• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Hans CD10, BCL6 dan MUM1

HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian dipilih secara konsekutif periode 2 tahun yaitu dari bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Juni 2014 pada tiap kelompok yang diteliti. Penelitian ini mendapatkan 41 kasus yang masuk kriteria inklusi, subtipe GCB berjumlah 18 kasus dan 23 kasus non-GCB. Kasus yang berasal dari Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM 27 kasus dan 14 kasus berasal dari 6 rumah sakit yang berbeda.

Tabel 2. Karakteristik subjek penelitian

Variabel n % p Jenis Kelamin 0,411 Laki-laki 30 73,2 Perempuan 11 26,8 Umur (tahun) 0,490 Rerata (SD) : 52,6 (11,85) Median (rentang) : 51 (29-81) ≤50 tahun 18 43,9 >50 tahun 23 56,1 Lokasi Tumor 0,484

Kepala dan Leher 24 58,5

Mata 2 4,9

Aksila dan Inguinal 3 7,3

Saluran Cerna 11 26,8

Payudara 1 2,4

Subtipe DLBCL -

GCB 18 43,9

Non-GCB 23 56,1

Penilaian statistik pada penelitian ini tidak menunjukkan hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan subtipe GCB dan non-GCB dengan nilai p = 0,411. Hubungan bermakna antara usia pasien ≤50 tahun dan >50 tahun dan subtipe GCB dan non-GCB juga tidak ditemukan dengan nilai p = 0,49. Penilaian hubungan antara lokasi tumor dan subtipe GCB dan non-GCB dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai p = 0,484 sehingga tidak ditemukan hubungan bermakna diantaranya.

21

Universitas Indonesia Tabel 3. Penilaian imunoekspresi Caspase-3 pada DLBCL subtipe GCB dan non-GCB DLBCL Caspase-3 Jumlah Positif Negatif GCB 13 5 18 Non-GCB 5 18 23 Jumlah 18 23 41

Kasus DLBCL subtipe GCB memberikan hasil positif pada pulasan Caspase-3 berjumlah 13 kasus (72%) dan negatif berjumlah 5 kasus (28%). Hasil yang didapatkan dari subtipe non-GCB yaitu positif berjumlah 5 kasus (22%) dan negatif berjumlah 18 kasus (78%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square penilaian imunoekpresi Caspase-3 pada DLBCL subtipe GCB dan non-GCB didapatkan nilai p = 0,002 bahwa terdapat perbedaan yang bermakna yaitu imunoekspresi Caspase-3 pada DLBCL subtipe GCB lebih tinggi dibandingkan subtipe non-GCB.

B

C D

A

Gambar 6. DLBCL subtipe GCB, (A). Pulasan CD20, positif difus membran sel, (B). Pulasan CD10, positif difus membran sel, (D). Pulasan BCL6, positif inti sel, (E). Pulasan MUM1, positif inti sel. (400x)

22

Universitas Indonesia

A B

C D

Gambar 7. DLBCL subtipe non-GCB, (A). Pulasan CD20, positif difus membran sel, (B). Pulasan CD10, negatif, (C). Pulasan BCL6, negatif, (D). Pulasan MUM1, positif inti sel. (400x)

Gambar 8. Pulasan Caspase-3 (A). DLBCL subtipe GCB, pulasan Caspase-3 positif inti dan/atau sitoplasam dan ekpresi ≥ 50%, (B). DLBCL subtipe non-GCB, pulasan Caspase-3 negatif. (400x)

23 BAB 5 PEMBAHASAN

Penderita DLBCL yang menjadi subjek penelitian ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan berbagai literatur yaitu jenis kelamin laki-laki (73,2%) lebih banyak dibandingkan perempuan (26,8%). Rentang umur yaitu 29 – 81 tahun, dengan median 51 tahun dan pasien dengan umur > 50 tahun (56,1%). Lokasi tumor paling banyak ditemukan pada regio kepala dan leher (58,5%) dan kedua terbanyak pada saluran cerna (26,8%).1,4,11

Penelitian ini menggunakan 41 kasus DLBCL subtipe GCB dan non-GCB. Kasus DLBCL subtipe GCB berjumlah 18 kasus, didapatkan 17 kasus CD10 (+) dan 1 kasus CD10 (-), BCL6 (+) dan MUM1 (-). Kasus DLBCL subtipe non-GCB berjumlah 23 kasus, semuanya menunjukkan pulasan CD10 (-) dan 6 kasus dengan pulasan BCL6 (-) dan MUM1 (+) serta didapatkan 17 kasus dengan pulasan BCL6 (+) dan MUM1 (+). Hal ini sesuai dengan kriteria Hans yang membagi DLBCL menjadi subtipe GCB dan non-GCB menggunakan pulasan imunohistikimia CD10, BCL6 dan MUM1. Imunoekspresi CD10, BCL6 dan MUM1 tersebut memiliki cut off ≥ 30% untuk menunjukkan nilai positif.4,5,22

Imunoekspresi Caspase-3 menggunakan kontrol positif tonsil manusia berupa jaringan limfoid yang reaktif dengan menunjukkan daerah positif pada sel-sel yang terdapat di germinal center dan terpulas pada sitoplasma dan/atau inti sel-sel. Hal ini dapat dilihat juga imunoekspresi Caspase-3 yang positif pada sitoplasma dan/atau inti sel pada kasus DLBCL. 6,31,35,36 Penelitian ini mendapatkan hasil yang serupa dengan literatur yaitu imunoekspresi Caspase-3 pada DLBCL subtipe GCB dan non-GCB terpulas pada sitoplasma dan/atau inti sel.

Semua subjek dalam penelitian ini merupakan kasus-kasus DLBCL subtipe GCB dan non-GCB yang baru diperiksa secara klinis dan pemeriksaan histopatologi beserta pulasan imunohistokimia yang sesuai dengan panel limfoma untuk kasus DLBCL pada laboratorium Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM dan belum mendapatkan terapi. Pemeriksaan imunohistokimia

25

Universitas Indonesia Caspase-3 pada semua kasus, didapatkan hasil pada DLBCL subtipe GCB positif pada 13 kasus dan negatif pada 5 kasus, sedangkan pada DLBCL subtipe non-GCB positif pada 5 kasus dan negatif pada 18 kasus. Penelitian ini memakai cut

off ≥ 50% untuk hasil yang positif, seperti yang dicantumkan dalam literatur.6,30

Hasil pemeriksaan imunohistokimia CD10 yang terekpresi pada membran sel dan BCL6 yang terekspresi pada inti sel, banyak ditemukan pada sel-sel

germinal center. Sel-sel yang dapat dijumpai pada germinal center jaringan

limfoid reaktif diantaranya adalah limfosit sel B dalam bentuk sentroblast dan sentrosit serta sel T CD4. Morfologik DLBCL varian sentroblastik bila ditemukan > 90% sel tumor yang mirip dengan sentroblast.4,5,14 Penelitian yang dilakukan Nasar dkk dalam menilai derajat keganasan DLBCL berdasarkan varian morfologik dengan menggunakan p53 mutan dan Ki-67 didapatkan kesimpulan bahwa DLBCL varian anaplastik memiliki tingkat keganasan tertinggi diantara varian sentroblastik dan imunoblastik. Beberapa pernyataan mengatakan tidak ada hubungannya antara varian secara morfologik dengan terapi dan prognosis pasien.1,10 Imunoekspresi pada CD10 dan BCL6 dapat berhubungan dengan prediksi kesintasan yang baik pada pasien, walaupun beberapa penelitian memberikan hasil yang berbeda. Oleh karena itu CD10 dan BCL6 tidak dapat digunakan secara tunggal dalam memprediksi kesintasan pasien.5

MUM1 diekspresikan pada inti dan sitoplasma sel plasma dan sedikit terekspresi pada sel germinal center. Imunoekspresi MUM1 yang berlebihan pada DLBCL dapat dideteksi adanya translokasi kromosom dan berhubungan dengan buruknya prognosis. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Hans ekspresi MUM1 minimal 30% berhubungan dengan secara signifikan dengan kesintasan yang buruk pada pasien.5,19,21

Imunoekspresi Caspase-3 pada sel-sel germinal center jaringan limfoid reaktif dapat terjadi karena aktivitas apoptosis yang tinggi. Caspase-3 dapat mengalami mutasi somatik pada tumor ganas yang diderita manusia ditandai dengan berkurangnya aktivitas apoptosis pada tumor ganas tersebut.32,36 Hal ini mungkin dapat dihubungkan semakin tinggi tingkat agresif tumor maka akan semakin berkurang ekspresi Caspase-3.

26

Universitas Indonesia Hubungan yang dapat diambil antara CD10, BCL6, MUM1 dan Caspase-3 belum ditemukan pathway yang jelas. Apabila dilihat dari hasil penelitian ini bahwa DLBCL subtipe GCB memiliki imunoekspresi Caspase-3 yang tinggi dibandingkan non-GCB mungkin terjadi karena mutasi somatik Caspase-3 lebih tinggi pada DLBCL subtipe non-GCB yang lebih agresif dibandingkan subtipe GCB. Adanya persamaan lokasi imunoekspresi pada CD10, BCL6 dan Caspase-3 yang terekspresi pada daerah germinal center dapat dilihat pada penelitian ini bahwa DLBCL subtipe GCB memiliki imunoekspresi Caspase-3 yang lebih tinggi dibandingkan non-GCB.

Penelitian yang dilakukan oleh Provencio et al 6 pada DLBCL dengan terapi rituximab dan menghasilkan pulasan negatif Caspase-3, berhubungan dengan kesintasan yang buruk (p=0,036). Penelitian Berge et al 37 dalam menilai tingkat apoptosis untuk memprediksi hubungan dengan klinis pada anaplastic

large cell lymphoma (ALCL) bahwa pulasan positif pada Caspase-3 menunjukkan

kesintasan yang baik terhadap pasien.

Beberapa penelitian sebelumnya dikatakan bahwa terdapat metode lain dalam penilaian apoptosis selain menggunakan Caspase-3 yaitu terminal

deoxynucleotidyl transferase-mediated nick and labeling (TUNEL). Penilaian

apoptosis lebih sensitif pada TUNEL dibandingkan Caspase-3 dengan alasan sel-sel yang telah mengalami apoptosis hingga terjadi fragmentasi DNA pada inti sel-sel dapat dinilai dengan TUNEL. Sel yang mengekspresikan Caspase-3 dinilai sebagai sel yang mengalami apoptosis tetapi masih dapat dihambat oleh protein penghambat apoptosis yaitu X-linked inhibitor of apoptosis protein (XIAP) pada jalur instrinsik dan flice inhibitory protein (FLIP) pada jalur ekstrinsik yang menghambat kerja Caspase-8 dan Caspase-10 sehingga tidak dapat mengaktivasi Caspase-3.26,31,36 Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penilaian apoptosis menggunakan metode TUNEL untuk membuktikan apakah DLBCL subtipe GCB memiliki indeks apoptosis yang tinggi sama seperti Caspase-3 atau berbeda.

Prediktor prognosis pada pasien DLBCL berhubungan juga dengan penilaian klinis. Hal ini dapat dilihat berdasarkan International Prognostic Index (IPI) dengan kriteria yaitu usia, stadium tumor (Ann Arbor stage), konsentrasi serum lactate dehydrogenase (LDH), keadaan pasien berdasarkan Eastern

27

Universitas Indonesia Coorporative Oncology Grup (ECOG) dan banyaknya tumor massa tumor

ekstranodal.4,7 Penelitian ini hanya mendapatkan data klinis yang minimal seperti usia, jenis kelamin dan lokasi tumor, karena tidak lengkapnya data klinis yang dikirimkan.

28 BAB 6

Dokumen terkait