• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.3. Data Demografi Responden

100 41.0 59.0 100.0 Pendidikan SD SMP SMA S1 4 18 42 36 4.0 18.0 42.0 36.0 Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.1. hasil dari 100 orang responden menunjukkan bahwa terdapat 41 orang laki-laki (41.0%) dan 59 orang wanita (59.0%). Pada kelompok usia sebanyak 8 orang (8.0%) < 40 tahun, 29 orang (29.0%) 41-50 tahun, 35 orang (35.0%) 51-60 tahun dan 28 orang (28.0%) > 60 tahun. Pada pendidikan sebanyak 4 orang (4.0%) SD, 18 orang (18.0%) SMP, 42 orang (42.0%) SMA dan 36 orang (36.0%) S1.

5.1.3. Data Demografi Responden

Pada penelitian ini, dalam lembar kuesioner ada ditanyakan gambaran gaya hidup responden. Data lengkap bila didistribusikan berdasarkan pola pekerjaan, kebiasaan merokok, pola makanan dan pola olah raga yang dilakukan oleh penderita.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok.

No Kebiasaan Merokok Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 63 63.0

2 Dulu merokok 19 19.0

3 Tidak 18 18.0

Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar perokok yaitu sebanyak 82 responden (82%) dan tidak perokok yaitu sebanyak 18 responden (18%).

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berapa Batang Rokok Dalam Sehari Habiskan.

No Bilangan Batang Rokok Dalam Sehari Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak ada 18 18.0

2 <10 btg/hari 22 22.0

3 10-20 btg/hari 35 35.0

4 >20 btg/hari 25 25.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar perokok merokok 10-20 batang/hari yaitu sebanyak 35 responden (35%) dan tidak perokok yaitu sebanyak 18 responden (18%).

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan. No Berat Badan Frekuensi Persentase (%)

1 <40 kg 1 1.0

2 41-50 kg 2 2.0

3 51-60 kg 24 24.0

4 >60 kg 73 73.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar berat badan menunjukkan >60kg yaitu sebanyak 73 responden (73%) dan sebagian kecil berat bedan menunjukkan <40kg yaitu sebanyak 1 responden (1%).

Tabel 5.5.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggi Badan. No Tinggi Badan Frekuensi Persentase (%)

1 <160 cm 41 41.0

2 >160 cm 59 59.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar tinggi badan >160 cm yaitu sebanyak 59 responden (59%) dan sebagian kecil tinggi badan <160 cm yaitu sebanyak 41 responden (41%).

Tabel 5.6.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Trauma Lutut. No Trauma Lutut Sebelumya Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 67 67.0

2 Tidak 33 33.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar mengalami trauma lutut yaitu sebanyak 67 responden (67.0%) dan sebagian kecil tidak mengalami trauma lutut yaitu sebanyak 33 responden ( 33%).

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Operasi Pada Sendi Lutut.

No Operasi Pada Sendi Lutut Sebelumnya Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 9 9.0

2 Tidak 91 91.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak pernah menjalani menisektomi yaitu sebanyak 91 responden (91.0%) dan sebagian kecil mengalami trauma lutut yaitu sebanyak 9 responden ( 9%).

Tabel 5.8.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan.

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 IRT 25 25.0 2 PNS/ABRI 16 16.0 3 Pegawai Swasta 3 3.0 4 Wiraswasta 38 38.0 5 Pensiunan/dulu bekerja 18 18.0 Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 38 responden (38.0%) dan sebagian kecil bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 3 responden ( 3%).

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berapa Lama Pekerjaan Tersebut Dijalani Oleh Pasien.

No Riwayat Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 <10 tahun 22 22.0

2 11-20 tahun 26 26.0

3 21-30 tahun 37 37.0

4 >30 tahun 15 15.0

Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar bekerja selama 21-30 tahun yaitu sebanyak 37 responden (37.0%) dan sebagian kecil bekerja selama >30 tahun yaitu sebanyak 15 responden ( 15%).

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mendorong Objek Berat Oleh Pasien.

No Riwayat Mengangkat/ Mendorong

Objek Berat Dalam Seharian Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 47 47.0

2 Kadang-kadang 23 23.0

3 Tidak 30 30.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar mengangkat objek berat yaitu sebanyak 47 responden (47%) dan sebagian kecil tidak mendorong objek berat yaitu sebanyak 30 responden ( 30%).

Tabel 5.11.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Berat.

No

Riwayat Aktivitas Berat Seharian, (berdiri 2 jam/lebih tiap hari, berjalan

2 jam/lebih setiap hari, naik turun tangga setiap hari)

Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 47 47.0

2 Kadang-kadang 23 23.0

3 Tidak 30 30.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.11. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar melakukan aktivitas berat yaitu sebanyak 47 responden (47%) dan sebagian kecil kadang – kadang melakukan aktivitas berat yaitu sebanyak 23 responden ( 23%).

Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berapa Kali Melakukan Aktivitas Berat Dalam Sehari.

No Riwayat Aktivtas Berat Dalam Sehari Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak pernah 30 10.0

2 <5 kali/hari 32 45.0

3 5-10 kali/hari 24 31.0

4 >10 kali/hari 14 14.0

Berdasarkan tabel 5.12. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar melakukan aktivitas berat yaitu < 5 kali/hari yaitu sebanyak 32 responden (32%) dan sebagian kecil >10 kali/hari melakukan aktivitas berat yaitu sebanyak 14 responden ( 14%).

Tabel 5.13.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Sedang.

No

Riwayat Aktivitas Sedang, (membawa beban ringan, menyapu, mengepel,

mencuci pakaian) Frekuensi Persentase (%) 1 Ya 62 61.0 2 Kadang-kadang 18 19.0 3 Tidak 20 20.0 Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar melakukan aktivitas sedang yaitu sebanyak 62 responden (62%) dan sebagian kecil kadang – kadang melakukan aktivitas sedang yaitu sebanyak 18 responden ( 18%).

Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Bagaimana Pasien Tiba Di Tempat Pekerjaan.

No Transportasi Ke Tempat Bekerja Frekuensi Persentase (%)

1 Berjalan kaki 16 16.0

2 Bersepeda 21 21.0

3 Kendaraan bermotor 63 63.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.14. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar menggunakan kendaraan bermotor yaitu sebanyak 63 responden (63%) dan sebagian kecil berjalan kaki yaitu sebanyak 16 responden ( 16%).

Tabel 5.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Biasa Melakukan Kegiatan Olah raga.

No Kebiasaan Melakukan Kegiatan Olah

Raga Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 54 54.0

2 Tidak 46 46.0

Berdasarkan tabel 5.15. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak melakukan kegiatan olah raga yaitu sebanyak 54 responden (54%) dan sebagian kecil melakukan kegiatan olah raga yaitu sebanyak 46 responden ( 46%).

Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berapa Kali Seminggu Melakukan Kegiatan Olah raga.

No Frekuensi Olah Raga Dalam Seminggu Frekuensi Persentase (%)

1 <3 x/minggu 29 29.0

2 3 x/minggu 5 5.0

3 >3 x/minggu 20 20.0

4 Tidak pernah 46 46.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak pernah melakukan kegiatan olah raga yaitu sebanyak 46 responden (46%) dan sebagian kecil melakukan kegiatan olah raga 3 x/minggu yaitu sebanyak 5 responden ( 5%).

Tabel 5.17. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berapa Lama Waktu Yang Digunakan Setiap Kali Berolah Raga.

No Durasi Olah Raga Frekuensi Persentase (%)

1 <30 menit 17 17.0

2 30-90 menit 21 21.0

3 >90 menit 16 16.0

4 Tidak berolah raga 46 46.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.17. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak melakukan kegiatan olah raga selama yaitu sebanyak 46 responden (46%) dan sebagian kecil melakukan kegiatan olah raga < 30 menit yaitu sebanyak 17 responden ( 17%).

Tabel 5.18.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Olah Raga. No Jenis Olah Raga Dilakukan Frekuensi Persentase (%)

1 Joging/Jalan kaki 23 23.0 2 Senam 5 5.0 3 Jalan kaki 13 13.0 4 Bersepeda 6 6.0 5 Volly/Badminton 7 7.0 6 Tidak ada 46 46.0 Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.18. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar melakukan kegiatan olah raga jogging / jalan kaki yaitu sebanyak 49 responden (49%) dan sebagian kecil melakukan kegiatan olah raga senam yaitu sebanyak 6 responden ( 6%).

Tabel 5.19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berapa Lama Melakukan Olah Raga.

No Riwayat Melakukan Olah Raga Frekuensi Persentase (%)

1 <20 tahun yang lalu 27 27.0

2 21-30 tahun yang lalu 9 9.0

3 31-40 tahun yang lalu 10 10.0

4 >400 tahun yang lalu 8 8.0

5 Tidak pernah 46 46.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.19. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar melakukan kegiatan olah raga selama <20 tahun yang lalu yaitu sebanyak 54 responden (54%) dan sebagian kecil melakukan kegiatan olah raga selama >40 tahun yang lalu yaitu sebanyak 13 responden ( 13%).

Tabel 5.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan / Minuman Yang Mengandung Vit.D. No Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan/Minuman Yang Mengandung Vit.D Frekuensi Persentase (%) 1 Ya 44 44.0 2 Tidak 56 56.0 Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.20. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak mengkonsumsi makanan / minuman yang mengandung vit. D yaitu sebanyak 56 responden (56%) dan sebagian kecil mengkonsumsi makanan/ minuman yang mengandung vit. D yaitu sebanyak 44 responden ( 44%).

Tabel 5.21. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Yang Mengandung Lemak.

No Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan

Yang Mengandung Lemak Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 77 77.0

2 Tidak 23 23.0

Berdasarkan tabel 5.21. dapat dilihat bahwa dari 100 responden sebagian besar mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yaitu sebanyak 77 responden (77%) dan sebagian kecil mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yaitu sebanyak 23 responden ( 23%).

5.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran gaya hidup pada penderita OA yang berobat jalan di Poliklinik Reumatologi RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2014. Pengumpulan data ini dilakukan dari bulan September 2014 – Nopember 2014 dan didapatkan 100 responden dengan menggunakan kuesioner.

Gambaran gaya hidup pada penderita OA pada penelitian ini dinilai berdasarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden sebagian besar perokok yaitu sebanyak 82 responden (82%) dan tidak perokok yaitu sebanyak 18 responden (18%). Pasien dengan OA lutut yang merokok kehilangan tulang rawan lebih besar dan memiliki nyeri lutut lebih parah dibanding pasien yang tidak merokok. Kebiasaan merokok bisa mengurangi kemampuan tulang menyerap kalsium (Miranda, 2009).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 38 responden (38.0%) dan sebagian kecil bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 3 responden (3%). Pekerjaan dan aktifitas banyak yang melibatkan gerakan lutut juga merupakan salah satu penyebab OA pada lutut (Haq, 2003). Pekerjaan yang membutuhkan jongkok atau berlutut lebih dari 1 jam/ hari. Pekerjaan mengangkat barang, naik tangga atau berjalan jauh juga merupakan peningkatan resiko OA (Klussmann, 2010). Pada penelitian Sandra (2012) juga telah membuktikan bahwa hubungan bertingkat antara paparan jangka panjang untuk angkat berat dan resiko OA. Paparan jangka panjang untuk berdiri di tempat kerja juga meningkatkan resiko OA panggul.

Peneliti berasumsi bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak melakukan kegiatan olah raga yaitu sebanyak 54 responden (54%) dan sebagian kecil melakukan kegiatan olah raga yaitu sebanyak 46 responden ( 46%). Definisi olah raga menurut Wann (1997) adalah aktivitas fisik yang melibatkan tenaga

(power) dan keterampilan (skill) dan suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Olah raga penting untuk menjaga berbagai macam gerakan pada lutut, meningkatkan kekuatan dan menjaga fungsi sendi (Arthritis Research UK, 2011).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden sebagian besar tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vit.D yaitu sebanyak 56 responden (56%) dan sebagian kecil mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vit.D yaitu sebanyak 44 responden ( 44%). Hasil penelitian Timothy E. McAlindon (2005) yang menyatakan bahwatingkat asupan rendah dan serum rendah vitamin D terkait dengan peningkatan resiko perkembangan OA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden sebagian besar mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yaitu sebanyak 77 responden (77%) dan sebagian kecil mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yaitu sebanyak 23 responden ( 23%). Penelitian oleh Khurram Irshad (2014) di Shifa Shifa Hospital Internasional Islamabad menyokong hasil di atas bahwa kolesterol serum dan trigliserida tingkat yang secara signifikan meningkatkan pada pasien OA. OA juga dapat dibantu dengan makanan sehat. Makanan yang konsumsi bisa menjadi kunci utama untuk menurunkan, mengontrol, dan mencegah terjadinya radang sendi dan dapat meningkatkan kesehatan sendi di seluruh tubuh. Lakukan pola makan sehat yang seimbang dengan membatasi karbohidrat olahan, lemak jenuh, dan lemak trans. Mengkonsumsi makanan yang rendah kalori dan tinggi nutrisi adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan kesehatan sendi (Ameye, 2006).

BAB 6

Dokumen terkait