• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 16.0 for windows dengan cara

one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan

sekali.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh = 0,361.

Tabel 4.1 Uji Validitas

No Pertanyaan r hitung r tabel Validitas

1 P1 0,626 0,361 Valid 2 P2 0,567 0,361 Valid 3 P3 0,620 0,361 Valid 4 P4 0,680 0,361 Valid 5 P5 0,567 0,361 Valid 6 P6 0,719 0,361 Valid 7 P7 0,521 0,361 Valid 8 P8 0,640 0,361 Valid 9 P9 0,742 0,361 Valid 10 P10 0,571 0,361 Valid 11 P11 0,673 0,361 Valid 12 P12 0,500 0,361 Valid 13 P13 0,608 0,361 Valid 14 P14 0,764 0,361 Valid 15 P15 0,617 0,361 Valid 16 P16 0,659 0,361 Valid 17 P17 0,726 0,361 Valid 18 P18 0,380 0,361 Valid 19 P19 0,581 0,361 Valid 20 P20 0,617 0,361 Valid 21 P21 0,696 0,361 Valid 22 P22 0,663 0,361 Valid 23 P23 0,628 0,361 Valid 24 P24 0,701 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juli 2011)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r

hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka pertanyaan reliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,80 maka pertanyaan

reliabel.

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan

0,941 24

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011)

Pada 24 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,941. Ini berarti 0,941 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

4.2.2 Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan adalah 24 butir pertanyaan, yaitu empat butir pertanyaan untuk variabel Harga (X1), empat butir pertanyaan untuk variabel Lokasi (X2), sepuluh butir pertanyaan untuk variabel Kualitas Pelayanan (X3), dan enam butir pertanyaan untuk variabel Keputusan Pembelian (Y).

Kuesioner disebarkan kepada Sembilan puluh tujuh (97) orang yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti di Merica Food Center Plaza Millenium Medan.

a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 97 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase berdasarkan umur, dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Gambaran Umum Responden Berdasarkan umur Karakteristik Jumlah Responden Jumlah (%) Total Umur 17-25 tahun 39 37,83 % 100 % >26 tahun 58 56,26%

Sumber: data Primer diolah Peneliti (Juli 2011)

Pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan tidak memandang usia, ini dapat dilihat dari data gambaran umum responden dimana konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan hampir merata baik mulai dari umur 17-25 tahun maupun diatas umur 26 tahun.

b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 97 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) Pelajar/Mahasiswa 21 20,37 Pegawai Swasta 31 30,07 Pegawai Negeri 18 17,46 Wiraswasta 24 23,28 Kontraktor 2 1,94 Pengacara/ Advokat 1 0,97

Pada Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa Konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan tidak hanya pada Pekerjaan tertentu saja, dengan jumlah pengguna yang berbeda - beda pada jenis Pekerjaan. Ini dapat dilihat dari data gambaran umum responden dimana jumlah konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan tidak merata, karena tergantung pada jumlah orang menurut jenis pekerjaannya.

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayananan.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) No Ite m STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 3 3,1 64 66,0 30 30,9 97 100 2 0 0 0 0 0 0 73 75,3 24 24,7 97 100 3 0 0 0 0 0 0 62 63,9 35 36,1 97 100 4 0 0 0 0 2 2,1 70 72,2 25 25,8 97 100 Sumber: Data Primer diolah peneliti (Juli 2011)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pertanyaan pertama, dari 97 responden terdapat 30,9% menyatakan sangat setuju bahwa responden membeli di Merica Food Center Plaza Millenium Medan karena mengetahui harga produk (makanan dan minuman) di Merica Food Center kategori harga yang sedang, 66,0 % menyatakan setuju, 3,1% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pertanyaan kedua, dari 97 responden, 24,7% menyatakan sangat setuju bahwa responden membeli di Merica Food Center karena memiliki produk (makanan dan minuman) dengan pilihan berbagai harga dan 75,3% menyatakan setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga, dari 97 responden, 36,1% responden menyatakan sangat setuju produk (makanan dan minuman) Merica Food Center sesuai dengan kualitas yang disediakan, sedangkan sisanya 63,9% menyatakan setuju.

4. Pada pertanyaan keempat, dari 97 responden terdapat 25,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa membeli produk (makanan dan minuman) Merica Food Center karena sesuai dengan manfaat yang diperoleh, 72,2% menyatakan setuju, dan 2,1% menyatakan kurang setuju.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi (X2) No Item STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 3 3,1 6 6,2 68 70,1 20 20,6 97 100 2 6 6,2 3 3,1 13 13,4 48 49,5 27 27,8 97 100 3 0 0 0 0 21 21,6 54 55,7 22 22,7 97 100 4 0 0 2 2,1 5 5,2 70 72,2 20 20,6 97 100

Sumber: Data Primer diolah peneliti (Juli 2011) Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pertanyaan pertama, dari 97 responden terdapat 20,6% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa Lokasi Merica Food Center di Jalan Kapten Muslim Medan strategis, 70,1% menyatakan setuju, 6,2% menyatakan kurang setuju, 3,1% menyatakan tidak setuju dan 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pertanyaan kedua, dari 97 responden, 27,8% responden yang menyatakan sangat setuju Merica Food Center di Lantai 5 Plaza Millenium Medan memiliki tempat yang cukup luas, 49,5% menyatakan setuju, 13,4% menyatakan kurang setuju, 3,1% menyatakan tidak setuju dan 6,2% menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga, dari 97 responden, 22,7% responden menyatakan sangat setuju Lokasi Merica Food Center di Jalan Kapten Muslim Medan dilalui banyak alat transportasi, sedangkan 55,7% menyatakan setuju, 21,6% menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pertanyaan keempat, dari 97 responden terdapat 20,6% responden menyatakan sangat setuju Lokasi Merica Food Center di Jalan Kapten Muslim Medan mudah ditemukan, 72,2% menyatakan setuju, 5,2% menyatakan kurang setuju, hanya 2,1% menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan (X3) No Item STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 10 10,3 58 59,8 29 29,9 97 100 2 0 0 0 0 1 1,0 74 76,3 22 22,7 97 100 3 0 0 2 2,1 27 27,8 41 42,3 27 27,8 97 100 4 0 0 2 2,1 9 9,3 61 62,9 25 25,8 97 100 5 0 0 2 2,1 6 6,2 63 64,9 26 26,8 97 100 6 0 0 0 0 1 1,0 73 75,3 23 23,7 97 100 7 0 0 6 6,2 7 7,2 65 67,0 19 19,6 97 100 8 0 0 1 1,0 4 4,1 66 68,0 26 26,8 97 100 9 2 2,1 4 4,1 10 10,3 69 71,1 12 12,4 97 100 10 2 2,1 1 1,0 4 4,1 70 72,2 20 20,6 97 100

Sumber: Data Primer diolah peneliti (Juli 2011) Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pertanyaan pertama, dari 97 responden, 29,9% responden sangat setuju bahwa Merica Food Center memiliki fasilitas fisik yang menarik secara visual, 59,8% menyatakan setuju, 10,3% menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pertanyaan kedua, dari 97 responden terdapat 22,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan-karyawati Merica Food Center memiliki penampilan yang rapi, 76,3% menyatakan setuju, hanya 1,0% menyatakan kurang setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga, dari 97 responden, 27,8% Karyawan-karyawati Merica Food Center menangani komplain pelanggan dengan serius, 42,3% menyatakan setuju, 27,8% menyatakan kurang setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pertanyaan keempat, dari 97 responden, 25,8% menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan-karyawati Merica Food Center melakukan sistem pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan ketika mereka melakukan transaksi pembayaran, 62,9% menyatakan setuju, 9,3% menyatakan kurang setuju, sedangkan sisanya 2,1% menyatakan tidak setuju.

5. Pada pertanyaan kelima, dari 97 responden, 26,8% menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan-karyawati Merica Food Center memberikan pelayanan yang cepat dalam merespon permintaan konsumen, 64,9% menyatakan setuju, 6,2% menyatakan kurang setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

6. Pada pertanyaan keenam, dari 97 responden, 23,7% menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan-karyawati Merica Food Center bersedia menanggapi keluhan konsumen, 75,3% menyatakan setuju, hanya 1,0% menyatakan kurang setuju.

7. Pada pertanyaan ketujuh, dari 97 responden, 19,6% menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan-karyawati Merica Food Center secara konsisten bersikap sopan, 67,0% menyatakan setuju, 7,2% menyatakan kurang setuju, sedangkan sisanya 6,2% menyatakan tidak setuju.

8. Pada pertanyaan kedelapan, dari 97 responden, 26,8% menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa aman ketika bertransaksi dengan karyawan-karyawati Merica Food Center, 68,0% menyatakan setuju, 4,1% menyatakan kurang setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

9. Pada pertanyaan kesembilan, dari 97 responden, 12,4% menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan-karyawati Merica Food Center memberikan perhatian individual kepada mereka, 71,1% menyatakan setuju, 10,3% menyatakan kurang setuju, 4,1% menyatakan tidak setuju, sedangkan 2,1% menyatakan sangat tidak setuju.

10. Pada pertanyaan kesepuluh, dari 97 responden, 20,6% menyatakan sangat setuju bahwa Merica Food Center memiliki jam operasi yang nyaman bagi semua konsumen, 72,2% menyatakan setuju, 4,1% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya 2,1% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) No Item STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 1 1,0 69 71,1 27 27,8 97 100 2 3 3,1 1 1,0 5 5,2 63 64,9 25 25,8 97 100 3 0 0 0 0 3 3,1 69 71,1 25 25,8 97 100 4 0 0 0 0 6 6,2 65 67 26 26,8 97 100 5 0 0 2 2,1 8 8,2 66 68,0 21 21,6 97 100 6 0 0 1 1,0 4 4,1 71 73,2 21 21,6 97 100

Sumber: Data Primer diolah peneliti (Juli 2011) Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pertanyaan Pertama, dari 97 responden, 27,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka memilih produk (makanan dan minuman) Merica

Food Center karena sesuai dengan kebutuhan mereka 71,3% menyatakan

setuju, hanya 1,0% menyatakan kurang setuju.

2. Pada pertanyaan kedua, dari 97 responden terdapat 25,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka telah melakukan evaluasi terhadapa produk (makanan dan minuman) Merica Food Center sebelum membeli, 64,9% menyatakan setuju, 5,2% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak setuju dan 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga, dari 97 responden terdapat 25,8% menyatakan sangat setuju bahwa responden yakin bahwa mereka sudah mengambil keputusan yang tepat saat membeli produk (makanan dan minuman) Merica Food

Center, 71,1% menyatakan setuju, 3,1% menyatakan kurang setuju, dan tidak

4. Pada pertanyaan keempat, dari 97 responden, 26,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa puas setelah membeli produk (makanan dan minuman) Merica Food Center, 67% menyatakan setuju, sedangkan sisanya 6,2% menyatakan kurang setuju.

5. Pada pertanyaan kelima, dari 97 responden, 21,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka akan merekomendasikan produk (makanan dan minuman) Merica Food Center kepada teman mereka, sedangkan 68,0% menyatakan setuju, 8,2% menyatakan kurang setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

6. Pada pertanyaan keenam, dari 97 responden terdapat 21,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa jika memiliki kesempatan mereka akan, datang kembali untuk membeli produk (makanan dan minuman) Merica Food

Center 73,2% menyatakan setuju, sedangkan 4,1% menyatakan kurang

setuju, dan hanya 1,0% menyatakan tidak setuju.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.

a. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011) Gambar 4.2

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar tersebut, dimana tidak menceng ke kiri atau ke kanan.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011) Gambar 4.3

Scatter Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal.

b. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Tabel 4.9

a.Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011)

Berdasarkan Tabel 4.9, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0.307, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 97

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.39676938

Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .062

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z .967

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

a. Metode Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011)

Gambar 4.4

Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

b.Uji Glejser Tabel 4.10 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.350 1.382 -.977 .331 Harga .298 .123 .388 2.430 .017 Lokasi -.082 .070 -.135 -1.172 .244 Kualitaspelayanan -.033 .041 -.120 -.806 .422

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengelolahan SPSS (Juli 2011)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan

cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

a. Nilai VIF dari nilai Harga, Lokasi,dan Kualitas Pelayanan lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Nilai Tolerance dan VIF Tabel 4.11 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) -5.824 2.221 -2.622 .010

Harga .176 .197 .076 .894 .374 .391 2.557

Lokasi .070 .113 .038 .622 .535 .746 1.341

Kualitaspelayanan .651 .066 .786 9.938 .000 .450 2.222

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ e

Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut ini:

Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.12 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -5.824 2.221 -2.622 .010 Harga .176 .197 .076 .894 .374 Lokasi .070 .113 .038 .622 .535 Kualitaspelayanan .651 .066 .786 9.938 .000

a. Dependent Variable: Keputusanpembelian

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.12, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = -5,824 + 0,176X1 + 0,070X2+0,651X3+ e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. RKonstanta (a) = -5,824 ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel Harga (X1), Lokasi (X2) Kualitas Pelayanan (X3) = 0, maka Keputusan Pembelian = -5,824, β negatif berarti kenaikan x sebesar satu akan menurunkan y sebesar 5,824 .

b. Koefisien X1 (b1) = 0,176, ini berarti bahwa variabel Harga (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika Harga (X1) ditingkatkan sebesar satu, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,176.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,70, ini menunjukkan bahwa variabel Lokasi (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika Lokasi (X2) ditingkatkan sebesar satu, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,70.

d. Koefisien X3 (b3) = 0,651, ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X3) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika Kualitas Pelayanan (X3) ditingkatkan sebesar satu, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,651.

4.2.5 Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1

df (Penyebut) = n – k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 97dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 4 – 1 = 3 2. df (penyebut) = 97 – 4 = 93

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for

windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%, dengan

kriteria uji sebagai berikut :

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5% Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α= 5%

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 528.542 3 176.181 87.482 .000a

Residual 187.293 93 2.014

Total 715.835 96

a. Predictors: (Constant), Kualitaspelayanan, Lokasi, Harga b. Dependent Variable: Keputusanpembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011)

Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 87.482 dengan tingkat signifikansi = 0.000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2.70, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F hitung > F tabel (87.482 > 2.70).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0.000) < 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen

(Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan) secara serempak adalah signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b2≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b3≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α= 5% Tabel 4.14

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -5.824 2.221 -2.622 .010 Harga .176 .197 .076 .894 .374 Lokasi .070 .113 .038 .622 .535 Kualitaspelayanan .651 .066 .786 9.938 .000

a. Dependent Variable: Keputusanpembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Harga (X1)

Nilai thitung variabel Harga adalah 0,894 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel

(0,894 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan (0,374 > 0,05) secara parsial terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan. Artinya, walaupun variabel Harga diturunkan, tidak akan mempengaruhi Keputusan Pembelian.

Nilai thitung variabel Lokasi adalah 0,622 dan nilai ttabel 1.66 maka thitung < ttabel (0,622 < 1.66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Lokasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan (0,535 > 0,05) secara parsial terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan karena Lokasi Plaza Millennium di Jalan Kapten Muslim No. 111 Medan merupakan pusat belanja keluarga yang dikenal masyarakat kota Medan dan juga masyarakat Sumatera Utara serta Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebagai pusat grosir handphone dan komputer yang pertama, terbesar dan terlengkap. Artinya, jika variabel Lokasi di ubah maka tidak akan mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan.

3. Variabel Kualitas Pelayanan (X3)

Nilai thitung variabel Kualitas Pelayanan adalah 9,938 dan nilai ttabel 1.66 maka thitung > ttabel (9,938 > 1.66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan. Artinya, jika variabel Kualitas Pelayanan ditingkatkan sebesar satu, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,651. Hanya Variabel Kualitas Pelayanan yang signifikan dan mempunyai nilai terbesar diantara variabel lain yang mempengaruhi Keputusan Pembelian pada konsumen Merica Food Center Plaza Millenium Medan, sehingga dapat dikatakan bahwa hanya variabel Kualitas Pelayanan merupakan variabel yang

dapat mempertahankan Keputusan Pembelian pada konsumen Merica Food

Center Plaza Millenium Medan.

4.2.6 Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.15 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .859a .738 .730 1.41912

a. Predictors: (Constant), Kualitaspelayanan, Lokasi, Harga b. Dependent Variable: Keputusanpembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2011) Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :

a. R = 0,859 berarti hubungan antara variabel Harga (X1), Lokasi (X2) dan Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 85,9%. Artinya hubungannya sangat erat.

b. Adjusted R Square sebesar 0,730 berarti 73,0% variabel Keputusan

Pembelian dapat dijelaskan oleh Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan. Sedangkan sisanya 27,0% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

c. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi

dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1.41912. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

Dokumen terkait