• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Adas Manis (Foeniculum vulgare Mill.) Pada Mencit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Adas Manis (Foeniculum vulgare Mill.) Pada Mencit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D.R. (2008). Gambaran Makroskopik dan Mikroskopik Hati dan Ginjal Mencit Akibat Pemberian Plumbum Asetat. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

BPOM RI. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. Halaman 3-4, 9, 11-12,28-32.

Chatterjee, S., Goeswami, N., dan Bhatnagar, P. (2012). Estimation of Phenolic Components and in vitro Antioxidant Activity of Fennel (Foeniculum vulgare) and Ajwain (Trachyspermum ammi) seeds. Advances in Bioresearch. 3(2): 109-118.

Cheville, N.F. (1999). Introduction to Veterinary Pathology. Edisi II. Lowa: Low State University Press. Halaman 214.

Covelli, V. (1972). Guide to The Necropsy of The Mouse. Diakses tanggal 26 Desember 2015. http://www.eulep.org/Necropsy-of-the-Mouse.php? file= Chapter-4html.

Dalimartha, setiawan. (1999). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I. Jakarta: Trubus Agriwidya. Halaman 1-6.

Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 194-197.

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 333-337.

Depkes RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 143-144.

Dewoto, H.R. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Jurnal Majalah Kedokteran Indonesia. 57(7): 208.

Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman. 7, 33, 744, 748.

Ditjen POM RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-11, 17.

Ditjen POM RI. (2008). Farmakope Herbal Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 2.

(2)

Farnsworth, N.R. (1966). Biologycal and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Science. 55(3): 262-263.

Ganiswara, S.G. (1995). Farmakologi Dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 763-764.

Gupta, D., dan Bhardwaj, S. (2012). Study of Acute, Subacute and Chronic Toxicity Test. International Journal of Advanced Research in Pharmaceutical and Bio Sciences (IJARPB). 1(2): 103-129.

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XXII. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hage, L.S. (1982). The Anatomy Workbook. Philadelphia: Printed Lipincott Company. Halaman 83.

Husada, Y. (1996). Fisiologi dan Pemeriksaan Biokimiawi Hati dalam: Soeparman. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi III. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 244- 37.

Iwuanyanwu K., Amadi, U., Charles, I., dan Ayalogu, E. (2012). Evaluation of Acute and Subchronic Oral Toxicity Studi of Baker Cleanser Bitters A Polyherbal Drug On Experimental Rat. EXCLI Journal 11(1): 632-640.

Janwal, N., Kumar, S., dan Rana, A. (2013). Phytochemical and Pharmacological Review on Foeniculum vulgar. Pharma Science Monitor 4 (3): 324-341.

Jenova, R. (2009). Uji Toksisitas Akut yang Diukur dengan Penentuan LD50 Ekstrak Herba Putr I Malu (Mimosa pudicaL.) terhadap Mencit BALB/C. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Jones, L.M., Nicholson, H.B., Leslie, E.M., dan Donald. (1997). Veterinary Pharmacology and Therapeutics. Fouth Edition. New Delhi: Oxford and IBH Publishing. Halaman 1223-1232.

Jubb, K.V.F., Kennedy, P.C., dan Peter, C. (1993). Pathology of Domestic Animal. London: Academic Press. Halaman 325-327.

Juhriyyah, S. (2008). Gambaran Histopatologi Organ Hati Dan Ginjal Tikus Pada Intoksikasi Akut Insektisida (Metofluthrin, D-Phenothrin, D-Allethrin) Dengan Dosis Bertingkat. Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Junqueira, L. C. dan Corneiro, J. (2005). Basic Histology Text and Atlas. Edisi XI.

(3)

Koeman, J.H. (1987). Pengantar Umum Toksikologi. Terjemahan oleh Yudono R.H. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 3 - 6, 23 - 34.

Kusdarwati, R., Sari, L., dan Mukti, A. (2010). Daya Antibakteri Ekstrak Buah Adas (Foeniculum vulgare) Terhadap Bakteri Micrococcus luteus Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2(1): 31-35.

Lu, F. C. (1995). Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko. Edisi II. Jakarta: UIP. Halaman 85-86.

Malole, M.B.M., dan Pramono. C.S.U. (1989). Penggunaan Hewan Percobaan di Laboratorium. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 45.

Nandy, S., dan Datta. (2012). Acute and Subacute Toxicity Studies of Methanolic Leaves Extract of Pterospermum acerifolium (L.) Willd in Rodents. Int. J. of Pharm. And Life Sci 3(3): 1519-1529.

Nassar, I., M., Aboutabl, E., A., Makled, Y., A., dan Osman, A., F. (2010). Secondary Metabolites and Pharmacology of Foeniculum vulgare Mill. Subsp. Piperitum. Rev. Latinoamer. Quim 38(2): 103-112.

Nuris, D. N. (2011) Aneka Manfaat Biji-bijian. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Halaman 3-6.

Oktriana, N.H., dan Nurlela. (2011). Toksisitas Pemberian Berulang Infusa Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) terhadap Tikus Jantan Galur Aprague-Dawley Tinjauan Terhadap Parameter Hematologis. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2. Halaman 57.

Oulmouden, F., Saile, R., Gnaoui, N., Benomar, H., Lkhider, M., Amrani, S., dan Ghalim, M. (2014). Hypolipidemic and Anti-Atherogenic Effect In An Experimental Model Of Atherosclerosis Induced By Triton WR-1339. European Journal Of Scientific Research. 3(1): 42-52..

Praptiwi, Wulansari, D., dan Chairul. (2010). Efek Toksisitas Ekstrak Pegagan (Centella asiatica Linn.) pada Organ dan jaringan mencit (Mus musculus). Majalah Farmasi Indonesia 21 (1). Halaman 45-46.

Price, S.A., dan Wilson L.M. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jakarta: ECG. Halaman 867- 875.

Purnomo, B. (2009). Dasar-dasar Urologi. Jakarta: Sagung Seto.

Priyatno. (2009). Toksikologi Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian Resiko. Jakarta: Leskonfi (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi). Halaman 9 - 15, 41 - 56, 151 - 167.

(4)

Retnomurti, H.R. (2008). Pengujian Toksisitas Akut Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Secara In Vivo. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Halaman 30-31. https://core.ac.uk/download/pdf/32348084.pdf.

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI Terjemahan Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB Press. Halaman 157.

Sihombing, M. (2010). Status Gizi Dan Fungsi Hati Mencit (Galur CBS-Swiss) Dan Tikus Putih (Galur Wistar) Di Laboratorium Hewan Percobaan Puslitbang Biomedis Dan Farmasi. Media Litbang Kesehatan. 20(1):33-40.

Singh, G., Maurya, S., Lampasona, M., dan Catalan, C., (2006). Chemical constituents, Antifungal And Antioxidative Potential Of Foeniculum vulgare Volatile Oil And Its acetone Extract. Elsevier. 17: 745-752.

Smith, J., dan Mangkoewidjojo, S. (1988). Pemeliharaan Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan Di Daerah Tropis. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Halaman 23.

Soemardji, A. A., Endang K., dan Cucu A. (2002). Toksisitas Akut dan Penentuan DL50 Oral Ekstrak Air Daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.) pada Mencit Swiss Webster. Jurnal Matematika dan Sains. Vol. 7. No.2. Halaman 57-58.

Suharmiati dan Handayani, L. (2005). Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta: Penerbit Agromedia Pustaka. Halaman 1-2.

Sukandar, E.Y. (2011). Trend dan Paradigma Dunia Farmasi, Industri-Klinik Teknologi Kesehatan, Disampaikan Dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ITB. http://itb.ac.id./focus/focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf. Diakses tanggal 05 April 2013.

Suyanti, L. (2008). Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Pada Pemberian Fraksi Asam Amino Non Protein Lantara Nera (Acacia villosa) pada Uji Toksisitas Akut. Skripsi. Bogor: IPB.

Tanira. M., Shah, A., Mohsin, A., Ageel, A., dan Qureshi, S. (1996). Pharmacological and Toxicologica Investigations on Foeniculum vulgare Dried Fruit Extract in Experimental Animal. Phytotherapy Research 10 (8): 33-36.

Underwood, J.C.E. (1994). Cedera Hepar Akibat Obat. Editor: Sarjadi. Edisi Patologi Umum dan Sistemik Volume 2. Edisi II. Jakarta: EGC. Halaman 483.

(5)

Wilson N., Jerry F. H., dan Johnnie R. H. (2001). Short-term, Subchronic and Chronic Toxicology Studies. Dalam:Taylor & Francis, penyunting. Principles and Methods of Toxicology. Edisi ke-4. Philadelphia: Lippincot Williams and Wilkins. Pages 917-956.

Wirasuta, Gelgel M.A., dan Niruri, R. (2007). Toksikologi Umum (Buku Ajar). Bali: Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana. Halaman 28.

World Health Organization. (1992). Quality Control Methods for Medicinal Plant Material. Switzerland: Geneva. Halaman. 25-28.

Zainul, H. (2010). Penentuan Ketoksikan Akut Phyllanthus niruri. Semarang: Artikel Ilmiah. Universitas Diponegoro. Halaman 8 - 11.

Referensi

Dokumen terkait

Zona yang berkembang utamanya pada lapilli tuff ini dapat memiliki nilai resistivitas dan chargeabilitas tinggi karena dimungkinkan larutan hidrotermal berinteraksi

Dari 114 responden, yang merasa terhambat dalam menyelesaikan hambatan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 22 Pontianak dalam Proses Pembelajaran Pendidikan

VIII Pekerjaan atap gantung untuk teras IX Pekerjaan instalasi listrik. Pekerjaan tangga dan ramp

Do’a Sesudah Tidur Agar diberi Kesehatan Setelah Bagun dari Tidurnya.. Do’a Sebelum Masuk

Pada hari ini Kamis tanggal lima bulan Agustus tahun dua ribu sepuluh pukul 09.30 sampai dengan 11.59 WIB, telah dilakukan kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing) atas

1) Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research ). Ijazah dari perguruan

Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggungjawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil

ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, sedangkan sikap keluarga mempunyai hubungan