyem tidak mendapatkannya dari sosok “Mas Paiman” yang sekelas dengannya, tetapi keteladanan yang ia tiru bersumber dari keluarga

* Target utama HIV-1 adalah reseptor CD4+ yang * Target utama HIV-1 adalah reseptor CD4+ yang terdapat di membran sel T helper, makrofag, sel terdapat di membran sel T helper,

Sesuai dengan syarat kurikulum yang berlaku pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “ STUDI ANTRIAN DI

fluorescens PG01, baik yang diintegr asikan dengan teknik invigor asi menggunakan matriconditioning ser buk bata mer ah atau ser buk ar ang sekam dapat dir ekomendasikan