• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari 100 populasi sehat, terdiri dari 50 (50%) laki-laki dan 50 (50%) perempuan dengan umur rata-rata (27,9±5,4) tahun dan Index Massa Tubuh (IMT)

rata-rata (24,6±2,9) kg/m2. Tekanan darah rata-rata yaitu Sistolik (113,8±7,8)

mmHg dan Diastolik (69,3±6,1) mmHg. Nilai rata-rata parameter biokimiawi yaitu Hb (13,9±0,8) gr%, Kreatinin (0,9±0,1) mg/dl, KGD sewaktu (93,2±17,9) mg/dl. Nilai rata-rata parameter yang diukur dengan BIA adalah Body Volume (63,3 ± 9,1) Liter , Capasitance Paralel (536 ± 108,8) pF, Resistance Paralel (647 ± 61,1) R, Impedance (643,4±61,6) R. (Tabel 1).

Tabel 1. Karakteristik Dasar Seluruh Populasi

Karakteristik Pasien n = 100 Umur (Tahun) 27,9 ± 5,4 Jenis Kelamin Laki-laki 50 (50%) Wanita 50 (50%) IMT (kg/m2) 24,6 ± 2,9 Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 113,8 ± 7,8 Diastolik (mmHg) 69,3 ± 6,1 Laboratorium Hb (gr%) 13,9 ± 0,8 KGD Sewaktu (mg/dl) 93,2 ± 17,9 Kreatinin serum (mg/dl) 0,9 ± 0,1 Paremeter BIA Body Volume (Lt) 63,3 ± 9,1

Capasitance Paralel (pF) 536 ± 108,8 Resistance Paralel (R) 647±61,1

Impedance (R) 643,4±61,1

IMT, Index Massa Tubuh; Hb, Hemoglobin; KGD, Kadar Gula Darah; BIA, Bioelectrical Impedance Analysis.

Pada Tabel 2. Dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara umur dan IMT pada populasi sehat laki-laki dan perempuan, sedangkan suku pada populasi sehat laki-laki dan perempuan adalah Melayu (6%vs6%), Batak (30%vs30%), Mandailing (20%vs20%), Minang (14%vs14%), Aceh (12%vs12%), Jawa (10%vs10%) dan Cina (8%vs8%). Dry Weight, Body Density dan Muscle dijumpai berbeda bermakna secara statistik dimana pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan.

Tabel 2. Perbandingan Umur, BMI, suku, Body Density, Dry Weight dan Muscle pada populasi sehat Laki-laki dan Perempuan.

Karakteristik Laki-laki Perempuan P Signifikan n = 50 n = 50 Umur (Thn) 27,9±5,2 28±5,5 0,911 NS IMT (kg/m2) 25,3±2,9 23,7±3,0 0,056 NS Suku Melayu 3 (6%) 3 (6%) Batak 15 (30%) 15 (30%) Mandailing 10 (20%) 10 (20%) Minang 7 (14%) 7 (14%) Aceh 6 (12%) 6 (12%) Jawa 5 (10%) 5 (10%) Cina 4 (8%) 4 (8%)

Body Density 1,04±0,01 1,03±0,15 0,000 S

Dry Weight(kg) 71,6±9,6 58±8,4 0,000 S

Muscle(kg) 28,3±2,4 18,4±1,5 0,000 S

NS= Not Significant, S= Significant p<0,05 IMT, Index Massa Tubuh.

Pada Tabel 3. Dapat dilihat parameter Status volume cairan tubuh yang diukur dengan BIA yaitu TBW (Lt), TBW (%), ECW (Lt), ECW (%), ICW (Lt), ICW (%) dan TBK berbeda bermakna antara laki-laki dan perempuan dimana nilai laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan.

Tabel 3. Perbedaan Parameter Status Volume Cairan Tubuh yang diukur dengan BIA pada populasi sehat Laki-laki dan Perempuan.

Parameter Laki-laki Perempuan P Signifikan

n =50 n =50 TBW (Lt) 39,2±4,0 28,9±2,4 0,000 S TBW (%) 54,1±2,0 50,1±4,3 0,000 S ECW (Lt) 15,8±1,2 12,3±1,3 0,000 S ICW (Lt) 23,4±3,1 16,7±1,5 0,000 S ICW (%) 59,5±2,4 57,6±2,6 0,000 S TBK (g) 145,9±14,7 98,5±7,8 0,000 S

NS= Not Significant, S= Significant p<0,05

Pada Tabel 4. Dapat dilihat parameter Status Nutrisi yang diukur dengan BIA yaitu BCM, FFM (kg), FFM (%), FM (%), RMR, Protein, Mineral dan Glikogen berbeda bermakna antara laki-laki dan perempuan dimana nilai laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, sedangkan parameter FM (kg) tidak berbeda bermakna antara laki-laki dan perempuan.

Tabel 4. Perbedaan Status Nutrisi yang diukur dengan BIA pada populasi sehat Laki-laki dan Perempuan

Parameter Laki-laki Perempuan P Signifikan

n =50 n =50 BCM (kg) 30,6±3,1 22,3±1,8 0,000 S FFM (kg) 54,9±4,2 40,3±3,3 0,000 S FFM (%) 76,1±5,8 69,7±6,8 0,000 S FM (kg) 17,8±6,1 18,1±6,1 0,801 NS FM (%) 23,9±5,8 30,3±6,8 0,000 S RMR (kkal) 1668±109,3 1321±58,4 0,000 S Protein (kg) 11,6±1,5 8±1,1 0,000 S Mineral (kg) 4,1±0,5 3,3±0,4 0,000 S Glikogen (g) 499,2 ± 38 365,6± 29,7 0,000 S

NS= Not Significant, S= Significant p<0,05

Pada Tabel 5. Dapat dilihat nilai Phase Angle yang diukur dengan BIA, terdapat perbedaan bermakna antara laki-laki dan perempuan dimana nilai laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan.

Tabel 5. Perbedaan nilai Phase Angle yang diukur dengan BIA pada populasi sehat Laki-laki dan perempuan.

Parameter Laki-laki Perempuan P Signifikan

n =50 n =50

Phase Angle (degrees) 6,6± 0,8 5,5 ±0,8 0,000 S

BAB 5 PEMBAHASAN

Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) merupakan metode non invasive dalam mengevaluasi komposisi tubuh secara sederhana, mudah dan hasilnya segera didapat dengan tingkat kesalahan dibawah 1%. Namun nilai BIA sangat dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin, ras atau etnik, Index Massa Tubuh (IMT) dan juga umur sehingga perlu dilakukan validasi nilai BIA pada jenis kelamin yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang akurat dari pengukuran BIA.

Dalam penelitian ini kami meneliti perbedaan nilai parameter BIA berdasarkan jenis kelamin pada populasi sehat. Dari hasil pengukuran yang kami lakukan tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari nilai karakteristik seperti umur, IMT, dan ras atau etnik antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan pada parameter BIA seperti Dry Weight, Body Density dan Muscle dijumpai perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan perempuan.

Pada parameter status volume cairan tubuh antara laki-laki dan perempuan, terdapat perbedaan bermakna parameter TBW (Lt), TBW (%), ECW (Lt), ECW (%), ICW (Lt), ICW (%), dan TBK (g), dimana pada laki-laki nilainya lebih tinggi dari wanita. Perbedaan nilai parameter tersebut dikarenakan kandungan rata-rata total cairan tubuh ialah sekitar 60% dari berat badan untuk laki-laki yang berusia antara 17-40 tahun, dan 51% untuk perempuan pada rentang

usia yang sama(22). Chumlea dkk (2001), menyatakan bahwa terdapat

perbedaan signifikan antara jenis kelamin dan TBW yaitu Nilai rata-rata TBW dilaporkan antara 38 – 46 Liter pada laki-laki kulit putih dan sekitar 26-33 Liter pada perempuan kulit putih. Sedangkan pada penelitian ini didapatkan nilai TBW pada Laki-laki adalah (39,2±4,0) Liter dan pada

Perempuan (28,9±2,4) Liter(23,24,25).

Pada parameter status nutrisi antara laki-laki dan perempuan, dijumpai perbedaan bermakna parameter BCM, FFM, RMR, Protein, Mineral dan Glikogen,

dimana pada laki-laki nilainya lebih tinggi dari perempuan. Sedangkan parameter FM (kg) tidak ada perbedaan bermakna. Perbedaan parameter tersebut dikarenakan Body Density dan Muscle pada laki-laki lebih tinggi dibanding dengan perempuan. Body density Memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akurasi dari perkiraan Fat Free Mass (FFM). Beberapa studi menunjukkan bahwa African amerika memiliki densitas tubuh dan BCM yang lebih tinggi dibandingkan dengan Caucasian Amerika. Menurut Wang dkk, populasi Asia (China, Malay, Singapura, Indian) memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi dan FFM yang rendah. Sedangkan Muscle berhubungan Resting Metabolic Rate (RMR), dimana pada Perempuan memiliki massa otot yang lebih kecil dibanding dengan laki-laki (18,4 kg vs 28,3 kg) sehingga nilai RMR pada perempuan lebih rendah dibanding dengan laki-laki(2,19).

Phase Angle merupakan suatu indikator yang berdasarkan reaktan dan resistan yang diperoleh dari pengukuran Bioelectrical Impedance Anlysis (BIA). Phase Angle di interpretasikan sebagai indikator dari integritas membran dan distribusi cairan antara ruang intrasel dan ekstrasel. Phase Angle juga digunakan untuk memprediksi Body Cell Mass (BCM), oleh karena itu Phase Angle juga digunakan sebagai indikator status nutrisi. Ada beberapa peneliti yang meneliti

peranan Phase Angle sebagai indikator prognostik(26).

Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai hubungan jenis kelamin dengan nilai Phase Angle. Baumgartner dkk (1988), mengatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin dan usia dengan nilai Phase Angle. Selberg dkk (2002), juga mengatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin dengan nilai Phase Angle pada populasi sehat. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan pada populasi sehat di Swiss, dijumpai nilai Phase

Angle yang lebih kecil pada Perempuan (7,70) dibandingkan dengan Laki-laki

( 10,50)(26-29).

Phase angle yang rendah timbul pada keadaan adanya kematian sel dan kerusakan membrane sel. Tingginya nilai phase angle timbul pada keadaan

dimana banyak jumlah membran sel dan Body Cell Mass (BCM) yang masih

baik(19). Sehingga nilai Phase Angle dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin ,

dimana pada laki-laki memiliki nilai BCM yang lebih tinggi dibandingkan Perempuan. Pada penelitian ini dijumpai perbedaan nilai Phase Angle, dimana

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait