• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.1 Responden Berdasarkan Usia

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 136 orang yaitu 80 orang mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu universitas di Jakarta dan 56 orang mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu universitas di Padang.

Tabel 1. Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Jakarta Padang

Usia Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

20 tahun 1 1,3 1 1,8 21 tahun 9 11,3 16 28,6 22 tahun 26 32,5 17 30,4 23 tahun 37 46,3 15 26,8 24 tahun 6 7,5 7 12,5 25 tahun 1 1,3 - - Total 80 100,0 56 100,0

Dari Tabel 1. dapat disimpulkan bahwa umur responden pada salah satu universitas di Jakarta lebih banyak pada umur 22 dan 23 tahun sedangkan umur responden pada salah satu universitas di Padang lebih banyak pada umur 21, 22, dan 23 tahun. Selain itu, dapat juga dilihat bahwa umur maksimum responden pada salah universitas di Jakarta adalah 25 tahun dan umur minimum responden adalah 20 tahun. Responden pada salah satu universitas di Padang memiliki umur maksimum 24 tahun dan umur minimum 20 tahun.

27

4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2. Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jakarta Padang

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Laki-laki 18 22,5 11 19,6

Perempuan 62 77,5 45 80,4

Total 80 100,0 56 100,0

Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki baik pada salah satu universitas di Jakarta maupun di Padang yaitu 77,5% di Jakarta dan 80,4% di Padang.

4.3 Pengetahuan tentang Anatomi Rongga Orbita

Tabel 3. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Rongga Orbita

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 79 98,8 51 91,1

Salah 1 1,3 5 8,9

Total 80 100,0 56 100,0

Dari Tabel 3. dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa kepaniteraan klinik yang tidak mengetahui rongga orbita pada salah satu universitas di Jakarta sebanyak 1 orang atau 1,3% sedangkan yang terdapat pada salah satu universitas di Padang yaitu sebanyak 5 orang atau 8,9%.

4.4 Pengetahuan tentang Anatomi Kavum Nasal

Tabel 4. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Kavum Nasal

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 76 95,0 55 98,2

Salah 4 5,0 1 1,8

28

Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa yang tidak mengetahui tentang kavum nasal pada salah satu universitas di Jakarta adalah 5 orang atau 5% dan 1 orang pada salah satu universitas di Padang atau 1,8%.

4.5 Pengetahuan tentang Anatomi Sinus Maksila

Tabel 5. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Sinus Maksila

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 79 98,8 55 98,2

Salah 1 1,3 1 1,8

Total 80 100,0 56 100,0

Tabel 5. menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang tidak mengetahui tentang sinus maksila pada kedua universitas baik yang di Jakarta dan Padang adalah sama yaitu sebanyak 1 orang.

4.6 Pengetahuan tentang Anatomi Kondilus

Tabel 6. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Kondilus

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 73 91,3 49 87,5

Salah 7 8,8 7 12,5

Total 80 100,0 56 100,0

Tabel 6. menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang tidak mengetahui tentang kondilus adalah sama pada kedua universitas yaitu sebanyak 7 orang.

29

4.7 Pengetahuan tentang Anatomi Tuberositas Maksila

Tabel 7. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Tuberositas Maksila

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 73 91,3 39 69,6

Salah 7 8,8 17 30,4

Total 80 100,0 56 100,0

Pada Tabel 7. dilihat bahwa mahasiswa yang tidak mengetahui tentang tuberositas maksila pada salah satu universitas di Jakarta berjumlah 7 orang (8,8%) dan yang terdapat pada salah satu universitas di Padang sebanyak 17 orang (30,4%).

4.8 Pengetahuan tentang Anatomi Prosesus Koronoid Mandibula

Tabel 8. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Prosesus Koronoid Mandibula

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 69 86,3 50 89,3

Salah 11 13,8 6 10,7

Total 80 100,0 56 100,0

Dari Tabel 8. dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa yang tidak mengetahui tentang prosesus koronoid mandibula terdapat pada salah satu universitas di Jakarta yaitu sebanyak 11 orang (13,8%) sedangkan pada salah satu universitas di Padang terdapat 6 orang (10,7%) yang tidak mengetahui tentang prosesus koronoid mandibula.

30

4.9 Pengetahuan tentang Anatomi Prosesus Styloid

Tabel 9. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Prosesus Styloid

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 63 78,8 42 75,0

Salah 17 21,3 14 25,0

Total 80 100,0 56 100,0

Pada Tabel 9. dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa yang tidak mengetahui tentang prosesus styloid pada salah satu universitas di Jakarta adalah 21,3% sedangkan pada salah satu universitas di Padang adalah 25%.

4.10 Pengetahuan tentang Anatomi Foramen Mandibula

Tabel 10. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Foramen Mandibula

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 64 80,0 42 75,0

Salah 16 20,0 14 25,0

Total 80 100,0 56 100,0

Tabel 10. menunjukkan bahwa persentase mahasiswa yang tidak mengetahui tentang foramen mandibula pada salah satu universitas di Jakarta adalah 20% dan pada salah satu universitas di Padang adalah 25%.

4.11 Pengetahuan tentang Anatomi Kanal Mandibula

Tabel 11. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Kanal Mandibula

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 70 87,5 47 83,9

Salah 10 12,5 9 16,1

31

Pada Tabel 11. terlihat bahwa persentase mahasiswa yang tidak mengetahui tentang kanal mandibula adalah 12,5% pada salah satu universitas di Jakarta dan 16,1% pada salah satu universitas di Padang.

4.12 Pengetahuan tentang Anatomi Foramen Mental

Tabel 12. Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Foramen Mental

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Benar 76 95,0 44 78,6

Salah 4 5,0 12 21,4

Total 80 100,0 56 100,0

Dari Tabel 12. dapat dilihat bahwa mahasiswa yang tidak mengetahui tentang foramen mental pada salah satu universitas di Jakarta adalah sebesar 5% dan 21,4% pada salah satu universitas di Padang.

4.13 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Normal Rongga Mulut Ditinjau dari Radiografi Panoramik

Tabel 13. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Anatomi Normal Rongga Mulut Ditinjau dari Radiografi Panoramik

Jakarta Padang

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 72 90,0 45 80,4

Sedang 8 10,0 10 17,9

Kurang - - 1 1,8

Total 80 100,0 56 100,0

Pada Tabel 13. dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa pada salah satu universitas di Jakarta yang termasuk dalam kategori baik sebesar 90% dan yang termasuk kategori sedang sebesar 10% dan tidak terdapat mahasiswa dengan tingkat pengetahuan kurang. Tabel 13. menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pada

32

salah satu universitas di Padang yang termasuk dalam kategori baik sebesar 80,4%, kategori sedang sebesar 17,9% dan kategori kurang sebesar 1,8%.

4.14 Perbandingan Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi pada Salah Satu Universitas di Jakarta dan di Padang

Tabel 14. Perbandingan Rerata Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mahasiswa Rerata Standard Deviasi P

Pengetahuan FKG di Jakarta 9,03 1,169

0,026

FKG di Padang 8,46 1,584

Pada Tabel 14. dapat diketahui bahwa rerata pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu universitas di Jakarta adalah 9,03 sedangkan rerata pada mahasiswa kepaniteraan klinik yang terdapat pada salah satu universitas di Padang adalah 8,46. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa secara deskriptif kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan rerata namun kedua rerata kelompok termasuk dalam kategori baik. Selain itu, dapat dilihat juga bahwa nilai P < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan kedua kelompok berbeda secara bermakna.

33

BAB 5

Dokumen terkait