• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 30-31 Maret 2015 di kelas IV SD Negeri Purworejo.

Pertemuan 1

Pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 menerapkan metode probing prompting dengan media realia tentang energi bunyi. Berdasarkan rancangan penelitian tindakan kelas pada siklus II pertemuan 1 terdiri dari tahap-tahap berikut ini:

42,83%

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan adalah: 1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran; 2) menyusun kisi-kisi soal; 3) menyiapkan LKS; 4) menyiapkan lembar observasi guru dan siswa; 5) mempersiapkan alat dan bahan yang berupa kaleng bekas, benang, paku; dan 6) menyusun alat evaluasi.

Perencanaan PTK dalam Siklus II berdasarkan pada hasil refleksi siklus I yakni mengacu kelemahan dan kelebihan yang terjadi. Adapun perencanaan yang disiapkan sama persis yang dilakukan dalam siklus I. Perbedaan yang muncul terletak pada materi pembelajaran yang diberikan. Pada siklus II menggunakan materi ”energi bunyi”. Dengan demikian LKS dan soal tes formatif menyesuaikan dengan materi yang diberikan.

b. Tahap Pelaksanaan tindakan dan observasi

Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 30 Maret 2015 selama 2x35 menit, yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup.

Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan memberikan motivasi dengan mengajak siswa tanya jawab tentang energi bunyi. Kemudian guru memberi penjelasan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pembelajaran dengan metode probing prompting dengan media realia dimulai dengan langkah-langkah yang sama persis dengan siklus I dengan lebih mengoptimalkan setiap aktivitas yaitu kegiatan tanya jawab. Pada saat pembelajaran siklus II baik dalam pertemuan 1 maupun pertemuan 2 berlangsung dilakukan observasi. Setelah pembelajaran pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus II selesai, maka dilakukan refleksi.

Hasil observasi terhadap aktivitas guru secara rinci disajikan melalui tabel 4.10 sebagai berikut.

Tabel 4.10

Hasil Pengamatan Implementasi Tindakan Siklus II Pertemuan 1 Metode Probing Prompting dengan Media Realia pada Guru

No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4

1 Kegiatan Awal

a Memeriksa kesiapan siswa √

b Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

2 Kegiatan Inti

a Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki

belajar

b

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode probing prompting dengan media realia

c Menguasai kelas √

d Melibatkan siswa dalam penggunaan metode

probing prompting dengan media realia √ e

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam penggunaan metode probing prompting dengan media realia (diskusi)

f Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam mengikuti pembelajaran √ g Memantau siswa dalam kegiatan belajar √

3 Kegiatan Penutup

a

Membimbing siswa dalam menyimpulkan

materi "energi"

b Memberikan evaluasi √

c Melaksanakan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

d Memberi tindak lanjut √

Jumlah skor 49/52

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh pengamat terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru diperoleh jumlah skor 49 dari total poin 52. Jumlah skor dapat diperoleh dari jumlah rentang poin dari 1 sampai 4.

1 2

= =

jika pernyatan tersebut 25% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.

jika pernyatan tersebut 50% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.

3 4

= =

jika pernyatan tersebut 75% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.

jika pernyatan tersebut dilaksanakan hampir mencapai 100% dalam praktik pembelajaran.

Hasil observasi implementasi tindakan metode probing prompting dengan media realia pada guru siklus II pertemuan 1, nampak ada kekurangan guru dalam pengelolaan pembelajaran antara lain pada saat kegiatan pembelajaran, guru kurang optimal dalam menguasai kelas, melaksanakan refleksi pembelajaran, serta memberi tindak lanjut. Kelebihan guru adalah telah melakukan seluruh aktivitas sesuai RPP, dan hanya beberapa kegiatan saja yang pelaksanaannya kurang optimal. Sedangkan dari catatan pengamat yang diberikan kepada guru adalah guru dalam menggunakan metode sudah efektif, hal ini dibuktikan dengan seringnya kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh guru maupun siswa saat pembelajaran berlangsung; guru dalam membimbing siswa sudah menyeluruh, baik secara individu maupun dalam kelompok/diskusi; guru juga sudah menggunakan media realianya dalam proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan siswa membuat sendiri media/alat peraga yang digunakan untuk membuktikan bahwa bunyi itu merambat melalui zat padat yaitu berupa telepon-teleponan dari kaleng bekas yang akan mereka gunakan untuk bertelepon dengan teman-temannya dan membuktikan bahwa bunyi itu dapat merambat melalui zat padat yang berupa benang.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa secara rinci disajikan melalui tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11

Hasil Pengamatan Implementasi Tindakan

Metode Probing Prompting pada Siswa Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang diamati 1 2 3 4

1.

Kegiatan Awal

a. Kesiapan menerima pelajaran √ b. Siswa mampu menjawab apersepsi √

c. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai

2.

Kegiatan Inti

a. Memperhatikan dengan serius ketika

dijelaskan materi pelajaran

b. Aktif bertanya saat proses pelajaran

materi

c. Adanya interaksi positif antar siswa √ d. Adanya interaksi positif antara siswa

guru, siswa – materi pelajaran e. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan

belajar

f. Siswa memberikan pendapatnya ketika

diberi kesempatan

g. Aktif mencatat berbagai penjelasan

yang diberikan

h. Siswa termotivasi dalam mengikuti

proses pembelajaran

i. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan

j. Adanya interaksi positif antara siswa dengan metode pembelajaran yang digunakan guru

k. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan metode probing prompting

l. Siswa dapat bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan belajar kelompok

m. Siswa melakukan diskusi pada

kegiatan belajar kelompok

n. Siswa merasa senang pada saat belajar

kelompok

o. Siswa tampak tekun mempelajari

sumber belajar yang ditentukan guru p. Siswa mampu berinteraksi dengan

kelompok belajarnya

r. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan – pertanyaan yang diajukan guru dengan metode probing prompting

s. Siswa mampu mengemukakan

pendapatnya dengan lugas

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa secara aktif membuat rangkuman √ b. Siswa mengrjakan evaluasi dengan baik

Jumlah Skor 70/96

Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa diperoleh jumlah skor 70 dari total poin 96. Jumlah skor dapat diperoleh dari jumlah rentang poin dari 1 sampai 4.

1 2 3 4 = = = =

jika pernyatan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% dari seluruh jumlah siswa yang ada (kurang)

jika pernyataan tersebut dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah siswa yang ada (cukup)

jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 41% - 70% dari jumlah siswa yang ada (baik)

jika pernyataan tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh jumlah siswa yang ada (sangat baik)

Berdasarkan tabel 4.11 nampak sebagian besar kegiatan sudah dilakukan oleh siswa. Hal ini dibuktkan dengan 16 aspek telah memenuhi kriteria baik yaitu dilakukan oleh 41% - 70% dari jumlah siswa yang ada atau bisa dikatakan 16 siswa telah memenuhi kriteria baik yakni pada aspek kesiapan menerima pelajaran, mendengarkan kompetensi yang akan dicapai, memperhatikan saat dijelaskan materi, aktif bertanya, aktif dalam kegiatan belajar yaitu dengan adanya interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, aktif mencatat, termotivasi dalam pembelajaran, mengikuti pembelajaran dengan tenang dan tidak tertekan, menjawab pertanyaan dengan benar, mengemukakan pendapat dengan lugas, aktif membuat rangkuman. Di samping itu, catatan pengamat yang menunjukkan kelebihan yang muncul dalam pelaksanaan tindakan adalah adanya interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa yang dibuktikan dengan siswa sudah dapat

bekerja sama dalam kelompok, siswa senang saat berkelompok, serta siswa merasa terbimbing dalam kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun secara kelompok atau dalam berdiskusi.

c. Tahap Refleksi

Refleksi siklus II pertemuan 1 merumuskan pembelajaran dengan menggunakan metode probing promting dengan media realia dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran dengan menggunakan metode probing promting dengan media realia dapat meningkatkan keterampilan bertanya seperti tanya jawab yang sifatnya menuntun atau menggali guna mengetahui tingakat pengetahuan siswa, siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa berani untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan serta dapat mengajukan pertanyaan kepada guru ataupun teman lainnya, serta mampu membuat alat peraga/media realianya sendiri dengan kelompoknya sehingga interaksi dengan anggota kelompoknya dapat berjalan dengan baik.

2) Refleksi aktivitas guru

Berdasarkan hasil refleksi aktivitas guru ditemukan kelemahan dan keunggulan dalam pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1. Adapun kelemahan tindakan pada siklus II pertemuan 1 yang perlu diperbaiki oleh guru pada pembelajaran berikutnya adalah guru kurang optimal dalam menguasai kelas, melaksanakan refleksi pembelajaran, serta memberi tindak lanjut. Kelebihan guru adalah telah melakukan seluruh aktivitas sesuai RPP, guru dalam menggunakan metode sudah efektif, hal ini dibuktikan dengan seringnya kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh guru maupun siswa saat pembelajaran berlangsung; guru dalam membimbing siswa sudah menyeluruh, baik secara individu maupun dalam kelompok/diskusi; guru juga sudah menggunakan media realianya dalam proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan siswa membuat sendiri media/alat peraga yang digunakan untuk membuktikan bahwa

bunyi itu merambat melalui zat padat yaitu berupa telepon-teleponan dari kaleng bekas yang akan mereka gunakan untuk bertelepon dengan teman-temannya dan membuktikan bahwa bunyi itu dapat merambat melalui zat padat yang berupa benang.

Berikut contoh percakapan antara guru dan siswa saat dilakukan tanya jawab pada proses pembelajaran sedang berlangsung dan percakapan dilakukan secara berturut-turut.

Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa : : : : : : : : : : : :

”Coba kalian ingat-ingat, di pagi hari kalian biasanya mendengar suara apa saja?” (probing)

”Ayam berkokok, alarm, bel saat di sekolah.”

”Misalnya ada bel yang letaknya berada 10 meter dari kita, apakah kita akan mendengar bunyi bel tersebut?”

(probing)

”Iya, bisa.”

”Jika kita mendengar bunyi bel tersebut berarti bunyi itu bisa kita dengar dengan cara apa? Apakah dengan cara merambat?” (prompting)

”Merambat.”

”Berarti kalau begitu bel itu termasuk sumber bunyi atau tidak?” (prompting)

”Iya, termasuk sumber bunyi.”

”Bagaimana cara alat musik gitar, drum, dan terompet bisa berbunyi?” (probing)

”Gitar = dipetik Drum = dipukul Terompet = ditiup”

”Mengapa gitar bisa menghasilkan bunyi yang diinginkan?” (prompting)

”Karena jika senarnya diseteli kemudian kita petik senarnya maka akan mengeluarkan bunyi.”

3) Refleksi aktivitas siswa

Berdasarkan hasil refleksi aktivitas siswa ditemukan kelemahan dan keunggulan dalam pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1. Ada pun kelemahan tindakan siklus II pertemuan 1 yang perlu diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya adalah aspek kesiapan menerima pelajaran, mendengarkan kompetensi yang akan dicapai, memperhatikan saat dijelaskan materi, aktif bertanya, aktif dalam kegiatan belajar yaitu dengan adanya interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, aktif mencatat, termotivasi dalam pembelajaran, mengikuti pembelajaran dengan tenang dan tidak tertekan, menjawab pertanyaan dengan benar, mengemukakan pendapat dengan lugas, aktif membuat rangkuman. Adapun keunggulan dari hasil refleksi pada siklus II pertemuan 1 perlu dipertahankan pada pembelajaran selanjutnya, diantaranya adanya interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa yang dibuktikan dengan siswa sudah dapat bekerja sama dalam kelompok, siswa senang saat berkelompok, serta siswa merasa terbimbing dalam kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun secara kelompok atau dalam berdiskusi.

Dengan demikian, semua kekurangan-kekurangan yang muncul dalam siklus II pertemuan 1 akan diperbaiki pada siklus II pertemuan 2.

Pertemuan 2

Pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 menerapkan metode probing prompting dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang energi bunyi, yang berdasarkan pada rancangan PTK dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan adalah: 1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode probing prompting dengan media realia; 2) menyusun kisi-kisi soal; 3) menyiapkan LKS; 4) menyiapkan lembar observasi guru dan siswa; 5) mempersiapkan alat dan

bahan yaitu: air, ember, dua buah batu, kaleng bekas, kain, isolasi, lem; 6) memberikan evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran siklus II pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Maret 2015 dengan materi energi bunyi selama 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dimulai dengan memberikan motivasi dan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi yang sudah disiapkan. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dari materi pertemuan 1 sampai pertemuan 2, dan pengamatan respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode probing prompting dengan media realia.

Pembelajaran siklus II pertemuan 2 berlangsung sama persis dengan pertemuan 1 yakni menggunakan observer untuk mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 ini sudah berjalan sangat baik. Hasil observasi terhadap aktivitas guru secara rinci disajikan melalui tabel 4.12 sebagai berikut.

Tabel 4.12

Hasil Pengamatan Implementasi Tindakan Siklus II Pertemuan 2 Metode Probing Prompting dengan Media Realia pada Guru

No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4

1 Kegiatan Awal

a Memeriksa kesiapan siswa √

b Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai

2 Kegiatan Inti

a Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki

belajar

b Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

metode probing prompting dengan media realia

d Melibatkan siswa dalam penggunaan metode

probing prompting dengan media realia √ e

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam penggunaan metode probing prompting dengan media realia (diskusi)

f Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam mengikuti pembelajaran

g Memantau siswa dalam kegiatan belajar √

3 Kegiatan Penutup

a

Membimbing siswa dalam menyimpulkan

materi "energi"

b Memberikan evaluasi

c Melaksanakan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

d Memberi tindak lanjut

Jumlah skor 52/52

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh pengamat terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru diperoleh jumlah skor 52 dari total poin 52. Jumlah skor dapat diperoleh dari jumlah rentang poin dari 1 sampai 4.

1 2 3 4 = = = =

jika pernyatan tersebut 25% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.

jika pernyatan tersebut 50% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.

jika pernyatan tersebut 75% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.

jika pernyatan tersebut dilaksanakan hampir mencapai 100% dalam praktik pembelajaran.

Hasil observasi implementasi tindakan metode probing prompting dengan media realia pada guru siklus II pertemuan 2, sudah memenuhi kriteria sangat baik karena semua aspek sudah di kerjakan dengan baik.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa secara rinci disajikan melalui tabel 4.13 sebagai berikut.

Tabel 4.13

Hasil Pengamatan Implementasi Tindakan

Metode Probing Prompting pada Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang diamati 1 2 3 4

1.

Kegiatan Awal

a. Kesiapan menerima pelajaran √ b. Siswa mampu menjawab apersepsi √

c. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai

2.

Kegiatan Inti

a. Memperhatikan dengan serius ketika

dijelaskan materi pelajaran

b. Aktif bertanya saat proses pelajaran

materi

c. Adanya interaksi positif antar siswa √ d. Adanya interaksi positif antara siswa

guru, siswa – materi pelajaran

e. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan

belajar

f. Siswa memberikan pendapatnya ketika

diberi kesempatan

g. Aktif mencatat berbagai penjelasan

yang diberikan

h. Siswa termotivasi dalam mengikuti

proses pembelajaran

i. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan

j. Adanya interaksi positif antara siswa dengan metode pembelajaran yang digunakan guru

k. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan metode probing prompting

l. Siswa dapat bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan belajar kelompok

m. Siswa melakukan diskusi pada

n. Siswa merasa senang pada saat belajar

kelompok

o. Siswa tampak tekun mempelajari

sumber belajar yang ditentukan guru p. Siswa mampu berinteraksi dengan

kelompok belajarnya

q. Siswa merasa terbimbing √

r. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan – pertanyaan yang diajukan guru dengan metode probing prompting

s. Siswa mampu mengemukakan

pendapatnya dengan lugas

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa secara aktif membuat rangkuman √ b. Siswa mengrjakan evaluasi dengan baik

Jumlah Skor 88/96

Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa diperoleh jumlah skor 88 dari total poin 96. Jumlah skor dapat diperoleh dari jumlah rentang poin dari 1 sampai 4.

1 2 3 4 = = = =

jika pernyatan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% dari seluruh jumlah siswa yang ada (kurang)

jika pernyataan tersebut dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah siswa yang ada (cukup)

jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 41% - 70% dari jumlah siswa yang ada (baik)

jika pernyataan tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh jumlah siswa yang ada (sangat baik)

Berdasarkan tabel 4.13 proses pembelajaran sudah memenuhi kriteria sangat baik, nampak sebagian besar siswa sudah aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode probing prompting dengan media realia, hal ini dibuktikan pada saat guru memberi pertanyaan, siswa sudah berani menjawab walaupun ada jawaban yang salah. Meski masih ada 1 atau 2 siswa yang tidak berani bertanya di kelompoknya ketika berdiskusi. Untuk mengatasinya guru memberi kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk bertanya dan ataupun

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sederhana. Kegiatan pembelajaran baik dalam pertemuan 1 maupun pertemuan 2, nampak siswa lebih aktif bertanya dan menjawab, lebih semangat belajar, serta nampak keseriusan mereka dalam diskusi.

Kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung sesuai harapan dan berjalan sangat baik. Di akhir kegitan pembelajaran diadakan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis dan diakhiri dengan refleksi untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan metode probing prompting dengan media realia.

c. Tahap Refleksi

Refleksi siklus II pertemuan 2 merumuskan pembelajaran dengan menggunakan metode probing promting dengan media realia dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran dengan menggunakan metode probing promting dengan media realia dapat meningkatkan keaktifan siswa serta keterampilan bertanya guna mengetahui tingkat pengetahuan siswa serta keberanian siswa untuk berpendapat dalam menjawab pertanyaan serta dapat mengajukan pertanyaan kepada guru ataupun teman lainnya, dan mampu membuat sendiri alat peraga/media yang digunakan untuk membuktikan bahwa bunyi itu dapat merambat melalui zat cair dan bunyi dapat dipantulkan dengan alat dan bahan yang telah disediakan. 2) Refleksi aktivitas guru

Berdasarkan hasil refleksi aktivitas guru pada siklus II pertemuan 2 ini nampak dalam pengelolaan pembelajaran guru telah menguasai semua aspek yang diamati dalam penggunaan metode probing prompting dengan media realia serta guru telah melakukan seluruh aktivitas sesuai dengan RPP dan pelaksanaannya sudah optimal.

3) Refleksi aktivitas siswa

Berdasarkan hasil refleksi aktivitas siswa nampak sebagian besar siswa sudah aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan metode probing prompting dengan media realia, hal ini dibuktikan pada saat guru memberi pertanyaan, siswa sudah berani menjawab walaupun ada jawaban yang salah. Meski masih ada 1 atau 2 siswa yang tidak berani bertanya di kelompoknya ketika berdiskusi. Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 ini sesuai harapan dan berjalan dengan sangat baik. Di akhir kegiatan pembelajaran diadakan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis dan diakhiri dengan refleksi untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan metode probing prompting dengan media realia.

Peningkatan hasil observasi guru dan siswa dari siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14

Peningkatan hasil observasi guru dan siswa siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 Hasil Observasi Guru Hasil Observasi Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

49/52 52/52 70/96 88/96

Berdasarkan tabel 4.14 diatas maka dapat disimpulkan dari hasil observasi guru maupun siswa mengalami peningkatan. Hasil observasi guru dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 3 poin yaitu dari 49 menjadi 52 poin dari total seluruhnya 52 poin. Begitu pula dengan hasil observasi siswa juga mengalami peningkatan sebesar 18 poin yaitu dari 70 poin menjadi 88 poin dari total seluruhnya 96 poin. Hal itu bisa dibuktikan dengan contoh percakapan saat dilakukan tanya jawab, contohnya:

Guru

Siswa :

:

”Misalkan ada dua kelereng yang kalian benturkan di udara dan kalian benturkan di air, kira-kira suaranya lebih keras yang mana? Mengapa?” (prompting)

”Suaranya lebih keras yang dibenturkan di udara sedangkan yang dibenturkan di air suaranya lebih pelan karena tekanan di air lebih besar daripada tekanan di udara.”

Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa : : : : : :

”Kalian pernah di suatu ruangan kosong yang dikelilingi oleh tembok?” (probing)

”Pernah.”

”Jika kalian berteriak apa yang akan terjadi? Mengapa bisa terjadi seperti itu?” (prompting)

”Suaranya memantul.

Karena suara kita mengenai dinding yang permukaannya keras sehingga suara kita akan memantul.”

”Kalian pernah masuk ke dalam ruangan pertunjukan film atau bioskop? Atau pergi ke goa? Apakah suara di dalam bioskop atau goa bisa terdengar sampai di luar? Mengapa?” (prompting)

”Pernah/belum pernah.

Tidak, karena dalam ruangan bioskop tersebut ada peredam bunyi sehingga suaranya tidak sampai di luar.

Di dalam goa ada rongga-rongga kecil sehingga suara kita jika di dalam goa akan diserap.”

Berdasarkan percakapan di atas maka dapat terlihat cara guru dalam kegiatan pembelajaran melalui metode probing prompting dengan media realia supaya bisa membimbing siswa sampai mengerti adalah dengan memberikan pertanyaan terus menerus yang sifatnya menggali dan menuntun sampai siswa tersebut bisa menjawab sampai apa yang diinginkan.

Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan tes formatif dan hasil pengamatan terhadap unjuk kerja siswa yang meliputi menyimak, menanya, membentuk kelompok, mengumpulkan informasi, diskusi, membuat kesimpulan secara rinci disajikan melalui tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II berikut ini.

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II No. Skor Hasil Belajar Frekuensi Persentase (%)

1 <50 0 0% 2 50 – 59 0 0% 3 60 – 69 0 0% 4 70 – 79 11 47,83% 5 80 – 89 5 21,74% 6 90 – 100 7 30,43% Jumlah 23 100%

Tabel 4.15 diatas, terlihat bahwa distribusi skor hasil belajar IPA nampak merata, pembelajaran sudah efektif, dibuktikan dengan 23 siswa yang mencapai nilai tuntas dalam kegiatan pembelajaran (KKM>70). Hal ini dibuktikan dengan nilai <50 sudah tidak ada, 50 - 69 juga sudah tidak ada, nilai 70 - 79 sebanyak 11 siswa dengan persentase 47,83%, nilai 80 – 89 sebanyak 5 siswa dengan persentase 21,74%, sedangkan nilai 90 – 100

Dokumen terkait