• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan . Klinik ini berada di Jalan Setiabudi no 46 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan. Ibu hamil yang mendapat pemeriksaan Hemoglobinsebanyak 51 orang.

Tabel 5.1 Distribusi Faktor Sosiodemografi

Karakteristik Jumlah Persentase

Umur 15-19 2 3,9

20-29 26 51,0

30-39 22 43,1

40-49 1 2,0

Total 51 100

Karakteristik Jumlah Persentase

Pekerjaan Bidan 1 2,0 Guru 2 3,9 IRT 45 88,2 PNS 1 2,0 Wiraswasta 2 3,9 Total 51 100

Karakteristik Jumlah Persentase

Pendapatan < Rp 2.271.000 39 76,5

≥ Rp 2.271.000 12 23,5

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa distribusi faktor sosiodemografi berdasarkan usia,anemia pada ibu hamil memiliki frekuensi tinggi pada kelompok usia 20-29 tahun dengan jumlah 26 orang ( 51,0% ) dan frekuensi terendah pada kelompok usia 40-49 tahun dengan jumlah 1 orang ( 2,0% ). Berdasarkan faktor pekerjaan, frekuensi tinggi berada pada ibu rumah tangga (IRT) dengan jumlah 45 orang ( 88,2% ) dan frekuensi terendah adalah bidan dan PNS masing-masing berjumlah 1 orang ( 2,0%). Berdasarkan faktor pendapatan, frekuensi tertinggi berada pada < Rp 2.271.000 berjumlah 39 orang ( 76,5% ) dan pendapatan ≥ Rp 2.271.000 berjumlah 12 orang ( 23,5% ).

5.1.3 Distribusi Angka Kejadian Anemia Responden

Gambaran dari angka kejadian anemia pada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2 Distribusi Responden menurut Kadar Anemia

Status Anemia Jumlah Persentase

Anemia ( <11g/dl ) Normal ( ≥11g/dl ) 37 14 72,5 27,5 Total 51 100

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden dengan kadar anemia, ibu hamil yang mengalami anemia (Hb < 11g/dl ) berjumlah 37 orang ( 72,5% ) dan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (Hb ≥ 11g/dl ) berjumlah 14 orang ( 27,5% ).

5.1.4 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir dari Ibu Hamil

Gambaran dari berat badan bayi baru lahir dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.3 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir

Berat Badan Jumlah Persentase

<2500 gr 5 9,8

≥2500 gr 46 90,2

Total 51 100

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa distribusi berat badan bayi baru lahirpaling banyak yaitu ≥2500 gr sebanyak 46 orang ( 90,2% ) diikuti <2500 gr sebanyak 5 orang ( 9,8% ).

5.1.5 Hubungan antara Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir

Untuk melihat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir, digunakan ujichi square test. Namun karena syarat dari uji chi square bahwa salah satu sel tidak boleh < 5, maka digunakan uji fisher’s exact test.

Tabel 5.4 Hubungan Anemia dengan Berat Badan Bayi Status Anemia

Ibu Hamil

Status Berat Badan Bayi Baru Lahir

P value BBLR Normal Anemia 4 ( 7,8% ) 33 ( 64,7% ) 0,694 Normal 1 ( 2,0% ) 13 ( 25,5% ) Total 5 ( 9,8% ) 46 (90,2%)

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai p value adalah 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p > 0,05 yag berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir .

5.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan terhadap 51 ibu hamil mulai dari bulan Juli – September 2016, pada faktor sosiodemografi , pada tabel 5.1 dijelaskan bahwa umur paling banyak yaitu 20-29 tahun (51,0%), hal ini sesuai dengan penelitian Olujimi dkk dengan judul Prevalence of Anemia amongPregnant Women at Booking in the University of Uyo Teaching Hospital yang menyatakan bahwa prevalensi umur yang paling banyak mengenai ibu hamil adalah 20-29 tahun26.

Bersadarkan faktor sosiodemografi menurut pekerjaan, pada tabel 5.1 didapati pekerjaan paling banyak pada ibu hamil yaitu ibu rumah tangga (IRT) (88,2%), hal ini sesuai dengan penelitian Roy dan Dwivedi dengan judul Dhatrilauha: Right Choice for Iron Deficiency Anemia in Pregnancy yang menyatakan bahwa prevalensi pekerjaan yang paling banyak terdapat pada ibu hamil adalah ibu rumah tangga (82,8%)27.

Berdasarkan faktor pendapatan, pada tabel 5.1 didapati pendapatan yang paling banyak berada dalam kategori <Rp 2.271.000 yaitu sebanyak 39 orang (76,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian Roy dan Dwivedi dengan judul Dhatrilauha: Right Choice for Iron Deficiency Anemia in Pregnancy yang menyatakan bahwa prevalensi pendapatan yang paling banyak terdapat pada ibu hamil berada dalam kategori rendah (50%)27.

Berdasarkan angka kejadian anemia, sesuai dengan hasil penelitian didapati pada tabel 5.2, ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 37 orang (72,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian Suci dengan judul Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Periode 19 April 2013- 31 Mei 2013 yang menyatakan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia paling banyak (57,7%)28. Berdasarkan berat badan bayi baru lahir, sesuai hasil penelitian didapati pada tabel 5.3 sebanyak 46 orang (90,2%) bayi mengalami berat badan lahir ≥ 2500 gr. Hal ini sesuai dengan penelitian Maksum dkk dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di RSUD DR Moewardi Surakarta yang menyatakan bahwa prevalensi paling banyak yaitu bayi dengan

Hubungan anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 5.4 didapati tidak ada hubungan yang signifikan, dengan hasil menggunakan uji chi square testdidapati nilai p=0,694 (p >0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian Setiawan dkk dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil trimester III dengan Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman yang menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya hubungan kadar Hbibu hamil trimester III dengan berat badan bayi lahir29. Pada penelitian Kadek dan Remedina dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di BPM Supadmi Kunden, Bulu, Sukoharjo dijelaskan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hemoglobin ibu hamil trimester III dengan berat badan bayi baru lahir30. Pada penelitian Rosliana dengan judul Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester Ketiga dengan Antropometri Bayi Baru Lahir di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad juga menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara kadar hemoglobin ibu pada trimester ketiga dengan berat badan bayi31. Hal yang sama juga dijelaskan pada penelitian Chik dkk dengan judul Changes In Maternal Hemoglobin During Pregnancy and Birth Outcomes32 dan juga pada penelitian Madaan dengan judul Effects of Third Trimester Maternal Hemoglobin Upon Newborn Anthropometry33.

BAB VI

Dokumen terkait