• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan didua lokasi yang berbeda. Lokasi penelitian untuk penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis adalah Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dan untuk orang yang sehat (normal) dilakukan di daerah Binjai Kelurahan Pahlawan.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, karakteristik yang diamati pada responden adalah jumlah responden yang menderita tension-type headache dan jumlah responden yang tidak menderita tension-type headache.

Tabel 5.1Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

Laki- laki 39 55.7

Perempuan 31 44.3

Jumlah 70 100.0

Dari tabel 5.1 diketahui bahwa terdapat sebanyak 39 orang laki- laki dan 31 orang perempuan yang mengikuti penelitian ini.

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

14- 35 41 58.6

36- 55 22 31.4

56- 75 7 10.0

Karakteristik umur responden pada penelitian ini diperlihatkan pada tabel 5.2 di bawah ini. Responden yang paling banyak berumur diantara 14 – 35 tahun yaitu sebanyak 41 orang. Kedua yang terbanyak adalah berumur 36 -55 tahun yaitu sebanyak 22 orang dan yang ketiga terbanyak adalah yang berusia > 56 tahun yaitu sebanyak 7 orang.

Tabel 5.3Distribusi Tension-type Headache pada Responden

Nyeri PGK Normal Jumlah

Jumlah Persentase Jumlah persentase Jumlah Persentase

TTH 18 51,4 9 25,7 27 40.0

N- TTH 17 48,6 26 74,3 43 60.0

Jumlah 35 100 35 100 70 100.0

Dari tabel 5.3, memperlihatkan pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis menderita tension-type headache adalah 18 orang, sedangkan orang normal (sehat) adalah 9 orang, sehingga jumlahnya adalah 27 orang yang menderita tension-type headache. Dan untuk penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis yang tidak menderita tension-type headache adalah 17 orang, sedangkan orang yang normal (sehat) adalah 26 orang, sehingga jumlahnya adalah 43 orang.

Tabel 5.4 Hasil Analisa Uji T Independent

95% CI

Mean Upper Lower P value N

PGK 1,43 35

-12075 -56496 0.001

Normal 1,77 35

Berdasarkan out put mendapatkan rata- rata nyeri kepala pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis adalah 1,43 (SD 0,5) dan orang yang

normal (sehat) adalah 1,77 (SD 0, 43). Hasil uji varian (F) didapat p value 0,001 yang berarti ada terdapat perbedaan varian sehingga uji t yang digunakan adalah uji t dengan varian yang sama. Hasil uji t = -3,080 dan p value 0,003. Hal ini berarti ada perbedaan angka kejadian tension-type headache pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan orang yang sehat (normal).

5.2Hasil Pembahasan

5.2.1 Distribusi nyeri kepala responden

Dari 70 orang responden, 82,9 % responden yang pernah merasakan nyeri kepala, sedangkan 17,1 % lainnya tidak pernah merasakan nyeri kepala. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya prevalensi nyeri kepala dikalangan masyarakat. Dan dari hasil penelitian menunjukkan 40% responden yang menderita tension-type headache sedangkan 60% lainnya tidak menderita tension-type headache atau menderita nyeri kepala yang lain, seperti migrain, cluster, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya prevalensi nyeri kepala tension-type headache. Menurut penelitian Okumura (2010), mayoritas pasien yang berkunjung ke unit sakit kepala di sebabkan di diagnosis tension-type headache, migrain, dan depresi.

5.2.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Dari hasil penelitian, hanya 55,7% responden laki- laki yang menderita tension-type headache, sedangkan selebihnya tidak menderita tension-type headache dan sekitar 44,3% responden perempuan yang menderita tension-type headache, sedangkan selebihnya tidak menderita tension-type headache. Hal ini menunjukkan tingginya prevalensi laki- laki yang menderita tension-type headache dari pada perempuan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Jensen (2010), yang menyatakan bahwa perbandingan laki- laki : perempuan, yaitu 4 : 5 dan masih tingginya prevalensi perempuan yang menderita tension-type headache dibandingkan dengan laki- laki. Dan ada di dalam penelitian yang menyatakan perbandingan antara laki- laki dan perempuan yang menderita tension-type headache, yaitu 1 : 1,6. Sehingga

hal ini menunjukan masih tingginya prevalensi perempuan yang menderita tension-type headache dari pada laki- laki (Okumura, 2010).

5.2.3 Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur

Dari hasil penelitian, umur yang paling banyak menderita tension-type headache adalah 14 – 35 tahun yang berkisar 58,6% dan terbanyak kedua yaitu 36 – 55 tahun yang berkisar 31,4 %, dan yang terbanyak terakhir yaitu 56 – 75 tahun yang berkisar 10%. Hal ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya, yang menyatakan bahwa yang paling banyak menderita tension-type headache pada semua pasien laki- laki dan perempuan adalah yang berusia antara 40 – 49 tahun, dan pada migrain pada wanita yang berusia 20 – 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin dan umur berbeda hubungan didalam prevalensi migrain dan tension-type headache (Okumura, 2009).

5.2.4 PGK yang menjalani hemodialisis terhadap kejadian TTH

Dari hasil penelitian menunjukkan penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis lebih banyak menderita tension-type headache dari pada orang yang sehat (normal). Ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan angka kejadian tension-type headache pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan orang yang sehat (normal). Penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis lebih banyak menderita tension-type headache. Ini disebabkan karena tingkat ke stresan mereka yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena menjalani hemodialisis dua kali seminggu dan harus memikirkan biaya dari hemodialisis tersebut, serta penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis tidak dapat hidup dengan produktif kembali.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian Jesus (2009) yang berjudul tentang clinical description of hemodialysis headache in end-stage renal disease patients yang menyatakan tingginya tension-type headache pada penderita yang menjalani hemodialisis sebesar 7,5% dan hemodialisis headache telah didiagnosis 6,7% pada pasien yang menjalani hemodialisis.

Orang yang normal (sehat) lebih sedikit menderita tension-type headache. Ini disebabkan karena tingkat kestresan orang yang normal (sehat) tidak setinggi penderita penyakit ginjal kronik yang berhubungan dengan nyawa mereka. Suryadinata (2009) menyatakan penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis memiliki emosi atau tingkat stres yang tinggi sehingga mudah terkena tension-type headache.

Hingga lapangan penelitian ini diselesaikan, belum ditemukan penelitian yang sama dengan penelitian ini.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait