• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data pada bulan September sampai bulan Desember 2014 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 data berdasarkan rekam medik pasien.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik Medan ini adalah rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VIII/1990 dan beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, terletak di kelurahan Kemenangan, kecamatan Medan Tuntungan. Di Samping itu, RSUP H. Adam Malik Medan merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat Dan Riau.

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan RSUP H. Adam Malik Medan dalam menyelenggarakan pendidikan klinik calon dokter, calon dokter spesialis serta kesehatan lainnya.

Klinik Voluntary Counseling Test RSUP H. Adam Malik Medan merupakan wadah pelayanan khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi yang berisiko terinfeksi HIV/AIDS berupa konseling pra testing, test HIV dan konseling pasca test.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Penderita HIV/AIDS

Sampel pada penelitian ini adalah penderita HIV/AIDS yang menjalani rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2013. Penelitian ini dijalankan pada September sampai Disember 2014. Sampel penelitian ini adalah berjumlah 33 orang. Penderita HIV/AIDS dikelompokkan dengan menggunakan

variebel jenis kelamin, umur, pekerjaan, infeksi parasit usus dan jenis parasit usus yang menginfeksi penderita HIV/AIDS. Data dapat dilihat dari tabel dibawah.

Tabel 5.1 Distribusi jenis kelamin pasien HIV/AIDS Jenis

kelamin Frekuensi Persentase

Lelaki 26 78,8

Perempuan 7 21,2

Total 33 100

Berdasarkan Tabel 5.1, dari total 33 penderita HIV/AIDS yang diperiksa, yang terbanyak adalah lelaki sebanyak 26 orang (78,8%).

Tabel 5.2 Distribusi umur pasien HIV/AIDS

Umur Frekuensi Persentase

<20 0 0

20-39 24 72,7

40-59 9 27,3

>60 0 0

Total 33 100

Jadi daripada tabel 5.2 kelompok golongan umur berkisar 20-59 tahun dengan terbanyak pada usia 20-39 sebanyak 24 orang (72,7%).

Tabel 5.3 Distribusi pekerjaan pasien HIV/AIDS

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Wiraswasta 14 42,4 Supir 0 0 Petani/Pedagang/Nelayan 5 15,2 PNS/TNI/Polisi 1 3 Pegawai swasta 1 3 Pensiunan/tidak bekerja 6 18,2 Lain-lain 6 18,2 Total 33 100

Selain umur, data pasien HIV/AIDS dikelompokkan berdasarkan pekerjaan seperti pada tabel 5.3. Dari total 33 penderita yang diperiksa, kelompok penderita yang bekerja sebagai wiraswasta adalah yang terbanyak yaitu sebanyak 14 orang (42,4%).

Tabel 5.4 Prevelensi dilakukan pemeriksaan tinja pada pasien HIV/AIDS

Pemeriksaan tinja Frekuensi Persentase

Dilakukan 6 18,2

Tidak dilakukan 27 81,8

Total 33 100

Tabel 5.4 menunjukkan dari 33 sampel penderita HIV/AIDS, 6 sampel dilakukan pemeriksaan tinja (18,2%) manakala 27 sampel tidak dilakukan pemeriksaan tinja (81,8%).

Tabel 5.5 Prevelensi infeksi parasit usus pada pasien HIV/AIDS yang dilakukan pemeriksaan tinja

Infeksi Parasit Usus Frekuensi Persentase Positif 2 33,3 Negatif 4 66,7 Total 6 100

Tabel 5.5 menunjukkan prevelensi infeksi parasit usus pada pasien HIV/AIDS yang telah dilakukan pemeriksaan tinja adalah sebanyak 2 orang (33,3%) dan 4 orang (66,7%) menunjukkan hasil negatif infeksi parasit usus.

Tabel 5.6 Prevelensi jenis parasit usus yang menginfeksi pasien HIV/AIDS yang dilakukan pemeriksaan tinja

Frekuensi Persentase

Cryptosporodia sp. 1 16,65

Cryptosporodia sp. +

Entamoeba Histolytica

1 16,65

Tidak diinfeksi parasit usus

4 66,7

Total 6 100

Dari tabel 5.6, diketahui jenis parasit usus yang paling banyak menginfeksi pasien HIV/AIDS adalah Cryptosporodia sp. yaitu sebanyak 2 (33,3%).

5.2. Pembahasan

Hasil penelitian ini mendapatkan persentase laki-laki yang menderita HIV/AIDS lebih tinggi yaitu sebesar 78,8% dibanding perempuan sejumlah 21,2%. Hasil tersebut adalah sama dengan statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan s/d September 2013 oleh Directorate General CDC & EH Minister of Health, Republic Indonesia. Dalam penelitian tersebut menunjukkan persentase lelaki ialah 65,7% dimana perempuan hanya 34,3%. Ada juga penelitian dari Centers for Disease Control and Preventation pada tahun 2014 mendapati golongan laki-laki lebih tinggi dari wanita karena telah meningkatnya bilangan golongan homoseksual yang sudah tentu penularan HIV/AIDS melalui anus adalah lebih mudah.

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 5.2, golongan umur 20-39 adalah distribusi penderita HIV/AIDS yang terbanyak sebesar 72,7%. Kenyataan ini adalah sesuai dengan data statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan s/d September 2013 oleh Directorate General CDC & EH Minister of Health, Republic Indonesia. Dalam penelitian tersebut menunjukkan persentase golongan umur 20-39 tahun adalah yang tertinggi yaitu sebanyak 75,5%. Ada penelitian dari World Health Organization pada tahun 2014 mendapati golongan pada umur tersebut banyak yang tidak tahu mereka terinfeksi HIV/AIDS dan cenderung untuk melakukan salah satu faktor penularan HIV/AIDS yaitu berhubungan seksual.

Bila dilihat dari jenis pekerjaan, penderita HIV/AIDS pada penelitian paling banyak bekerja sebagai wiraswasta yaitu sejumlah 14 orang (42,4%). Hal ini adalah sesuai dengan laporan dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk tahun 2012 yang menunjukkan golongan bekerja sebagai wiraswasta menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu sebanyak 21,1%. Ada penelitian dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 mendapati pekerja wiraswasta lebih sering bertemu dengan orang baru dan cenderung untuk berhubungan seksual.

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan di Thai-Aids-Care Centre yang menunjukkan hasil negatif infeksi parasit usus lebih tinggi yaitu sebanyak 54,4%, penelitian ini juga memperoleh hasil bahwa infeksi parasit usus pada pasien HIV/AIDS lebih banyak yang menunjukkan hasil negatif terinfeksi parasit usus yaitu sebesar 66,7%.

Jenis parasit usus yang paling banyak menginfeksi pasien HIV/AIDS pada penelitian ini adalah Cryptosporodia sp. yaitu sebanyak 2 (28,6%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh National Aids Research Institute, (ICMR), Pune, India yang menunjukkan Cryptosporodium sp. merupakan parasit yang yang sering menginfeksi penderita HIV/AIDS yaitu sebanyak 54%. Ada penelitian dari World Health Organization pada tahun 2014 mendapati

Cryptosporodium sp. mudah untuk menginfeksi khususnya pasien HIV/AIDS yang sudah tentu mempunyai sistem imun yang rendah karena mereka ini terdedah kepada sanitasi yang kurang baik. Jadi parasit tersebut mudah menginfeksi terutama melalui makanan dan minuman yang kurang bersih.

Dokumen terkait