• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subjek penelitian berjumlah 100 orang pasien yang mengunjungi RSGM FKG USU Maret-April 2014 yang secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini. Usia rata-rata pasien pengunjung adalah 33.34 tahun dengan usia terendah 6 tahun dan usia tertinggi 67 tahun.Jumlah pasien pengunjung RSGM yang menderita Geographic tongue dari 100 pasien yang mengunjungi RSGM FKG USU Maret-April 2014 adalah 11 orang (11%).

Tabel 1. Karakteristiksubjek penelitian

Karakteristik subjek penelitian Frekuensi %

Jenis Kelamin Laki-laki 32 32

Perempuan 68 68 Umur 5-15 12 12 16-26 34 34 27-37 15 15 38-48 11 11 49-59 18 18 60-70 10 10 Penyakit Sistemik 0 0 0

Tabel 1 menunjukkan karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, umur dan penyakit sistemik yang diderita, dimana didapat pasien diantara subjek berusia 16-26 tahun sebanyak 34 orang (34%) sedangkan kelompok umur dengan frekuensi jumlah pasien terendah yang

mengunjungi RSGM adalah diantara umur 60-70 tahun sebanyak 10 orang (10%). Kelompok umur 5-15 tahun adalah sebanyak 12 orang (12%), kelompok umur 38-48 tahun adalah sebanyak 11 orang (11%),kelompok umur 27-37 tahun adalah sebanyak 15orang (15%), kelompok umur 49-59 tahun adalah sebanyak 18 orang (18%) (Tabel 1).Sebagian besar subjek penelitian adalah pasien yang berjenis kelamin perempuan yaitu 68 orang (68%), sedangkan subjek yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 32 orang (32%). Pada penelitian ini tidak didapati subjek penelitian yang mengalami penyakit sistemik.

Tabel 2. Distribusi dan frekuensi ada tidaknya Geographic tongue.

Karakteristik Subjek Penelitian Frekuensi %

Ada 11 11

Tidak ada 89 89

Total 100 100

Tabel 2 menunjukkan distribusi dan frekuensi pasien berdasarkan ada tidaknya Geographic tongue. Sebagian besar subjek penelitian yang diperiksa tidak didapati adanya Geographic tongue yaitu 89 orang (89%), sedangkan subjek penelitian yang diperiksa dan didapati adanyaGeographic tongueadalah 11 orang (11%).

Tabel 3. Distribusi dan frekuensi pasien yang menderita Geographic tongueberdasarkan jenis kelamin.

Jenis kelamin Frekuensi %

Laki-laki 4 63,6

Perempuan 7 36,4

Tabel 3 menunjukkan distribusi pasien yang menderita Geographic tongueberdasarkan jenis kelamin. Sebagian besar subjek yang menderita Geographic tongueadalah pasien yang berjenis kelamin perempuan yaitu 7 orang (63,6%), sedangkan subjek yang berjenis kelamin laki-lakiyaitu 4 orang (36,4%).

Tabel 4. Distribusi dan frekuensi pasien yang menderita Geographic tongue berdasarkan kelompok umur. Umur Frekuensi % 5-15 2 0,18 16-26 5 45,5 27-37 2 0,18 38-48 1 0,09 49-59 1 0,09 60-70 0 0 Total 11 100

Tabel 4 menunjukkan kelompok umur dengan frekuensi jumlah pasien tertinggi yang menderita Geographic tongue adalah diantara subjek berusia 16-26 tahun sebanyak 5 orang (45,5%) sedangkan kelompok umur dengan frekuensi jumlah pasien terendah yang menderita Geographic tongue adalah diantara umur 60-70 tahun tidak ada (0%). Kelompok umur 5-15 tahun adalah sebanyak dua orang (0,18%), kelompok umur 38-48 tahun adalah sebanyak satu orang (0,09%),kelompok umur 27-37 tahun adalah sebanyak dua orang (0,18%), kelompok umur 49-59 tahun adalah sebanyak satu orang (0,09%) (Tabel 1).

Tabel 5. Distribusi dan frekuensi Geographic tongueberdasarkan lokasi Lokasi Frekuensi % Dorsal Lidah 6 54 Lateral Lidah 4 37 Anterior Lidah 1 9 Jumlah 11 100

Tabel 5 menunjukkan distribusi pasien yang menderita Geographic tongueberdasarkan lokasi. Sebagian besar subjek yang diperiksa mengalami Geographic tonguepada bagian dorsal lidah yaitu 6 orang (54%), sedangkan pada lokasi lateral yaitu 4 orang (37%) dan bagian anterior yaitu 1 orang (9%).

Tabel 6. Distribusi dan frekuensi Geographic tongueberdasarkan keluhan

Keluhan Frekuensi %

Ada 2 18,2

Tidak ada 9 81,8

Total 11 100

Tabel 6 menunjukkan distribusi pasien yang menderita Geographic tongueberdasarkan ada atau tidak adanya keluhan. Sebagian besar subjek penderitaGeographic tongue yang mengaku tidak ada keluhan sebanyak9 orang (81,8%), sedangkan yang mengaku ada keluhan sebanyak 2 orang (18,2%).

BAB 5

PEMBAHASAN

Geographic tonguemerupakankelainan yang bersifat jinak, melibatkanpermukaan dorsa

llidahdanditandaidengandaerahdepapilasidengantepi yang

jelasdanmeninggiberwarnaputihkekuninganataukeabu-abuannamunkadang-kadangdapatmemilikibatastidakjelas. Selain di lidah kelainan ini juga dapat terjadi padavestibulumbukal danmukosa labialyangdikenal dengan istilah Geographic stomatitisnamun hal tersebut jarang terjadi.Kelainan ini dapat menghilang pada suatu daerah lidah dan dapat muncul kembali di daerah lain dengan sangat cepat, oleh karena itu kelainan ini juga disebut Benign migratory glossitis.2

Etiologipasti dariGeographic tonguemasih belum diketahui1,3,5 diduga adahubungan antaraGeographic tonguedengan beberapa faktor sepertipsoriasis1,6, diabetes mellitus7, Reitersindrom8, Downsindrom,kehamilan,faktor psikologis1,8,riwayat keluarga1 dankonsumsi beberapaobat-obatan sepertipil kontrasepsi8 danlithiumkarbonat9 .Alergitelah diduga sebagaifaktoretiologiutamaGeographic tongue. Hubunganantara Geographic tonguedengan asma, eksim, demam, peningkatan serumimunoglobulin E (IgE) dan pasien-pasien atopik1,5,10 juga pernah dilaporkan.

Dalam penelitian ini, Geographic tongue lebih banyak ditemukan pada pasienpada kelompok umur 16-26tahun. Hasil penelitian ini samadengan penelitian sebelumnya14,16 di mana Geographic tongue telah dilaporkan lebih banyak pada orang di bawah usia 30 tahun, Ella M meneliti pada tahun 2012 dalam penelitiannya menyatakan bahwa distribusi usia subyek Geographic tongue pada 114 wanita dan 74 laki-laki, rasio 1,5:1. Usia berkisar dari 9-79 tahun. Usia sebagian besar subjek berkisar dari 9-39 tahun (78,3%). Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini, hal ini mungkin

disebabkan oleh pengaruh hormon pertumbuhan, nutrisi, pola hidup, lingkungan, sosial ekonomi, dan iklim pada masing-masing kelompok pasien yang mungkin terdapat perbedaan.14

Dalam penelitian ini, prevalensi Geographic tonguetidak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Yarom N dan Mumcu G pada tahun 2004 dimana didapat nilai prevalensi masing-masing11%, 12,8%dan 12,4% tetapiberbeda dari penelitian yang lain dilaporkan oleh Ghodsi SZ pada tahun 2005sebanyak 6,2%, Rabiei M pada tahun 2007 sebanyak 7,9%, Delavarian Z pada tahun 2004 sebanyak 6,5%, Miloglu O pada tahun 2009 sebanyak 1,5%dan Shulman JD pada tahun 2006 sebanyak 1,8%, dimana didapat hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan hasil penelitian ini. Perlu dicatat bahwa perbedaan antara hasil seperti ini mungkin disebabkan oleh perbedaan besar sampel dan populasi yang diteliti, penelitian ini dilakukan di daerah asia tenggara, sementara pada penelitian lain dilakukan di negara bagian barat, sehingga mungkin perbedaan ras dan pola hidup dari masing-masing sampel membuat karakteristik penyakit berbeda pula.14

Dalam penelitian ini, Geographic tongue lebih banyak pada perempuan.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Mirza D. pada tahun 2013, hal ini mungkin terjadi disebabkan oleh faktor hormonal, psikosomatik, defisiensi nutrisi. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Miloglu O pada tahun 2009, dimanaGeographic tongueterlihat lebih banyak pada perempuan.Dalam penelitian yang dilakukan Mumcu 14 dan Jainkittivong 15, kondisi ini lebih umum pada perempuan dibandingkan laki-laki yang dapatdihubungkan dengan keterlibatan hormon perempuan yang dapat memicu kondisi ini untuk berkembang atau meningkat4.

Dalam penelitian ini, sebagian besar subjek yang diperiksa mengalami Geographic tonguepada bagian dorsal lidah yaitu 6 orang (54%), sedangkan pada lokasi lain masing-masing, lateral 4 orang (37%) dan anterior 1 orang (9,0%). Hal ini berbeda dengan penenelitian sebelumnyayang dilakukan oleh Ella M terhadap pasien di Thailand pada tahun 2012, dimana

distribusi area yang terkena adalah lateral lidah (68,6%), anterior lidah (58,5%), dan dorsum lidah (42,0%), hal ini terjadi karena dilaporkan sebelumnya bahwa lokasi berkembangnya Geographic tongue sangat bervariasi pada tiap-tiap individunya. Honarmand Mmelakukan penelitian yang sama pada tahun 2013di Iran menyatakan bahwa pada umumnya Geographic tongue terjadi pada anterior, lateral, dan dorsal lidah, namun kelainan kadang meluas ke bagian ventral juga.22

Dalam penelitian ini, sebagian besar subjek penderita Geographic tongue yang mengaku tidak ada keluhan sebanyak 9 orang (81,8%), sedangkan yang mengaku ada keluhan yaitu sebanyak 2 orang (18,2%).Hal ini samadengan penelitian yang dilakukan Ella M pada tahun 2012di Thailand, dimana mayoritas subjek penelitiannya (75,5%) adalah asimtomatis temuan ini juga dilaporkan oleh Aboyan dkk., tapi, beberapa pasien penelitian tersebut mengaku jus asam atau makanan pedas memicu kekambuhan kelainan dan sensasi terbakar.23 Hal ini mungkin disebabkan oleh karena kedua penelitian tersebut memiliki ras yang hampir sama pada subjek penelitiannya. Honarmand M menyatakan bahwa penderita Geographic tongue umumnya tidak mengalami keluhan terhadap kelainan lidah yang dialaminya, namun pada sebagian kasus pasien kadang merasakan sensasi seperti terbakar ketika mengonsumsi alkohol dan makanan pedas. Hal ini mungkin berkaitan dengan sensitivitas lidah tiap-tiap orang yang bervariasi sesuai dengan morfologi yang terbentuk selama masa tumbuh kembangnya.25

Salah satu kelemahan dari penelitian ini adalah bias pada riwayat medis pasien berdasarkan pernyataan mereka dan jumlah subjek penderita Geographic tongue yang didapati hanya sedikit. Dianjurkan untuk merancang penelitian lebih lanjut yang difokuskan pada penyakit sistemik tertentu dan hubungannya dengan Geographic tongue dan melakukan semua pemeriksaan klinis, tes paraclinical dan saran medisagar dapat diperoleh penyakit sistemik spesifik.

BAB 6

Dokumen terkait