• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

kendala yang terjadi pada proses pembelajaran sebelumnya.

Proses Siklus II 1. Perencanaan

Penyusunan perencanaan tindakan dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi. Permasalahan yang ditemukan oleh peneliti adalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Hasil dari perencanaan adalah sebagai berikut.

a. Peneliti menemukan masalah penelitian yang ditemukan berdasarkan hasil observasi awal. Masalah yang dipilih adalah meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur siswa.

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian.

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media Animasi Kartun.

d. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada

setiap akhir pertemuan.

23

Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis teks prosedur pada siklus I ini adalah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Materi pembelajaran adalah keterampilan menulis Teks prosedur melalui media animasi kartun. Setiap pelaksanaan dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Pada pertemuan pertama, tahap persiapan dilakukan dengan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa mengenai tujuan dan manfaat serta petunjuk pembelajaran menulis paragraph narasi melalui media animasi kartun.

Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan pembelajaran teks prosedurr. Guru memberi contoh teks prosedur dalam bentuk video tutorial narasi pada siswa dan menuntun siswa menemukan aspek-aspek yang ada dalam teks prosedur. Guru bersama siswa menemukan langkah-langkah menulis teks prosedur dan memberi kesempatan pada siswa menulis teks prosedur, kemudian guru menugasi siswa untuk berlatih menulis teks prosedur dengan menggunakan media animasi kartun sebagai sumber inspirasinya. Setelah teks prosedur selesai ditulis, tiap- tiap siswa diarahkan untuk saling mengomentari teks prosedur teman sebangkunya, kemudian memastikan tulisan teks prosedurnya sudah benar. Kemudian guru mengambil tiga contoh hasil tulisan siswa untuk ditampilkan didepan kelas dan siswa lain boleh mengomentarinya.

Apabilaterjadipenyimpangan pendapat guru segera meluruskan sambil memberi penguatan. Sebagai tindak lanjut, guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk menulis teks prosedur dengan memilih salah satu gambar karukatur

yang tersedia sebagai bahan tema atau mencari media animasi kartun lain agar lebih banyak pilihannya.

3. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur dengan media video tutorial. Pengamatan difokuskan pada keaktifan siswa saat menulis teks prosedur siswa, kegiatan yang dilakukan oleh guru, dan situasi pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap siswa baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran. Observasi terhadap hasil pelaksanaan tindakan dilakukan untuk mendokumentasikan hasil menulis teks prosedur siswa sebagai dasar untuk kegiatan refleksi untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada kegiatan selanjutnya (revisi).

Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai observer yang melakukan pengamatan dengan pedoman lembar observasi. Selain itu, peneliti juga mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan berikutnya.

5. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari pengamatan. Refleksi dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki pelaksanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil tindakan dan kendala kendala yang muncul pada saat proses pembelajaran.

25

Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan, dianalisis kemudian dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan untuk dilakukan pada tindakan selanjutnya. Apabila pada tindakan pertama hasil penelitian masih belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, dapat dilakukan perbaikan terhadap kekurangan dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran sebelumnya.

H. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui teknik tes dan teknik observasi.

1. Teknik Tes

Teknik Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa menulis teks prosedur. Arikunto (2007: 129) menyatakan bahwa teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa menulis paragraph prosedur melalui media animasi kartun. Teknik Tes digunakan untuk memberikan tugas menulis teks prosedur.

2. Teknin Observasi

Nurgiyantoro (2013: 93) mengemukakan bahwa observasi (pengamatan) merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana. Pengamatan dilakukan terhadap objek secara langsung, cermat, dan sistematis dengan mendasar pada rambu-rambu tertentu. Biasanya kegiatan pengamatan disertai dengan pencatatan terhadap sesuatu yang diamati.

Teknik Observasi digunakan peneliti untuk mengamati setiap kegiatan yang berlangsung dan mencatat dalam lembar observasi untuk mengamati

aktivitas guru dan siswa pada saat pelaksanaan tindakan.

Peneliti melakukan observasi dengan melakukan pengamatan langsung kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan pencatatan menggunakan lembar observasi. Melalui observasi, peneliti akan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam menulis teks prosedur.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dari hasil penilaian tes menulis teks prosedur menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur menggunakan media video tutorial siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya.

Setelah mendapatkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan. Untuk menganalisis data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena data-data yang diperoleh merupakan kumpulan keterangan-keterangan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, peneliti akan

27

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga datanya sudah tidak jenuh. Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu antara lain: a. Reduksi Data (Reduction Data) Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau data yang diperoleh dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks prosedur siswa, dilakukan perbandingan nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II.

Apabila nilai rata-rata siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ratarata siklus I maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan prosedur siswa meningkat, dengan rumus sebagai berikut:

𝑀 = Σ𝑋 𝑁

Keterangan: M = nilai rata-rata ∑x = jumlah nilai siswa N = jumlah siswa

J. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan keterampilan menulis karangan prosedur yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah nilai rata-rata kelas. Adapun kriteria keberhasilan tindakan yang ditentukan adalah 80% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai nilai minimal yang ditetapkan yaitu mendapatkan nilai ≥ 75.

28 A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 22 siswa. Subjek penelitian kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa hasil keterampilan menulis teks prosedur dengan media video tutorial. Tahapan-tahapa yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

Tahap pertama pada siklus pertama yaitu, perencanaan, pelaksanann tindakan, observasi, serta refleksi. Tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut; 1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar menulit teks prosedur siswa kelas VIIa MTs Muhammadiyah Maradekaya pada siklus pertama yaitu tahap perencanaan berupa penyusunan RPP, menyusun perangkap pembelajaran dan pedoman awancara guru dan aktivitas belajar siswa, serta menyusun format penilaian hasil belajar menulis teks prosedur siswa dan menetapkan waktu pertemuan yaitu sebanyak 3 kali pertemuan, serta menetapkan indicator keberhasilan pembelajaran yaitu 75%.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis sesuai dengan teknik dan prosedur seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Data yang diolah dan dianalisis adalah data skor mentah hasil tes tentang kemampuan menulis teks prosedur, kemampuan menulis teks prosedur pada aspek isi, struktur, kaidah penulisan, ciri kebahasaan. Adapun

29

langkahlangkah dalam menganalisis data, yaitu membuat daftar skor mentah, membuat distribusi frekuensi dari skor mentah, membuat distribusi frekuensi dari skor mentah, menghitung nilai kemampuan siswa, mencari kemampuan rata-rata siswa dan membuat tabel klasifikasi kemampuan siswa.

tahap pelaksanaan dengan mengajar secara daring via aplikasi Whatsap yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang masih kurang untuk diperbaiki.

2. pelaksanaan Tindakan.

Tahap pelaksanaan sebanyak 3 kali pertemuan dengan mengajar secara daring via aplikasi Whatsap yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang masih kurang untuk diperbaiki. Proses Pembelajaran menggunakan media video tutorial.

Proses pembelajaran melalui media video tutorial, terbagi menjadi tiga kegiatan. Kegiatan pertama yaitu siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya pada siklus pertama, yaitu memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang diajarkan, dan mengemukakan tujuan pembelajaran menulis teks prosedur. Kegiatan inti yang dilakukan adalah guru menjelaskan materi pelajaran meliputi pengertian teks prosedur, ciri-ciri teks prosedur dan struktur teks prosedur kemudia memperlihatkan contoh video yang berkaitan dengan cara-cara membuat sesuatu lalu menugaskan siswa untuk menulis teks prosedur melalui via Whatsapp Grub. Kegiatan akhir, yaitu siswa dan guru membuat simpulan, melakukan

refleksi, dan mengemukakan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.

3. Observasi

a. Hasil Observasi Peneliti

Aktivitas guru pada siklus I Pada tahap ini aktivitas guru diamati oleh seorang guru bidang studi Bahasa. aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran menulis teks prosedur pada umumnya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Proses pembelajaran menulis teks prosedur melalui media video tutorial kelas VII A, yaitu: guru menjelaskan materi secara singkat, jelas, dan sistematis, kemudian mengelompokkan siswa secara kelompok memperhatikan aspek heterogen siswa, dan mengarahkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membaca teks.

Pada pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi tidak semua siswa aktif secara keseluruhan serta kurang aktif memperhatikan penjelasan guru. Hasil observasi mengajar guru melalui media video tutorial di kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya menunjukkan bahwa presentase aktivitas mengajar guru memperoleh skor 45 dengan indikator keberhasilan 70% dan berada pada kategori cukup (C), dengan demikian aktivitas mengajar guru belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

b. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis teks prosedur aspek isi siswa kelas VII A MTs Muhammadiyah Maradekaya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.

31

Tabel 4.1 Tabel Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII A MTs Muhammadiyah Maradekaya

Interval Kemampuan Menulis Teks Prosedur Frekuensi Persentase 85 – 100 Sangat mampu 0 00 75 – 84 Mampu 6 27,28 50 – 74 Cukup mampu 12 54,54 20 – 49 Kurang mampu 1 4,54 0 – 19 Tidak mampu 3 13,63 J u m l a h 22 100,00

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa yang memeroleh nilai 75 ke atas berjumlah 4 orang (27,28%), sedangkan siswa sampel yang memeroleh nilai 70 ke bawah berjumlah 18 orang (72,72%) Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya dikategorikan kurang mampu karena siswa yang memeroleh nilai 70 ke atas belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, masih banyak siswa yang kurang mampu dalam tes siklus 1 ini sehingga pembelajaran dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4. Tahap Refleksi

Tahap Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat kembali semua kegiatan dan hasil belajar pada tiap siklus untuk menyempurnakan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu: Aktivitas Guru Aktivitas guru pada siklus II masih memiliki kekurangan di antaranya adalah guru tidak menanyakan pembelajaran yang telah

dipelajari kepada siswa. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus II juga masih memiliki kekurangan di antaranya adalah, siswa tidak menjawab pembelajaran yang telah dipelajari karena guru tidak menanyakan hal tersebut. Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes pada siklus I dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang belum mencapai KKM dan belum mencapai nilai ketuntasan secara klasikal. Oleh karena itu, peneliti harus memperbaiki metode mengajar.

Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran, Kemampuan menulis teks prosedur siswa rata-rata 54,54%. Nilai rata-rata tersebut belum mencapai standar nilai 75 untuk kategori tuntas, bahkan terdapat 4,54% siswa yang memiliki kemampuan menulis teks prosedur pada kategori kurang mampu, dan 13,63% yang cukup mampu tetapi belum tuntas belajar. Hal ini menjadi masukan dalam melakukan telaah terhadap kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga menjadi masukan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis teks prosedur pada siklus kedua.

Deskripsi Hasil Siklus Kedua

Kegiatan pada siklus kedua meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus kedua dalam penelitian ini merupakan hasil perbaikan pada siklus pertama. Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks prosedur siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya pada siklus pertama yaitu tahap perencanaan berupa penyusunan

33

RPP, menyusun perangkap pembelajaran dan pedoman wawancara guru dan aktivitas belajar siswa, serta menyusun format penilaian hasil belajar menulis teks prosedur siswa dan menetapkan waktu pertemuan yaitu sebanyak 3 kali pertemuan, serta menetapkan indicator keberhasilan pembelajaran yaitu 75%.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis sesuai dengan teknik dan prosedur seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Data yang diolah dan dianalisis adalah data skor mentah hasil tes tentang kemampuan menulis teks prosedur, kemampuan menulis teks prosedur pada aspek isi, struktur, kaidah penulisan, ciri kebahasaan. Adapun langkahlangkah dalam menganalisis data, yaitu membuat daftar skor mentah, membuat distribusi frekuensi dari skor mentah, membuat distribusi frekuensi dari skor mentah, menghitung nilai kemampuan siswa, mencari kemampuan rata-rata siswa dan membuat tabel klasifikasi kemampuan siswa

tahap pelaksanaan dengan mengajar secara daring via aplikasi Whatsap yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang masih kurang untuk diperbaiki.

2. pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan Ada sebanyak 3 kali pertemuan dengan mengajar secara daring via aplikasi Whatsap yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang masih kurang untuk diperbaiki. Proses Pembelajaran menggunakan media video tutorial

Proses pembelajaran melalui media video tutorial namun pada siklus kedua menggunakan video yang berbeda, terbagi menjadi tiga kegiatan. Kegiatan pertama yaitu siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya pada siklus pertama, yaitu memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang diajarkan, dan mengemukakan tujuan pembelajaran menulis teks prosedur. Kegiatan inti yang dilakukan adalah guru menjelaskan materi pelajaran meliputi pengertian teks prosedur, ciri-ciri teks prosedur dan struktur teks prosedur kemudia memperlihatkan contoh video yang berkaitan dengan cara-cara membuat sesuatu lalu menugaskan siswa untuk menulis teks prosedur melalui via Whatsapp Grub. Kegiatan akhir, yaitu siswa dan guru membuat simpulan, melakukan refleksi, dan mengemukakan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.

3. Observasi

Hasil Observasi Mengajar Guru

Aktivitas guru pada siklus I Pada tahap ini aktivitas guru diamati oleh seorang guru bidang studi Bahasa. aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran menulis teks prosedur pada umumnya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Proses pembelajaran menulis teks prosedur melalui media video tutorial kelas VII, yaitu: guru menjelaskan materi secara singkat, jelas, dan sistematis, kemudian mengelompokkan siswa secara kelompok memperhatikan aspek heterogen siswa, dan mengarahkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membaca teks.

Pada pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi tidak semua siswa aktif secara keseluruhan serta kurang aktif memperhatikan penjelasan guru. Hasil observasi mengajar guru melalui mediavideo tutorial di kelas VII MTs Muhammadiyah

35

Maradekaya menunjukkan bahwa presentase aktivitas mengajar guru memperoleh skor 45 dengan indikator keberhasilan 70% dan berada pada kategori cukup (C), dengan demikian aktivitas mengajar guru belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

b. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis teks prosedur pada aspek isi siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Tabel Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya

Interval Kemampuan Menulis Teks Prosedur Frekuensi Persentase 85 – 100 Sangat mampu 8 36,36 75 – 84 Mampu 10 45,45 50 – 74 Cukup mampu 3 22,72 20 – 49 Kurang mampu 1 4,54 0 – 19 Tidak mampu - 0 J u m l a h 22 100,00

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa yang memeroleh nilai 75 ke atas berjumlah 4 orang (81,81%) sedangkan siswa sampel yang memeroleh nilai 70 ke bawah berjumlah 18 orang (27,27%) Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya dikategorikan mampu karena siswa yang memeroleh nilai 70 ke atas sudah mencapai kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, menggunakan media video tutorial dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis teks prosedur

siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya 4. Tahap Refleksi

Tahap Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat kembali semua kegiatan dan hasil belajar pada tiap siklus untuk menyempurnakan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu: Aktivitas Guru Aktivitas guru pada siklus II masih memiliki kekurangan di antaranya adalah guru tidak menanyakan pembelajaran yang telah dipelajari kepada siswa. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus II juga masih memiliki kekurangan di antaranya adalah, siswa tidak menjawab pembelajaran yang telah dipelajari karena guru tidak menanyakan hal tersebut. Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes pada siklus I dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang belum mencapai KKM dan belum mencapai nilai ketuntasan secara klasikal. Oleh karena itu, peneliti harus melanjutkan pembelajaran pada siklus III untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus II.

Dokumen terkait