HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah, yang terletak di Jalan Setia Budi no. 191, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.
5.1.2. Karakteristik Individu
Penelitian dilakukan pada 67 orang siswa siswi kelas 5 SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan. Karakteristik yang diamati pada responden adalah jenis kelamin, umur, status gizi, dan prestasi belajar.
Tabel 5.1. Distribusi Jenis Kelamin dan Umur
n % Jenis Kelamin Laki – laki 39 58,2 Perempuan 28 41,8 Umur 10 tahun 8 11.9 11 tahun 55 82.1 12 tahun 4 6.0
Pada tabel 5.1 diatas didapatkan total keseluruhan responden berjumlah 67 orang dimana responden laki – laki berjumlah 39 orang (58,2%), sedangkan 28 orang (41,8%) responden perempuan.
Pada tabel 5.1 diatas dapat dijumpai sebagian besar responden didominasi oleh responden berumur 11 tahun yang berjumlah 55 orang (82,1%) dari jumlah keseluruhan data. Sedangkan umur 10 tahun berjumlah 8 orang (11,9%) dan umur 12 tahun berjumlah 4 orang (6 %) dari keseluruhan data.
5.1.3. Hasil Pengukuran Antropometri
Tabel 5.2. Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Status Gizi. Status Gizi, n(%) Malnutrisi berat Malnutrisi sedang Malnutrisi ringan
Normal Overweight Obesitas
Laki – laki 0 1 (1,5%) 3 (4,5%) 12 (17,9%) 6 (9%) 17 (25,4%)
Perempuan 0 0 3 (4,5%) 10 (14,9%) 4 (6%) 11 (16,4%)
Total 0 1 (1,5%) 6 (9%) 22 (32,8%) 10 (14,9%) 28 (41,8%)
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dijumpai responden berjenis kelamin laki – laki yang memiliki status gizi malnutrisi sedang sebanyak 1 orang (1,5%), malnutrisi ringan 3 orang (4,5%), gizi normal 12 orang (17,9%), overweight 6 orang (9%), obesitas 17 orang (25,4%). Responden laki – laki yang memiliki status gizi malnutrisi berat tidak dijumpai, sedangkan pada responden perempuan dijumpai yang memiliki status gizi malnutrisi ringan sebanyak 3 orang (4,5%), gizi normal 10 orang (14,9%),
overweight 4 orang (6%), obesitas 11 orang (16,4%). Pada responden perempuan tidak dijumpai status gizi malnutrisi sedang dan malnutrisi berat.
Tabel 5.3. Distribusi Status Gizi Berdasarkan Umur Status Gizi, n(%) Malnutrisi berat Malnutrisi sedang Malnutrisi ringan Gizi normal Overweight Obesitas 10 0 0 0 4 (6%) 2 (3%) 2 (3%)
11 0 1 (1,5%) 5 (7,5%) 16(23,9%) 7 (10,4%) 26(38,8%)
12 0 0 1 (1,5%) 2 (3%) 1 (1,5%) 0
Total 0 1 (1,5%) 6 (9%) 22 (32,8%) 10 (14,9%) 28(41,8%)
Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden dengan umur 10 tahun ditemukan sebanyak 4 orang (6%) memiliki status gizi normal, 2 orang (3%)
overweight, 2 orang (3%) obesitas. Pada responden umur 11 tahun ditemukan 1 orang (1,5%) dengan malnutrisi sedang, 5 orang (7,5%) malnutrisi ringan, 16 orang (23,9%) gizi normal, 7 orang (10,4%) overwight, 26 orang (38,8%) obesitas. Sedangkan pada responden dengan umur 12 tahun dijumpai 1 orang (1,5%) malnutrisi ringan, 2 orang (3%) gizi normal, 1 orang (1,5%) overweight.
5.1.4. Prestasi Belajar
Tabel 5.4. Distribusi Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin Prestasi Belajar, n(%)
Sangat Kurang
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Laki – laki 0 0 16 (23,9%) 20 (29,9%) 3 (4,5%)
Perempuan 0 0 9 (13,4%) 17 (25,4%) 2 (3%)
Total 0 0 25 (37,3%) 37 (55,2%) 5 (7,5%)
Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa kelompok responden laki – laki yang memiliki nilai cukup berjumlah 16 orang (23,9%), 20 orang (29,9%) baik, dan 3 orang (4,5%) memiliki nilai sangat baik, Sedangkan pada responden perempuan didapatkan sebanyak 9 orang (13,4%) memiliki nilai cukup, 17 orang (25,4%) baik, dan 2 orang (3%) dengan nilai sangat baik. Dari data diatas dapat dijumpai total keseluruhan responden yang mendapat nilai cukup berjumlah 25 orang (37,3%), nilai baik berjumlah 37 orang (55,2%), dan sangat baik berjumlah 5 orang (7,5%).
Tabel 5.5. Distribusi Prestasi Belajar Berdasarkan Umur Prestasi Belajar, n(%) Sangat
Kurang
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
10 0 0 4 (6%) 4 (6%) 0
11 0 0 19 (28,4%) 31 (46,3%) 5 (7,5%)
12 0 0 2 (3%) 2 (3%) 0
Total 0 0 25 (37,3%) 37 (55,2%) 5 (7,5%)
Dari tabel 5.6 dijumpai pada kelompok responden berumur 10 tahun 4 orang (6%) memiliki nilai cukup, 4 orang (6%) nilai baik. Pada kelompok responden 11 tahun dijumpai 19 orang (28,4%) dengan nilai cukup, 31 orang (46,3%) dengan nilai baik, dan 5 orang (7,5%) dengan nilai sangat baik. Dan pada kelompok responden berumr 12 tahun dijumpai 2 orang (3%) dengan nilai cukup, 2 orang (3%) dengan nilai baik.
Tabel 5.6 Distribusi Prestasi Belajar berdasarkan Status Gizi Prestasi Belajar
Total
Cukup Baik Sangat Baik
Malnutrisi Berat 0 0 0 0 Malnutrisi Sedang 1 (1,5%) 0 0 1(1,5%) Malnutrisi Ringan 2 (3%) 4 (6%) 0 6 (9%) Normal 7 (10,4%) 13 (19,3%) 1 (1,5%) 21 (31,3%) Overweight 5 (7,5%) 4 (6%) 2 (3%) 11 (16,4%) Obesitas 10 (14,9%) 16 (23,9%) 2 (3%) 28 (41,8%)
Total 25 (37,3%) 37 (55,2%) 5 (7,5%) 67 (100%) Dari tabel 5.6 dapat dijumpai responden dengan status gizi malnutrisi sedang yang mendapat nilai prestasi cukup sebanyak 1 orang (1,5%). Pada responden dengan malnutrisi ringan dijumpai 2 orang (3%) dengan prestasi cukup dan 4 orang (6%) dengan prestasi baik. Responden dengan status gizi normal didapat 7 orang (10,4%) dengan prestasi cukup, 13 orang (19,3%) dengan prestasi baik, dan 1 orang (1,5%) dengan berprestasi sangat baik. Responden dengan status gizi overweight didapat 5 orang (7,5%) dengan prestasi cukup, 4 orang (6%) dengan prestasi baik, 2 orang (3%) dengan prestasi sangat baik. Pada responden dengan status gizi Obesitas didapat 10 orang (14,9%) berprestasi cukup, 16 orang (23,9%) berprestasi baik, 2 orang (3%) berprestasi sangat baik.
5.1.5. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Tabel 5.7 Hubungan status gizi dengan prestasi belajar
Prestasi Belajar
*P
Cukup Baik Sangat Baik
n % N % n % 0,714 Malnutrisi Sedang 1 1,5 0 0 0 0 Malnutrisi Ringan 2 3 4 6 0 0 Normal 7 10,4 13 19,3 1 1,5 Overweight 5 7,5 4 6 2 3 Obesitas 10 14,9 16 23,9 2 3 Total 25 37,3 37 55,2 5 7,5
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dari tabel 5.7 diatas, keseluruhan responden yang mendapat nilai cukup sebanyak 25 orang (37,3%), 1 orang (1,5%) dengan malnutrisi sedang, 2 orang (3%) dengan malnutrisi ringan, 7 orang (10,4%) dengan gizi normal, 5 orang (7,5%) dengan overweight, dan 10 orang (14,9%) dengan obesitas. Responden yang mendapat nilai baik berjumlah 37 orang, 4 orang (6%) dengan malnutrisi ringan, 13 orang (19,3%) dengan status gizi normal, 4 orang (6%) dengan overweight, 16 orang (23,9%) dengan Obesitas. Sedangkan responden yang mendapatkan nilai sangat baik berjumlah 5 orang, 1 orang (1,5%) dengan status gizi normal, 2 orang (3%) dengan overweight, 2 orang (3%) dengan obesitas.
Dengan menggunakan data dari tabel 5.7 diatas yang berupa status gizi dan prestasi belajar, dilakukan uji terhadap kedua data tersebut dengan menggunakan uji
chi-square. Hasil dari uji yang dilakukan didapatkan nilai p sebesar 0,714 dimana nilai ini melebihi nilai batas kemaknaan yang ditentukan yaitu sebesar p < 0,05. Sehingga, menyebabkan hipotesa nol diterima, yaitu tidak terdapat pengaruh antara status gizi dengan prestasi belajar siswa siswi kelas 5 SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar
Gizi adalah asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan diet tubuh (WHO,2013). Sedangkan status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya (Cakrawati, 2012).
Pada penelitian ini dijumpai responden berjenis kelamin laki – laki yang memiliki status gizi malnutrisi sedang sebanyak 1 orang (1,5%), malnutrisi ringan 3 orang (4,5%), gizi normal 12 orang (17,9%), overweight 6 orang (9%), obesitas 17 orang (25,4%). Sedangkan pada responden perempuan dijumpai yang memiliki status
gizi malnutrisi ringan sebanyak 3 orang (4,5%), gizi normal 10 orang (14,9%),
overweight 4 orang (6%), obesitas 11 orang (16,4%).
Prestasi Belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman dalam Khodijah, 2014). Dalam proses belajar guru biasanya menetapkan hasil belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Pada penelitian ini didapat responden laki – laki yang memiliki nilai cukup berjumlah 16 orang (23,9%), 20 orang (29,9%) baik, dan 3 orang (4,5%) memiliki nilai sangat baik, Sedangkan pada responden perempuan didapatkan sebanyak 9 orang (13,4%) memiliki nilai cukup, 17 orang (25,4%) baik, dan 2 orang (3%) dengan nilai sangat baik. Dari data diatas dapat dijumpai total keseluruhan responden yang mendapat nilai cukup berjumlah 25 orang (37,3%), nilai baik berjumlah 37 orang (55,2%), dan sangat baik berjumlah 5 orang (7,5%).
Pada penelitian ini dijumpai responden dengan status gizi malnutrisi sedang yang mendapat nilai prestasi cukup sebanyak 1 orang (1,5%). Pada responden dengan malnutrisi ringan dijumpai 2 orang (3%) dengan prestasi cukup dan 4 orang (6%) dengan prestasi baik. Responden dengan status gizi normal didapat 7 orang (10,4%) dengan prestasi cukup, 13 orang (19,3%) dengan prestasi baik, dan 1 orang (1,5%) dengan prestasi sangat baik. Responden dengan status gizi overweight didapat 5 orang (7,5%) dengan prestasi cukup, 4 orang (6%) dengan prestasi baik, dan 2 orang (3%) dengan prestasi sangat baik. Pada responden dengan status gizi Obesitas didapat 10 orang (14,9%) berprestasi cukup, 16 orang (23,9%) berprestasi baik, 2 orang (3%) dengan prestasi sangat baik. Dengan menggunakan data tersebut kemudian dilakukan uji Chi-Square.
Dengan menggunakan data diatas yaitu status gizi dan prestasi belajar dilakukan uji Chi-Square. Hasil dari uji tersebut diperoleh nilai p = 0,714 dimana ini melebihi batas kemaknaan p < 0,05. Sehingga hipotesa nol diterima dimana tidak
terdapat pengaruh antara status gizi dengan prestasi belajar siswa siswi kelas 5 SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian “hubungan status gizi dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri 56 Kota Lubuk Linggau tahun 2013” oleh Yeni Elviani, “the role of adequate nutrition on academic performance of college students in North Tripura”
yang dilakukan oleh Santanu Ghosh pada tahun 2013, dan juga hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian “diet, nutritional status and school performance among adolescents in Gaza Strip” yang dilakukan oleh Abudayya pada tahun 2009 yang menyatakan tidak ada pengaruh dari status nutrisi terhadap prestasi belajar. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi dari masing – masing responden. Faktor – faktor tersebut digolongkan menjadi faktor internal dan eksternal.