• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian 1. Siklus I

Dalam dokumen Ptk Matematika Kelas Vi (Halaman 36-48)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Hasil observasi proses pembelajaran

Berdasarkan data observasi siklus I diperoleh data sebagai berikut. 1) Hasil observasi terhadap guru

Dari lembar observasi terhadap guru (lampiran 8) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

a). Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran dengan baik, sudah memunculkan masalah dengan baik dan cukup memotivasi siswa untuk memecahkan masalah.

b). Dalam mengorganisir untuk belajar, guru sudah membimbing siswa dalam mengorganisasi tugas-tugas dan membimbing siswa untuk selalu berbagi tugas bersama teman sekelompoknya dengan baik.

c). Guru belum membimbing penyelidikan individu / kelompok. Pengamatan guru terhadap kerja kelompok masih kurang. Guru tidak berkeliling pada saat diskusi kelompok.

d). Guru belum membimbing siswa dalam menyajikan hasil karya. e). Guru sudah cukup baik dalam menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah. 2) Hasil observasi pada siswa

Dari lembar observasi untuk siswa (lampiran 9) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

a). Sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan guru. Hanya ada 5 (lima) orang siswa yang tidak memperhatikan, mereka justru memperhatikan observer dan melihat keluar kelas.

b). Ada 3 (tiga) orang siswa yang mampu memberikan tanggapan/contoh atas penjelasan guru.

c). Ada 2 (dua) orang siswa yang mampu menjawab pertanyaan. d). Ada 6 (enam) orang siswa yang berani bertanya atas

panjelasan guru.

e). Dalam setiap kelompok, hanya seorang siswa yang mampu mengambil bagian dalam diskusi. Terlihat hanya siswa yang pandai saja yang menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

f). Siswa tidak dapat sepenuhnya mengamati demonstrasi / penyajian hasil karya. Hanya 3 (tiga) orang siswa yang mampu mengamati penyajian hasil karya. Pada saat satu kelompok maju, kelompok yang lain tidak memperhatikan cenderung berbicara dan bermain sendiri.

g). Ada 8 (delapan) orang siswa yang dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.

h). Siswa belum dapat menarik kesimpulan sendiri. b. Hasil analisis angket

Berdasarkan analisis angket (lampiran 11) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

c. Hasil tes

Berdasarkan hasil tes siklus I (lampiran 7) diperoleh rata-rata hasil belajar adalah 56,06. Nilai terendah 29 dan nilai tertinggi 95. Siswa yang mendapat nilai > 70 hanya ada 6 siswa.

d. Hasil refleksi

Berdasarkan hasil tes pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa adalah 56,06 masih jauh dibawah indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena disebabkan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.

1) Guru

Pada siklus I guru masih belum terbiasa melakukan pembelajaran berbasis masalah. Permasalahan yang dimunculkan guru belum mendapat respon dari siswa. Pada saat diskusi kelompok guru belum berkeliling untuk membimbing siswa/kelompok yang mengalami kesulitan. Pada tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya hanya beberapa kelompok yang mempresentasikan hasil karya kelompoknya, karena waktu yang tidak memungkinkan. Pada siklus I guru belum bisa mengorganisasikan waktu dengan baik.

2). Siswa

Pada siklus I seluruh siswa hadir dalam pembelajaran. Pada saat pembelajaran hanya sebagian kecil siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dan dapat menanggapi serta memberi contoh atas penjelasan dari guru. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran berbasis masalah. Dalam kerja kelompok yang penentunya tempat duduk, hanya sebagian siswa yang mengambil bagian dalam diskusi/masih ada siswa yang tidak ikut serta dalam kerja kelompok. Pada saat satu kelompok menyajikan hasil karya kelompoknya banyak siswa yang tidak memperhatikan, mereka cenderung bermain dan berbicara sendiri.

Uraian di atas menyatakan bahwa pada siklus I indikator keberhasilan belum tercapai. Oleh karena itu perlu adanya suatu tindakan pada siklus II

agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dan mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

2. Siklus II

a. Hasil observasi proses pembelajaran 1). Pertemuan pertama

a) Hasil observasi terhadap guru

Dari lembar observasi terhadap guru (lampiran 17) diperolah hal-hal sebagai berikut.

(1) Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran dengan sangat baik. Sudah memunculkan masalah dan memotivasi siswa untuk memecahkan masalah dengan baik.

(2) Dalam mengorganisir untuk belajar guru sudah membimbing siswa dalam mengorganisasi tugas-tugas dan berbagi tugas bersama teman sekelopoknya dengan sangat baik.

(3) Guru sudah membimbing penyelidikan individu / kelompok. Pengamatan guru terhadap kerja kelompok sudah baik. Guru sudah berkeliling pada saat diskusi kelompok.

(4) Guru sudah membimbing siswa dalam menyajikan hasil karya.

(5) Guru sudah baik dalam menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

b) Hasil observasi pada siswa.

Dari lembar observasi untuk siswa (lampiran 18) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

(1). Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sangat baik.

(2). Ada 7 (tujuh) orang siswa sudah mampu memberikan tanggapan/contoh dari penjelasan guru dengan baik.

(3). Ada 10 (sepuluh) orang siswa mampu menjawab pertanyaan.

(4). Ada 9 (sembilan) orang siswa yang berani bertanya atas penjelasan guru.

(5). Dalam setiap kelompok, hanya 2 (dua) orang siswa yang mampu mengambil bagian dalam diskusi. Terlihat hanya siswa yang pandai saja yang menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

(6). Siswa dapat mengamati demonstrasi / penyajian hasil karya meskipun belum sempurna. Ada 12 (dua belas) orang siswa yang mampu mengamati penyajian hasil karya.

(7). Ada 12 (dua belas) orang siswa yang dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.

(8). Siswa mampu menarik kesimpulan dengan bimbingan guru. Ada 5 (lima) orang siswa yang mampu mengambil kesimpulan.

2). Pertemuan kedua

a). Hasil observasi terhadap guru

Dari lembar observasi terhadap guru (lampiran 25) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

(1). Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk memecahkan masalah dengan sangat baik, sudah memunculkan masalah dengan baik. (2). Dalam mengorganisir untuk belajar guru sudah membimbing

siswa dalam mengorganisasi tugas-tugas dan berbagi tugas bersama teman sekelompoknya dengan sangat baik.

(3). Guru sudah membimbing penyelidikan individu / kelompok. Pengamatan guru terhadap kerja kelompok sudah sangat baik. Guru sudah berkeliling pada saat diskusi kelompok. (4). Guru sudah membimbing siswa dalam menyajikan hasil

karya.

(5). Guru sudah baik dalam menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

b). Hasil observasi pada siswa

Berdasarkan lembar observasi pada siswa (lampiran 26) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

(1). Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan sangat baik.

(2). Ada 9 (sembilan) orang siswa sudah mampu memberikan tanggapan/contoh dari penjelasan guru dengan sangat baik. (3). Ada 12 (dua belas) orang siswa mampu menjawab

pertanyaan.

(4). Keberanian siswa untuk bertanya semakin meningkat, pada pertemuan ini ada 14 (empat belas) orang siswa yang berani bertanya atas penjelasan guru.

(5). Semua anggota kelompok sudah mengambil bagian dalam diskusi.

(6). Siswa dapat mengamati demonstrasi / penyajian hasil karya dengan baik. Hanya 4 (empat) orang siswa yang tidak memperhatikan.

(7). Siswa sudah melaksanakan tugas yang diberikan dengan sangat baik. Semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan.

(8). Siswa mampu menarik kesimpulan. Ada 10 (sepuluh) orang siswa yang dapat menarik kesimpulan.

b. Hasil analisis angket

Berdasarkan analisis angket (lampiran 28) diperoleh hal-hal sebagai berikut.

c. Hasil tes

Berdasarkan hasil tes siklus II (lampiran 24) diperoleh rata-rata hasil belajar adalah 79,56. Nilai terendah 42 dan nilai tertinggi 100. Siswa yang mendapat nilai > 70 ada 12 orang, 3 siswa diantaranya mendapat nilai 100.

d. Hasil refleksi

Berdasarkan hasil tes siswa pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa adalah 79,56. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.

a). Guru

Pembelajaran berbasis masalah yang dilakukan oleh guru pada siklus II berlangsung efektif. Guru sudah berhasil mengorgaisasikan waktu dengan baik. Dalam pembelajaran guru sudah dapat memotivasi siswa untuk aktif seperti siswa dapat memberikan tanggapan/memberi contoh : atas penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar. Secara umum, dalam siklus II ini guru sudah berhasil melaksanakan pembelajaran berbasis masalah.

b). Siswa

Dalam siklus II ini, seluruh siswa hadir dalam pembelajaran. Siwa sangat aktif dalam pembelajaran. Sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar, siswa berani menyampaikan pendapat dan menanggapi siswa lain. Dalam kerja kelompok hampir seluruh siswa berpartisipasi aktif/ambil bagian di dalamnya. Pada saat satu kelompok mempresentasikan hasil karya kelompoknya, siswa yang lain memperhatikan dengan baik. Berdasarkan uraian di atas jika dikaitkan dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata hasil belajar ≥ 70 maka dikatakan penelitian sudah berhasil dan tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya.

B. Pembahasan

Pembahasan yang dilakukan didasarkan atas hasil observasi yang dilanjutkan dengan refleksi pada setiap siklus tindakan. Pada siklus I pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru sudah cukup baik, namun ada ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, diantaranya bimbingan yang diberikan oleh guru kurang merata, sehingga banyak kelompok yang tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Dari 4 (empat) kelompok

hanya 1 (satu) kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kemampuan siswa itu sendiri yang memang kurang baik/tidak begitu pandai dan bimbingan guru yang kurang.

Bimbingan individu juga masih kurang, sehingga hanya sebagian siswa yang aktif dalam diskusi kelompok. Guru tidak memberikan bimbingan kepada siswa pada saat menuliskan hasil diskusi pemecahan masalah pada lembar presentasi. Tulisan mereka terlalu kecil sehingga tidak terbaca oleh siswa yang duduk di belakang. Selain itu suara mereka juga kurang keras sehingga hanya didengar oleh siswa yang duduk di depan. Sedangkan siswa yang lain tidak memperhatikan. Dengan kata lain siswa tidak dapat sepenuhnya mengamati presentasi hasil kelompok. Pada akhir pelajaran penarikan simpulan dilakukan oleh guru, seharusnya siswalah yang mengambil kesimpulan.

Pengelolaan waktu pada siklus I ini belum begitu baik. Waktu untuk mengerjakan kartu masalah terlalu lama sehingga pada saat presentasi hanya 1(satu) kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya karena waktunya yang tidak memungkinkan.

Aktivitas belajar siswa sudah baik, namun jumlah siswa yang mampu memberikan tanggapan/memberi contoh atas penjelasan guru dan yang mampu menjawab pertanyaan masih sedikit. Dalam diskusi kelompok hanya didominasi oleh siswa yang pandai. Dengan demikian perlu adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa diantaranya dengan dalam pembelajaran guru selalu memberikan motivasi pada siswa.

Berdasarkan hasil tes yang dicapai pada siklus I, yang mendapat nilai ≥ 70 masih sedikit, hanya 6 (enam) siswa dan rata-rata kelasnya 56,06 masih jauh di bawah indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal, faktor takut bertanya atas materi yang belum dipahami dan juga faktor dari guru yang belum sepenuhnya memahami model pembelajaran berasis masalah, sehingga guru tidak melaksanakan alur proses dalam pembelajaran yang terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu mengorientasikan siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah dengan sempurna. Misalnya pada saat diskusi kelompok guru tidak berkeliling untuk mengetahui dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil angket refleksi siswa pada siklus I, pembelajaran matematika yang dilaksanakan menyenangkandan mudah diikuti. Namun ada sebagian siswa yang merasa pembelajaran tersebut membuat mereka bingung. Siswa merasa senang bekerja kelompok. Penyajian hasil karya (saat presentasi) yang dilaksanakan menyenangkan bagi mereka. Soal pemecahan masalah yang diajukan menarik dan mendorong mereka untuk terus belajar matematika.

Pada siklus II, pelaksanaan pembelajaran matematika sudah baik. Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklu II sudah mencerminkan ciri dari pembelajaran berbasis masalah, seperti yang dikemukakan oleh Ismail (2002:2) bahwa ciri utama pembelajaran berbasis masalah adalah pengajuan pertanyaan, memusatkan kepada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan hasil karya atau peragaan. Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran dengan lengkap, sudah memunculkan masalah dengan baik dan sudah memberikan motivasi dengan baik kepada siswa. Bimbingan yang diberikan guru dalam proses penyelesaian masalah sudah baik dan lebih merata dari siklus sebelumnya. Guru sudah berkeliling pada saat diskusi kelompok dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Bimbingan yang diberikan guru juga sudah meningkat, meskipun masih ada siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran namun jumlahnya relatif sedikit.

Guru juga sudah memberikan bimbingan kepada siswa pada saat presentasi.

Tulisan sudah besar dan suaranya juga sudah keras, sehingga bisa didengar oleh semua siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa unuk memberikan tanggapanatas presentasi yang dilaksanakan. Penarikan simpulan diulakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.

Pada siklus II ini siswa sudah mempunyai pengalaman dalam mengikuti pembelajaran berbasis masalah. Mereka mulai terbiasa bekerja kelompok. Pembentukan kelompok yang dilakukan dengan memperhatikan penyebaran kemampuan siswa, ada yang pandai dan ada yang kurang pandai

memungkinkan mereka untuk bekerjasama dan berbagi pendapat dalam diskusi kelompok. Siswa yang pandai dengan sabar memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang pandai sehingga diskusi kelompok dapat berlangsung dengan baik. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah terliht lebih baik. Dari 4 (empat) kelompok, 3 (tiga) kelompok sudah dapat

menyelesaikan permasalahan dengan baik.

Berdasarkan hasil tes pada siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah 79,56. Siswa yang mendapat nilai ≥ 70 ada 12 (dua belas) orang. Jika dikaitkan dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan yitu rata-rata kelas 70 maka dikatakan penelitian sudah berhasil.

Berdasarkan hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran pada siklus II ini, respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran baik. Pembelajaran matematika yang sudah dilaksanakan menyenangkan dan mudah diikuti.

Siswa merasa senang bekerja kelompok. Penyajian hasil karya yang dilaksanakan menyenangkan bagi mereka. Soal pemecahan masalah yang diberikan mendoong mereka untuk terus belajar matematika. Ada sejumlah peningkatan respon positif dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan hasil observasi kelas, hasil angket dan hasil tes pada siklus II dapat dievaluasi bahwa langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan mampu mencapai tujuan yang diharapkan dalam penelitian. Dengan demikian pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar pokok bahasan pengumpulan dan pengelolaan data siswa kelas VI SD Negeri Gunung Sari 03Tahun Pelajaran 2008/2009.

Disamping mempunyai kelebihan, model pembelajaran berbasis masalah juga mempunyai kekurangan yaitu, model pembelajaran ini tidak cocok dilaksanakan pada kelas yang siswanya malas belajar dan tidak mempunyai motivasi yang tinggi dalam mempelajari matematika.

Secara umum, uraian diatas menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VI SDN Puspanegara 03.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalam bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

Melalui implementasi model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar pokok bahasan pengumpulan dan pengelolaan data siswa kelas VI SD Negeri Gunung Sari 03Tahun pelajaran 2008/2009.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap semoga hasilnya dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika. Berdasarkan simpulan disarankan pada guru matematika agar : menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan pengumpulan dan pengelolaan data yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Dalam dokumen Ptk Matematika Kelas Vi (Halaman 36-48)

Dokumen terkait