• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. METODE PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Peneliti,

Drs. Herman Dwi Surjono, MSc. (NIP. 131666733)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Lembar Identitas dan Pengesahan ... ii

Ringkasan dan Summary ... iii

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi...viii

Daftar Gambar... x

Daftar Tabel... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ... 4

1. Program CAI ... 4

2. Multimedia ... 8

3. Perangkat Lunak Pengembangan ... 10

B. Kerangka Berfikir ... 12

C. Pertanyaan Penelitian ... 13

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 14

B. Manfaat Penelitian ... 14

BAB IV. METODE PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian ... 15

B. Obyek Penelitian ... 16

C. Peralatan Penelitian ... 16

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 17

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 18

B. Pembahasan ... 28

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 33

B. Implikasi ... 33

C. Saran-saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA... 35

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Main Windows dari MTB40 pada Author level .... 11 Gambar 2. Blok diagram prosedur penelitian ... 15 Gambar 3. Jendela pesan di awal program ... 20 Gambar 4. "Status Bar" yang berisi tombol penting ... 22

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil evaluasi program CAI ... 26

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara dan Daftar Hadir Seminar

Instrumen Penelitian ... 37

Lampiran 2. Berita Acara dan Daftar Hadir Seminar Hasil Penelitian ... 40

Lampiran 3. Instrumen Penelitian ... 43

Lampiran 4. Contoh tampilan program CAI ... 45

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meskipun komputer kini sudah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, namun penggunaan komputer dalam bidang pendidikan belumlah maksimal. Pada umumnya komputer hanya dipakai sebagai pengolah kata dan data saja (Soeharto, 1990: 3). Padahal peralatan ini punya potensi yang besar untuk dipakai sebagai alat bantu pengajaran, sehingga diperoleh efektivitas pengajaran yang optimal.

Program CAI (Computer-Assisted Instruction) merupakan salah satu bentuk pemanfaatan komputer sebagai alat bantu pengajaran. Perkembangan CAI di Indonesia baik secara kuantitas maupun kualitas belum banyak mendapat perhatian. Dengan semakin meningkatnya jumlah kepemilikan komputer oleh berbagai lembaga pendidikan serta keharusan untuk mengoptimalkan fung-sinya, maka dirasakan perlu untuk mengembangkan pro-gram-program CAI.

Kecenderungan pemakaian komputer sebagai alat bantu pengajaran tidak lain karena dengan komputer dapat diciptakan suatu program CAI yang interaktif yaitu yang mampu menyajikan stimuli, menerima respon anak didik dan memodifikasi program sebagai akibat

2 masuknya respon tersebut (Terrell, 1990). Dengan demikian program CAI tidak saja mampu melibatkan anak didik dalam proses pembelajaran secara aktif tetapi juga mampu memberikan berbagai alternatif percabangan jawaban terhadap respon tertentu.

Unsur interaktif inilah yang menjadi ciri dari program CAI. Efektivitas interaksi anak didik dalam program CAI tersebut dapat ditingkatkan dengan meli-batkan berbagai media seperti teks, suara, gambar, grafik, animasi maupun video klip menjadi satu kesatuan yang disebut dengan multimedia. Menurut Heinich (1993: 268) program CAI multimedia sangat tepat untuk menyaji-kan proses yang kompleks dan dinamis dimana metode konvensional sulit melakukannya. Dengan fasilitas multimedia proses yang sangat cepat, sangat rumit, ataupun sangat lambat dengan mudah dapat dipelajari secara menarik.

Keuntungan fasilitas multimedia tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran teori elektronika, karena dalam bidang ini banyak berhubungan dengan konsep-konsep yang abstrak, kompleks, maupun tidak dapat dilihat dengan mata. Oleh karena itu dirasa sangat penting untuk mengembangkan suatu program CAI multimedia guna meningkatkan efektivitas pembelajaran teori elektronika.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah tersebut dapat diturunkan dua buah rumusan permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini, yaitu:

1.Bagaimanakah mengembangkan program CAI multimedia untuk pembelajaran teori elektronika?

2.Bagaimana hasil evaluasi terhadap program CAI multi-media tersebut dalam hal: materi, tampilan, interak-si pemakai, dan interakinterak-si program?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Program CAI

Program CAI (Computer-Assisted Instruction) adalah

suatu program pengajaran atau pembelajaran yang diakses melalui komputer sehingga pemakai dapat berinteraksi dengannya. Program CAI menampilkan serangkaian pengaja-ran kepada anak didik baik berupa informasi maupun lati-han soal-soal untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu dan anak didik melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi. Materi pelajaran dapat disajikan melalui berbagai metode seperti: drill and practice, tutorial, simulasi, permainan, problem-solving, dan lain sebagainya (Heinich, et al, 1993: 220-226).

Metode yang paling awal dikembangkan adalah drill and practice. Program CAI dengan metode ini berisi rangkaian soal-soal latihan guna meningkatkan ketrampilan dan kecepatan berfikir pada mata pelajaran tertentu, terutama adalah matematika dan bahasa asing (vocabulary). Sebelum mengerjakan program drill-and-practice anak didik dianggap telah mempelajari materi pelajaran. Meskipun programnya sederhana, namun aspek-aspek umpan balik dan penilaian harus ada. Bentuk soal latihan bisa pilihan

berganda, mengisi, atau benar-salah, sedangkan kesempatan menjawab bisa beberapa kali bila salah.

Metode yang paling banyak diterapkan dalam program CAI adalah metode tutorial. Dalam program CAI ini materi pelajaran dalam satu sub-topik disajikan lebih dulu kemudian diberikan soal latihan. Respon anak didik kemudian dianalisis komputer dan diberi umpan balik sesuai dengan jawabannya. Komputer biasanya memberikan alternatif percabangan. Semakin bervariasi alternatif percabangan, program tutorial akan semakin dapat memenuhi kebutuhan berbagai individu.

Banyak penelitian eksperimen tentang CAI telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai program CAI. Hasilnya menunjukkan bahwa belajar dengan meman-faatkan komputer akan lebih efektif dibanding dengan alat bantu lainnya (Herman DS, 1995, 1996, 1997; Subardjono, 1992; Nejad, 1992; Kulik dkk.,1990; Chuang, 1991; Hwang, 1989; Bright, 1983). Di samping itu motivasi dan rasa percaya diri meningkat melalui pembelajaran berbantuan komputer disebabkan karena terciptanya suasana belajar yang mandiri, umpan balik segera dan reinforcement. Bahkan menurut Bright (1983: 144-152), bila dibanding dengan pendekatan pengajaran tradisional, CAI sangat efektif dan efisien. Anak didik akan belajar lebih cepat, menguasai materi pelajaran lebih banyak dan men-gingat lebih banyak dari apa yang sudah dipelajari.

6

Dalam studi meta-analisisnya terhadap hasil-hasil penelitian tentang efektifitas CAI selama 25 tahun, Kulik dkk. (1990: 525-544) menyimpulkan bahwa: 1) siswa belajar lebih banyak materi dari komputer (melalui CAI), 2) siswa mengingat apa yang telah dipelajari melalui CAI lebih lama, 3) siswa membutuhkan waktu lebih sedikit, 4) siswa lebih betah di kelas, dan 5) mereka memiliki sikap lebih positip terhadap komputer.

Namun Richard Clark (1983: 445-549), mengkritik bahwa program pengajaran CAI yang dikembangkan secara sembarang dengan tidak memperhatikan prinsip-prinsip instruksional tentunya tidak akan meningkatkan efektivi-tas pengajaran. Oleh karena itu Simonson dan Thompson (1994: 53) menyarankan agar pembuatan CAI harus direnca-nakan dengan baik dan usaha penelitian saat ini sebaik-nya difokuskan pada pemakaian CAI untuk situasi khusus dan untuk mata pelajaran khusus pula.

Menurut Alessi (1985: 120), program CAI yang baik memiliki empat aktivitas, yaitu: (1) informasi (materi pelajaran) harus diberikan atau ketrampilan (skill) diberikan model, (2) anak didik harus diarahkan, (3) anak didik diberi latihan-latihan, dan (4) pencapaian belajar anak didik harus dinilai. Di samping itu program CAI memiliki beberapa aspek, yaitu: umpan balik yang segera (Chanond, 1988: 15), interaksi antara anak didik dan program (Gagne, 1981: 17), pendahuluan dan tujuan yang

jelas (Kozma, 1982: 261), contoh dan demonstrasi (Emmer & Sanford, 1981: 50), petunjuk yang jelas dan tugas-tugas (Lilie dkk, 1989: 67).

Menurut Simonson & Thompson (1994), enam aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan program CAI adalah sebagai berikut:

(1) Umpan balik. Segera setelah memberikan respon

anak didik harus diberi umpan balik yang bisa berupa komentar, pujian, peringatan atau perintah tertentu bahwa respon anak didik tersebut benar atau salah.

(2) Percabangan. Percabangan adalah beberapa

alter-natif jalan yang perlu ditempuh oleh anak didik dalam kegiatan belajarnya melalui program CAI. Model perca-bangan ada dua macam, yaitu otomatis dan manual.

(3) Penilaian. Untuk mengetahui seberapa jauh anak

didik memahami materi yang dipelajari, pada setiap sub-topik anak didik perlu diberi tes atau soal-soal latihan.

(4) Monitoring Kemajuan. Program CAI akan lebih

efektif bila selalu memberi informasi kepada anak didik pada bagian mana dia sedang bekerja, apa yang akan dipe-lajari berikutnya dan yang akan dicapai setelah selesai nanti.

(5) Petunjuk. Dengan adanya petunjuk berarti anak

didik bisa menggunakan atau mengoperasikan program secara individual dengan mudah tanpa bantuan orang lain.

8

(6) Tampilan. Karena program CAI dikerjakan melalui

layar monitor, maka perlu dipikirkan perencanaan tampilan yang baik. Perencanaan tampilan layar monitor meliputi jenis informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan.

2. Multimedia

Istilah multimedia dalam dunia komputer menunjuk pada penggunaan perangkat komputer untuk mengkombinasikan berbagai macam media seperti teks, grafik, gambar, suara, dan video. Konsep dari komputer multimedia hampir sama dengan video interaktif yakni mampu menciptakan ling-kungan belajar yang terfasilitasi televisi dan berbantuan komputer. Namun pada komputer multimedia ini semua media bersumber pada komputer itu sendiri. Tujuan utama peng-gunaan sistem multimedia berbasis komputer adalah untuk memberikan keleluasaan berinteraksi antara pemakai yakni anak didik dengan materi pelajaran.

Menurut Heinich (1993: 268) program pembelajaran dengan menerapkan multimedia akan memberi kesempatan kepada anak didik untuk lebih leluasa dan lebih indi-vidual terhadap materi pelajarannya. Dengan demikian mereka dapat menentukan kecepatan program dan pengulangan materi dengan bebas hingga memahami bahan pelajaran. Di samping itu program CAI dengan fasilitas multimedia dapat menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan dan selalu menarik perhatian.

Di samping itu dengan komputer dapat dibuat berbagai macam animasi untuk memvisualisasikan gerakan-gerakan yang tidak bisa diamati sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Gerakan-gerakan yang sangat cepat dapat dibuat animasinya dalam gerak lambat sehingga lebih mudah dicer-na. Demikian juga suatu proses yang rumit dan dinamis dapat dipartisi bagian per bagian sehingga mudah dipela-jari. Adapun sesuatu yang sangat kecil misalnya elek-tron, bakteri, virus dan sebagainya dapat dipelajari perilakunya dengan cara membuat simulasi yang lebih besar.

Gambar hidup yang berasal dari kamera atau kamkoder dapat juga dikonversi menjadi file yang bisa diolah dan dimanipulasi oleh komputer. Dengan demikian para guru tidak mengalami kesulitan dalam menghadirkan situasi alam atau kejadian yang sesungguhnya melalui komputer multime-dia. Demikian juga gambar diam yang berasal dari kamera foto dapat diubah menjadi file baik secara langsung ataupun melalui proses scanning.

Kemampuan sebuah komputer untuk menghadirkan paduan informasi yang menakjubkan tersebut menuntut persyaratan perangkat keras tertentu. Persyaratan ini dimaksudkan untuk memenuhi standar spesifikasi Komputer Multimedia (MPC Spesification). Komponen perangkat keras komputer multimedia ini meliputi komputer dasar, CD-ROM, sistem suara, dan layar tampilan. Komputer pribadi harus

berba-10

sis microprosesor yang kuat (486 atau pentium), karena harus memproses berbagai informasi dalam jumlah besar secara serentak. Disamping itu komputer pribadi se-baiknya mempunyai RAM (Random Access Memory) 4 MB atau lebih dan Hard Disk paling tidak 30 MB (Microsoft, 1993). Mengingat sebagian besar program-program multimedia disimpan dalam piringan CD-ROM, maka komputer multimedia harus mempunyai CD-ROM drive dan kartu suara yang sesuai dengan standar MPC. Spesifikasi yang harus dipenuhi oleh CD-ROM drive itu adalah waktu akses sebesar 500 mili-detik dan laju transfer data 150 KB per mili-detik. Sedangkan kartu suara harus mempunyai: DAC, ADC, pemadu MIDI, dan pencampur suara. Disamping itu layar tampilan dan papan video harus dapat mengolah gambar warna.

3. Perangkat Lunak Pengembangan

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan program CAI multimedia ini adalah Multimedia ToolBook versi 4.0 (MTB40) dari Asymetrix Corporation. MTB40 adalah perangkat lunak untuk pengembangan berbagai jenis aplikasi windows dengan sistem pemrograman berorientasi obyek dan sepenuhnya mendukung fasilitas multimedia (Asymetrix, 1989). Dengan MTB40 ini dapat dikembangkan bermacam aplikasi seperti: program-program pembelajaran (CAI), sistem basis data, sistem referensi, sistem infor-masi, permainan (games) dan lain-lain.

Aplikasi yang dikembangkan dengan MTB40 ini disebut dengan Book. Dalam satu Book terdiri atas halaman-halaman yang berisi berbagai obyek. Obyek yang dimaksud dalam aplikasi ini bisa berupa: teks, garis, grafik, icon, button, gambar diam, suara, gambar bergerak (video), animasi, dan gabungan (group) dari berbagai obyek. Agar obyek-obyek tersebut mempunyai perilaku tertentu seperti: bergerak, diam, berekasi terhadap mouse, dan sebagainya, maka diperlukan adanya pemrograman. Bahasa pemrogram yang digunakan dalam MTB40 disebut OpenScript.

Pembuatan suatu obyek dilakukan dengan bantuan ber-bagai pola yang sudah disediakan, sehingga pengembang tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan. Gambar 1 menu-jukkan Main Window dengan beberapa pola dari MTB40.

12

Dalam suatu aplikasi yang dikembangkan dengan MTB40 terdapat dua level kerja, yakni Reader level dan Author level. Pada saat sedang mengembangkan program aplikasi, maka program harus berada pada Author level. Pada level ini pengembang dapat mengedit program. Pada saat pemakai menggunakan program aplikasi, maka program harus berada pada Reader level. Dengan demikian pemakai tidak dimung-kinkan untuk mengedit program.

Kaitannya dengan materi pelajaran teori elektronika, maka perangkat lunak MTB40 ini sangat cocok karena dengan mudah dapat dikembangkan animasi untuk memvisualisasikan gerakan-gerakan elektron. Di samping itu aspek-aspek program CAI dapat dikembangkan secara optimal dengan adanya dukungan multimedia dari MTB40 ini, misalnya dengan memberikan efek suara pada umpan balik.

B. Kerangka Berfikir

Program CAI merupakan media pembelajaran yang di-akses secara interaktif melalui komputer. Untuk menda-patkan program CAI yang efektif, maka program CAI harus dikembangkan secara baik sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional. Dengan dukungan fasilitas multimedia seperti: teks, gambar, animasi, suara, dll, maka pengem-bangan aspek-aspek program CAI akan dapat lebih optimal.

Dalam pelajaran teori elektronika terdapat materi yang umumnya sulit dipahami oleh anak didik, yaitu ten-tang pembentukan bahan semikonduktor P dan N. Dengan

perangkat lunak MTB40 ini diharapkan dapat dibuat animasi tentang gerakan atom dan elektron sehingga akan lebih mudah dipahami. Di samping itu dengan dukungan penuh atas fasilitas multimedia, maka pengembangan aspek umpan balik dapat dibuat lebih menarik, sehingga meningkatkan daya reinforcement anak didik.

Evaluasi terhadap aspek-aspek: materi, tampilan, in-teraksi pemakai, dan inin-teraksi program dilakukan untuk mengetahui apakah program CAI Multimedia yang dikembang-kan benar-benar dapat memenuhi tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori di atas dapat diturunkan dua buah pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui penelitian ini, yaitu:

1.Bagaimanakah mengembangkan program CAI multimedia

untuk pembelajaran teori elektronika?

2.Bagaimana hasil evaluasi terhadap program CAI

multime-dia tersebut dalam hal: materi, tampilan, interaksi pemakai, dan interaksi program?

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berikut ini merupakan uraian hasil yang akan dicapai melalui penelitian, yaitu:

1.Mengembangkan program CAI multimedia untuk

pembelaja-ran teori elektronika.

2.Mengevaluai program CAI multimedia tersebut dalam hal:

materi, tampilan, interaksi pemakai, dan interaksi program.

B. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh model program CAI multimedia yang efektif untuk pembela-jaran teori elektronika. Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena program CAI multimedia untuk bidang elektronika sangat dibutuhkan. Hal ini karena dalam bidang elektronika banyak berhubungan dengan kon-sep-konsep yang abstrak, kompleks, maupun tidak dapat dilihat dengan mata.

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yakni mengembangkan suatu program CAI Multimedia dimulai dari perencanaan program, pengkajian materi pelajaran, pengkajian sistem pengembangan, pengembangan program, sampai evaluasi dan revisi program. Prosedur penelitian secara blok diagram adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Blok diagram prosedur penelitian PENGKAJIAN MATERI PELAJARAN

KONSEP ABSTRAK KOMPLEK & RUMIT

PERENCANAAN PROGRAM CAI STUDI PENDAHULUAN

METODE PENYAMPAIAN UMPAN BALIK

MODEL EVALUASI

PENGKAJIAN SISTEM PENGEMBANGAN PEMILIHAN SISTEM

PENGKAJIAN PERANGK. LUNAK

PENGEMBANGAN PROGRAM CAI

EVALUASI

16

B. Obyek Penelitian

Oleh karena dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu program CAI Multimedia, maka sebagai obyek peneli-tian adalah program CAI Multimedia tersebut. Karakteris-tik yang diharapkan dari program CAI Multimedia tersebut adalah:

1.Sesuai dengan prinsip instruksional: materi, umpan

balik, percabangan, penilaian, monitoring kemajuan, tampilan.

2.Memiliki aspek multimedia: teks, gambar, grafik,

animasi dan suara secara interaktif dan proposional.

C. Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ada-lah:

1.Satu buah perangkat komputer PC 486DX2, RAM 16 Mb,

Sound Card, CD-ROM drive.

2.Perangkat lunak (software) Multimedia ToolBook versi

4.0 (MTB40) dari Asymetrix Corporation.

3.Tiga buah disket HD 1,44 Mb, 3,5 inch, untuk

distribu-si program CAI yang sudah jadi kepada pemakai.

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tahapan evaluasi. Data yang diperoleh dari tahapan evaluasi

tersebut digunakan untuk bahan perbaikan (revisi) program CAI. Evaluasi program dilakukan oleh evaluator yang berkompeten dalam bidang instruksional dan elektronika.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa lembar evaluasi program CAI yang sudah baku. Instrumen ini dikembangkan oleh: The National Center for Research in Vocational Education yang telah dibakukan dan secara luas telah dipergunakan untuk mengevaluasi program CAI pada bidang pendidikan teknik. Evaluasi program CAI meliputi aspek-aspek: materi, tampilan, interaksi pema-kai, dan interaksi program.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah, mengorganisasi, dan menyajikan data penelitian kedalam bentuk yang sistematis adalah statistik deskriptif.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan diuraikan sesuai dengan tahapan yang sudah dijelaskan dalam prosedur penelitian. Tahap pertama adalah perencanaan program CAI. Dalam tahap ini dilakukan studi pendahuluan yang berupa studi litera-tur dan eksplorasi perangkat lunak yang bisa mendukung pembuatan program CAI multimedia. Dengan meneliti keun-tungan dan kerugiannya maka ditentukan perangkat lunak Multimedia ToolBook versi 4.0 (MTB40) sebagai alat pen-gembangan.

Metode yang sesuai untuk program CAI ini adalah me-tode totorial. Dengan meme-tode ini, maka program CAI akan menyajikan serangkaian materi pelajaran dalam satu pokok bahasan kemudian dilanjutkan dengan pemberian soal-soal. Soal-soal diberikan dengan maksud untuk mengukur tingkat pemahaman pemakai atas materi yang dibahas. Umpan balik yang berupa pujian bila benar atau peringatan bila salah diberikan segera setelah menjawab suatu pertanyaan. Di samping itu, pemberian umpan balik tersebut juga disertai efek suara yang berbeda antara salah dan benar.

Tahap selanjutnya adalah pengkajian materi pelajaran teori elektronika. Hal ini dilakukan karena tidak semua

pokok bahasan layak untuk dimasukkan dalam program CAI. Pokok-pokok bahasan yang sesuai adalah:

1. Teori Semikonduktor

a. Struktur atom

b. Bahan konduktor dan semikonduktor

c. Ikatan kovalen

d. Semikonduktor tipe-N

e. Semikonduktor tipe-P

f. Struktur atom bahan tipe-N dan tipe-P

2. Dioda Semikonduktor

a. Persambungan P-N

b. Daerah pengosongan

c. Bias mundur

d. Bias maju

e. Kurva karakteristik dioda

f. Aplikasi dioda

3. Penyearah

a. Penyearah ½ gelombang

b. Keluaran penyearah ½ gelombang

c. Penyearah gelombang penuh dengan trafo CT

d. Keleuaran penyearah gelombang penuh

e. Penyearah gelombang penuh dengan jembatan

Tahap berikutnya adalah pengkajian sistem pengem-bangan. Pengkajian ini dilakukan terutama untuk menguasai algoritma dan teknik-teknik pemrograman menggunakan perangkat lunak MTB40. MTB40 menggunakan lingkungan

20

pemrograman berorientasi obyek (obyect-oriented) dan didorong kejadian (event-driven). Pengembangan suatu aplikasi dimulai dengan membuat obyek kemudian menentukan perilaku aplikasi dengan OpenScript (bahasa pemrograman dalam MTB40). Sedangkan maksudnya didorong kejadian adalah bahwa aplikasi MTB tidak akan dieksekusi tanpa dipicu oleh kejadian. Kejadian bisa berupa meng-klik mouse, menggerakkan pointer, memilih menu atau bahkan tidak ada apa-apa.

Tahap selanjutnya adalah pengembangan program CAI multimedia. Program CAI ini dikembangkan dengan selalu memperhatikan aspek-aspek instruksional, aspek materi dan aspek estetika atau keindahan. Aspek instruksional, aspek materi dan metode penyampaian telah dibahas di depan, tetapi aspek estetika merupakan faktor subyektif yang tidak ada kriterianya secara pasti.

Saat pemakai menjalankan program CAI, program terle-bih dahulu menanyakan apakah mau mulai dari awal (di-reset) atau melanjutkan pelajaran terdahulu (gambar 3).

Pemrogramannya adalah sebagai berikut: to handle idle

system sPlaySound

if userPath of this book <> "none"

request "Anda ingin melanjutkan pelajaran yang lalu atau ingin meReset-nya?" with "&Continue" or

"&Reset"

cont = It

if Cont = "Continue"

if isObject(page (userPage of this book)) currentPage of viewer "Tutorial" = page (userPage of this book)

else

request "Tidak bisa menemukan refe-rensi. Membuka pelajaran baru."

send resetBook (name of this book)

go to next page

end else

send resetBook (name of this book)

go to next page end else go to next page end forward end

Demikian juga pada saat pemakai akan keluar program CAI, program juga selalu menanyakan apakah kemajuan belajarnya akan disimpan atau tidak.

Pada tampilan pertama, program akan menampilkan animasi “sebuah buku” bergerak menyeberangi layar kemu-dian membuka halaman demi halamannya. Pada setiap pembu-kaan halaman tersebut terdapat berbagai informasi awal seperti informasi program, petunjuk pemakaian, daftar isi, dan menu pilihan. Selanjutnya pemakai bisa memulai

22

pelajarannya secara urut mulai dari awal atau memilih ke topik tertentu.

Pada setiap halaman yang ditampilkan dalam program

Dokumen terkait