• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas a. Hasil Uji Validitas Etos Kerja

Hitungan SPSS for windows version 22.0 untuk masing – masing variabel : Uji validitas dinyatakan valid, jika output menunjukannilai signifikansi <

0,05 atau jika nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian semua variabel dapat dinyatakan valid, karena masing-masing variabel yang diuji memiliki koefisien korelasi nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari r

Sumber : Data SPSS 22 tahun 2019

menggunakan sampel sebanyak 99 orang (n=99 orang) dengan level of significance 0,05 sehingga df=(n-2) atau df=97 maka didapat nilai r tabel = 0,197. Berikut hasil uji validitas menggunakan perh

Tabel 5.1

Hasil Uji Validitas Etos Kerja (X1)

No 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Kesimpulan

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan perhitungan SPSS for windows version 22.0 untuk variabel etos kerja pada Tabel diatas dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item variabel etos kerja adalah valid

b. Hasil Uji Validitas Human Relation

Uji validitas dinyatakan valid, jika output menunjukannilai signifikansi < 0,05 atau jika nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian semua variabel dapat dinyatakan valid, karena masing-masing variabel yang diuji memiliki koefisien korelasi nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel. Adapun kriteria yanng digunakan dalam penelitian ini dalah menggunakan sampel sebanyak 99 orang (n=99 orang) dengan level of significance 0,05 sehingga df=(n-2) atau df=97 maka didapat nilai r tabel = 0,197. Penentuan validitas skala tersebut penulis menggunakan teknik korelasi

SPSS for windows version 22.0 untuk masing – masing variabel:

Tabel 5.2

Hasil Uji Validitas Human Relation (X1)

No 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Kesimpulan

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan perhitungan SPSS for windows version 22. untuk variabel human relationpada Tabel diatas dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item variabel Human Relation adalah valid

c. Hasil Uji Validitas Kondisi Lingkungan Kerja

Uji validitas dinyatakan valid, jika output menunjukannilai signifikansi < 0,05 atau jika nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian semua variabel dapat dinyatakan valid, karena masing-masing variabel yang diuji memiliki koefisien korelasi nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel. Adapun kriteria yanng digunakan dalam penelitian ini dalah menggunakan sampel sebanyak 99 orang (n=99 orang) dengan level of significance 0,05 sehingga df=(n-2) atau df=97 maka didapat nilai r tabel =

dengan product momen. Berikut hasil uji validitas menggunakan perhitungan SPSS for windows version 22.0 untuk masing – masing variabel:

Tabel 5.3

Hasil Uji Validitas Kondisi Fisik Lingkungan Kerja (X2)

No 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Kesimpulan

X2.1 .815 0.196 Valid

X2.2 .912 0.197 Valid

X2.3 .790 0.197 Valid

X2.4 .852 0.197 Valid

X2.5 .756 0.197 Valid

X2.6 .885 0.197 Valid

X2.7 .901 0.197 Valid

X2.8 .897 0.197 Valid

X2.9 .852 0.197 Valid

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan perhitungan SPSS for windows version 22.0 untuk variabel human relationpada Tabel diatas dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item variabel kondisi fisik lingkungan kerja adalah valid

1 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha.

Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,6 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Hasil uji reabilitas menggunakan perhitungan SPSS for windows version 22.0 untuk variabel – variabel yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.08 berikut :

Hasil Uji Reabilitas Instrumen

Sumber : Data SPSS 22.0 tahun 2019

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa etos kerja, human relation dan kondisi fisik lingkungan kerja dikatakan reliable nilai variabel karena memiliki nilai angka Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama meskipun digunakan berulang kali. Jadi kuesioner tentang etos kerja, human relation dan kondisi fisik lingkungan kerja dapat disebar kembali dengan waktu dan sampel yang berbeda.

5.2.2 Hasil Pengujian Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi, nilai residual memiliki ditribusi normal atau tidak. Residual adalah nilai selisih Antara variabel X dengan variabel Y yang diprediksikan. Model regresi yang baik adalah yang terdistribusi secara normal atau mendekati normal sehingga data layak untuk diuji secara statistik. Uji Normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai probabilitas yang

Pernyataan r

regresi berdistribusi secara normal.

Tabel 5.5

Uji Normalitas Instrumen

Dari hasil uji normalitas menggunakan metode kolmogorov-Smirnoc Test didapatkan hasil signifikansi dari uji normalitas sebesar 0,200 dimana hasil tersebut lebih besar dari taraf sigifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji test normalitas pada penelitian ini adalah terdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz

ed Residual

N 102

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

99

Histogram Data Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

Dari gambar 5.01 diatas dapat diketahui bahwa grafik membentuk gunung atau lonceng dibawah titik 0, dengan ini maka data residual terdistribusi secara normal

b. Uji Heteroskedasitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot, dasar pengambilan keputusan adalah jika titik titik menyebar dengan pola yang tidak jelas dibawah dan diatas angka 0 (Nol) pada sumbu Y dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Grafik Normalitas Probability Plot

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik secara acak atau dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas pada model regresi

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana dua independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksiada tidaknya multikolinieritas umumya dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada hasil regresi linier.

metode pengambilan keputusan yaitu jika Tolerance lebih dari 0.1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinearitas Instrumen

Sumber : Data diolah SPSS 22 tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing masing variabel lebih besar dari 0,1 yaitu variabel human relation (X1) sebesar 0,416 dan variabel kondisi fisik lingkungan kerja (X2) sebesar 0,368.

Dokumen terkait