• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis korelasi sederhan a yang digunakan di sini adalah metode Pearson Correlation atau sering disebut Product Moment Pearson

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian (Penyajian Data) 1. Deskripsi Variabel

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. pertumbuhan ekonomi dapat di pandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.

Di Kabupaten Soppeng, Produk Domestik Regional Bruto Menurut Harga Konstan dan Laju Pertumbuhan Ekonomi yang telah ditampilkan pada Tabel 1.2. menunjukkan angka yang cukup fluktuatif.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dipandang sebagai suatu yang sangat penting karena memiliki banyak manfaat yang menggambarkan kemajuan dan perkembangan ekonomi, keunggulan, dan kelemahan diberbagai sector dalam dalam struktur perekonomian

dan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB (atas dasar konstan) yang berhasil diciptakan pada tahun tertentu dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya, penggunaan atas dasar harga konstan ini dimaksudkan untuk mengihndari pengaruh perubahan harga, sehingga perubahan yang diukur merupakan perubahan riil ekonomi.

Berdasarkan pada table 1.2, tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% dan di tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 8,11% dan di tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 8,29% dan di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 8,11% dan di tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 7,69%.

b. Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah daerah merupakan salah satu faktor lain yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah yang terlalu kecil akan merugikan pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah yang boros akan menghambat pertumbuhan ekonomi tetapi pengeluaran pemerintah yang proporsional akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Data Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Soppeng tahun 2015 hingga 2019 yang telah ditunjukkan pada Tabel 1.1 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif.

Menurut Mankiv (dalam Ardiyanto, 2012) menyebutkan bahwa pendapatan total perekonomian dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya. Kenaikan pengeluaran yang

32

direncanakan akan menyebabkan peningkatan permintaan agregat. Permintaan agragat akan mendorong produksi barang dan jasa yang akan menyebabkan pendapatan juga akan meningkat.

Berdasarkan Tabel 1.1, Pengeluaran Pemerintah pada tahun 2015 sebesar Rp. 850.297.715 044,. Pada tahun 2016 belanja pemerintah daerah mengalami peningkatan untuk pengeluaran rutin sebesar Rp. 1.002.459.449.170,35. Pada tahun 2017 belanja pemerintah daerah mengalami peningkatan untuk pengeluaran rutin sebesar Rp. 1.141.423.782.213,00. Pada tahun 2018 belanja pemerintah daerah mengalami peningkatan untuk pengeluaran rutin sebesar Rp. 1.152.398.350.007,10. Dan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.189.972.762.

2. Hasil Analisis Data a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi menggunakan variabel pengeluaran pemerintah (X) dengan pertumbuhan ekonomi (Y) di Kabupaten Soppeng dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 22. Hasilnya adalah seperti tertera dalam Tabel 4.3.

Model Summary M o d el R R Squ are Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Chang e df1 df2 Sig. F Change 1 .3 07 a .094 -.208 5265255 10001.80 120 .094 .311 1 3 .616

Sumber: Pengolahan Data Data 2021, SPSS.22

Sesuai Tabel 4.3. Nampak bahwa nilai koefisien korelasi antara pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi adalah sebesar r = 0,307. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi adalah Positif namun sangat lemah.

Dapat dijelaskan bahwa Korelasi positif artinya hubungan antara variabel Pengeluaran Pemerintah (X) dan Pertumbuhan ekonomi (Y) yang ditunjukan dengan hubungan sebab akibat yaitu bila terjadi penambahan nilai pada variabel X maka akan diikuti terjadinya penambahan nilai variabel Y. Namun hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa kedua variabel (X dan Y) hubungannya sangat lemah dan ini berarti tidak menunjukkan adanya hubungan yang linear.

b. Uji Korelasi

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka digunakan Tabel 4.4 hasil analisis SPSS versi 22 sebagai berikut.

Tabel 4.4. Uji Korelasi Correlations

Pengeluaran Pemerintah

Pertumbuhan Ekonomi

Pengeluaran Pemerintah Pearson Correlation 1 .307

Sig. (2-tailed) .616

N 5 5

Pertumbuhan Ekonomi Pearson Correlation .307 1

Sig. (2-tailed) .616

34

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa hubungan pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi dikatakan signifikan karena nilai signifikannya yang tertera dalam tabel tersebut adalah sebesar 0,616 yang ternyata lebih besar dari pada nilai α = 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu bahwa pengeluaran pemerintah berhubungan positif dan signifikan dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng pada taraf kepercayaan sebesar 95%.

C. Pembahasan

Pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng periode tahun 2015-2019 memiliki arah hubungan yang positif dan signifikan, walau tingkat korelasinya lemah seperti yang telah ditunjukkan pada hasil perhitungan dalam Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat hasil pembangunan yang telah dilakukan dan juga berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, bila sebaliknya, pertumbuhan ekonomi negatif menunjukkan adanya penurunan dalam perekonomian.

Hubungan positif dan signifikan ini sejalan dengan hasil penelitian Zahari (2017). Hal ini menunjukan bahwa apabila terjadi peningkatan pada nilai pengeluaran pemerintah maka akan diikuti pula peningkatan pertumbuhan ekonomi namun di Kabupaten Soppeng tidak cukup kuat keeratan kedua variabel. Secara kuantitatif dapat dilihat data pengeluaran pemerintah pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.141.423.783.213 yang laju

pertumbuhan ekonomi sebesar 8,29 % di bandingkan dengan pengeluaran pemerintah pada tahun 2018 yang sebesar Rp. 1.152.398.350.007 yang memperlihatkan pengeluaran pemerintah lebih besar dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,11%.

Dalam kajian Zahari (2017) disebutkan terdapat 4 komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian yaitu : konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swata (investasi), dan export netto (ekspor dikurangi impor). Pengukuran dalam perekonomian di suatu negara adalah produk domestik bruto (PDB). PDB mengukur aliran pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB berdasarkan harga konstan (PDB Rill) Sehingga angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan pertumbuhan rill yang terjadi karena adanya pertambahan produksi (Mankiw: 2007). Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok-ukur secara makro adalah pertumbuhan ekonomi, akan tetapi, meskipun telah digunakan sebagai indikator pembangunan, pertumbuhan ekonomi masih bersifat umum dan belum mencerminkan kemampuan masyarakat secara individual. Pembangunan daerah diharapkan akan membawa dampak positif pula terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dicerminkan dari perubahan PDRB dalam suatu wilayah (Suryono, 2010).

36

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi adalah positif, artinya setiap kenaikan pengeluaran pemerintah kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng dalam periode 2015-2019. Namun keeratan hubungan kedua variabel yang diteliti adalah dalam kategori sangat lemah, yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang liniear dari keduanya. 2. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki hubungan yang positif dan signifikan pada taraf kepercayaan 95%, artinya hipotesis penelitian ini diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah, untuk terus memaksimalkan pengeluaran pemerintah sehingga mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten soppeng.

2. Untuk penelitian selanjutnya, untuk kajian dengan topik yang sama kedepan disarankan untuk menggunakan model analisis yang relatif sensitif untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dengan memperhatikan Ketetapan data yang digunakan terkait dengan pencatatan data penelitian dan dapat menjadi salah satu bentuk referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan sangat membantu dalam penulisan dan penyusunan karya ilmiah kedepannya.

Dokumen terkait