• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas tidak berdasarkan jumlah pertemuan dalam pembelajaran, tetapi mengutmakan kemajuan siswa setelah mendapatkan tindakan. Pembelajaran sepak bola dengan pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil ketrampilan siswa bermain sepak bola, sistematikanya secara umum terdiri dari pendahuluan yang meliputi membariskan, apersepsi, menyampaikan materi dan memimpin pemanasan. Berikutnya adalah kegiatan inti, kegiatan inti dalam penelitian ini meliputi teknik dasar bermain sepak bola dengan pendekatan bermain. Selanjutnya adalah penutup yang terdiri dari membariskan siswa, evaluasi pembelajaran, do’a dan pembubaran.

Penyampaian materi sepak bola dengan pendekatan bermain dengan cara guru menyampaikan materi sesuai dengan rencana pelakasanaan pembelajaran, siswa mendengarkan, memahami, dan kemudian mempraktekan. Pemberian materi dilakukan oleh peneliti. Data Observasi digunakan sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar antara peneliti dan guru mitra, kekurangan di siklus pertama akan lebih dicermati sehingga tidak akan muncul lagi.

1. Siklus Pertama a. Perencanaan

Perencanaan diawali dengan penentuan waktu tindakan kelas yang digunakan untuk penelitian. Perencanaan tindakan dan pembuatan RPP, penentuan waktu tindakan, diperoleh jadwal bahwa pelaksanaan tindakan dilaksanakan hari selasa tanggal 22 dan 29 Maret 2011.

Langkah selanjutnya adalah penentuan permainan yang akan dilaksanakan dan materi pembelajaran. Penentuan materi bersumber pada buku referensi, setelah itu pembuatan RPP yang memuat perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Persiapan terakhir adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran, seperti menyiapkan bola dan bendera.

b. Tindakan

Siswa dibariskan dengan formasi tiga saf, anak putra baris di sebelah kanan siswa putri. Guru memimpin berdo’a, kemudian dilanjutkan presensi dengan menanyakan siswa yang tidak masuk. Dari jumlah siswa 30 anak ternyata dapat mengikuti pembelajaran. Setelah prersensi guru menjelaskan materi pembelajaran sepak bola melalui pendekatan bermain. Siswa memperhatikan guru saaat penjelasan, tetapi ada yang tidak memperhatikan , masih berbicara dengan siswa lain.

Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, pemanasan dipimpin oleh guru. Guru memberi contoh dan membenarkan siswa yang gerakannya salah dan mengatur siswa yang kurang betul dalam melakukan pemanasan.

Waktu yang digunakan dari membariskan sampai dengan pemanasan kurang lebih 15 menit.

Kemudian memasuki kegiatan inti selama 50 menit. Kegiatan inti terdiri dari menjelaskan ketentuan masing-masing pos, mulai dari pos satu sampai dengan pos delapan. Guru memberi contoh cara melakukannya, dilanjutkan dengan pembagian siswa menjadi 6 tim, yang setiap timnya beranggotakan 5 orang. Permainannya berupa pos satu adalah menimang-nimang bola yang dilakukan di lapangan yang berukuran 4m x 4m. Menimang bola dilakukan dengan cara bergantian satu tim, setiap pemain menimang bola dalam waktu 1 menit, sehingga pos 1 waktu yang digunakan oleh 2 tim yaitu tim I dan tim II selama 5 menit. Siswa terlihat antusias dan senang untuk saling mengalahkan, tim yang menang bersorak dan bertepuk tangan. Tidak ada hambatan siswa dalam melakukan permainannya di pos hanya beberapa siswa terutama siswa putri, tetapi hambatan itu dapat diatasi

Setelah pos I selanjutnya masuk ke pos 2 yaitu menendang bola dengan kaki bagian dalam . Dengan menyanyikan lagu ‘ Garuda di

commit to user

dadaku ‘ tim I dan II ke pos 2 sedangkan tim III dan IV di POS I. Permainanya di lakukan 2 tim saling berhadapan di lapangan dengan ukuran 4m x 8m, di tengah-tengah lapangan dibentangkan tali setinggi 30cm waktu yang digunakan adalah 5 menit. Permainan di mainkan dengan Antusiasi terlihat tiap regu untuk saling mengalahkan.

Pos 3 menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. Pelaksanaanya sama seperti pada pos 2, hanya perkenaan bagian kaki yang di gunakan untuk menendang bola menggunakan kura-kura bagian dalam. Siswa terlihat sangat senang dalam melakukan permainan pada pos 3, tetapi ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan tendangan bola menggunakan kura-kura bagian dalam. Terutama siswa putri mengalami kesulitan, sebab peralihan dari menendang menggunakan kaki bagian dalam. Tetapi kesulitan itu dapat di atasi dengan pembetulan dari guru dan berlatih berulang-ulang. Setelah tim I dan II selesai di pos 3, tim III dan IV selesai di pos 2, tim V dan VI selesai di pos I, selanjutnya masuk ke pos 4. POS 4 menendang bola dengan kura-kura kaki penuh, pelaksanaanya sama seperti pada pos sebelumya. Tim yang di nyatakan menang adalah tim yang paling banyak memperoleh nilai. Permainan diawali setiap anggota regu berbaris di garis belakang, kemudian masuk di lapangan. Hambatan dan kesulitan terlihat pada saat melakukan tendangan, terlihat mayoritas anak perempuan. Guru memberi pembetulan atas tendangan yang tidak benar, tetapi tidak mengurangi suasana dalam permainan terlihat siswa sangat bersungguh-sungguh dalam melakukan.

Selanjutnya pada pos 5, yaitu menyundul bola. Permainan dilakukan dengan menyundul bola melewati di atas tali setinggi 125cm. Bola dapat dimainkan maksimal 3 kali dalam satu regu. Permainan dilakukan dengan dilambungkan dari garis belakang, kemudian bola di sundul untuk di mainkan dan terakhir masukan ke lapangan lawan. Tim di nyatakan menang adalah tim yang paling banyak memperoleh nilai. Setelah 5 menit guru memberikan aba tanda selesai, tim yang dinyatakan menang sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

senang, terlihat anak-anak bersorak-sorak. Tidak ada hambatan dan kesulitan pada pos 5, semua siswa dapat dan mampu untuk melakukanya, walaupun terkadang arahnya belum benar.

Kegiatan berikutnya adalah pos 6, yaitu menggiring bola. Pelaksanaan menggiring bola adalah dilakukan secara bersama semua pemain dari dua tim yang bermain. Permainan dilakukan dalam lapangan empat persegi panjang dengan ukuran 4m x 20m dan gawang 2mx2m. Salah satu permainan dari satu tim menggiring bola, dan lawan berusaha merebutnya. Tim di nyatakan menang apa bila mampu mencetak gol lebih banyak. Siswa terihat sangat antusias terlihat dalam permainanya saling mengalahkan dan ingin menjadi yang trbaik.

Setelah pos 6 selesai, selanjutnya pos 7 yaitu melempar bola. Permainan dimainkan di lapangan 4m x 20m dan gawang berukuran 2mx2m. Pelaksanaan melempar bola dengan pendekatan bermain yaitu dengan cara melempar kemudian ditangkap oleh teman satu tim, siswa dalam melakukan tidak mengalami kesulitan , terlihat semua siswa baik laki-laki dan perempuan dapat dan mampu melakukanya. Tim di nyatakan menang apabila mampu mencetak gol paling banyak ke gawang lawan.

Selanjutnya pos 8 adalah pembelajaran kombinasi. Awalnya kedua regu masuk ke lapangan yang berukuran 4m x 8m, kemudian bola di umpan dari satu pemain ke pemain lain dalam satu tim dan bola maksimal dimainkan 3 kali. Guru memberi tanda bahwa permainan dimulai, kedua tim saling memainkan dan berusaha untuk menang. Setelah bola di mainkan 3 kali kemudian ditendang melewati atas tali yang di bentangkan di tengah-tengah lapangan.

Kegiatan berikutnya adalah penilaian. Penilaian di lakukan oleh guru penjas, dalam penilaian siswa mendapat satu kali kesempatan. Guru memanggil dua siswa untuk untuk melaksanakan tes berdasarkan nomor urut absen, akan tetapi siswa putra berpasangan dengan putra, siswa putri berpasangan dengan siswa putri. Pemanggilan dimulai dari nomor absen

commit to user

yang paling kecil. Hasil pada penilaian tersebut tertera pada Tabel berikut :

Tabel 2: Hasil penilaian sepak bola siswa kelas V SDN 2 Sirkandi

Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara.

Nilai Hasil Penilaian Sepak Bola

Putra Putri

Tertinggi 81 78

Terendah 75 71

Rata-rata 77 76

Setelah penilaian selesai, kemudian guru memberikan siswa, berdoa dan pembubaran.Pembelajaran berakhir pukul 08.15 WIB

c. Observasi

Hasil observasi dari pengamatan selama pembelajaran berlangsung, siswa dalam mengikuti pembelajaran sepak bola cukup antusias, memahami cara menimang, menendang, menyundul, melempar bola dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Secara umum suasana kelas cukup aktif, ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran mulai dari pemanasan sampai dengan latihan antar pos, siswa melaksanakan apa yang diperintahkan oleh guru. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru mitra, pengisian lembar observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi kaitanya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, keadaan alat, dan Fasilitas yang digunakan selama pembelajaran.

d. Refleksi

Langkah selanjutnya setelah dilakukan observasi adalah melakukan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hambatan atau kendala yang di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

temukan dalam proses pembelajaran sepak bola yang banyak dialami oleh siswa adalah kesalahan pada saat menendang menggunakan kaki bagian dalam, kura-kura bagian dalam dan menendang dengan kura-kura kaki penuh. Hambatan-hambatan tersebut di atasi oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,yaitu dengan cara melakukan koreksi terhadap siswa yang kesulitan dalam melakukan latihan. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan.

Untuk mengurangi hambatan yang muncul pada saat tindakan pertama, peneliti merencanakan tindakan kedua, diutamakan pada cara melakukan menendang dengan kaki dalam,kura-kura kaki dalam dan kura-kura kaki penuh,yaitu pada pos 2, pos 3, dan pos 4, terutama perkenaan bola pada kaki. Tetapi tidak tertutup pada pendalaman menimang, menyundul,menggiring melempar, kombinasi, mulai dari sikap awal, pelaksanaan dan sikap akhir lebih di tegaskan sehingga gerakan akan benar pada siklus kedua.

Waktu pembelajaran dalam rencana semula pukul 07.00 WIB, Fakta baru bisa dimulai pukul 07.05, ini disebabkan karena lokasi lapangan sepak bola yang akan digunakan untuk pembelajaran jauh, dan setelah sampai keadaan lapangan agak becek.

2. Siklus Kedua a. Perencanaan

Perencanaan dalam siklus kedua diawali dengan penentuan waktu tindakan kelas. Untuk melaksanakan Silus Kedua ini dibutuhkan waktu dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 14 dan 29 April 2011.

Dari hasil refleksi di Siklus Pertama diketahui bahwa anak masih mendapat hambatan, terutama pada cara menendang bola menggunakan kaki dalam, kura-kura dalam, kura-kura kaki penuh. Jadi pada Siklus Kedua ini lebih menekankan pada hal tersebut supaya dalam melakukannya lebih mudah di Siklus Kedua ini.

commit to user

Setelah menentukan waktu tindakan, selanjutnya pelaksanaan pengambilan nilai. Pelaksanaan pengambilan nilai dilaksanakan pada pertemuan yang kedua. Kegiatan berikutnya adalah pembuatan angket. Pembuatan angket tanggapan siswa tentang pembelajaran sepak bola melalui pendekatan bermain.

b. Tindakan

Proses pembelajaran dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.10 WIB, dilapangan sepak bola. Pembelajaran pendidikan jasmani diawali dengan guru membariskan siswa, kemudian guru menghitung jumlah siswa, presensi, dan memimpin do’a.

Siswa dibariskan dalam formasi tiga saf, siswa putra disebelah kanan siswa putri. Dilanjutkan dengan mendengarkan yang tidak masuk atau tidak mengikuti pembelajaran.

Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan materi pembelajaran sepak bola dan pengambilan nilai. Penjelasan guru mengenai pembelajaran sepak bola ditekankan cara menendang bola dengan kaki bagian dalam, kura-kura kaki dan, kura-kura kaki penuh dan pelaksanaan antara pos 1 sampai dengan 8. Setelah itu dilanjutkan dengan pemanasan, pemanasan dipimpin oleh guru. Guru memberikan contoh gerakan kemudian siswa menirukan. Pemanasan berbentuk gerakan-gerakan statis dan dinamis. Waktu dari membariskan sampai dengan pemanasan membutuhkan waktu 15 menit.

Setelah melakukan pemanasan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru memberi penjelasan tentang aturan di masing-masing pos, mulai dari pos 1 sampai dengan pos 8.

Permainan yang pertama pada pos 1 adalah menimang bola. Tim I dan II untuk giliran yang pertama memasukinya,tiap tim untuk menunjuk secara bergiliran maju satu persatu untuk melakukan menimang bolaberlomba dengan tim lain,prestasi adalah jumlah pantulan bola yang paling banyak, di pos pertama tidak banyak yang mendapat kesulitan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

hanya beberapa anak terutama putri yang mendapatkan hambatan yaitu sulit untuk memainkan bola yang lebih lama. Dalam proses pembelajaran ini guru memberikan komando untuk melempar bola tanda menimang bola dimulai. Setelah satu menit, bergantian dengan anak yang lain dalam satu tim, sehingga 5 anak semua melakukanya. Siswa sangat antusiasdalam mengikuti permainan di pos II, ini terlihat dari keaktifan siswa, dan apabila ada teman yang melakukanya anak yang lain bertepuk tangan tanda memberi semangat dan dukungan.

Sermainan kedua adalah menendang bola menggunakan kaki dalam, yang dimainkan di pos 2. Permainan ini dilakukan pada lapangan dengan ukuran 4mx8m, akan tetapi tali yang di bentangkan pada tengah lapangan berbeda dengan siklus yang pertama. Untuk pos 2 tali yang dibentangkan setinggi 25cm. Selanjutnya setelah tim I dan II menyelesaikan pos pertama, dilanjutkan ke pos 2, sedangkan tim III dan IV melakukan di pos I. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan tugas yang di berikan oleh guru, tim yang berhasil mengalahkan lawan merasa senang dangan bersorak dan bertepuk tangan.

Selanjutnya setelah lima menit, guru memberikan peluit, tanda selesainya permainan. Semua pemain di masing-masing tim mundur berbaris di garis belakang. Sambil menuju ke pos berikutnya tiap tim untuk berpindah pos dan sambil menyanyikan lagu “ Garuda di dadamu ”. Sementara tim I dan II pindah ke pos 3, tim III dan IV ke pos 2, sedangkan tim V dan VI ke pos 4.

Permainan di pos 3 hampir sama dengan pos 2, hanya perkenaan bola pada kaki. Pada pos 3 menendang menggunakan kura-kura kaki dalam. Setelah tanda peluit dibunyikan semua tim dimasing-masing pos mulai memainkan, suasana menyenangkan , kondusif, tertib dan semua siswa terlihat bersemangat. Alokasi waktu yang di gunakan 5 menit, sehingga setelah 5 menit guru membunyikan peluit. Semua pos berhenti untuk memainkan dan bersiap pindah ke pos selanjutnya, yang dari pos I pindah ke pos 2, yang di pos 2 pindah ke pos 3, yang di pos 3 pindah ke

commit to user

pos 4, tetapi sebelum pindah guru terlebih dahulu mengumumkan pemenang dimasing-masing pos.

Permainan berikutnya di pos 4, yaitu menendang bola dengan kura-kura kaki penuh. Berdasarkan refleksi pada siklus pertama siswa mengalami kesulitan dalam melakukan menengang bola dengan kura penuh, sehingga guru menekankan cara melakukan dengan kura-kura kaki penuh. Dengan suasana senang, siswa aktif untuk melakukanya, guru selalu mendorong pada tiap-tiap tim untuk selalu aktif dalam memainkanya. Setelah tanda peluit dibunyikan semua anggota tim berhenti dan mundur di garis belakang untuk bersiap pindah ke pos,berikutnya yaitu pos 5.

Pos 5 adalah menyundul bola. Permainannya dimulai dengan melempar bola dari belakang kepada temanya kemudian untuk di sundul dan dimasukan ke daerah lawan dengan melewati di atas tali terlebih dahulu. Tinggi tali yang dibentangkan berbeda pada siklus pertama, untuk yang sekarang tinggi 150cm. Kegiatan selanjutnya pos 6, yaitu menggiring bola. Permainan dimulai dari titik tengah dengan diberikan pada teman satu tim, kemudian bola digiring, lawan berusaha merebutnya. Siswa terlihat antusias untuk merebut bola yang di giring lawan, kemudian tim yang paling banyak memasukan bola ke gawang yang menjadi pemenang.

Pos 7 merupakan kegiatan selanjutnya, setelah menggiring bola permainan pada pos 7 adalah melempar bola. Awalnya anak memasuki lapangan yang berukuran 4mx20m. Permainan di mulai dengan melempar bola pada teman satu tim. Siswa terlihat antusias dalam melakukan, siswa yang berhasil memasukan ke gawang lawan terlihat sangat senang, kedua tim bersemangat dalam memainkan permainanya, guru sesekali memberikan semangat agar semua anak aktif dalam memainkan bola.

Setelah pos 7 selesai, selanjutnya ke pos 8 yaitu pembelajaran dari menendang, menyundul boladengan melewatkan bola di atas tali yang di dibentangkan di tengah-tengah lapangan. Siswa sangat senang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

gembira, tali ada hambatan yang berarti dalam melakukanya, hanya beberapa siswa putri, tetapi hal itu dapat diatasi dengan pembetulan, arahan dari guru, dan latihan yang berulang-ulang. Kegiatan selanjutnya adalah penilaian, waktu yang di perlukan kurang lebih 10 menit. Guru mmanggil dua siswa untuk melaksanakan tes berdasarkan urut absen, tetapi diharapkan siswa putra berpasangan dengan putri, siswa putri dengan putri. Hasil pada penilaian tersebut tertera pada tabel berikut : Tabel 3: Hasil penilaian sepak bola siswa kelas V SDN 2 Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara.

Nilai Hasil Penilaian Sepak Bola

Putra Putri

Tertinggi 84 81

Terendah 78 75

Rata-rata 80 79

Setelah penilaian selesai, kemudian guru memberikan siswa, menghitung,memberikan angket, menyelesaikan cara pengisian. Selanjutnya do’a dan pembubaran, angket di kumpulkan keesokan harinya. Pembelajaran berakhir pukul 08.10 WIB.

c. Observasi

Suasana pembelajaran sangat kondusif, tertib dan terlihat bersemangat. Pembelajaran sepak bola dengan pendekatan bermain yang sudah dilaksanakan, dilihat dari sudut pandang siswa, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, kegembiraan, keinginan untuk bermain sepak bola sangat besar terlihat dalam mengikuti permainan di setiap posnya sangat antusias. Sehingga secara tidak langsung siswa belajar teknik keterampilan sepak bola melalui permainan. Keadaan ini sangat menguntungkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pada

commit to user

umumnya hambatan yang sering terjadi pada saat menendang menggunakan kaki dalam, kura-kura dalam, dan kura-kura kaki penuh, terutama siswa putri namun dengan pembelajaran yang melalui pendekatan bermain siswa sudah terlihat terbiasa menendang dengan benar.Selanjutnya dilihat dari sudut pandang kelas,suasana kelas kondusif, pengelolaan kelas lebih mudah karena siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Permainan yang di lakukan anak, mudah, tidak mengada-ada, sehingga sangat mudah dan dapat di ikuti oleh siswa. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru mitra, setelah pembelajaran selesai. Dari hasil observasi di ketahui bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran sepak bola melalui pendekatan bermain secara sirkuit sangat antusias, aktif dan menyenangkan.

d. Refleksi

Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi maka langkah selanjutnya adalah refleksi dari tindakan yang telah di lakukan. Dalam peroses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi sepak bola yang berlangsung, ditemukan kesalahan-kesalahan yang di lakukan siswa terutama siswa putri yang kurang mampu dalam melaksanakan tes dengan baik, walaupun demikian dalam melaksanakan tes tersebut siswaputri telah sungguh-sungguh dan penuh semangat dalam melaksanakan proses pembelajaran dan tes, akan tetapi berbeda dengan keadaan yang terjadi pada siswa putra yang mampu melakukan tes dengan baik, terlihat berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Dari hasil evaluasi atau tes tersebutdiketahui bahwa tindakan yang di lakukan sudah tepat dan tidak perlu lagi dilakukan tindakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

B. PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas yang telah di laksanakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi sepakbola dengan pendekatan bermain secara sirkuit dapat meningkatkan semangat siswa, keaktifan siswa, kegembiraan siswa dan suasana kelaspun menjadi lebih baik, sehingga tujuan dari pembelajaran akan mudah tercapai dengan optimal.

Pemberian permainan dalam pembelajaran sepakbola ini sebagai variasi dari pembelajaran sepakbola, namun tidak mengurangi nilai-nilai yang terkandung di dalam pembelajaran seperti kejujuran, kerjasama, sportivitas, menghargai, semangat. Permainan dalam hal ini sebagai pendekatan kearah teknik yang akan dilaksanakan, sehingga permainan dapat sebagai alat gerak atau memacu siswa

untuk bergerak optimal, bukan sebaliknya siswa menjadi malas. Tabel 2 menunjukan nilai kemampuan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran sepakbola.Pada bulan Maret dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra 77, dengan nilai tersebut dapat di golongkan bahwa nilai rata-rata untuk putra baik,sedangkan batas nilai ketuntasan dalam pembelajaran adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata untuk siswa putri adalah 76, dengan nilai tersebut nilai rata-rata untuk siswa putri juga tergolong baik.

Tabel 3 menunjukan nilai kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sepakbola pada bulan april. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra 80, sedangkan nilai tersebut dapat digolongkan bahwa nilai rata-rata untuk putra baik.Sedangkan batas nilai ketuntasan dalam pembelajaran adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata untuk siswa putri adalah 79, dengan nilai tersebut nilai rata-rata untuk siswa putri juga tergolong baik.

Tabel 4 menunjukan nilai kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sepak bola pada bulan Februari (kondisi awal) tahun ajaran 2010/2011,bulan Maret (siklus I) tahun ajaran 2010/2011,dan bulan april (siklus II) tahun ajaran 2010/2011.

commit to user

Tabel 4: Nilai siswa kelas V SDN 2 Sirkandi, Kecamatan Purwareja Klampok bulan Februari (kondisi awal), Maret (siklus I), April (siklus II) tahun ajaran 2010/2011.

Nilai

Februari (kondisi awal) 2010/2011

Maret (siklus I) 2010/2011

April (siklus II) 2010/2011

Putra Putri Putra Putri Putra Putri

Tertinggi 78 77 81 78 84 81

Terendah 70 70 75 71 78 75

Rata-rata 74 74 77 76 80 79

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat perbandinganya antara pembelajaran sepakbola dengan pendekatan secara sirkuit dan tidak menggunakan pendekatan bermain,pada tabel 4 di atas menunjukan nilai pada bulan Februari pembelajaran sepakbola tanpa melalui pendekatan bermain, bulan Maret pembelajaran sepakbola melalui pendekatan bermain ( Siklus I ), dan bulan April pembelajaran sepak bola melalui pendekatan bermain ( Siklus 2). Pada bulan

Dokumen terkait