33 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar siswa yang ditinjau dari hasil pretest dan posttest pada kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja.
Berikut ini akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif guna menggambarkan tingkat hasil belajar masing-masing perorangan, serta analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian tentang ada atau tidaknya pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPS.
2. Hasil Pretest dan Posttest
Guna menggambarkan tingkat hasil belajar siswa IPS dengan perlakuan berupa penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPS kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja, akan disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 4.1 Data hasil belajar siswa sebelum dan setelah adanya tindakan Statistik Deskriptif Nilai Pretest Nilai Posttest Keterangan
Banyak Sampel 23 23
Nilai Tinggi 55 95 Meningkat
Nilai Terendah 20 70 Meningkat
Nilai Rata-Rata( ̅) 35,86 79,56
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar IPS materi peta letak geografis Indonesia, diketahui bahwa pada hasil pretest diperoleh nilai tertinggi sebesar 50,5 nilai terendah 20 dan nilai rata-rata sebesar 34,19 sedangkan pada hasil posttest diperoleh nilai tinggi sebesar 95 nilai, nilai terendah sebesar 70 dam nilai rata-rata sebesar 79,56. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPS kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja. Terdapat peningkatan sebagai akibat dari pengaruh penggunaan media kartu bergambar.
35
Tabel 4.2 Skor kelompok
Kelompok Skor Skor
Maksimal
Kualifikasi
1 10
30
Tim yang baik (Good team)
2 14 Tim yang baik (Good team)
3 20 Tim yang baik sekali (great team)
4 12 Tim yang baik (Good team)
5 20 Tim yang baik sekali (great team)
6 12 Tim yang baik (Good team)
Jumlah 88
Rata-rata 14,67
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa siswa dibagi ke dalam enam kelompok. Kelompok 1,2,4,dan 6 memperoleh skor lebih besar dari empat dan lebih kecil dari 15 sehingga dapat dikualifikasi kedalam tim yang baik (good team) dan kelompok 3 dan 5 memperoleh skor lebih besar dari 16 dan lebih kecil dari 21 sehingga dapat dikualifikasi ke dalam tim yang baik sekali (great team) dengan rata-rata skor kelompok 14,67. Untuk pengkualifikasi skor tersebut penulis menggunakan tabel perhitungan perkembangan skor kelompok berikut.
Tabel 4.3 Perhitungan perkembangan skor kelompok No Rata-rata Skor Kualifikasi
1 0 ≤ N ≤ 5 -
2 6 ≤N ≤15 Tim yang baik (s)
3 15 ≤N ≤ 20 Tim yang baik sekali (Great Team) 4 21 ≤N ≤ 30 Tim yang istimewah (Super Team)
Rusman (2014: 216)
a. Analisis Data Statistik Deskriptif Hasil Pretest dan Posstest Menggunakan Media Kartu Bergambar terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja
Tabel 4.4 Nilai Prestest dan Posstest siswa
No Nama Siswa Nilai Pretes Nilai Posttes
1 Arvil Dwika 45 70
2 Hot Moli P. 20 85
3 Muhammad Budi S. 30 75
4 Brian 35 70
5 Yeheskiel Adel P. 40 85
6 Anggara Julyan B. 40 75
7 Divandry 45 70
8 Gabriel Dino P. 45 80
9 Katrina Patresia 55 80
10 Maria Novika 35 80
11 Alex Tangke Toding 25 85
12 Theresia Novianti 30 80
13 Winni Sovia Eiin 30 95
14 Samuel 20 85
15 Agnesia Putri S. 30 75
16 Samsurya 30 70
17 Ronal S Pabontang 35 80
18 Dionisus Battu 25 95
19 Gerianti P. 40 75
20 Frensiskus Nando 45 80
21 Yustina Rasti 35 80
22 Dinda Banga P. 45 85
23 Wiren Tandiara 45 75
Untuk mencari mean (rata-rata), perentase dan analisis tingkat penguasaan materi pretest dari murid kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu sebagai berikut 1. Rata-rata (Mean)
̅ =
∑
37
2.
Persentase (%) nilai rata-rataa. = x 100%
=
x 100%
= 0%
b. = x 100%
=
x 100%
= 0%
c. = x 100%
=
x 100%
= 0%
d. = x 100%
=
x 100%
= 0%
e. = x 100%
=
x 100%
= 100%
Tabel 4.5Analisis Tingkat Penguasaan Materi Pretest
Skor Frekuensi Presentase Kategori Hasil
Belajar
99-100 0 0 Sangat Tinggi
80-89 0 0 Tinggi
70-79 0 0 Sedang
60-69 0 0 Rendah
0-59 23 100 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, maka dapat diketahui bahwa tidak terdapat siswa (0) yang berada pada kategori sangat Tinggi, tidak terdapat siswa (0) yang berada pada kategori tinggi, tidak terdapat siswa (0) yang berada pada kategori sedang, tidak terdapat siswa (0) yang berada pada kategori rendah, 23 siswa (100) yang berada pada kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan di atas
dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil nilai siswa kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu sebelum menggunakan media kartu bergambar . Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai pada kategori sangat rendah yaitu 100 siswa.
Untuk mencari nilai rata-rata (mean), persentase dan analisis tingkat penguasaan materi posstest sebagai berikut:
1. Rata-rata (Mean)
̅ =
∑
= 79,56
2. Persentase (%) nilai rata-rata
a. = x 100%
=
x 100%
= 8,69%
b. = x 100%
=
x 100%
= 52,17%
c. = x 100%
=
x 100%
= 39,13%
d. = x 100%
=
x 100%
= 0%
e. = x 100%
39
=
x 100%
= 0%
Tabel 4.6 Analisis Tingkat Penguasaan Materi Posttest
Skor Frekuensi Presentase Kategori Hasil Belajar
90 – 100 2 8,69 Sangat Tinggi
80 – 89 12 52,17 Tinggi
70 – 79 9 39,14 Sedang
60 – 69 0 0 Rendah
0 – 59 0 0 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 2 siswa (8,69) yang berada pada kategori sangat tinggi, 12 siswa (52,17) yang berada pada kategori tinggi, 9 siswa (39,14) yang berada pada kategori sedang, tidak ada siswa (0) yang berada pada kategori rendah, dan 0 siswa (0) yang berada pada kategori sangat rendah.
3. Hasil Analisis Statistik Inferensial a. Uji Validitas Instrumen
Penelitian validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan soal tes yang akan digunakan dalam penelitian dan dilakukan sebelum soal diajukan kepada siswa. Soal yang diuji kevalidannya sebanyak 20 soal yang kemudian digunakan sebagai soal tes instrumen penelitian. Uji validitas ini dilaksanakan terhadap 22 siswa di luar sampel, untuk mengukur tingkat kevalidan soal, dengan bantuan program Microsoft office excel 2013.
Pengujian menggunakan taraf signifikan 0,05 dan hasil dibandingkan dengan rtabel product moment. Kriteria pengujian untuk mengukur kevalidan suatu instrumen atau item soal jika rhitung > rtabel, maka instrumen atau item – item soal
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid), jika rhitung < rtabel maka instrumen atau item – item soal berkorelasi tidak signifikan skor total (dinyatakan tidak valid). Dalam hal tersebut berikut rtabel dengan n-2 = 22-2 =30 dan signifikannya 0,05 adalah rtabel = 0,35.
=
( ) ( )( )√( ( ) ( )( )( )
=
√( )( )
=
= (dapat dilihat pada lampiran hal 94)
Setelah diperoleh r- hitung = 0,4868 dan r tabel = 0,35 maka, diperoleh r
Hitung> t Tabel atau 0,4868 > ,0,35 sehingga dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel, maka instrumen atau item – item soal berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama. Suatu intsrumen dinyatakan reliabel apabila rhitung > rindeks reliabilitas, yaitu rhitung 0,35. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrumen menggunakan r11 dengan bantuan Microsoft office excel 2013.
Misalnya pada penelitian ini akan dilakukan uji reliabilitas pada hasil belajar IPS menggunakan perhitungan reliabilitas sebagai berikut :
41
= (
) ( ( ) ( ) )
= (
) ( ( )
)
=( ) (
)
=( )( )
=( )( )
=0,942718 (dapat dilihat pada lampiran hal 95)
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes yang dilakukan seperti di atas, diperoleh rhitung > 0,35 atau 0,942 > 0,35 melalui nilai tersebut maka dapat dinyatakan rhitung lebih tinggi dari pada rindeks oleh karena itu instrumen yang digunakan terealibilitas atau reliabel.
c. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Pengujian taraf tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang diujikan termasuk golongan soal yang sukar, sedang, dan mudah. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa mempertinggi usaha memecahakannya dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. pengujian taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dengan bantuan program Microsoft office excel 2013.
Misalnya hasil perhitungan tingkat kesukaran soal antara lain sebagai berikut :
P 1.
(kategori sedang) 2.
(kategori mudah)
3.
(kategori sukar) (dapat di lihat pada lampiran hal 96)
Pada perhitungan di atas dapat dilihat bahwa terdapat ada 1 soal kategori mudah, 1 soal sedang, dan 1 soal sukar yang dipilih dari jumlah 20 soal yang telah diuji tingkat kesukarannya masing-masing. (dapat di lihat pada lampiran hal. ).
dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal berada dalam kategori soal sedang yang artinya soal – soal dianggap baik.
d. Uji Daya Pembeda
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Hasil perhitungan daya beda soal dilakukan dengan bantuan program Microsoft office excel 2013.
DP = ∑
- ∑
1.
-
= = (kategori soal baik) 2.
-
= = (kategori soal jelek) 3.
-
= = (kategori soal cukup) 4.
-
= = (kategori soal baik sekali) (dapat di lihat pada lampiran hal 97)
Pada perhitungan di atas dapat dilihat terdapat 1 soal yang dianggap baik, 1 soal yang dianggap jelek, 1 soal yang dianggap cukup dan 1 soal dianggap baik sekali, dipilih dari jumlah 20 soal yang telah diuji daya pembedanya dan digunakan dalam tes penelitian ini.
43
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa soal berada dalam uji daya beda di kategori soal baik dan dianggap sebagai kategori yang baik pula dalam hasil penelitian karena butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai dengan 0,7.
Tabel 4.7 Analisis Hasil Pretest dan Posttes
Nama Siswa Hasil Belajar
d= O2– O1 d2 Pretes (O1) Posttes (O2)
Arvil Dwika 45 70 25 625
Hot Moli P. 20 85 65 4,225
Muhammad Budi S. 30 75 45 2,025
Brian 35 70 35 1,225
Yeheskiel Adel P. 40 85 45 2,025
Anggara Julyan B. 40 75 35 1,225
Divandry 45 70 25 625
Gabriel Dino P. 45 80 35 1,225
Katrina Patresia 55 80 25 625
Maria Novika 35 80 45 2,025
Alex Tangke Toding 25 85 60 3,600
Theresia Novianti 30 80 50 2,500
Winni Sovia Eiin 30 95 65 4,225
Samuel 20 85 65 4,225
Agnesia Putri S. 30 75 45 2,025
Samsurya 50 70 20 400
Ronal S Pabontang 35 80 45 2,025
Dionisus Battu 25 95 70 4.900
Gerianti P. 40 75 35 1.225
Frensiskus Nando 45 80 35 1,225
Yustina Rasti 35 80 45 2,025
Dinda Banga P. 45 85 40 1,600
Wiren Tandiara 45 75 30 900
Jumlah 825 1830 985 9337,425
Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md =
∑=
=
42,82b. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑
(∑ )=
∑ ( )
=
∑=
∑=
9,337c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t =
√ ∑
( )
t =
√ ( )
t =
√
t =
√
t =
t = 9,75
d. Menentukan harga ttabel
Untuk mencari
t
tabel peneliti menggunakan table distribusit
dengan taraf signifikan dan d.b = n – 2 = 23 – 2 = 21 maka diperoleht
0,05= 2,080.Setelah diperoleh t hitung = 9,75 dan t tabel = 2,080 maka, diperoleh t Hitung>
t Tabel atau 9,75 >2,080, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti hasil belajar siswa yang setelah diajar dengan
45
menggunakan media kartu bergambar lebih tinggi dibandingkan sebelumnya diajar dengan menggunakan media kartu bergambar pada kelas V SDN 291 Inpres Buntudatu.