• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Gambaran Umum PT. Medan Graindo a. Sejarah singkat PT. Medan Graindo

PT. Medan Graindo adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang percetakan surat kabar. PT. Medan Garaindo tergabung dalam dalam Jawa Pos Group. Jawa Pos Group merupakan salah satu perusahaan surat kabar yang memiliki jaringan terluas seluruh Indonesia. Saat ini Jawa Pos NetWork ( JPNN ) telah memiliki lebih dari 80 surat kabar dan majalah serta jaringan tersebar seluruh Indonesia.

Jawa Pos pada awalnya didirikan oleh The Chung Shen tanggal 1 Juli 1949. Saat The Chung Shen hanyalah pegawai bagian iklan sebuah gedung bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama dia tertarik membuat surat kabar. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Cheng Shen mendirikan pula surat kabar berbahasa mandarin dan Belanda. Akan tetapi, bisnis The cheng Shen di bidang surat kabar juga mengalami pasang surut. Akhir 1970-an Jawa Pos mengalami kemorosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya tinggal 6800 eksemplar.

Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen memutuskan menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London.

Maka tahun 1982, Eric FH Samola yang ketika itu menjabat sebagai direktur utama PT. Graifitis Pers ( Penerbit Majalah Tempo ) mengambil alih Jawa Pos. Eric memilih Dahlan Isakan, sebagai Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk menjalankan ide-idenya itu. Tahun 1990 Eric Samola menderita sakit yang berkepanjangan dan akhirnya meninggal dunia tahun 2000. Dahlan mengatakan Eric Samola bukan saja sebagai seniornya tetapi juga sudah dianggap sebagai orang tuanya sendiri.

Di tangannya, Jawa pos hampir mati dengan oplah tinggal 6000 eksemplar, dalam waktu 5 (lima ) tahun Jawa Pos berkembang menjadi surat kabar dengan oplah lebih dari 300.000 eksemplar. Dan sampai saat ini telah terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN) satu jaringan surat kabar terluas di Indonesia. 5 (lima) tahun berikutnya lagi telah berdiri pabrik kertas dan 2 (dua) gedung yang besar berada di Surabaya dan Jakarta. Tahun 2002 mulai memasuki bisnis penyiaran televisi JTV di Surabaya, Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Dahlan memulai karirnya sebagai calon reporter di surat kabar kecil di kota kecil di Samarinda (Kaltim) tahun 1975. Setahun kemudian dia menjadi wartawan majalah terkemuka di Indonesia, TEMPO. Tahun 1982 mulai memimpin Jawa Pos hingga sekarang.

b. Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi merupakan kerangka atau bagan yang mengambarkan jaringan hubungan kerja yang bersifat formal, yang menunjukan kedudukan dan jabatan secara hierarki. Dan sebagian orang banyak perpandangan bahwa stuktur

organisasi adalah alat manajemen yang tepat, sehingga dengan begitu perusahaan mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan semula. Struktur organisasi mengambarkan dengan jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi dalam suatu organisasi, yang sifatnya relative permanen tanpa menutup kemungkinan adanya reorganisasi, baik yang bersifat pemekaran maupun penyederhanaan organisasi sesuai dengan tuntutan dari perkembangan organisasi tersebut.

Struktur organisasi yang baik dalam perusahaan belum dapat memberikan jaminan tentang loyalitas setiap individu untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah digariskan, walau pun sebelumnya pada setiap perusahaan merupakan sarana untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dengan baik banyak dipengaruhi oleh mengerti tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi tersebut sebab kalau itu terjadi akan mungkin terjadi kesimpang siuran dalam melimpahkan wewenang. Dengan demikian struktur organisasi yang baik bukanlah menjadi tujuan utama perusahaan, akan tetapi lebih ditekankan pada garis wewenang yang ada, sekaligus sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Struktur organisasi PT. Medan Graindo adalah berbentuk garis atau organisasi lini dan staf, dimana pimpinan perusahaan dalam organisasi lini dapat berinteraksi langsung dengan bagian produksi, bagian keuangan, atau pun bagian pemasaran. Sementara seorang manejer staf memberikan informasi, saran, dan bantuan teknis untuk membantu manejer lini. Para manejer staf tidak memilki

kewenangan untuk memberi perintah diluar departemen mereka atau memaksa para manejer lini untuk mengambil tindakan sesuai dengan kehendak atau perintah mereka. Berikut struktur organisasi PT. Medan Graindo :

Struktur Organisasi STUKTUR ORGANISASI PT. MEDAN GRAINDO TAHUN 2008 DIREKSI DIREKTUR PELAKSANA GENERAL MANAGER MANAGER PRODUKSI KABAG. CETAK KOORDINATOR PRACETAK MEKANIK ELEKTRIK MESIN LINE I MESIN LINE II KABAG. MEKANIK &

Penyusunan stuktur organisasi pada bagian operasional dapat menunjukan kegiatan kerja, sehingga kekuasaan dan tanggung jawab dapat dipegang oleh masing-masing petugas.

Untuk mengetahui lebih jelas dapat di lihat pada uraian berikut: 1. Direksi tugasnya adalah

a) Meminta tanggung jawab dari Direktur atas kegiatan- kegiatan yang terjadi dalam perusahaan.

b) Mengawasi dan menilai kerja yang dilakukan oleh Direktur dan Manejer maupun staf pengawai lainya terhadap kemajuan perusahaan. 2. Direktur Pelaksana tugasnya adalah:

a) Bertanggung jawab atas jalannya perusahaan baik pada produktifitas, pengembangan dan efesiensi atas kegiatan yang dijalankan.

b) Mengkordinir semua departemen dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

c) Mengambil keputusan dan tindakan yang cepat dan tepat atas suatu permasalahan yang menyangkut operasional perusahaan.

3. General Maneger tugasnya adalah

a) Bertanggung Jawab kepada Direktur pelaksana

b) Mengkoordinasikan dan melakukan pengwasan terhadap jalannya perusahaan.

c) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada para maneger, serta menjalin hubungan yang harmonis.

4. Maneger Produksi tugasnya adalah

a) Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Perusahaan

b) Melakukan proses produksi sesuai dengan perintah atau pesanan c) Melakukan pengwasan terhadap kualitas produksi

d) Melakukan pengarahan terhadap bawahan e) Melakukan sinkronisasi teknik antar bawahan

f) Mendiskusikan setiap permasalahan yang muncul pada proses produksi

g) Mendokumentasikan setiap kerusakan yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung, agar dapat ditindak lanjuti oleh bagian teknik dan pengwasan

h) Memantau dan mengawasi hasil produksi i) Melakukan pengawasan cara kerja bawahan

5. Maneger Keuangan dan Administrasi dan Umum tugasnya adalah a) Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan peruasahaan dalam

kondisi normal kepada direktur

b) Mencatat segala transaksi yang terjadi setiap harinya

c) Membuat dan melaporkan mengenai laporan keuanagan perusahaan d) Melakukan sistem akuntansi dan sistem administrasi sesuai dengan

yang telah ditetapkan perusahaaan

6. Kepala Bagian Mekanik dan Elektrik tugasnya adalah

b) Memeriksa hasil pekerjaan bawahaan serta mendiskusikan setiap permasalahan yang dihadapi.

c) Menganalisa permasalahan yang dihadapi bawahan.

d) Memberikan bantuan dari setiap permasalahan yang muncul.

e) Mendokumentasikan keadaan sistem, dan segala kerusakan yang terjadi pada sistem.

7. Kepala Bagian Cetak tugasnya adalah

a) Memeriksa Layout surat kabar, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan.

b) Memeriksa kualitas hasil pracetak.

c) Menerima surat Order dari pelanggan yang akan dicetak. d) Memberikan pengarahan kepada bawahan dari segi teknis.

e) Menjalin komunikasi kepada para bawahan dan mendiskusikan segala permasalahan yang dihadapi bawahaan.

f) Memberi solusi atas tiap permasalahan yang muncul. 8. Kasir tugasnya adalah

a) Menyiapakan keuangan perusahaan dalam bentuk dana petty cash dan bertanggung jawab atas keselamatan keuangan tersebut.

b) Bertanggung jawab atas dana petty cash dalam hubungannya dengan pembiayaan operasi perusahaan.

c) Melakukan proses pembayaran kepada supplier.

d) Mencatat setiap pengeluaran dan penerimaan untuk persediaan yang dipergunakan oleh perusahaan.

9.Cetak Lain-lain tugasnya adlah menerima dan mencetak surat kabar atau majalah, diluar order yang telah ditetapkan.

c. Biaya–biaya yang berhubungan dengan persediaan 1.Biaya Pemesanan atau Pembelian Biaya ini meliput i:

a) Biaya Telepon b) Biaya Angkut c) Biaya Pemeriksaan d) Biaya Asuransi

e) Biaya Penyusunan barang kegudang 2. Biaya Persiapan dan Biaya proses Produksi Biaya persiapan untuk proses produksi ini meliputi: a) Biaya Bahan Baku

b) Biaya Tenaga kerja Langsung c) Biaya Overhead

d) Biaya Pemeliharaan Mesin 3. Biaya pada saat produk selesai Biaya ini meliput i:

a) Biaya Pengepakan

d. Jenis-jenis Persediaan

PT. Medan Graindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri percetakan surat kabar. Oleh karena itu persediaan pada PT. Medan Graindo terdiri dari beberapa jenis persediaan, sesuai dengan kegiatan operasi persediaan perusahaan industri.

Adapun persediaan pada PT. Medan Graindo adalah sebagai berikut: 1. Persediaan Bahan Baku

Persediaan ini, terdiri dari kertas, plat, dan tinta yang berasal atau dibeli dari perusahaan lain.

2. Persediaan Produk Jadi

Persediaan ini, berbentuk surat kabar yang dihasilkan, terdiri dari Sumut Pos, Pos Metro Medan, Metro Siantar dan lain-lain.

3. Persediaan Bahan Penolong

Persediaan ini, seperti Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam mencetak 4. Persediaan Lain-lain

Persediaan ini terdiri dari, Kain Roll, Blangket, kalkir, Spraymount, Astralon, Plat bekas, dan lain-lain.

2.Laporan Laba Rugi Perusahaan

Laporan keuangan yang di susun oleh PT. Medan Graindo terdiri dari: Neraca, Laporan laba rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Neraca dan Laporan Laba rugi di susun oleh Bagian Akuntansi, sedangkan

Laporan perubahaan modal serta Arus Kas di susun oleh Bagian Keuangan. Ada pun penyusunan laporan keuangan ini dilakukan tiap bulan.

Berdasarkan data yang penulis peroleh, kemudian di bandingkan dengan teori yang telah penulis nyatakan dalam Bab dua, laporna laba rugi yang di susun oleh PT. Medan Graindo menggunakan format Multiple-Step, sedangkan rincian beban yang disajikan berdasarkan fungsi beban.

3.Harga Jual Produk Perusahaan.

Di dalam skripsi ini, penulis hanya melakukan penelitian terhadap produk koran yaitu Pos Metro Medan saja. Sebab itu perubahan yang pada Sub-Bab harga jual produk dan margin kotor perusahaan PT. Medan Graindo hanya mencakup perubahan Pos Metro Medan saja. PT. Medan Graindo mempunyai bisnis inti sebagai percetakan beberapa media koran yang ada di Kota Medan, dan menerima pesanan percetakan lainnya.

Kebijakan dalam melakukan percetakan di PT. Medan Graindo dilakukan berdasarkan pertemuan diantara dua belah pihak, yaitu antara pemesan dan yang melakukan percetakan yaitu PT. Medan Graindo sendiri. Perlakuan harga jual per eksemplar akan berbeda tiap-tiap bulannya. Ada pun yang melakukan pemesanan dipercetakan PT. Medan Graindo di antaranya adalah ; Percetakan Pos Metro Medan, Metro Siantar, Sumut Pos, Metro Tapanuli dan lain sebagainya.

Berdasarkan survey yang penulis lakukan, melalui wawancara di PT. Medan Graindo bahwa dalam menentukan harga jual produknya mereka tidak melakukan atau menetapkan mekanisme khusus, namun tingkat kompetisi dengan percetakan

lainnya atau kompetisi pasar sangat diperhatikan dalam menentukan harga produknya.

Berikut data Harga Jual Pos Metro Medan pada PT. Medan Graindo periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.

Tabel 4-1

Data Harga Jual PosmetroMedan per Bulan PT. Medan Graindo

Periode 2004-2006

Bulan

Margin Kotor Pos Metro Medan 2004 (Rp) 2005 (Rp) 2006 (Rp) Januari 600 700 800 Februari 600 700 800 Maret 589 695 790 April 590 685 795 Mei 600 690 799 Juni 580 700 800 Juli 573 700 785 Agustus 570 680 786 September 585 685 785 Oktober 600 700 780 November 600 700 755 Desember 600 700 720

4.Margin kotor (gross margin)

PT. Medan Graindo tidak melakukan perhitungan margin kotor dalam laporan laba ruginya. Oleh sebab itu, dalam skripsi ini penulis menghitung magin kotornya berdasarkan data yang diperoleh oleh perusahaan.

Tabel 4-2

Data Margin kotor Posmetro Medan per Bulan PT. Medan Graindo

Periode 2004-2006

Bulan

Margin Kotor Pos Metro Medan 2004 (%) 2005 (%) 2006 (%) Januari 19,44 22,47 -8,25 Februari 15,14 14,17 -15,98 Maret 15,57 20,73 0,72 April 12,27 18,21 8,92 Mei 14,62 23.72 4,66 Juni 20,78 16,02 11,36 Juli 25,57 22,54 15,26 Agustus 17,64 20,26 14,44 September 10,55 20,20 12,42 Oktober 14,63 24,28 16,78 November 12,80 20,37 11,21 Desember 19,53 20,40 39,93

B. Analisis Penelitian Output 1 Tabel 4.3 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Margin Kotor 15.3722 9.50173 36 Harga Jual 689.36 81.165 36 Sumber : Lampiran 1

Hasi dari analisis diatas adalah sebagai berikut :

- Nilai rata-rata (Mean) perubahan Margin Kotor Posmetro Medan adalah 15.3722

- Nilai rata-rata (Mean) Harga Jual Posmetro Medan adalah 689.36 - Standar Deviasi dari variabel perubahan Margin kotor adalah 9.50173 - Standar Deviasi dari variabel perubahan Harga jual adalah 81.165

- Jumlah data ( N ) dalam hasil penelitian sebanyak 36 bulan ( 3 tahun dibagi per bulan)

Output 2

Tabel 4.4 Correlations

MarginKotor Harga Jual

Pearson Correlation Margin Kotor 1.000 -.405

Harga Jual -.405 1.000

Sig. (1-tailed) Margin Kotor . .007

Harga Jual .007 .

N Margin Kotor 36 36

Harga Jual 36 36

Sumber : Lampiran 1

Dari hasil perhitungan diatas, di dapatkan angka koefisien korelasi R antara Harga jual produk dengan Margin kotor yaitu sebesar -0.405. Artinya, hubungan kedua variabel lemah. Koefisien korelasi R negatip menggambarkan atau menunjukan bahwa antara frekuensi harga jual produk dengan margin kotor tidak searah. Artinya, jika frekuensi Harga jual naik ini tidak diikuti dengan kenaikan presentase margin kotornya.

Untuk melihat hubungan antara variabel kenaikan harga jual dengan margin kotor singnifikan atau tidak dapat dilihat dari angka probabilitas (Sig) sebesar 0.007 lebih besar dari 0.005. Ketentuan mengatakan jika angka probabilitas (Sig) lebih kecil dari 0.005 maka ada hubungan yang singnifikan antara kedua varaibel tersebut. Sedangkan pada perhitungan di atas, angka probabilitas (Sig) yang di dapat sebesar 0.007 yang lebih besar dari 0.005 maka, hubungan kedua variabel tidak signifikan.

- Berdasarkan Tabel di atas dapat di ketahui, bahwa hubungan antara variabel harga jual dan margin kotor Posmetro Medan tidak signifikan sebab nilai P atau angka probabilitas (Sig) sebesar (0,007) > 0,005.

- Nilai R (koefisien korelasi) menunjukan adanya hubungan yang negatip sebesar -0,405 antara Harga jual dan Margin kotor.

Untuk memberikan interprestasi terhadap kuat atau lemahnya hubungan ini, maka dapat di gunakan pedoman sperti yang tertera pada Tabel 4.5

Tabel 4.5

Pedoman untuk memberikan Interprestasi Koefisien korelasi Interval koefesien Tinggkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : (Sugiono 99:183)

Rata-rata Harga Jual Posmetro Medan (Xr) adalah 689.3611 sama dengan nilai pada Output 1 yang merupakan hasil pembagian dari total Harga Jual koran Posmetro Medan yaitu : 24.817 dengan jumlah yang diamati yaitu 36 bulan. Sedangkan Rata-rata Margin Kotor Posmerto Medan (Yr) adalah 0.1537 = 15.37 % sama dengan nilai pada Output 1 yang diperoleh dari pembagian Margin Kotor koran Posmetro Medan 0.3160 dengan jumlah yang diamati sebanyak 36 bulan.

Nilai X merupakan pengurangan Xr dari X. Begitu juga dengan Y merupakan pengurangan Yr dari Y. Contoh : Nilai X untuk bulan Januari 2004 adalah Rp 600 – Rp 689.3611 = Rp -89.36 ini juga akan sama kita dapatkan untuk bualan Maret 2004 yaitu : Rp 589 - Rp 689.3611 = Rp -100.4. Untuk nilai Y bulan Januari 2004 adalah 0.1945 – 0.1537 = 0.0408 begitu selanjutnya sampai 36 bulan (sampel). Jika keseluruhan nilai sudah diperoleh seperti pada Tabel 4.6 maka Koefisien korelasi R dapat kita cari dengan rumus berikut :

∑ X.Y R = √Σ X² √Σ Y² -109.4139 R = √230,572.3056. √0. 3160 -109.4139 R = (480.1794) (0.5621) -109.4139 R = 269.9088 R = -0.4053

Output 3

Tabel 4.7

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

Harga Jual(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Margin Kotor

Sumber : Lampiran 1

Tabel Variables Entered / Removed (b) menunjukan metode Regresi Linear sederhana yang di pilih, yaitu Enter. Pemilihan ini memungkinkan cara menentukan bagaimana variabel Independent dimasukan untuk di analisis. Metode Enter memasukan semua variabel baik Independent mau pun Dependent sekaligus untuk di analisis.

Output 4

Tabel 4.8 Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), Harga Jual b Dependent Variable: Margin Kotor

Sumber: Lampiran 1

- Tabel Model summary menunjukan nilai (R) yang menyatakan tinggkat di antara variabel sebesar (-0.405)

- Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0.164 yang merupakan pengkuadratan dari koefisien korelasi R yaitu (0.405 x 0.405) nilai R Square 0.164 berarti variabel Harga jual hanya mampu memberikan penjelasan korelasi Margun Kotor sebesar 16.4 %. Sedangkan sisanya 83.6 % (100-16.4) dijelaskan oleh variabel lain yang lebih kuat diantaranya Volume, Harga pokok yang tidak disertakan dalam estimasi model.

Model R R Square Adjustd R Square Std. Error of the

Estimate Change Statistics

1 R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change ,405(a) ,164 ,140 8,813369 4404741 ,164 6,684 1 34 ,014

Output 5 Tabel 4.9 ANOVA(b) Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 519.021 1 519.021 6.682 .014(a) Residual 2640.877 34 77.673 Total 3159.899 35

a Predictors: (Constant), Harga Jual b Dependent Variable: Margin Kotor

Sumber : Lampiran 1

- Dari table Anova atau F test di atas di peroleh F hitung sebesar 6.684 dengan signifikan (0.0142)

- Df for denominator =NK= 36 – 2 = 34, df for numerator = K-1=2-1=1 maka nilai F table pada α 5%. Oleh karena angka signifikan lebih besar 0.014 dari nilai 0.05 maka tidak terdapat pengaruh antara harga jual Posmetro Medan dan Margin kotor Posmetro Medan pada tinggkat kepercayaan 95%.

Output : 6 Tabel 4.10

Pengujian Hipotesis : Y = a + bX1

Hasil Pengujian Hipotesis : Ho : bX1 ≠ 0

Pengambilan Keputusan :

Dalam pengambilan keputusan, ada 2 (dua) cara yang digunakan untuk memenuhi Ho ditolak atau diterima yaitu :

1 Dengan membandingkan Statistik hitung dengan sttistik tabel. Jika t hitung < t tabel, Ho diterima

Jika t hitung > t tanel, Ho ditolak

2 Berdasarkan Probabilitas ( Tinggkat Signifikansi) Jika Probabilitas > 0.05 maka, Ho diterima Jika Probabilitas < 0.05 maka, Ho ditolak Keputusan :

Dari tabel 4.10 bahwa t hitung (-2.585) dengan taraf signifikansi 5% dengan n = 36 dan mendapatkan t tabel (3.775). t hitung (-2.585) < t tabel (3.775) maka Ho diterima dan menolak Ha (Tidak berpengaruh secara signifikan). Berdasarkan Nilai Probabilitas 0.14 > 0.05 maka Ho diterima.

3 2 1 0 -1 -2 -3

Regression Standardized Residual

20 15 10 5 0 Frequency Mean = -1.11E-16 Std. Dev. = 0.986 N = 36

Dependent Variable: Margin Kotor Histogram

Gambar 4.2 Histogram

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob

Dependent Variable: Margin Kotor

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4.3

Normal P-Plot Margin kotor

Pada Normalisasi data dengan normal P-Plot, data pada variabel yang di gunakan akan dinyatakan terdistribusi normal atau dinyatakan normal. Suatu variabel dinyatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang meyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik data searah mengikuti garis diagonal.

margin kotor tidak meyebar disekitar garis diagonal. Baik dari gambar 4.2 dan gambar 4.3 dapat dilihat tidak ada kecendrungan untuk menjauhi garis diagonal. Jadi data pada variabel perubahan margin kotor normal.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait