• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Manajemen Proyek Penjadwalan Pemban gunan (Halaman 17-87)

Bab ini berisi dua subbab, yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berisi mengenai perhitungan penjadwalan proyek gedung asrama Diklat Depag Semarang dengan mengunakan lindo dan membaca hasil serta analisis keluaran dari lindo. Pada pembahasan berisi analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama Diklat Depag Semarang yang dipergunakan oleh Konsultan Perencana CV.Espro dan

analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama Diklat Depag Semarang dengan mengunakan lindo.

5. Bab V. Penutup

Di dalam bab ini dikemukakan simpulan dan saran.

Bagian akhir skripsi memuat tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Proyek

Dengan semakin kompleks dan rumit perkembangan dunia kita dengan mudah menemukan contoh adanya proyek, baik itu skala besar maupun kecil, proyek komersial, pelayanan umum atau proyek pemerintah. Sebagai contoh antara lain proyek pembangunan jalan tol, pembangunan gedung, perencanaan sistem informasi manajemen, dan lain-lain.

Mengapa pekerjaan-pekerjaan tersebut dinamakan proyek sementara kegiatan-kegiatan manusia yang lain seperti menamam padi, pembayaran gaji bulanan, pelaksanaan kuliah di perguruan tinggi tidak disebut proyek? Budi Santoso (2003) menjelaskan bahwa ciri proyek dapat dilihat dari tujuan, kompleksitas, keunikan, siklus hidup, dan konflik sumberdaya yang terjadi seperti tidak permanen dan ketidakbiasaan.

1. Tujuan

Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara

keseluruhan. Proyek biasanya cukup kompleks sehingga dibutuhkan koordinasi dan pengendalian terhadap setiap sub-sub pekerjaan dalam hal waktu, urutan pekerjaan dan biaya.

2. Kompleksitas

Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia , engineering , produksi, keuangan) karena diperlukan bermacam-macam ketrampilan dan bakat dari berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.

3. Keunikan

Setiap proyek mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya. Bahkan dalam proyek yang rutin seperti pembangunan perumahan sering terjadi hal-hal baru karena beda lokasi seperti pencaharian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (listrik, air, telepon), pembebasan tanah dan lain-lain yang membuat setiap proyek berbeda satu dengan yang lain. Suatu proyek adalah suatu pekerjaan yang sekali terjadi, tidak pernah terulang dengan sama persis.

4. Siklus hidup

Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama proses proyek akan melewati beberapa fase yang disebut siklus hidup proyek. Tugas-tugas, organisasi, orang dan sumber daya lain akan berubah bila proyek memasuki satu fase baru.

5. Tidak permanen

Proyek adalah aktifitas temporer. Organisasi sementara (panitia / Timpro) dibentuk untuk mengelola personalia, material dan fasilitas untuk mencapai

tujuan tertentu, biasanya dalam jadwal tertentu, dan sekali tujuan tercapai, organisasi sementara tersebut akan dibubarkan dan akan dibentuk organisasi baru untuk mencapai tujuan yang lain lagi.

6. Ketidakbiasaan (unfamiliar)

Proyek biasanya mengunakan metode / teknologi baru dan memiliki elemen yang tidak pasti dan beresiko. Kegagalan suatu proyek bisa berakibat buruk bagi tim.

Sedangkan manjemen meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penempatan orang (staffing), pengendalian, dan pengarahan. Jadi Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dalam proses tertentu serta dengan suberdaya tertentu. Manajenen proyek menggunakan perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek. Mekanisme proyek dalam hubungannya dengan pengelolaan, organisasi dan sumberdaya mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain.

1. Seorang manajer proyek memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara independen, bebas dari komando yang semestinya dari organisasi induk.

2. Manajer proyek adalah pembawa tunggal semua usaha mencapai satu tujuan proyek.

3. Karena setiap proyek memerlukan bermacam-macam keahlian dan sumberdaya, maka pekerjaan-pekerjaan dalam proyek dikerjakan orang dari berbagai fungsi.

4. Manajer proyek dan tim proyek bertangungjawab menyatukan orang-orang dari berbagai fungsi/disiplin yang bekerja untuk proyek.

5. Manajer proyek menegosiasi secara langsung manajer fungsional (pemasaran, personalia, produksi, keuangan, dan lain-lain) untuk memberikan dukungan.

6. Proyek akan memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya penyerahan hasil akhir dan kelayakan teknisnya. Sementara unit-unit fungsional (dari organisasi induk) harus tetap menjaga kelangsungan organisasi induk untuk mencapai tujuannya. Sebagai konsekuensi terkadang timbul konflik pemakaian sumberdaya antara manjer proyek dan manajer fungsional. 7. Dalam proyek akan terdapat dua rantai komando-komando vertikal (dari

manajer fungsional) dan komando horisontal (dari manajer proyek). Orang-orang dalam proyek harus melapor ke manajer fungsional dan manajer proyek.

Proyek berdasarkan jenisnya dapat dikategorikan sebagai berikut antara lain.

1. Proyek Kapital

Proyek ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian peralatan, pemasangan fasilitas, dan konstruksi gedung.

2. Proyek Penelitian dan Pengembangan

Proyek ini dapat berupa penemuan produk baru, temuan alat baru, atau penelitian mengenai ditemukan bibit unggul untuk suatu tanaman. Proyek ini dapat muncul di lembaga komersial maupun pemerintah. Setelah suatu produk baru ditemukan atau dibuat biasanya akan disusul pembuatan secara massal untuk dikomersialisasikan.

3. Proyek yang berhubungan dengan manajemen service. Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini dapat berupa:

a. Perancangan struktur organisasi;

b. Pembuatan sistem informasi manajemen; c. Peningkatan produktivitas perusahaan;

d. Pemberian pelatihan mengenai suatu metode tertentu.

Proyek bersekala besar perlu manajemen dan perhitungan yang akurat. Salah satu solusi untuk melakukan perhitungan yang akurat adalah menggunakan program lindo. Program Lindo dapat dioperasikan dengan sistem Windows dan keluarga Unix yang lain. Prosedur yang disajikan dalam skripsi ini menggunakan sistem Windows. Menu utama pada program ini yaitu: File,

Edit, Solve, Report, Window, Help. Secara visual dapat dilihat pada Gambar 1

berikut.

Gb1.Tampilan Menu Utama 1. Menu File terdiri dari

a. New, digunakan untuk membuat file baru.

b. Open, digunakan untuk membuka file jika telah mempunyai data pada file tertentu.

c. View, digunakan untuk membuka model dari disk. d. Save, digunakan untuk menyimpan file pada disk.

e. Save As, digunakan untuk menyimpan file dengan nama baru.

f. Close, digunakan untuk menutup file.

g. Print, digunakan untuk mencetak file.

h. Print Set Up, digunakan untuk mengatur cetakan.

i. Log Output, digunakan untuk membuka atau menutup file, merekam

hasil pekerjaan.

j. Take Commands, digunakan untuk menjalankan program.

l. Basis Save, menyimpan file dengan penyelesaiannya pada disk.

m. Title, menunjukkan nama file.

n. Date, menunjukkan tanggal.

o. Elapsed Time, menunjukkan waktu yang telah dilalui sejak mulai

hingga pengerjaan.

p. Exit, digunakan jika akan keluar dari program.

2. Menu Edit

Pada menu ini terdapat beberapa pilihan, yaitu

a. Undo, digunakan untuk membatalkan perintah sebelumnya.

b. Cut, digunakan untuk memotong atau menghapus tulisan yang telah diblok pada papan text it, mirip dengan Clear.

c. Paste dan Copy merupakan menu yang berfungsi secara simultan.

Intinya, fungsi kedua perintah tersebut adalah menyalin suatu blok pada papan text it.

d. Find Replace, digunakan untuk mencari huruf / kata tertentu pada

papan text it dan bila perlu menggantinya.

e. Option, digunakan untuk mengisi beberapa metode optimasi,

sistem iterasi dan lain-lain yang diperlukan untuk mendapatkan solusi proses optimasi.

f. Go to Line, digunakan untuk menggerakkan kursor pada baris

tertentu pada papan text it.

g. Paste Symbol, digunakan untuk menggandakan simbol (variabel)

h. Select All, digunakan untuk mengeblok seluruh isi papan text it

yang sedang diaktifkan.

i. Clear All, digunakan untuk membersihkan seluruh isi papan text it

yang sedang diaktifkan.

j. Choose New Font, digunakan untuk memilih bentuk huruf yang

akan digunakan untuk penulisan pada papan text it.

3. Menu Solve

Menu Solve digunakan untuk menampilkan hasil secara lengkap dengan beberapa pilihan sebagai berikut

a. Solve, digunakan untuk menampilkan hasil optimasi dari papan

editor data secara lengkap. Tampilan hasil mencakup nilai peubah keputusan serta nilai dual price-nya. Pada nilai peubah keputusan ditampilkan pula nilai peubah keputusan yang nol.

b. Compile Model, digunakan untuk mengecek apakah struktur

penyusunan data pada papan editor sudah benar. Jika penulisannya tidak benar maka akan ditampilkan pada baris keberapa terdapat kesalahan. Jika tidak ada kesalahan, maka proses dapat dilanjutkan untuk mencari jawaban yang optimal.

c. Pivot, digunakan untuk menampilkan nilai slack.

d. Debug, digunakan untuk mempersempit permasalahan serta

mencari pada bagian mana yang mengakibatkan solusi tidak optimal.

Menu Report pada program Lindo ini adalah penyelesaian yang akan dicari pada kasus optimasi. Penyelesaian tersebut dipecahkan secara bertahap dan akan dicetak pada papan editor report. Pada menu report

terdapat beberapa pilihan sebagai berikut,

a. Solution, digunakan untuk mendapatkan solusi optimal dari

permasalahan program linier yang tersaji pada papan editor data.

b. Range, digunakan untuk menampilkankan hasil penyelesaian

analisis sensitivitas. Pada analisis sensitivitas yang ditampilkan mencakup aspek allowable increase dan allowable decrease.

c. Parametric, digunakan untuk mengubah dan menampilkan hasil

hanya pada baris kendala tertentu saja.

d. Statistic, digunakan untuk mendapatkan laporan kecil pada papan

editor report.

e. Peruse, digunakan untuk menampilkan sebagian dari model atau

jawaban.

f. Picture, digunakan untuk menampilkan model dalam bentuk

matriks.

g. Basis Picture, digunakan untuk menampilkan text format dari nilai

basis dan disajikan sesuai urutan baris dari kolom.

h. Table, digunakan untuk menampilkan tabel simplek dari model

yang ada.

i. Formulation, digunakan untuk menampilkan model pada papan

j. Show Column, digunakan untuk menampilkan koefisien peubah tertentu pada semua baris beserta dual price-nya.

5. Menu Window

Menu Window digunakan untuk memilih Window yang akan diaktifkan. Pada menu Window terdapat beberapa pilihan sebagai berikut,

a. Open Command Window, digunakan jika ingin menggunakan

sintax dalam mengoperasikan software Lindo.

b. Status Window, digunakan untuk kembali ke papan editor data

yang sedang aktif jika telah membuka file data.

c. Send to Back, digunakan untuk mengaktifkan Window satu langkah

sebelumnya.

d. Tile, digunakan untuk menampilkan semua Window yang telah aktif pada layar.

e. Arrange Icon, digunakan untuk memilih Window yang akan

diaktifkan.

f. Close All, digunakan untuk menutup semua file yang aktif.

6. Menu Help

Menu Help terdiri dari,

a. Content, digunakan untuk menunjukkan isi dari sistem Lindo.

b. Search for Help on, digunakan untuk mencari topik tertentu pada

sistem.

c. How to Use Help, digunakan untuk memberikan bantuan dalam

d. About Lindo, digunakan untuk menunjukkan informasi penting tentang Lindo.

Perintah yang digunakan dalam penyusunan model pada program Lindo adalah sebagai berikut,

1. MAX digunakan saat mulai memasukkan data yang berhubungan dengan masalah maksimasi.

2. MIN digunakan saat mulai memasukkan data yang berhubungan dengan masalah minimasi.

3. END digunakan untuk mengakhiri data.

4. GO digunakan dalam pemecahan masalah tersebut dan mencetak penyelesaiannya.

5. LOOK digunakan untuk mencetak bagian yang dipilih dari data yang ada.

6. EDIT digunakan untuk mengubah bentuk tampilan.

7. GIN digunakan agar variabel keputusannya bernilai non negatif dan berbentuk bilangan bulat.

8. INTE digunakan variabel keputusannya bernilai nol berarti tidak dan bernilai 1 berarti ya.

9. SUB digunakan untuk membatasi nilai maksimalnya. 10.SLB digunakan untuk membatasi nilai minimalnya.

Jika tidak ada keterangan maka software Lindo akan menganggap bahwa semua variabel keputusan bernilai lebih besar atau sama dengan nol. Untuk mencetak hasil optimasi, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, simpan semua hasil optimasi pada papan editor report melalui program pengolah kata (Word, Office, dll). Cara kedua, dapat langsung dicetak semua hasil olahan pada papan editor report melalui File Print.

C. Riset Operasi

Permasalahan yang dihadapi pada dunia industri, perdagangan, pemerintahan, dan sebagainya semakin hari semakin komplek dan rumit. Dari permasalahan tersebut diperlukan pengembangan dalam metodologi permecahan masalah tersebut. Cara yang baik dalam memecahkannya menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik riset operasi (operation research).

Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akirnya permasalah-masalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal (Subagyo,1993:4).

Operation Research juga diartikan sebagai aplikasi metode ilmiah pada

permasalahan yang kompleks yang muncul dalam manajemen sistem yang besar yang mungkin melibatkan manusia, mesin, material dan uang yang ditemukan antara lain pada industri, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan. Penerapan riset operasi didasarkan pada kebutuhan untuk mengalokasikan

sumber daya yang terbatas sehingga lebih efektif dan efisien. Tujuan utama adalah membantu manajemen menentukan kebijakan dan tindakan ilmiah. Riset operasi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah optimasi. Dalam riset operasi yang dibahas meliputi dynamic programing, network

analis, markov chain, games theory, nonlinier programing, dan interger linier

programing.

Pada skripsi ini peneliti tertarik pada network analisis dengan pendekatan program linier. Network analisisyang terdiri dari berbagai permasalahan seperti transportasi, penugasan, rute terpendek, arus maksimum, dan penjadwalan / manajemen proyek. Agar lebih khusus hanya akan dikaji tentang penjadwalan proyek. Dalam penjadwalan proyek ini, akan dicari bagaimana lintasan kritis dan biaya yang dikeluarkan. Dengan cara itu proyek dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan pekerjaan yang tumpang tindih. Dengan demikian proyek akan berjalan dengan baik.

Suatu model dikatakan baik jika model tersebut bermanfaat dalam menjawab permasalahan yang menjadi perhatian. Hal ini perlu diperhatikan dalam membangun model dalam Operations Research. Prinsip dasar itu sebagai berikut.

1. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibuat model yang lebih sederhana.

2. Jangan mengubah permasalahan agar cocok dengan teknik atau metoda yang ingin digunakan.

3. Proses deduksi harus dilakukan secara baik.

4. Proses validasi terhadap model harus dilakukan sebelum model tersebut diimplementasikan.

5. Jangan memaksakan untuk menjawab suatu pertanyaan (permasalahan) tertentu dari suatu model yang akan dirancang untuk menjawab pertanyaan itu.

6. Suatu model punya karakteristik tertentu, sehingga jangan terlalu menjual model yang dikembangkan. Suatu model sering kali menghasilkan suatu kesimpulan yang sederhana dan menarik.

7. Suatu model yang dikembangkan memerlukan input /entry (data) yang cermat.

D. Model Optimasi

Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir dijumpai di semua aspek kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan optimasi, adalah Linear Programming atau program linier. Program linier adalah permasalahan optimasi, fungsi yang akan dioptimumkan merupakan suatu penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi tujuan yang dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar yaitu fungsi tujuan berupa nilai maksimum contoh masalah keuntungan dan nilai terkecil yaitu fungsi tujuan berupa nilai minimum contoh masalah biaya harus bersifat linier dan kendalanya dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan ataupun pertidaksamaan linier dalam variable atau peubahnya. Salah satu

teknik dalam Operations Research yang tergolong sering diterapkan adalah program linier.

E. Model Network

Jaringan kerja (model network) adalah suatu diagram yang digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah matematika yang cukup rumit agar menjadi lebih sederhana dan mudah diamati. Masalah-masalah yang dapat diatasi dengan network antara lain, masalah penjadwalan (network planning), masalah transportasi, masalah penggantian peralatan, masalah lintasan terpendek dan masalah penugasan. Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan atau variabel yang digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian dapat dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus didahulukan, bila perlu dilembur atau tambah biaya, pekerjaan yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga kerja dapat digeser ketempat lain agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.

Pada skipsi ini akan dikaji masalah network yang mencari lintasan kritis guna menyusun manajemen proyek yang profesional, yang dapat di sketsakan pada gambar 2. 2 1 3 4 6 5 7 8 Initial event Terminal event

Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network adalah sebagai berikut.

1. (anak panah/busur), mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration (jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah resources (sumber tenaga, peralatan, material, biaya). Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan. Baik panjang maupun kemiringan anak panah ini sama sekali tidak mempunyai arti. Jadi, tak perlu menggunakan skala. 2. (lingkaran kecil/simpul/node), mewakili sebuah kejadian atau

peristiwa atau event. Kejadian (event) didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Sebuah kejadian mewakili satu titik dalam waktu yang menyatakan penyelesaian beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor.

Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan. Suatu kejadian harus mendahulukan kegiatan yang keluar dari simpul/node tersebut. 3. (anak panah terputus-putus), menyatakan kegiatan semu atau

dummy activity. Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam

mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukkan hubungan utama antara berbagai kegiatan. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan sumbar daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol.

4. (anak panah tebal), merupakan kegiatan pada lintasan kritis.

Selain simbol-simbol diatas, dalam penyusunan network diperlukan dua perjanjian untuk mempermudah pembuatan sketsa proyek, yaitu,

1. di antara dua lingkaran (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas ( anak panah yang menghubungkannya), dan

2. aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu network serta untuk memenuhi syarat suatu network harus dimulai oleh satu aktivitas dan diakhiri oleh satu aktivitas pula, jika network dimulai

atau diakhiri oleh beberapa aktivitas maka perlu ditambahkan satu aktivitas semu baik pada awal suatu network maupun pada aktivitas akhir suatu network.

Dalam penyusunan network, simbol-simbol tersebut digunakan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut.

1. Setiap kegiatan diwakili oleh satu dan hanya satu anak panah dalam jaringan kerja, atau di antara dua kejadian (event) yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah. Gambar anak panah hanya sekedar menunjukkan urutan di dalam mengerjakan pekerjaan saja, sehingga panjang dan arahnya tidak menunjukkan letak dari pekerjaan.

2. Nama suatu kejadian dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor event. Setiap lingkaran kejadian diberi nomor sedemikian rupa, sehingga tidak terdapat lingkaran yang berulang kembali agar tidak terjadi circularity. 3. Kejadian harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor

tinggi.

Tidak ada dua kegiatan yang dapat diidentifikasi dengan kejadian ekor dan kejadian kepala yang sama. Sebuah situasi seperti ini dapat timbul ketika dua kegiatan atau lebih dapat dilakukan secara bersamaan. Dalam situasi ini prosedur yang diberlakukan adalah memasukkan sebuah kegiatan dummy baik pada awal suatu network maupun pada kegiatan akhir suatu network.

Adapun logika kebergantungan kegiatan-kegiatan itu dinyatakan sebagai berikut:

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat dilihat dalam Gambar 3.

Kegiatan A bisa juga ditulis (1,2) dan kegiatan B (2,3)

2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, dapat dilihat dalam Gambar 4.

3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, dapat dilihat dalam Gambar 5. G H I J 2 3 4 5 6

Gambar 5. Kegiatan G dan H merupakan pendahulu kegiatan I dan J C D E F 1 2 4 3 5

Gambar 4. Kegiatan C,D dan E merupakan pendahulu kegiatan F

1 2 3

A B

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai, dapat dilihat dalam Gambar 6.

Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuatu dengan anak panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari lingkaran kejadian no. 4 ke lingkaran kejadian no. 5.

5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkanya seperti dalam Gambar 7.

karena gambar di atas berarti bahwa kegiatan (31,32) itu adalah kegiatan P atau Q atau R. Untuk membedakan ketiga kegiatan

tersebut masing-masing maka harus digunakan dummy seperti dalam Gambar 8. 31 32 P Q R

Gambar 7. Gambar yang salah bila kegiatan P,Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama

P R 31 32 33 Q 34 P Q R 31 32 33 34 K L M N 2 3 5 4 7 6 Gambar 6. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N

Kegiatan P = (31,32) P = (32,34) Q = (31,34) atau Q = (31,34) R = (31,33) R = (33,34)

Dalam hal ini tidak menjadi soal di mana saja diletakkannya

dummy-dummy tersebut, pada permulaan ataupun pada akhir

kegiatan-kegiatan tersebut.

F. Penjadwalan Proyek

Setelah proyek dipecah-pecah menjadi paket-paket pekerjaan selanjutnya dapat dibuat penjadwalanya. Yang perlu diperhatikan disini adalah waktu pengerjaan tiap paket pekerjaan dan kejadian apa yang dihasilkan dari

Dalam dokumen Manajemen Proyek Penjadwalan Pemban gunan (Halaman 17-87)

Dokumen terkait