Imunologi
Imunologi
dan Imunopatologi
dan Imunopatologi
Heppi Purnomo ( G1F011024)
Heppi Purnomo ( G1F011024)
Rifka Husniati ( G1F011025)
Rifka Husniati ( G1F011025)
Irma Setyawati ( G1F011027)
Irma Setyawati ( G1F011027)
Erna Tugiarti B ( G1F011034)
Erna Tugiarti B ( G1F011034)
Gitanti Rohman ( G1F011040)
Gitanti Rohman ( G1F011040)
Istilah Penting
Istilah Penting
Imunitas
Imunitas reaksi tubuh terhadap masuknyareaksi tubuh terhadap masuknya
substansi asing
substansi asing
Respon imun
Respon imun kumpulan respon thd substansikumpulan respon thd substansi
asing yang terkoordinasi
asing yang terkoordinasi
Sistem Imun
Sistem Imun sistem pertahanan manusiasistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan terhadap
sebagai perlindungan terhadap
infeksi dari makromolekul asing
infeksi dari makromolekul asing
atau serangan organisme,
atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri,
termasuk virus, bakteri,
protozoa dan parasit.
Fungsi System Imun
Fungsi System Imun
• Penangkal “ benda” asing
• Penangkal “ benda” asing yang masuk keyang masuk ke
dalam tubuh.
dalam tubuh.
• Untuk keseimbang
• Untuk keseimbangan funan fungsi tubuh gsi tubuh terutamaterutama
menjaga keseimbang
menjaga keseimbang
an komponen tubuh
an komponen tubuh
yang
yang
telah tua.
telah tua.
• Sebagai pendeteksi adanya sel
• Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal,
-sel abnormal,
termutasi, atau ganas, serta
termutasi, atau ganas, serta
menghancurkannya.
Sistem imun nonspesifik
Sistem imun nonspesifik
•
•
Respon langsung terhadap antigen
Respon langsung terhadap antigen
•
•
Tidak ditujukan
Tidak ditujukan
terhadap mikroorg
terhadap mikroorg
anisme
anisme
tertentu
tertentu
T
Terdiri erdiri daridari
Fisik /
Fisik / mekanikmekanik Biokimia &Biokimia & faktor terlarut
•
•KulitKulit
Kulit memberikan penghalang fisik bagi
Kulit memberikan penghalang fisik bagi
jalan
jalan masuknya masuknya pathogen pathogen ke ke dalam dalam tubuh.tubuh.
Lapisan luar sel-sel kulit mati yang keras
Lapisan luar sel-sel kulit mati yang keras
mengandung keratin dan sangat sedikit air,
mengandung keratin dan sangat sedikit air,
sehingga pertumbuhan pathogen menjadi
sehingga pertumbuhan pathogen menjadi
terhambat.
terhambat.
•
•selaput lendir selaput lendir •
•SiliaSilia •
Biokimia & faktor terlarut
Biokimia & faktor terlarut •
• BiokimiaBiokimia
1. lisoz
1. lisozim im (kering(keringat, ludah, air at, ludah, air mata, ASI)mata, ASI)
Ditemukan enzim Lisozim
Ditemukan enzim Lisozim di anatar di anatar a a mereka. Lisozim mereka. Lisozim mengkatalismengkatalis
hidrolisis molek
hidrolisis molekul dinding sel baktul dinding sel bakteri. eri. Asam hidroklorik yAsam hidroklorik yang terdapaang terdapatt
pada cairan lambung membunuh sebagian
pada cairan lambung membunuh sebagian besar mikroorganismbesar mikroorganisme yange yang
masuk ke lambung.Kelenjar lakrimal mensekresi air
masuk ke lambung.Kelenjar lakrimal mensekresi air mata, yangmata, yang
melarutkan dan mencuci mikroorganisme dan bahan
melarutkan dan mencuci mikroorganisme dan bahan kimia penyebabkimia penyebab
iritasi ma
iritasi mata. Meta. Menghancurkan nghancurkan dinding sel dinding sel kuman kuman gram gram positif kpositif karenaarena
dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding
dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding bakteri.bakteri.
2.
2. LaktoferLaktoferin & in & asam neurasam neuraminik(ASI)aminik(ASI)
anti bakterial E coli & anti bakterial E coli & staphylococus . Air susu ibu jugamengandungstaphylococus . Air susu ibu jugamengandung
laktooksidase dan
laktooksidase dan asam neuraminik yang asam neuraminik yang mempunymempunyai sifat antibakterialai sifat antibakterial
terhafap E.koli dan stafilokokus.
terhafap E.koli dan stafilokokus.
3. HCl, enzim
3. HCl, enzim proteolitiproteolitik, k, empeduempedu
cegah cegah infekinfeksi bakteri. Asam si bakteri. Asam hidroklorida dalam hidroklorida dalam lambung, enzimlambung, enzim
proteolitik, antibodi dan empedu dalam usus halus
proteolitik, antibodi dan empedu dalam usus halus
membantumenciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi banyak
membantumenciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi banyak
mikroba.
• •
Komplemen : faktor protein yang terdapat
Komplemen : faktor protein yang terdapat
dalam serum, diproduksi oleh hepatosit dan
dalam serum, diproduksi oleh hepatosit dan
monosit.
monosit.
Fungsi
Fungsi
:
:
-
-
Meningkatk
Meningkatk
an
an
Fag
Fag
ositosis
ositosis
sebagai
sebagai
kemotaktik.
kemotaktik.
-
-
Mempermudah
Mempermudah
destruksi
destruksi
/
/
lisis,
lisis,
-
-
Diikat
Diikat
pada
pada
permukaan
permukaan
bakteri,
bakteri,
sehingga memudahkan makrofag
sehingga memudahkan makrofag
untuk
untuk
mengenal
mengenal
dan
dan
memakan
memakan
bakteri /parasit
bakteri /parasit
HumoralC-Reaktif Protein (CRP)
C-Reaktif Protein (CRP)
Protein plasma,
Protein plasma,
dibentuk
dibentuk
tubuh
tubuh
karena
karena
kerusakan
kerusakan
jaringan,
jaringan,
Meningkat pada infeksi akut,yang dengan
Meningkat pada infeksi akut,yang dengan
bantuan
bantuan
Ca++
Ca++
dapat
dapat
:
:
1. Mengikat molekul fosforilkolin pd
1. Mengikat molekul fosforilkolin pd
permukaan b
permukaan b
akteri /
akteri /
jamur
jamur
.
.
2.
2.
Mengikat
Mengikat
k
k
omplemen
omplemen
,berupa
,berupa
opsoni
opsoni
n
n
yang
yang
memudahkan fagositosis.
memudahkan fagositosis.
3. Mengikat protein C dari pnemokokus
3. Mengikat protein C dari pnemokokus
CRP
CRP
merupakan opsonin yang memudahkan
merupakan opsonin yang memudahkan
fagositosis
Interferon (IFN)
Interferon (IFN) adalah suatu glikoproteinadalah suatu glikoprotein
yang dihasilkan oleh berbagai sel tubuh yang
yang dihasilkan oleh berbagai sel tubuh yang
mengandung nukleus dan dilepas sebagai respon
mengandung nukleus dan dilepas sebagai respon
terhadap infeksi virus.
terhadap infeksi virus.
•
• Interferon menginduksi sel-sel sekitar sel yangInterferon menginduksi sel-sel sekitar sel yang
terinfeksi
terinfeksi
•
• virus sehingga menjadi resisten terhadap virus.virus sehingga menjadi resisten terhadap virus.
•
• Fungsi :Fungsi :
1.
1. AnAnti Vti Virirus dus dan dan dapapat at memengngininduduksksi sei sel yl yanangg
terinfeksi virus sehingga resisten dan
terinfeksi virus sehingga resisten dan
menghambat replikasi virus.
menghambat replikasi virus.
2.
2. MenMengagaktktifkifkan san sel Nel NK tK terherhadaadap inp inffekeksi visi virus rus dandan
sel ganas.
SELULER
SELULER
1. Sel NK
1. Sel NK
sifat sitotoksik
sifat sitotoksik
virus, keganasan
virus, keganasan
aktivasi oleh interferon
aktivasi oleh interferon
2. Mononuklear (MN)
2. Mononuklear (MN)
monosit &
monosit &
makrof
makrof
ag
ag
3. Polimorfonuklear (PMN)
3. Polimorfonuklear (PMN)
neutrofil, eosinofil
neutrofil, eosinofil
- Siklus hidup pendek
- Siklus hidup pendek
--
G
G
r
r
a
a
n
n
u
u
l
l
enzim
enzim
hidrolitik, laktof
hidrolitik, laktof
erin
erin
SISTEM IMUN SPESIFIK / DIPEROLEH
SISTEM IMUN SPESIFIK / DIPEROLEH
•
• Kemampuan mengenal benda asing/antigenKemampuan mengenal benda asing/antigen spesifik
spesifik menghancurkamenghancurkan n antigen antigen yg yg sdh sdh dikenaldikenal
sebelumnya
sebelumnya
•
•HumoralHumoral
.. Ketika pathogen masuk kedalam tubuh, masing-Ketika pathogen masuk kedalam tubuh,
masing-masing antigen akan mengaktifkan satu sel B.
masing antigen akan mengaktifkan satu sel B.
2.
2. Sel Sel B B tersebut tersebut akan akan membelah membelah menbentukmenbentuk
populasi sel yang besar.
populasi sel yang besar.
3.
3. Semua Semua klon klon sel sel tersebut tersebut kemudiankemudian
mensekresik
mensekresikan antibody an antibody yang spesifik terhadapyang spesifik terhadap
pathogen yang menyerang.
pathogen yang menyerang.
4.
4. Setelah Setelah infeksi infeksi berakhir, berakhir, sel sel B B yangyang
mensekresikan antibody akan mati. (mekanisme dari
mensekresikan antibody akan mati. (mekanisme dari
1
5.
5.
Sel
Sel
B
B
memori
memori
telah
telah
mengingat
mengingat
pathogen
pathogen
yang menginfek
yang menginfek
si dan
si dan
sel B ini akan bertahan
sel B ini akan bertahan
hidup beberapa tahun dalam tubuh. Jika
hidup beberapa tahun dalam tubuh. Jika
pathogen dengan antigen yang sama
pathogen dengan antigen yang sama
menginfek
menginfek
si kembali, maka sel B
si kembali, maka sel B
memori ini
memori ini
akan membelah dengan cepat membentuk
akan membelah dengan cepat membentuk
populasi sel B yang besar dan mensekresikan
populasi sel B yang besar dan mensekresikan
antibody spesifik. (mekanisme ini disebut
antibody spesifik. (mekanisme ini disebut
respon imun
Sistem seluler
Sistem seluler
•
• Ketika pathogen menginfeksi tubuh untuk pertamaKetika pathogen menginfeksi tubuh untuk pertama
kalinya, setiap antigen akan menstimuli satu sel
kalinya, setiap antigen akan menstimuli satu sel
limfosit t untuk membelah membentuk klon.
limfosit t untuk membelah membentuk klon.
•
• Beberapa klon akan membentuk sel-sel memori yangBeberapa klon akan membentuk sel-sel memori yang
spesifik terhadap satu jenis antigen.
spesifik terhadap satu jenis antigen.
Komplemen
Komplemen
Adalah protein plasma yang perlu
Adalah protein plasma yang perlu
diaktifkan
diaktifkan
untuk dapat berfungsi. Terdapat dalam plasma
untuk dapat berfungsi. Terdapat dalam plasma
darah
darah
Aktifasi k
Aktifasi k
omplemen berlang
omplemen berlang
sung
sung
secara
secara
berant
4
4. Sel Mast. Sel Mast
Sel mast berasal dari sumsum
Sel mast berasal dari sumsum tulang dan tersebartulang dan tersebar
secara luas dalam jaringan , sel
secara luas dalam jaringan , sel ditemukan menonjolditemukan menonjol
pada daerah
pada daerah di dekat di dekat pembulpembuluh uh darah darah dan saraf dan saraf sertaserta
di dala
di dalam subepitel. Sitoplasmanya mengandungm subepitel. Sitoplasmanya mengandung
granula dilapisi membran
granula dilapisi membran yang mempunyai berbagaiyang mempunyai berbagai
mediator yang aktif secara biologis. Seperti
mediator yang aktif secara biologis. Seperti yang terikayang terikatt
pada permukaan sel melalui
pada permukaan sel melalui reseptreseptor Fc yangor Fc yang
berafinit
berafinitas tinggi, as tinggi, sel mast dapat dipicu oleh sel mast dapat dipicu oleh rangsangrangsang
lain,
lain, seperti seperti kkomponen omponen kkomplemen omplemen C5a C5a dan dan C5a C5a ((
anafilaktoksin ) yang berikatan pada reseptor membran
anafilaktoksin ) yang berikatan pada reseptor membran
sel mast spesifik. Sel mast dapat pula diinduksi untuk
sel mast spesifik. Sel mast dapat pula diinduksi untuk
mengeluarkan granulanya oleh sitokin tertentu yang
mengeluarkan granulanya oleh sitokin tertentu yang
berasal dari makrofag ( misalnya, IL
berasal dari makrofag ( misalnya, IL -8), obat-obatan-8), obat-obatan
seperti kodein dan morfin, melitin
seperti kodein dan morfin, melitin ( terdapat dalam( terdapat dalam
bisa lebah)
bisa lebah) dan rdan rangsang fisik ( angsang fisik ( misalnya misalnya panas, dingin,panas, dingin,
dan sinar matahari).
5. Basofil
5. Basofil
Secara normal tidak terdapat dalam jari
Secara normal tidak terdapat dalam jari
ngan.
ngan.
Basofil
Basofil
justru
justru
masuk
masuk
sirkulasi
sirkulasi
darah
darah
menuju
menuju
tempat radang.
Reaksi Hipersensitivitas
Reaksi Hipersensitivitas
•
• Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitasHipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas
atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah
atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah
dipaparkan atau dikenal sebelumnya.
dipaparkan atau dikenal sebelumnya.
•
• Reaksi hipersensitivitas terdiri atas berbagaiReaksi hipersensitivitas terdiri atas berbagai
kelainan yang heterogen yang dapat dibagi
kelainan yang heterogen yang dapat dibagi
menurut berbagai cara.
menurut berbagai cara.
•
• Secara umum dibagi dalam :Secara umum dibagi dalam :
–
– Hipersensitifitas tipe IHipersensitifitas tipe I
–
– Hipersensitifitas tipe IIHipersensitifitas tipe II
–
– HiperseHipersensitifitas tipe IInsitifitas tipe IIII
–
Hipersensitifit
Hipersensitifit
as Tipe
as Tipe
I
I
•
• Merupakan suatu respon jaringan yang terjadi secaraMerupakan suatu respon jaringan yang terjadi secara
cepat ( dalam
cepat ( dalam hitungan menit ) hitungan menit ) setelah terjadi intersetelah terjadi interaksiaksi
antara alergen dengan antibodi IgE yang sebelumnya
antara alergen dengan antibodi IgE yang sebelumnya
berikat
berikatan pada permukaan sel mast an pada permukaan sel mast dan basofil padadan basofil pada
bagian yang tersensitisasi.
bagian yang tersensitisasi.
•
• AlergenAlergenprodukproduksi si IgEIgE berikatan spesifik denganberikatan spesifik dengan
reseptor di permukaan
reseptor di permukaan sel mastsel mast dandan basofilbasofil
tersensitisasi
tersensitisasi
•
• Kontak berikutnyaKontak berikutnya sederetsederetan reaksi an reaksi biokimiabiokimia
degranulasi dan pelepasan
degranulasi dan pelepasan mediator2 (histamin,mediator2 (histamin,
leuk
•
•
Alergen ter
Alergen ter
sebut merangsang
sebut merangsang
induksi sel
induksi sel
T
T
CD4+ tipe T
CD4+ tipe T
HH2,sel tersebut mensekresi sitokin
2,sel tersebut mensekresi sitokin
( IL-4 dan IL-5 ) yang kemudian menginduksi
( IL-4 dan IL-5 ) yang kemudian menginduksi
produksi IgE oleh sel B.
produksi IgE oleh sel B.
•
•
Antibodi IgE
Antibodi IgE
akan berika
akan berika
tan dengan reseptor
tan dengan reseptor
Fc yang ter
Fc yang ter
dapat pada
dapat pada
sel mast dan b
sel mast dan b
asofil
asofil
maka timbulah reaksi hipersensitifitas tipe I.
maka timbulah reaksi hipersensitifitas tipe I.
•
•
Papar
Papar
an ulang
an ulang
terhadap antigen yang sama
terhadap antigen yang sama
akan mengakibatk
akan mengakibatk
an
an
IgE men
IgE men
gikat antigen
gikat antigen
dan memicu
dan memicu
suatu sinyal intr
suatu sinyal intr
asel sehingga
asel sehingga
terjadi pelepasan
terjadi pelepasan
beberapa mediator
beberapa mediator
k
•
• ManifesManifestasi klinis dapat tasi klinis dapat melibatkan kulit (urtikaria danmelibatkan kulit (urtikaria dan
eksema), mata (konjungtivitis), nasofaring (rinitis),
eksema), mata (konjungtivitis), nasofaring (rinitis), jaringanjaringan
bronk
Hipersensitifit
Hipersensitifit
as tipe
as tipe
II
II
•
• Diperantarai oleh antibodi yang diarahkan untukDiperantarai oleh antibodi yang diarahkan untuk
melawan antigen target pada permukaan sel atau
melawan antigen target pada permukaan sel atau
komponen jaringan lainnya.
komponen jaringan lainnya.
•
• Antigen tersebut dapat merupakan molekulAntigen tersebut dapat merupakan molekul
intrinsik normal pada membran sel atau matriks
intrinsik normal pada membran sel atau matriks
ekstra seluler atau dapat berupa antigen eksogen
ekstra seluler atau dapat berupa antigen eksogen
yang di adsorbsi misalnya metabolit obat.
yang di adsorbsi misalnya metabolit obat.
•
• Respons hipersensitifitas disebabkanRespons hipersensitifitas disebabkan
olehpengikatan antibodi yang diikuti salah satu
olehpengikatan antibodi yang diikuti salah satu
dari tiga mekanisme bergantung antibodi di
dari tiga mekanisme bergantung antibodi di
bawah ini :
a)
a) TTergantung Komplemergantung Komplemenen
Antigen + Antibodi
Antigen + Antibodi kompkomplemen antigen lemen antigen antibodiantibodi pnyerang mmbranpnyerang mmbran lisislisis
Antigen + Antibodi
b) AADC
b) AADC
Sel target yang terbungkus IgG dibunuh oleh sel
Sel target yang terbungkus IgG dibunuh oleh sel yang membawayang membawa
reseptor Fc untuk IgG (misalnya sel NK)
C) Antibodi antireseptor
C) Antibodi antireseptor
Antibodi ini
Antibodi ini mengganggu fungsi mengganggu fungsi normal reseptornormal reseptor, dalam , dalam contohcontoh
ini antibodi reseptor
ini antibodi reseptor asetilkasetilkolin mengganggu transmisiolin mengganggu transmisi
neuromuskular pada
Hipersensitifit
Hipersensitifit
as tipe
as tipe
III
III
•
• Hipersensitivitas tipe III diperantarai oleh pengendapanHipersensitivitas tipe III diperantarai oleh pengendapan
kompleks antigen antibodi c (imun), diikuti dengan aktivitas
kompleks antigen antibodi c (imun), diikuti dengan aktivitas
komplemen dan akumulasi leukosit polimorfonuklear.
komplemen dan akumulasi leukosit polimorfonuklear.
•
• Kompleks imun dapat melibatkan antigen eksogen sepertiKompleks imun dapat melibatkan antigen eksogen seperti
bakteri dan virus, atau antigen endogen seperti DNA.
bakteri dan virus, atau antigen endogen seperti DNA.
•
• Jejas akibat kompleks imun dapat bersifat sistemik jikaJejas akibat kompleks imun dapat bersifat sistemik jika
kompleks tersebut terbentuk dalam sirkulasi mengendap
kompleks tersebut terbentuk dalam sirkulasi mengendap
dalam berbagai organ , atau terlokalisasi pada organ
dalam berbagai organ , atau terlokalisasi pada organ
tertentu (misalnya, ginjal, sendi, atau kulit) jika kompleks
tertentu (misalnya, ginjal, sendi, atau kulit) jika kompleks
tersebut terbentuk dan mengendap pada tempat khusus
•
• TTerbentuerbentuk kok kompleksmpleks
antigen-antibodi (toksik
antigen-antibodi (toksik
terhadap jaringan di tempat
terhadap jaringan di tempat
mereka diendapkan seperti
mereka diendapkan seperti
ginjal / paru-paru)
ginjal / paru-paru)
aktivasi kaskade
aktivasi kaskade
komplemen
komplemen pelepasanpelepasan
bahan aktif secara biologis,
bahan aktif secara biologis,
termasuk faktor-faktor yang
termasuk faktor-faktor yang
menarik sel-sel fagosit
menarik sel-sel fagosit
yang akan menfagositosis
yang akan menfagositosis
kompleks tersebut
Hipersensitifitas fase IV
Hipersensitifitas fase IV
•
• Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat,Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat,
cell mediatif immunity (CMI), Delayed Type Hypersensitivity
cell mediatif immunity (CMI), Delayed Type Hypersensitivity
(DTH) atau reaksi tuberculin yang timbul lebih dari 24 jam
(DTH) atau reaksi tuberculin yang timbul lebih dari 24 jam
setelah tubuh terpajan dengan antigen.
setelah tubuh terpajan dengan antigen.
•
• Reaksi terjadi karena sel T yang sudah disensitasi tersebut,Reaksi terjadi karena sel T yang sudah disensitasi tersebut,
sel T dengan reseptor spesifik pada permukaannya akan
sel T dengan reseptor spesifik pada permukaannya akan
dirangsang oleh antigen yang sesuai dan mengeluarkan zat
dirangsang oleh antigen yang sesuai dan mengeluarkan zat
disebut limfokin.
disebut limfokin.
•
• Limfosit yang terangsang mengalami transformasi menjadiLimfosit yang terangsang mengalami transformasi menjadi
besar seperti limfoblas yang mampu merusak sel target
besar seperti limfoblas yang mampu merusak sel target
yang mempunyai reseptor di permukaannya sehingga dapat
yang mempunyai reseptor di permukaannya sehingga dapat
terjadi kerusakan jaringan.
–
– Ag mengaktifkan responAg mengaktifkan respon
sel T
sel T –
– Limfokin dilepaskanLimfokin dilepaskan
–
– Aktivasi makrofag untukAktivasi makrofag untuk
melakukan fagositosis
melakukan fagositosis –
– Kerusakan jaringanKerusakan jaringan
Contoh : dermatitis,
Contoh : dermatitis,
granuloma
Imunodefisiensi
•
• Imunodefisiensi : suatu keadaan dimana sistem imun tidak Imunodefisiensi : suatu keadaan dimana sistem imun tidak berfungsiberfungsi
dengan benar sebagaimana mestinya sebagai sistem pertahanan
dengan benar sebagaimana mestinya sebagai sistem pertahanan
tubuh manusia. tubuh manusia. • • MacamMacam ◦ ◦ PrimerPrimer HerediterHerediter
TTerjadi pada erjadi pada usia muda (gejala muncul usia muda (gejala muncul pada usia < pada usia < 2 tahun)2 tahun)
◦
◦ SekunderSekunder
Perubahan/berkurPerubahan/berkurangnya fungsi angnya fungsi imunologisimunologis
Penyebab :Penyebab : InfeksiInfeksi MalnutrisiMalnutrisi PenuaanPenuaan imunosupresiimunosupresi
Imunodefisiensi Primer
Imunodefisiensi Primer
1.
1. SeverSevere combine e combine immunodeficiency disease (SCID)immunodeficiency disease (SCID)
2.
2. X linked agammaglobulinemia of X linked agammaglobulinemia of BRUTON.BRUTON.
3. Defisiensi
3. Defisiensi Ig A terisolasi (isolated Ig A deficiency)Ig A terisolasi (isolated Ig A deficiency)
4. Common variabel immunodeficiency
4. Common variabel immunodeficiency
5. SINDROMA WISKOTT
5. SINDROMA WISKOTT – – ALDRICHALDRICH
6. SINDROMA DIGEORGE (HIPOPLASIA TIMUS)
6. SINDROMA DIGEORGE (HIPOPLASIA TIMUS)
2. X linked agammaglobulinemia of BRUTON.
2. X linked agammaglobulinemia of BRUTON.
o Paling sering.
o Paling sering.
o Ditandai :
o Ditandai :
sel B matang
(-sel B matang (-) (prasel B normal) → ok mutasi gen tirosin kinase yang) (prasel B normal) → ok mutasi gen tirosin kinase yang
diekspresik
diekspresikan pada sel B muda an pada sel B muda → Ig serum (→ Ig serum (-).-).
Imun seluler normal.
Imun seluler normal.
Sering inf. bakteri berulang.
Imunodefisiensi
Imunodefisiensi
Sekunde
Sekunde
r
r
Contoh: Contoh: 1. Disebabkan : 1. Disebabkan : Infeksi : AIDS Infeksi : AIDS Penggunaan obat : -
Penggunaan obat : - KemoterKemoterapiapi
2. Imunosupresif
2. Imunosupresif
Peny lain : leukemia
Peny lain : leukemia
• ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME (AIDS) → • ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME (AIDS) →
o Ok HIV
o Ok HIV – – 1 (Human Immunodeficency Virus) →1 (Human Immunodeficency Virus) →
o Ditandai : - Supresi imunitas (sel T)
o Ditandai : - Supresi imunitas (sel T)
Inf oportunistik.
Inf oportunistik.
Keganasan
Keganasan sekundersekunder..
Kelainan neurologi
AIDS
AIDS
* AIDS (acquired immunodeficiency syndrome): adalah * AIDS (acquired immunodeficiency syndrome): adalah penyakit retrovirus yang ditandai oleh imunosupresi penyakit retrovirus yang ditandai oleh imunosupresi
berat yang menyebabkan infeksi oportunistik, neoplasma berat yang menyebabkan infeksi oportunistik, neoplasma skunder dan kelainan neurologik
skunder dan kelainan neurologik
* AIDS disebabkan retrovirus RNA HIV-1, juga HIV-2 di * AIDS disebabkan retrovirus RNA HIV-1, juga HIV-2 di Afrika Barat
Afrika Barat
* Target utama HIV-1 adalah reseptor CD4+ yang * Target utama HIV-1 adalah reseptor CD4+ yang terdapat di membran sel T helper, makrofag, sel terdapat di membran sel T helper, makrofag, sel dendritik (saraf) dan limfoid
dendritik (saraf) dan limfoid
* Virus HIV masuk ke sel T helper melalui perlekatan gp * Virus HIV masuk ke sel T helper melalui perlekatan gp 120 (epitop virus HIV) ke reseptor sel
120 (epitop virus HIV) ke reseptor sel CD4+ →CD4+ → mengambilmengambil alih metabolisme sel T, untuk mensintese virus baru
* Penularan HIV: melalui seks (homoseks atau
* Penularan HIV: melalui seks (homoseks atau
heteroseks), transfusi darah, penyalah gunaan obat
heteroseks), transfusi darah, penyalah gunaan obat
terlarang
terlarang IVIV, pl, plasentaasenta
* Uji penapisan
* Uji penapisan standart adalah ELISA (enzyme-standart adalah ELISA
(enzyme-link
linked immuno ed immuno sorbent assay) dan uji sorbent assay) dan uji kkonfirmasionfirmasi
yang tersering adalah Western blot
yang tersering adalah Western blot
* Tanda utama infeksi HIV adalah deplesi progresif
* Tanda utama infeksi HIV adalah deplesi progresif
sel-sel T CD4+, termasuk s
sel-sel T CD4+, termasuk sel T helper dan el T helper dan makrofmakrofagag
* Pada sistem imun yang masih utuh, jumlah normal
* Pada sistem imun yang masih utuh, jumlah normal
sel T CD4+ berkisar dari 600 sampai 1200/mm3
sel T CD4+ berkisar dari 600 sampai 1200/mm3
* Pada infeksi HIV
* Pada infeksi HIV, respon , respon imun selulimun seluler maupuner maupun
humoral ikut terlibat
Pen
Pen
yakit
yakit
autoimun
autoimun
Reaksi sistem imun terhadap Ag jaringan sendiri.Kehilangan
Reaksi sistem imun terhadap Ag jaringan sendiri.Kehilangan
toleransi diri (self tolerance) menyebabkan sel-sel sistem imun
toleransi diri (self tolerance) menyebabkan sel-sel sistem imun
mengenal Ag tubuh sendiri sebagai asing
mengenal Ag tubuh sendiri sebagai asing
Macam
Macam
Penyakit autoimun organ
Penyakit autoimun organ
AIHA AIHA Tiroiditis hashimoto Tiroiditis hashimoto Penyakit grave Penyakit grave Sindrom sjogren Sindrom sjogren Poliomiositis/dermatomiositis Poliomiositis/dermatomiositis
Penyakit autoimun sistemik
Penyakit autoimun sistemik
SLE
SLE
Rheumatoid arthritis
Imunologi Tumor
Imunologi Tumor
•
• Peran sistem imun terhadap pertumbuhan kankerPeran sistem imun terhadap pertumbuhan kanker
–
– Beberapa tumor dapat sembuh Beberapa tumor dapat sembuh dengan sendirinydengan sendirinyaa
–
– Pada penderita imunosupresif, kemungkinanPada penderita imunosupresif, kemungkinan
k
keganasan terjadi 200x eganasan terjadi 200x lebihlebih
•
• Terjadi akibat transformasi malignaTerjadi akibat transformasi maligna
–
– Perubahan fenotip sel normalPerubahan fenotip sel normal
–
– Hilangnya komponen Ag permukaanHilangnya komponen Ag permukaan
–
– NeoantigenNeoantigen
–
•
• Tumor mengekspresikan diri melalui :Tumor mengekspresikan diri melalui :
–
– Ag permukaanAg permukaan
–
– Produk yang dilepaskan dalam Produk yang dilepaskan dalam darahdarah
•
• Ag tumor :Ag tumor :
–
– Ag kelas IAg kelas I hanyhanya ditemukan pada tumor a ditemukan pada tumor itu saja,itu saja,
tidak pada tumor lain/sel normal
tidak pada tumor lain/sel normal
–
– Ag kelas IIAg kelas II ditemukan pada ditemukan pada beberapa jenis beberapa jenis tumortumor,,
tetapi tidak ditemuk
tetapi tidak ditemukan pada san pada sel normalel normal
–
– Ag kelas IIIAg kelas III ditemukditemukan pada beberapa jenis an pada beberapa jenis tumortumor
dan dapat juga ditemukan pada sel normal
•
• Respon imun terhadap tumor melibatkan reaksiRespon imun terhadap tumor melibatkan reaksi
humoral dan seluler
humoral dan seluler
–
– Mekanisme humoralMekanisme humoral
•
• Lisis oleh Ab dan komplemenLisis oleh Ab dan komplemen
•
• Opsonisasi oleh Ab Opsonisasi oleh Ab dan komplemendan komplemen
•
• HilangnyHilangnya adesi a adesi oleh Aboleh Ab
–
– Mekanisme selulerMekanisme seluler
•
• Destruksi oleh sel T sitotoksikDestruksi oleh sel T sitotoksik
•
• Destruksi oleh makrofag yang diaktifkanDestruksi oleh makrofag yang diaktifkan
•
IMUNODIAGNOSIS
IMUNODIAGNOSIS
Uji Respons imun non-spesifik
Uji Respons imun non-spesifik
1. Uji Kuantitatif
1. Uji Kuantitatif
Menghitung jumlah dan menghitung jenis leukosit dalam darah tepi
Menghitung jumlah dan menghitung jenis leukosit dalam darah tepi
2. Uji Kualitatif
2. Uji Kualitatif
a. Pengukuran kemampuan fagositosis dan metabolisme oksidatif
a. Pengukuran kemampuan fagositosis dan metabolisme oksidatif
Prinsip : mengukur jumlah partikel yang difagositosis oleh neutrofil
Prinsip : mengukur jumlah partikel yang difagositosis oleh neutrofil
setelah inkubasi selama waktu tertentu, dilakukan dengan menghitung
setelah inkubasi selama waktu tertentu, dilakukan dengan menghitung
proporsi neutrofil yang mengandung partikel di bawah mikroskop, atau
proporsi neutrofil yang mengandung partikel di bawah mikroskop, atau
dengan menggunakan flowsitometri.
dengan menggunakan flowsitometri.
b. Kemampuan sintesis dan sekresi sitokin
b. Kemampuan sintesis dan sekresi sitokin
Prinsip : mengevaluasi fungsi leukosit dengan pengukuran kadar
Prinsip : mengevaluasi fungsi leukosit dengan pengukuran kadar
sitokin.
sitokin.
Beberap
Beberapa jenis sitokin yang diproduksi oleh PMN adalah IL-1, IL-6, a jenis sitokin yang diproduksi oleh PMN adalah IL-1, IL-6, GM-
GM-CSF,dan TNF.
Uji Respon Imun Spesifik
Uji Respon Imun Spesifik
1
1.. UUjji i rreessppoon sn seelluulleerr
a. Uji Kuantitatif
a. Uji Kuantitatif
Mengukur jumlah limfosit termasuk
Mengukur jumlah limfosit termasuk
subsetnya.
subsetnya.
b.
b. Uji Uji Kualitatif Kualitatif : : untuk untuk mengevaluasi mengevaluasi fungsifungsi
limfosit T maupun B
limfosit T maupun B
Uji Proliferasi limfositUji Proliferasi limfosit
Mengukur fraksi fase-S dari siklus sel setelah
Mengukur fraksi fase-S dari siklus sel setelah
distimulasi. Fraksi Fase-S merupakan ukuran
distimulasi. Fraksi Fase-S merupakan ukuran
banyaknya sel yang mensintesis DNA.
banyaknya sel yang mensintesis DNA.
Kemampuan sel untuk mensintesis DNA setelah
Kemampuan sel untuk mensintesis DNA setelah
distimulasi merupakan ukuran untuk fungsi sel
distimulasi merupakan ukuran untuk fungsi sel
tersebut.
Uji kemampuan produksi sitokinUji kemampuan produksi sitokin
Metode ELISA dan teknik PCR untuk mengukur
Metode ELISA dan teknik PCR untuk mengukur
kadar mRNA sitokin yang dihasilkan oleh kultur
kadar mRNA sitokin yang dihasilkan oleh kultur
limfosit. Metode yang dapat mengukur produksi
limfosit. Metode yang dapat mengukur produksi
sitokin oleh sel individual secara kuantitatif
sitokin oleh sel individual secara kuantitatif
melalui
melalui teknik teknik pewarnaan pewarnaan sitokin sitokin intraselulerintraseluler
yang kemudian diidentifikasi dan dianalisis
yang kemudian diidentifikasi dan dianalisis
dengan teknik flowsitometri
dengan teknik flowsitometri
Uji fungsi Uji fungsi sitotokssitotoksisitasisitas
menginkubasikan sel efektor spesifik antigen
menginkubasikan sel efektor spesifik antigen
dengan sel sasaran yang telah diinkubasi dengan
dengan sel sasaran yang telah diinkubasi dengan
antigen spesifik (target) yang akan merangsang
antigen spesifik (target) yang akan merangsang
sel efektor untuk menjadi aktif
sel efektor untuk menjadi aktif
dan mensekresikan granzyme atau