• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : A.KHADIJA WAHYUNI NIM : (Halaman 56-85)

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. ASII (Astra Internasional Tbk)

Astra International Tbk (ASII) didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pusat administrasi Astra berdomisili di Jl. Raya Motor Style No.8, Sunter II, Jakarta 14330 – Indonesia. Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ASII dijabat di bidang perdagangan umum, perindustrian, administrasi pertambangan, transportasi, agribisnis, pengembangan dan penyuluhan.

Tingkat utama latihan Astra dan anak perusahaannya mencakup pengumpulan dan penyebaran kendaraan (Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks, Peugeot dan BMW), sepeda (Honda) dan suku cadang tambahannya, penawaran dan pengembangan administrasi terkait perbaikan peternakan. Administrasi moneter, kerangka kerja dan inovasi data. Astra memiliki yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Astra Graphia Tbk (ASGR), Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan United Tractors Tbk (UNTR). Selain itu, Astra juga memiliki satu organisasi terkait yang juga tercatat di BEI, yaitu Bank Permata Tbk (BNLI).

Tujuan untuk mendorong pembukaan usaha, detasemen unit fungsional PT. Astra Internasional Tbk. telah membingkai kolusi utama dengan menggerakkan organisasi global, seperti Komatsu (perangkat keras substansial), Fuji-Xerox (dokumentasi), General Electric (administrasi moneter), dan CMG (cakupan hidup). Sebagai organisasi

publik, PT. Astra Internasional Tbk. menyetujui setiap pedoman yang dibuat oleh otoritas publik dalam mempertahankan bisnisnya.

PT. Astra Internasional Tbk merupakan kegiatan sosial dalam hal ramah tamah, seperti sekolah, bantuan pemerintah, kesejahteraan, dan kemajuan usaha kecil dan menengah serta juga dinamis dalam mendukung pelestarian lingkungan. PT. Astra Internasional Tbk tercatat sebagai organisasi publik pada tanggal 4 April 1990 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Dalam perdagangan saham, PT.

Astra Internasional Tbk memiliki jenis penawaran utama di mana investor asing bergabung dengan penawaran yang tak terhitung jumlahnya. Saat ini, Grup Astra mempekerjakan 126.700 pekerja dalam bisnisnya.

2. AUTO (Astra Otopars Tbk)

PT Astra Otopars Tbk didirikan tanggal 20 September 1991 dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Pabrik AUTO berlokasi di Jakarta dan Bogor. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AUTO terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik lokal maupun ekspor dan manufaktur dalam bidang industri logam, plastik dan suku cadang kendaraan bermotor. Saat ini kegiatan pemasaran AUTO meliputi dalam dan luar negeri, termasuk Asia, Timur Tengah, Oceania, Amerika, Eropa dan Afrika, dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura dan entitas anak di Australia. Pada tanggal 29 Mei 1998, AUTO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham AUTO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga perdana sebesar Rp575,- per saham. Pada tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Kegiatan usaha Perseroan berfokus pada proses produksi dan distribusi aneka ragam suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, dengan segmen pasar terbesar adalah pasar pabrikan otomotif (OEM/Original Equipment Manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/Replacement Market). Hasil usaha Perseroan yaitu produk komponen dan rangkaiannya (assemblies) didistribusikan secara langsung ke pasar pabrikan otomotif dan pasar suku cadang pengganti di dalam dan luar negeri melalui unit bisnis perdagangan Perseroan Selain mengembangkan bisnis manufaktur dan perdagangan, Perseroan turut melakukan peningkatan di bidang engineering.

3. BRAM ( Indo korsa Tbk)

PT Indo Kordsa Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara.

Perseroan memiliki reputasi teknis yang prima, profesionalisme yang unggul serta komitemen terhadap pelanggan. Reputasi ini didukung oleh kemampuan Perseroan yang merespon kemajuan teknologi dalam industri dengan cepat. Perseroan didirikan pada bulan Juli 1981 dengan nama PT Branta Mulia dan pada tahun 1985 Perseroan membuka pabrik ban pertama di Citeureup, Jawa Barat. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 April 1987. Perseroan mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan nama PT Branta Mulia Tbk Pada tahun 1990. Operasi Perseroan diperluas selama dekade berikutnya, mendirikan perusahaan patungan, Thai Branta Mulia Co. Ltd., pada Oktober 1990, dan membuka pabrik kain ban di Ayutthaya, Thailand pada tahun 1993.

Pada tahun 2009, PT Indo Kordsa Teijin berganti nama menjadi PT.

Indo Kordsa Polyester (IKP). Pada tahun 2011, Perseroan melakukan investasi penambahan lima mesin ‘twisting’ di pabrik Tire Cord Fabric (TCF) yang menghasilkan penambahan kapasitas sebesar 1.800 ton, Perseroan juga telah menyelesaikan seluruh modernisasi di pabrik Nylon dengan mengganti ‘winders’ dan sistem kontrol yang menghasilkan kapasitas sebesar 2.000 ton. Anak Perusahaan juga telah merealisasikan peningkatan kapasitas hingga mencapai 26.000 ton untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Rencana ekspansi Perseroan tidak berhenti sampai disitu, selama tahun 2012 Perseroan telah mematangkan rencana meningkatkan kapasitas produksi.

TCF (Tire Cord Fabric) dari 24.000 ton setiap tahun menjadi 42.000 setiap tahun dengan nilai ventura hingga 39 juta USD dan diproyeksikan pekerjaan ekstensi akan selesai pada pertengahan 2014. Untuk sementara, Entitas Anak juga akan meningkatkan kemampuan produksinya menjadi 46.000 ton setiap tahun dengan nilai ventura sebesar Rp. 44 juta rupiah dengan waktu pemenuhan tugas 2 tahun.

4. GDYR ( Goodyear Indonesia Tbk)

PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) didirikan pada tanggal 26 Januari 1917 dengan nama NV The Goodyear Tire and Rubber Company Limited dan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1917. Pusat administrasi GDYR terletak di Jln. Pemuda No. 27, Bogor 16161.

Mengingat Anggaran Dasar Perusahaan, luasnya pelaksanaan GDYR adalah dengan mengambil bagian dalam usaha ban untuk kendaraan mesin, pesawat terbang dan bagian lain yang terkait, hanya sebagai alat angkut dan komoditi ban. Pada tahun 1980, GDYR mengarahkan Penawaran Umum Perdana (IPO) Perusahaan sebanyak 6.150.000 penawaran dengan nilai standar Rp1.000 per saham dengan biaya kontribusi Rp1.250 per saham. Penawaran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Desember 1980.

PT. Goodyear Indonesia, Tbk digerakkan oleh seorang Presiden Direktur yang dibantu oleh seorang Sekretaris Eksekutif dan lima kantor utama yang membantu menyelesaikan setiap pergerakan yang terjadi dalam organisasi, khususnya Manufaktur, Keuangan, Penjualan dan Pemasaran, Sumber Daya Manusia dan Pelanggan Melayani. Di kantor Manufaktur ada tiga divisi yang membantu pelaksanaan pekerjaan. Ketiga divisi tersebut adalah Production, Engineering dan Quality and Technology. PT.Goodyear Indonesia, Tbk digerakkan oleh seorang Presiden Direktur yang dibantu oleh seorang Sekretaris Eksekutif dan lima kantor utama yang membantu menyelesaikan setiap pergerakan yang terjadi dalam organisasi, khususnya Manufaktur, Keuangan, Penjualan dan Pemasaran, Sumber Daya Manusia dan Pelanggan

Melayani. Di kantor Manufaktur ada tiga divisi yang membantu pelaksanaan pekerjaan. Tiga divisi tersebut adalah Produksi, Rekayasa dan Kualitas dan Teknologi.

5. INDS ( Indospring Tbk)

PT Indospring Tbk (INDS) didirikan pada tanggal 5 Mei 1978 dan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1979. Pusat administrasi INDS terletak di Jalan Mayjend Sungkono No. 10, Segoromadu, Gresik 61123, Jawa Timur.

Organisasi induk utama Indospring adalah PT Indoprima Investama yang juga berkedudukan merangkap sebagai PT Indoprima Gemilang.

Pada tanggal 26 Juni 1990, INDS mendapat penegasan yang layak dari Bapepam-LK untuk memimpin Penawaran Umum Perdana Saham INDS (IPO) kepada masyarakat luas sebesar 3.000.000 dengan nilai standar Rp1.000 per saham dengan biaya iuran. sebesar Rp9.000 per saham. . Penawaran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 1990.

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, luasnya kegiatan INDS adalah ikut serta dalam industri suku cadang mobil, khususnya pegas, seperti pegas daun dan pegas keriting (winding springs). Pada tanggal 26 Juni 1990, INDS mendapat penegasan yang layak dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) INDS kepada masyarakat umum dalam jumlah 3.000.000 dengan standar senilai Rp1.000 per saham dengan biaya kontribusi sebesar Rp9.000 per saham.

Penawaran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 1990.

6. IMAS ( Indomobil sulsel Internasional Tbk)

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) was set up on November 6, 1997 dependent on the consolidation between PT Indomulti Inti Industri Tbk (IMII) and PT Indomobil Investment Corporation (IIC) where IMII is a proceeding with business. IMII was set up on March 20, 1987 and began its business exercises in 1990. The administrative center of IMAS is situated at Wisma Indomobil, Jl. MT. Haryono Kav. 8, Jakarta.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup pelaksanaan IMAS adalah untuk menempatkan sumber daya ke dalam saham dalam organisasi atau latihan yang berbeda yang diidentifikasi dengan bisnis mobil. Saat ini, IMAS dan anak buahnya sibuk dengan pengumpulan dan penyebaran kendaraan bermesin empat roda, transportasi dan truk, serta alat berat di bawah merek Suzuk, Nissa, Volvo, Volkswagen (VW), SsangYong, AUDI, Hino, Renault, Manitou, Kalmar, Foton, Tembok Besar dan Mack dan kendaraan bermesin roda dua dan suku cadang tambahannya, bengkel, perangkat keras besar, administrasi moneter, uang pembeli, sewa dan pembelian dan penjualan mobil bekas.

Produk-produk yang dijual oleh IMAS dan anak perusahaannya meliputi kendaraan bermesin roda dua, kendaraan bermesin empat, angkutan, truk, dan alat berat dengan merek yang menyertainya Audi, Datsun, Foton, Hino, Infiniti, Kalmar, Manitou, Nissan, Renault , Renault Trucks, Saonon, SDLG, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Construction

Equipment, Volvo Trucks dan Zoomlion Indomobil memiliki perusahaan bantu yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu Indomobil Multi Jasa Tbk. % atau lebih porsi Indomobil Sukses Internasional Tbk, termasuk: Gallant Venture Ltd. (organisasi induk) (71,49%) dan PT Tritunggal Intipermata (18,17%). Pada tahun 1993, IMAS memperoleh penegasan kuat dari Bapepam-LK untuk memimpin Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) IMAS kepada masyarakat umum sebanyak 6.000.000 dengan nilai standar Rp1.000,- per saham dengan biaya kontribusi Rp3. ,800,- per saham. Penawaran ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 November 1993.

7. MASA ( Multistrada Arah Sarana Tbk)

PT Multistrada Arah Sarana Tb (Perseroan) adalah produsen ban di Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Lemahabang Km 58.3 kota Karangsari Cikarang Timur–Bekasi Jawa Barat 17550. Perseroan memproduksi ban untuk kendaraan roda dua, baik citra sendiri (Achilles, Corsa dan Strada) maupun offtake, dengan mempromosikan wilayah di sektor bisnis dalam negeri dan global. Perusahaan didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Oroban Perkasa. Pada awal berdirinya, Perusahaan direncanakan dan memperoleh inovasi dari Pirelli-Italia sebagai spesialisasi dan dispersi dari Continental GMbh-Jerman. Pada masa darurat Asia tahun 1999, seluruh kewajiban Perseroan dipindahkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pencapaian bisnis Perusahaan saat ini dimulai ketika Perusahaan diambil alih oleh administrasi baru (PVP XVIII Pte Ltd dan PT. Indokemika Jayatama) pada

tahun 2004, dan menyelesaikan siklus pembangunan kembali, termasuk perubahan dari kredit menjadi nilai dan mengarahkan penjualan pertama saham/IPO pada tahun 2005.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan MASA adalah mempertahankan usaha di bidang produksi ban untuk berbagai macam kendaraan bermotor, dan penyalahgunaan serta pengurus Hutan Tanaman Industri (HTI). Sampai saat ini, pergerakan utama MASA adalah produksi ban untuk kendaraan bermesin roda dua (merek Corsa) dan kendaraan roda empat (merek Achilles). Selain itu, MASA juga menghadirkan dan memasarkan ban Solid Tire (ST) dan Truck and Bus Radial (TBR). Pada tanggal 18 Maret 2005, MASA berhasil mendapatkan penegasan dari Bapepam-LK untuk memimpin Penawaran Umum Perdana Saham MASA (IPO) kepada masyarakat luas sebesar 1.000.000.000 dengan nilai standar Rp140,- per saham dengan biaya kontribusi sebesar Rp170,- per saham. Penawaran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 09 Juni 2005.

8. PRAS (Prima Alloy Steel Universal Tbk)

PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) didirikan tanggal 20 Februari 1984 dan mulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1986.

Kantor pusat PRAS dan pabrik terletak di Jl. Muncul No.1 Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, runag lingkup kegiatan PRAS meliputi industri rim, stabilizer dan peraltan lain dari alloy alumunium dan baja, serta perdagangan umum untuk produk tersebut. Pada tahun 1990, PRAS memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) perusahaan PRAS kepada Masyarakat. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Juli 1990.

Pada tahun 1996, Perseroan menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden Republik Indonesia karena keberhasilan Perseroan meningkatkan penjualan ekspor produk non migas. Dan pada tahun 1998 Perseroan memperoleh setifikat ISO 9001;1994 dan tahun 2003 telah diupgrade menjadi ISO 9001;2000. dan pada saat ini ISO 9001;2000 telah diupgrade menjadi ISO 9001:2008. Dalam hal standar kualitas produk selain telah mendapat Sertifikat JWL-VIA Japan, Perseroan juga telah mendapat sertifikat dari institusi-institusi independen TUV (Techniscer Uberwachungs-Verein) Germany dan SEMA ( Speciality Equipment Market Association ) USA. Perseroan berdiri dengan luas 60.000 m² dan luas bangunan 45.000 m², pada tahun 2002 telah menjadi Kawasan yang berikat. Jumlah karyawan saat ini 950 orang dengan jam operasional 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Saat ini Perseroan memiliki batas produksi 100.000 unit perbulan, mulai size 13 inch sampai 24 inch dengan varian finishing.

Organisasi sekarang menggunakan nama merek Puma, PCW, Devino, Akuza dan Incubus. Perusahaan telah memperdagangkan produknya secara langsung ke 25 negara di dunia. Diantaranya adalah Amerika, Kanada, Eropa, Jerman, Jepang, Australia, Timur Tengah, Afrika Utara, Asia, Amerika Utara dan Amerika Focal. Sehingga pada tahun 2010 posisi bisnis Organisasi adalah 98,2% komoditas dan 1,8%

lingkungan.

9. SMSM ( Selamat Sempuna Tbk)

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1976 dan memulai tugas bisnisnya pada tahun 1980.

Organisasi berkedudukan di Jakarta, dengan pusat administrasi di Wisma ADR, Jalan Pluit Raya I No. 1, Jakarta Utara , sedangkan jalur produksi berada di Jakarta dan Tangerang.. PT Selamat Sempurna Tbk memiliki usaha yang bergerak dalam bidang industri dan sebagai produsen alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari berbagai macam alat-alat-alat-alat mesin pabrik dan kendaraan seperti filter dan radiator. PT Selamat Sempurna Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 09 September 1996.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya. Pada tanggal 13 Agustus 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas 34.400.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp1.700 per saham.

10. UNTR (Unit Tractors Tbk )

PT Unit Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Entomb Astra Engine Works dan memulai tugasnya pada tahun 1973. UNTR berkedudukan di Jakarta dan memiliki 18 cabang, 17 area kerja dan 12 tempat kerja agen. menyebar ke seluruh negeri. Indonesia. Pusat administrasi terletak di Jalan Raya

Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Organisasi melalui investor utamanya, PT Astra Worldwide Tbk (Astra), penting bagi Jardine Matheson Possessions Ltd. Mengingat Anggaran Dasar Organisasi, sejauh mana pelaksanaan bisnis UNTR dan organisasi pendukungnya (bersama-sama disebut sebagai Pertemuan) menggabungkan penawaran dan penyewaan perangkat keras berat serta administrasi purna jual, pertambangan dan pekerja pertambangan untuk disewa. Ingat untuk pekerja pertambangan untuk disewa adalah pekerja pertambangan yang tergabung untuk administrasi sewa.

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) 1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif memberikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum , sume, kurtosis dan skewness. Variabel yang digunakan dalam analisis ini meliputi variabel capital structure (X1), Profitabilitas (X2) dan Harga saham (Y). Dari satu variabel dependen dan dua variabel Independen, diujilah pengujian deskriptif maka diperoleh hasil berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif

Y (harga saham) X1 (Capital structure) X2 (Profitabilitas)

Mean 152.4147 88.14000 3.655200

Median 6.799000 51.00000 2.950000

Maximum 1259.000 402.0000 9.300000

Minimum 1.111000 9.000000 1.000000

Std. Dev. 309.2713 88.54769 2.506867

Skewness 2.215729 2.045867 0.626178

Kurtosis 6.750693 6.922104 2.175874

Jarque-Bera 70.21984 66.92750 4.682459

Probability 0.000000 0.000000 0.096209

Sum 7620.736 4407.000 182.7600

Sum Sq. Dev. 4686789. 384194.0 307.9346

Observations 50 50 50

(Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah tes yang digunakan dalam tinjauan ini adalah 10 perusahaan dan persepsi dalam waktu 5 tahun, N = 50.

Capital structure (X1) memiliki rata-rata sebesar 88.14, nilai maksimum 402.0 dan nilai minimum 9.00 serta nilai standar deviasi 88.54.

Capital structure merupakan jumlah utang atau ekuitas yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk membiayai aktivitas operasional dan pembelian aset pada perusahaan.

Profitabilitas (X2) memiliki rata-rata sebesar 3.65, nilai maksimum 9.30 dan nilai minimum 1.00 serta nilai standar deviasi 2.50. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (laba) yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut dengan menggunakan

rasio untuk mengukur keefektivitasan suaru perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

Harga saham (Y) memiliki rata-rata sebesar 152.4, nilai maksimum 125.9 dan nilai minimum 1.11 serta nilai standar deviasi 309.2. Harga saham merupakan nilai yang ditentukan oleh kekuatan penawaran jual beli saham pada mekanisme saham tertentu dan merupakan harga jual dari investor lainnya.

2. Analisis Inferensial

Sebelum melakukan pemilihan model yang dipilih apakah menggunakan Common effect, Fixed effect dan Random effect.

a. Common effect

Common effect merupakan suatu model dimana ia menunjukkan subjek (cross section) dan t menunjukkan periode waktu. Model ini mengasumsikan bahwa perilaku data pada perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Berikut ini tabel dari hasil uji Common effect model.

Tabel 4.2

Common Effect

Variable

Coefficien

t Std. Error t-Statistic Prob.

C(konstanta) 1.737105 0.469651 3.698713 0.0006

X1(Capital structure) 0.412860 0.114922 3.592540 0.0008 X2(Profitabilitas) 0.019919 0.104996 0.189711 0.8504

R-squared 0.230662 Mean dependent var 3.257270

Adjusted R-squared 0.197924 S.D. dependent var 0.622687 S.E. of regression 0.557670 Akaike info criterion 1.728027 Sum squared resid 14.61682 Schwarz criterion 1.842749 Log likelihood -40.20068 Hannan-Quinn criter. 1.771714 F-statistic 7.045733 Durbin-Watson stat 1.127330 Prob(F-statistic) 0.002107

(Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Dari hasil regresi pada model Common effect dihasilkan nilai pada koefisien X1 (Capital structure) = 0.412860, X2 (Profitabilitas) =0.019919 yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut sangat signifikan. R-Squared menghasilkan 0,230662. Mengenai pengukuran F senilai 0,002107 yang menyimpulkan bahwa informasi data dalam model ini sangat signifikan.

b. Fixed effect

Model ini memberikan informasi data panel dengan memanfaatkan variabel dummy untuk menangkap adanya suatau perbedaan. Model ini juga menerima bahwa slope tetap stabil di antara perusahaan dan beberapa waktu. Adapun metode yang digunakan pada model ini menggunakan metode least square Dummy Variable (LSDV). Berikut tabel dari model Fixed effect :

Tabel 4.3 Fixed Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C (konstanta) 2.298203 0.691559 3.323221 0.0020

X1(Capital structure) 0.271517 0.173953 1.560866 0.1268 X2(Profitabilitas) 0.000626 0.124846 0.005012 0.9960

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.581803 Mean dependent var 3.257270

Adjusted R-squared 0.460746 S.D. dependent var 0.622687 S.E. of regression 0.457264 Akaike info criterion 1.478450 Sum squared resid 7.945422 Schwarz criterion 1.937336 Log likelihood -24.96125 Hannan-Quinn criter. 1.653196

F-statistic 4.806018 Durbin-Watson stat 2.078264

Prob(F-statistic) 0.000131 (Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Dari hasil regresi tabel 4.3 diketahui bahwa nilai probabilitas pada setiap individu menunjukkan bahwa kedua variabel X1,X2 signifikan. R-Squared senilai 0.581803. Sedangkan nilai probabilitas F-statistic senilai 0.000131 yang menyimpulkan bahwa data yang dihasilkan dalam model ini signifikan.

c. Random effect

Prosedur ini akan mengukur informasi dimana faktor-faktor pengaruh yang mungkin saling terkait dalam jangka panjang. Yang menjadi pembeda dianatara individu dan beberapa waktu diakomodasikan lewat kesalahan (error). Berikut tabel di bawah ini dari hasil model Random effect :

Tabel 4.4 Random Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C(konstanta) 2.012387 0.572420 3.515577 0.0010

X1(Capital structure) 0.344117 0.139510 2.466613 0.0173 X2(Profitabilitas) 0.009804 0.111616 0.087836 0.9304

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.377787 0.4057

Idiosyncratic random 0.457264 0.5943

Weighted Statistics

R-squared 0.122950 Mean dependent var 1.550562

Adjusted R-squared 0.085629 S.D. dependent var 0.470604 S.E. of regression 0.450005 Sum squared resid 9.517700 F-statistic 3.294371 Durbin-Watson stat 1.728529 Prob(F-statistic) 0.045822

(Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Hasil dari pengujian model Random effect yaitu menunjukkan bahwa nilai dari kedua probabilitas variabel X1 dan X2 signifikan. R-Squared dengan nilai sebesar 0.122950. Sedangkan untuk nilai probabilitas F-statistic sebesar 0.045822 yang menyimpulkan bahwa data yang diuji dengan model tersebut signifikansi.

d. Pemilihan Model Regresi Eviews 1) Chow Test

Chow Test merupakan uji untuk membandingkan model Common effect dengan Fixed effect. Chow Test dalam dalam penelitian ini menggunakan program eview. Berikut tabel dari hasil Uji chow :

Tabel 4.5 Chow Test

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.123449 (10,37) 0.3715

Cross-section Chi-square 13.257819 10 0.2096

(Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Berdasarkan tabel diatas dalam uji Chow nilai probabilitas F yaitu 0.3715 > 0.05 maka Ho ditolak artinya model Random effect adalah model yang sesuai dibandingkan dengan Fixed effect.

2). Hausman Test

Uji ini bertujuan untuk membandingkan model Fixed effect dengan Random effect. Dalam menentukan model yang terbaik digunakan sebagai model regresi data panel. Berikut tabel dari hasil uji hausman :

Tabel 4.6 Hausman Test

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.740445 2 0.6906

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

X1 (capital

structure) 0.357729 0.647294 0.138419 0.4364

X2 (Profitabilitas) 18.3270157 24.274184 60.944981 0.4462 (Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan hasil dari nilai probabilitas chi squares yaitu 0.6906. karena nilai probabilitas chi square lebih tinggi dari taraf signifikansi (0.6906 >0.05), artinya Ho tidak ditolak dan model random effect lebih layak dibandingkan dengan model fixed effect.

3). Langrange Multiplier (LM)

Uji ini bertujuan untuk membandingkan apakah model yang digunakan Common effect atau random effect. Berikut tabel dari hasil uji Langrange Multiplier (LM :

Tabel 4.7 Langrange Multiplier (LM)

Null (no rand.

effect) Cross-section Period Both

Alternative One-sided One-sided

Breusch-Pagan 0.070640 0.049937 0.120577

(0.7904) (0.8232) (0.7284)

Honda 0.265781 -0.223467 0.029921

(0.3952) (0.5884) (0.4881)

King-Wu 0.265781 -0.223467 -0.043401 Multiplier (LM) diperoleh nilai probabilitas Breusch pagan (BP) sebesar 0.6365 hipotesanya adalah jika Probabilitas Breusch-Pagan (BP) lebih kecil dari nilai signifikansi (0.6365 < 0.05) maka Ho diterima atau memilih common effect daripada random effect.

3. Pengujian asumsi klasik a. Uji normalitas

Uji normalitas variabel bebas Struktur Modal dan Profitabilitas dan informasi variabel terikat (biaya saham) pada kondisi regresi berikutnya.

Kondisi regresi dianggap baik jika memiliki informasi variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau tidak mendekati normal sama sekali. Berikut gambar 4.1 hasil dari Uji normalitas :

Gambar 4.1

(Sumber: regresi eviews yang diolah 2021)

Berdasarkan gambar 4.1 yang dihasilkan dengan nilai probability jarque-bera dihasilkan 0.15. nilai probability jarque-bera lebih besar dari taraf signifikan (0.43 > 0.05), yang dapat disimpulkan bahwa tidak Ho tidak ditolak dan residual tersebut dapat berdistribusi secara normal.

b. Uji multikolinearitas

Uji Multikolinearitas tujuannya untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (Independen). Dalam penelitian ini Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matrik korelasi. Jika antar variabel independen

Uji Multikolinearitas tujuannya untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (Independen). Dalam penelitian ini Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matrik korelasi. Jika antar variabel independen

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : A.KHADIJA WAHYUNI NIM : (Halaman 56-85)

Dokumen terkait