• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL HASIL

HASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN

Hasil penelitian didapatkan setelah dilakukan pengukuran pada sampel penelitian sejumlah 24 lempeng resin akrilik yang terbagi menjadi 1 kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan 3 kelompok perlakuan (5 siklus, 10 siklus, dan 15 siklus perendaman). Pengukuran absorbansi warna pada tiap sampel menggunakan

UV-Visible spectrophotometerdan didapatkan hasil seperti terlihat pada tabel 1. Tabel

Tabel

TabelTabel 1.1.1.1. NilaiNilaiNilaiNilai Absorbansi,Absorbansi,Absorbansi,Absorbansi, RerataRerataRerataRerata dandan Standardandan StandarStandarStandar DeviasiDeviasiDeviasiDeviasi ResinResinResinResin AkrilikAkrilikAkrilikAkrilik Polimerisasi

Polimerisasi

PolimerisasiPolimerisasi PanasPanasPanasPanas padapadapadapada KelompokKelompok Kontrol,KelompokKelompok Kontrol,Kontrol,Kontrol, KelompokKelompokKelompokKelompok SiklusSiklusSiklusSiklus Perendaman

Perendaman

PerendamanPerendaman 5,5,5,5, 10101010 dandandandan 15151515 kalikalikalikali dalamdalamdalamdalam LarutanLarutanLarutanLarutan TabletTabletTabletTablet EffervescentEffervescentEffervescentEffervescent Pembersih

Pembersih

PembersihPembersih GigitiruanGigitiruanGigitiruanGigitiruan PolidentPolidentPolidentPolident dengandengandengandengan PanjangPanjang GelombangPanjangPanjangGelombangGelombangGelombang 552552552552 nmnmnmnm

No No No No Sampel SampelSampelSampel

Nilai Nilai

NilaiNilai AbsorbansiAbsorbansiAbsorbansiAbsorbansi Kontrol

Kontrol Kontrol

Kontrol SiklusSiklusSiklus 5555Siklus SiklusSiklusSiklusSiklus 10101010 SiklusSiklusSiklusSiklus 15151515

1 0,19283 0,03491 0,03804 0,02347 2 0,11815 0,04349 0,02864 0,02005 3 0,10052 0,06351 0,03253 0,02261 4 0,17480 0,04710 0,03772 0,01814 5 0,11723 0,03584 0,03525 0,02419 6 0,10625 0,03838 0,04355 0,01859

Dari tabel 1, terlihat nilai absorbansi, rerata dan standar deviasi pada kelompok kontrol dan perlakuan yang direndam dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan polident. Pada kelompok kontrol menunjukkan nilairerata dan standar deviasi 0,134963±0,0388419; kelompok siklus perendaman 5 kali menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,043872 ± 0,0106884; kelompok siklus perendaman 10 kali menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,035955 ± 0,0051163; kelompok siklus perendaman 15 kali menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,021175 ± 0,0025914.

Terlihat adanya penurunan nilai absorbansi pada setiap bertambahnya lama perendaman. Penurunan nilai absorbansi menunjukkan bahwa warna yang diserap oleh resin akrilik polimerisasi panas lebih sedikit daripada warna yang diteruskan.7

Hal ini menunjukkan adanya perubahan warna setelah perendaman. Secara visual juga dapat dilihat resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan mengalami perubahan warna, yaitu menjadi lebih terang (Gambar 20).

Sebelum dilakukan uji analisis antar kelompok perlakuan, dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro-Wilk Test (lampiran 3). Hasilnya, setiap kelompok perlakuan memiliki data berdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji One-way Anova untuk mengetahui adanya perbedaan dari nilai rerata nilai absorbansi antar kelompok. Sebagai hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel Tabel

TabelTabel 2.2.2.2. NilaiNilaiNilaiNilai AbsorbansiAbsorbansiAbsorbansiAbsorbansi ResinResinResinResin AkrilikAkrilikAkrilikAkrilik dengandengandengandengan UjiUjiUjiUjiOne-wayOne-wayOne-wayOne-way AnovaAnovaAnovaAnova

Sum of Squares df Mean Square f Sig.

Rerata

RerataRerataRerata 0,1349630,1349630,1349630,134963 0,0438720,0438720,0438720,043872 0,0359550,0359550,0359550,035955 0,0211750,0211750,0211750,021175 SD

Between Groups Within Groups Total .048 .008 .056 3 20 23 .016 .000 38.463 .000

Dari hasil analisis One-way Anova didapatkan nilai p=0,000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) antar kelompok. Hal ini menunjukan bahwa Ho (hipotesa awal) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan warna yang signifikan pada resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan. Untuk mengetahui adanya perbedaan antar masing-masing kelompok, dilakukan Post Hoc Test dengan menggunakan uji LSD yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel Tabel

TabelTabel 3.3.3.3. SignifikansiSignifikansiSignifikansiSignifikansi NilaiNilaiNilaiNilai AbsorbansiAbsorbansiAbsorbansiAbsorbansi ResinResinResinResin AkrilikAkrilik denganAkrilikAkrilikdengandengandenganPostPostPostPost HocHocHocHoc TestTestTestTest(LSD)(LSD)(LSD)(LSD) (I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference Sig.

Kontrol Siklus 5 Siklus 10 Siklus 15 .0910917 .0990083 .1137883 .000* .000* .000* Siklus 5 Siklus 10 Siklus 15 .0079167 .0226967 .508 .068 Siklus 10 Siklus 15 .0147800 .223

*Ada perbedaan yang signifikan (p<0,05)

Pada tabel 3 dapat dilihat dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference (LSD) didapatkan nilai p antara kelompok kontrol dengan kelompok siklus perendaman 5 kali adalah p=0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok siklus perendaman 5 kali.

Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference (LSD) didapatkan nilai p antara kelompok kontrol dengan kelompok siklus perendaman 10 kali adalah p=0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok siklus perendaman 10 kali.

Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference (LSD) didapatkan nilai p antara kelompok kontrol dengan kelompok siklus perendaman 15 kali adalah p=0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok siklus perendaman 15 kali.

Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference (LSD) didapatkan nilai p antara kelompok siklus perendaman 5 kali dengan kelompok siklus perendaman 10 kali adalah p=0,508 (p>0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siklus perendaman 5 kali dengan kelompok siklus perendaman 10 kali.

Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference (LSD) didapatkan nilai p antara kelompok siklus perendaman 5 kali dengan kelompok siklus perendaman 15 kali adalah p=0,068 (p>0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siklus perendaman 5 kali dengan kelompok siklus perendaman 15 kali.

Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference (LSD) didapatkan nilai p antara kelompok siklus perendaman 10 kali dengan kelompok siklus perendaman 15 kali adalah p=0,223 (p>0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siklus perendaman 10 kali dengan kelompok siklus perendaman 15 kali.

Dapat dilihat antar kelompokkontrol dengan kelompok siklus perendaman 15 kali, mean difference-nya bernilai lebih besar dari kelompok lain, ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang paling signifikan pada resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan polident sebanyak 15 kali siklus perendaman (5 menit per siklus).

Untuk memperjelas perubahan warna kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (siklus perendaman 5, 10, dan 15 kali) yang telah direndaman dalam larutan tableteffervescentpembersih gigitiruan dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Rerata perubahan warna setiap kelompok sampel BAB BAB BAB BAB 5555 PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini digunakan bahan pembersih gigitiruan golongan alkalin peroksida yaitu polident yang merupakan produk komersial pembersih gigitiruan yang umum digunakan. Perendaman lempeng resin akrilik polimerisasi panas dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan dilakukan 5 menit per perendaman dan penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan dimana masing-masing kelompok dilakukan 5, 10, dan 15 kali siklus perendaman, siklus tersebut diasumsikan sama dengan perendaman gigitiruan selama 5, 10 dan 15 hari, karena dianjurkan melakukan 1 kali perendaman perhari dalam larutan tablet effervescent

pembersih gigitiruan (polident).9

Hasil penelitian menunjukkan nilai absorbansi, rerata dan standar deviasi yang mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya waktu perendaman, dapat dilihat pada tabel 1. Kelompok kontrol menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,134963±0,0388419; kelompok siklus perendaman 5 kali menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,043872 ± 0,0106884; kelompok siklus perendaman 10 kali menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,035955 ± 0,0051163; kelompok siklus perendaman 15 kali menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi 0,021175 ±

0,0025914. Nilai absorbansi yang menurun menunjukkan konsentrasi warna yang terkandung dalam resin akrilik juga mengalami penurunan.3,5 Dalam hal ini terjadi penurunan konsentrasi warna merah pada resin akrilik setelah dilakukan perendaman dalam larutan tableteffervescentpembersih gigitiruan.

Hasil analisis One-way Anova didapatkan nilai p=0,000 atau p<0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan dari nilai rerata sampel tersebut. Terdapat perubahan warna lempeng resin akrilik polimerisasi panas yang signifikan antar kelompok kontrol dengan kelompok sampel yang direndam selama 5, 10 dan 15 siklus dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan. Pada kelompok siklus perendaman 15 kali terdapat nilai absorbansi yang paling rendah danmean difference

yang bernilai lebih besar dari kelompok lain, ini berarti terdapat perubahan warna yang lebih signifikan pada kelompok siklus perendaman 15 kali dibanding dengan kelompok siklus perendaman 5 dan 10 kali.

Penurunan nilai absorbansi resin akrilik polimerisasi panas dipengaruhi oleh kandungan dari larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan yang bereaksi pada resin akrilik. Tablet polident mengandung sodium perborate (NaBO3) yang akan terhidrolisis saat dilarutkan dalam air untuk membentuk larutan alkaline peroxide

yang menghasilkan hydrogen peroxide (H2O2) dan borat. Larutan peroxide ini kemudian melepaskan oksigen, yang berfungsi menghilangkan debris dan memberikan aksi pemutih pada gigitiruan.8 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hong (2009) tentang pengaruh pembersih gigitiruan terhadap stabilitas warna resin akrilik dan hasilnya terdapat perubahan warna yang signifikan. Selain itu berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Peracini (2010) tentang efek dari larutan alkaline peroxide terhadap sifat fisis resin akrilik dan hasilnya menunjukkan perubahan warna yang signifikan pada resin akrilik setelah direndam larutan pembersih gigitiruan. Pada penelitian ini, penurunan nilai absorbansi resin akrilik polimerisasi panas dipengaruhi juga oleh lama kontak antara resin akrilik polimerisasi panas dalam larutan perendaman, yaitu lama perendaman berbanding lurus dengan perubahan warnanya, artinya semakin lama suatu bahan itu direndam maka semakin

tinggi perubahan warna yang terjadi diikuti ikatan fisik dan kimia antara zat warna dan resin. Hal ini dapat dilihat dari nilai absorbansi pada kelompok siklus 15 lebih rendah dibanding nilai absorbansi kelompok lainnya (tabel 1).

Resin akrilik polimerisasi panas juga memiliki sifat penyerapan air yang dalam hal ini ketika direndam kedalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan, terjadi penyerapan air diantara makromolekul dan menyebabkan makromolekul lebih mudah bergerak yang berdampak melemahnya ikatan rantai polimer. Melemahnya ikatan tersebut memungkinkan bahan yang terkandung pada larutan tablet

effervescent pembersih gigitiruan dapat bereaksi, sehingga menyebabkan pigmen terlepas sehingga merubah warna resin akrilik.5 Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kortakulkij (2008) menunjukkan ada perubahan warna pada resin akrilik setelah direndam larutanpolident.

BAB BAB BAB BAB 6666

Dokumen terkait