• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil skrining pendahuluan terhadap ekstrak metanol dan etilasetat dari daun tumbuhan bunga Azalea (Rhododendron kaemferi Planch)menggunakan pereaksi uji flavonoida ternyata sampel positif mengandung flavonoida.

Hasil elusi pada fraksi 32-40, dilakukan KLT Preparatif dengan eluen n-heksana etil asetat 80: 20 (v/v) untuk mendapatkan senyawa hasil isolasi yang lebih murni. Sehingga diperoleh senyawa hasil isolasi berupa pastaberwarna kuning, seberat 2,2 mg, dengan Rf = 0,42.

Spektrum UV-Visibel senyawa hasil dengan menggunakan pelarut metanol ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1 Spektrum UV-Visibel Senyawa Hasil Isolasi dengan Pelarut Metanol

Dari hasil spektrum spektrofotometer UV-Visibel pada gambar 4.1 senyawa hasil isolasi memberikan serapan panjang gelombang yaitu dengan panjang gelombang 268 nm pada pita II yang menunjukkan golongan Isoflavon.

Hasil analisis spektrofotometer FT-IR dari pasta hasil isolasi menghasilkan pita-pita serapan pada daerah bilangan gelombang yang dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2 Spektrum FT-IR Senyawa Hasil Isolasi dalam KBr

Keterangan, x : Bilangan gelombang (cm-1)

y : Transmitasi (% T) O OCH3 OCH3 R R O R R A C B

Dari hasil analisis Spektrofotometer Inframerah ( FT-IR) memberikan pita-pita serapan pada bilangan gelombang (cm-1) pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Interpretasi Spektrum FT-IR Senyawa Hasil Isolasi Bilangan Gelombang

(cm-1)

Intensitas Gugus Fungsi

3427,51 – 3224,98 Rendah Vibrasi ulur –OH 2931,80-2668,15

1653,00

Tajam Sedang

Vibrasi ulur C-H alifatis Vibrasi ulur -C=C-

1722,43 Rendah Vibrasi ulur C=O

1448, 54 Rendah Vibrasi ulur C=C aromatis

1257, 59 Sedang Vibrasi tekuk C-O alkohol

1089,78

823,60 - 960,55

Sedang Sedang

Vibrasi ulur C-O-C Vibrasi tekuk C=C-H

Spektrum Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) senyawa hasil isolasi dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Hasil analisis Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) senyawa hasil isolasi memberikan signal-signal pergeseran kimia pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Pergeseran Kimia (1H-NMR) Senyawa Hasil Isolasi

Atom H δ H senyawa Hasil Isolasi

H-2' dan H-6' 7,0790-7,0621 (d) H-3' dan H-5' 6,7275-6,7106 (d) H dari Vinilik 4,6106 (s) H dari OCH3-5 H dari OCH3-8 H dari OCH3 3,6572(s) 3,6495 (s) 3,9763 (s) H dari CH3 Vinilik 1,3406 (s) 4.2 Pembahasan

Dari hasil kromatogram lapis tipis, diketahui bahwa perbandingan pelarut yang baik untuk pemisahan senyawa flavonoida dari daun Tumbuhan Azalea adalah n-heksana : etilasetat (70: 30)v/v yang menunjukkan pemisahan yang lebih baik dari noda yang dihasilkan. Dibuktikan dengan hasil analisis KLT sebelum kolom yang

menghasilkan empat noda dengan jarak pemisahan yang baik ( lampiran 3) . setelah pemisahan dengan kromatografi kolom maka dilakukan analisis KLT

untuk penggabungan fraksi dan didapatkan 5 penggabungan fraksi, dimana fraksi yang dilanjutkan adalah fraksi ketiga sebanyak 69,1 mg lalu dianalisis kembali dengan KLT menggunakan pelarut n-heksan:etil asetat dengan perbandingan 80:20(v/v) (lampiran 5) , yang selanjutnya di Kromatografi Lapis Tipis Preparatif dengan sistem pelarut yang cocok yaitu pelarut n-heksana dan etilasetat dengan perbandingan 80:20 (v/v). Lalu diamati dengan lampu UV, dikerok silika gel yang ketiga dari batas atas dan dielusi dengan pelarut methanol:etil asetat dengan perbandingan 1:1 (v/v) kemudian senyawa di analisis KLT dengan pelarut n-heksan:etil asetat dengan perbandingan 80:20 (v/v) serta dianalisis KLT dengan pelarut benzene : aseton dengan perbandingan 80;20 (v/v) (lampiran 6). Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa hanya terdapat satu noda tunggal.

Dari hasil interpretasi spektrum UV-Visible dengan pelarut metanol (Gambar 4.1) memberikan panjang gelombang (λ maks) 268 nm pada pita II hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi sesuai dengan spektrum UV-Visible dari senyawa pembanding flavonoid yaitu Isoflavon.

Dari data hasil interpretasi Spektrum Inframerah (FT-IR) (Gambar 4.2), Spektrum 1H-NMR (gambar 4.3) dengan menggunakan pelarut metanol dalam standar TMS dan ekspansi spektrum (lampiran 9) serta data pembanding (lampiran 11) diperoleh:

Pergeseran kimia pada daerah δ=7,0790-7,0621 ppm terdapat puncak doublet menunjukkan adanya proton-proton pada posisi C-2' dan C-6' dan pada

pergeseran kimia pada daerah δ=6,7275-6,7106 ppm dengan puncak doublet

menunjukkan proton-proton pada posisi C-3' dan C-5'.Hal ini didukung oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 823,60-960,55 cm-1 dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi tekuk C=C-H dan pada bilangan gelombang 1448, 54 cm-1 dengan puncak rendah menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C pada sistem aromatik.

Pergeseran kimia pada daerah δ = 4,6106 ppm terdapat puncak singlet menunjukkan adanya proton dari Vinilik. Hal ini didukung oleh spektrofotometer FT-IR pada bilangan gelomban 823,60 - 960,55cm-1dengan menunjukkan adanya vibrasi tekuk C=C-H dan pada bilangan gelombang 2931,80-2668,15 cm-1 dengan puncak tajam menunjukkan adanya C-H alifatis. Dari data pembanding (lampiran 11) didapati bahwa proton pada posisi C-2 tersubstitusi sehingga pada spektrum H-NMR tidak terdapat puncak H-2.

Pergeseran kimia pada daerah δ = 3,6495 ppm terdapat puncak singlet menunjukkan adanya proton dari OCH3-8 dan pada daerah δ = 3,6572 ppm menunjukkan adanya proton dari OCH3-5 serta pada daerah δ = 3,9763 ppm menunjukkan adanya proton dari OCH3. Hal ini didukung oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 1089,79 cm-1 puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ulur dari C-O-C serta pada bilangan gelombang 2931,80-2668,15 cm-1 dengan puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur C-H alifatis.

Pergeseran kimia pada daerah δ = 1,3406 ppm dengan puncak singlet menunjukkan proton dari –CH3 vinilik. Hal ini didukung oleh bilangan gelombang 2931,80-2668,15 cm-1 dengan puncak tajam menunjukkanadanya C-H alifatis dan bilangan gelombang 1653,00 cm-1 dengan puncak sedang menunjukkan Vibrasi ulur -C=C- .

Dari spektrum H-NMR terlihat ada dua pasang peak doublet pada δ = 6,6-7,1 ppm hal ini disebabkan ada dua senyawa isoflavon belum terpisah sempurna yang merupakan senyawa-senyawa isomer yang sulit dipisahkan melalui KLTP. Dan senyawa hasil isolasi hanya 2,2 mg maka tidak mungkin untuk dimurnikan kembali.

Dari hasil pembahasan diatas, berdasarkan hasil uji flavonoida dan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data spektrum UV-Visibel ,data spektrum FT-IR dan spektrum data 1H-NMR disimpulkan bahwa besar kemungkinan pasta yang diisolasi dari daun tumbuhan Azalea (Rhododendron kamfaeri Planch) adalah senyawa flavonoida dengan golongan Isoflavon.

Meskipun demikian, penulis mengakui bahwa data hasil 1H-NMR kurang murni karena adanya campuran dari senyawa hasil isolasi. Berikut pada gambar 4.4 merupakan kemungkinan struktur senyawa hasil isolasi :

Gambar 4.4 Senyawa hasil isolasi

O OCH3 OCH3 R R O R A C B R

BAB 5

Dokumen terkait