• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.Hasil penelitian

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik medan. Jumlah sampel penelitian ini 100 orang dengan rincian 50 orang obesitas dan 50 orang non obesitas. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam Divisi Endokrinologi yang terletak di dalam kompleks RSUP Haji Adam Malik Medan gedung P lantai tiga .

5.1.2. Karakteristik Sampel Penelitian

Tabel 5.1. Karakteristik Dasar Sampel Penelitian

Parameter Subjek (n=50) Kontrol(n=50) P

Umur (tahun) 57,16+9,018 56,32+12,20 0.696 Jenis kelamin (P:W) 25 : 25 25:25 0.693 IMT(kg/m2) 29,10 + 3,55 22,56 + 1,81 0.000 LingkarPinggang(cm) 98,50+ 10,46 89+8,33 0.000 Sistol (mm/Hg) 141,10 + 20,73 131,86 + 19,44 0.025 Diastol (mm/Hg) 75,56 + 14,31 74,56 + 13,19 0.717 KGD(mg/dl) 210,32 + 72,79 168,9 + 68,31 0.004 HB(g%) 15,54 + 13,37 15,25 + 14,57 0.916 Leukosit(103/mm3) 10,57 + 7,32 8,24 + 3,24 0.043 Eritrosit(106/mm3) 4,82 + 0,71 13,77 + 64,10 0.326 Trombosit(103/mm3) 282,26 + 66,6 270,53 + 82,29 0.435 Ureum (mg/dl) 30,87 + 21,61 28,54 + 14,79 0.531 Kreatinin (mg/dl) 3,13 + 14,7 0,99 + 0,83 0.306 Asam Urat (mg/dl) 6,11 + 1,60 5,82 + 2,22 0.445 Kolestrol Total(mg/dl) 206,14 + 50,13 195,56 + 49,63 0,292 HDL(mg/dl) 47,06 + 11,29 44,42 + 12,3 0.268 LDL(mg/dl) 136,52 + 42,86 136,98 + 42,93 0.957 Trigliserida (mg/dl) 154,7 + 71,2 114,40 + 39,53 0.001

Jumlah sampel penelitian berjumlah 100 orang, dimana subjek sebanyak 50 orang dan kontrol sebanyak 50 orang . Parameter yang ditinjau terdiri umur, jenis kelamin, IMT,lingkar pinggang, tekanan darah sistole, tekanan darah diastole, KGD, Hb, leukosit, Eritrosit, Trombosit, Ureum, Kreatinin, Asam urat, Kolestrol Total, HDL, LDL, dan Trigliserida.

Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada umur, tekanan darah diastole, Hb, eritrosit, trombosit, ureum, kreatinin, asam urat, kolestrol total, HDL, LDL antara kelompok subjek dan kontrol. Tetapi, terdapat perbedaan bermakna (p< 0,05) pada IMT, Lingkar pinggang, tekanan darah sistol, KGD, Leukosit dan Trigliserida.

Tabel 5.2. Jumlah Penderita Sindrom Metabolik Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian diperoleh jumlah penderita sindrom metabolik pada kelompok obesitas sebanyak 33 orang (66%) yaitu 16 orang (32%) pada pria dan wanita 17 orang (34%) sedangkan pada non obesitas jumlah penderita sindrom metabolik 14 orang (28%) yaitu enam orang (12%) pria dan delapan orang (36%) wanita.

Pada pasien obesitas persentase sindrom metabolik sebesar 33 orang (66%) lebih tinggi dibandingkan sindrom metabolik pada non obesitas dengan persentase 14 orang (28%)

Sindrom Metabolik Total Non Sindrom

Metabolik

Total

pria wanita pria wanita

Obesitas (n=50) 16(32%) 17(34%) 33(66%) 10(20%) 7(14%) 17(24%) Non Obesitas (n=50) 6(12%) 8(16%) 14(28%) 18(36%) 18(36%) 36(72%)

Tabel 5.3. Jumlah Penderita Sindrom Metabolik Berdasarkan Kriteria

Sindrom Metabolik Obesitas

n=33 Non Obesitas n=14 p 3 kriteria 25(75.7%) 13(92.8%) 0,013* 4 kriteria 6(18.18%) 1(7.14%) 0,050* 5 kriteria 2(6.06%) 0(0%) 0,495** Total 33(66%) 14(28%) 0,001 *chi square *fisher exact

Dari hasil penelitian diperoleh jumlah penderita sindrom metabolik terbanyak adalah sindrom metabolik dengan tiga kriteria, yaitu sebanyak 25 orang (75.7%) pada kelompok obesitas dan 13 orang (92.8%) pada kelompok non Obesitas. Sedangkan jumlah penderita sindrom metabolik dengan empat kriteria di peroleh enam orang (18.18%) pada kelompok obesitas dan satu orang (7.14%) pada kelompok non Obesitas. Dan penderita sindrom metabolik dengan lima kriteria diperoleh dua orang (6.06%) pada kelompok obesitas.

Hasil uji chi square yang di dapat p value yang terdiri dari kelompok tiga kriteria, empat kriteria, dan lima kriteria adalah 0,013, 0,050, 0,495. Maka diketahui p< 0,05 berarti terdapat perbedaan bermakna pada tiga kriteria antara kelompok obesitas dan non obesitas.

Hasil uji chi square yang di dapat pada kelompok sindrom metabolik secara keseluruhan diketahui p value 0,001. Maka diketahui p<0,05 berarti terdapat perbedaan bermakna antara sindrom metabolik pada obesitas dan non obesitas.

5.2. PEMBAHASAN

Sindrom metabolik adalah suatu istilah untuk kelompok faktor resiko penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe-2. Ada berbagai macam kriteria untuk menentukan sindrom metabolik namun untuk penelitian ini menggunakan kriteria menurut NCE-ATPIII. Prevalensi sindrom metabolik bervariasi oleh karena

beberapa hal antara lain ketidak seragaman kriteria diagnostk yang digunakan, perbedaan etnis/ras, umur, dan jenis kelamin.

Penurunan berat badan merupakan dasar tidak hanya bagi obesitas tapi juga sindrom metabolik. Penurunan berat badan 5-10% sudah dapat memberikan perbaikan profil metabolik. Prevalensi sindrom metabolik cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi obesitas.

Di luar negeri, angka-angka statistik yang didapat dari prevalensi sindroma metabolik cukup mengejutkan. Menurut analisis AusDiab dengan menggunakan kriteria IDF, 29, 1% populasi dewasa di Australia terkena sindroma metabolik (Zimmet et al., 2005). Terdapat beberapa penelitian mengenai prevalensi sindroma metabolik di Indonesia. Di Semarang 297 penderita DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di poliklinik Endokrinologi RS Dr. Kariadi, 52, 2% pasien memenuhi kriteria WHO dan 73% memenuhi kriteria ATP III. Di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya didapatkan bahwa dari 100 orang, 29% memenuhi kriteria WHO dan 31% memenuhi kriteria ATP III (Tjokroprawiro A., 2005).

Penelitian yang dilakukan di Depok pada tahun 2001 didapati prevalensi sindrom metabolik sebesar (25,7%) pria dan (25%) pada wanita dalam Soegondo, 2004. Penelitian WHO di Perancis menemukan bahwa prevalensi lebih besar populasi pria (23%) dibandingkan dengan populasi wanita (12%). Penelitian di Singapura dengan menggunakan kriteria NCE-ATP III melaporkan prevalensi sindrom metabolik sebesar (17,9%).

Dari 100 sampel penelitian ini menunjukkan prevalensi sindrom metabolik sebesar 47 orang (47%) yang terdiri dari 50 orang pasien obesitas dan 50 orang pasien non obesitas. Penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria NCEATP III. Penelitian ini menunjukkan dari 50 orang pasien obesitas diketahui prevalensi sindrom metabolik sebesar 33 orang (66%). Hal ini tidak sama denga penelitian yang dilakukan Soegondo(2004) menunjukkan bahwa kategori obesitas >25 kg/m2

didapatkan prevalensi sindrom metabolik 13,13%.

Pada peneliian ini dari 50 orang pasien obesitas diketahui sindrom metabolik dari pasien obesitas pria sebesar 16 orang (32%) dan wanita orang 17 (34%). Hal ini menunjukkan prevalensi sindrom metabolik pria dan wanita hampir sama tetapi

lebih sedikit tinggi pada wanita yang memiliki persentase 34% sedangkan pada pria sebesar 32%.

Pada penelitian dari 50 orang pasien non obesitas diketahui sindrom metabolik dari pasien non obesitas pria sebesar enam orang (12%) dan wanita sebesar delapan orang (16%). Hal ini menunjukkan prevalensi sindrom metabolik pada pria dan wanita hampir sama tetapi lebih sedikit tinggi pada wanita yang memiliki persentase 16% sedangkan pada pria sebesar 12%.

Dari 50 orang pasien obesitas yang menderita sindrom metabolik pada pria dan wanita sebanyak 33 orang (66%) sedangkan pada 50 orang pasien non obesitas yang menderita sindrom metabolik pada pria dan wanita sebanyak 14 orang (28%). Hal ini menunjukkan bahwa pada pasien obesitas yang menderita sindrom metabolik lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang non obesitas.

Dari 33 orang pasien obesitas yang mengalami sindrom metabolik dengan tiga kriteria sebesar 25 orang (75.7%), empat kriteria sebesar enam orang (18.18%) dan dengan lima kriteria sebesar dua orang (6.06%). Hal ini menunjukkan pada pasien obesitas dengan tiga kriteria sindrom metabolik lebih tinggi dengan persentase 75.7%.

Dari 14 orang pasien non obesitas yang mengalami sindrom metabolik dengan tiga kriteria sebesar 13 orang (92.8%), empat kriteria sebesar satu orang (7.14%) dan pada lima kriteria tidak ada (0%). Hal ini menunjukkan pada pasien non obesitas dengan tiga kriteria sindrom metabolik lebih tinggi dengan persentase 92.8%.

Dokumen terkait