• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

C. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan Tamalate dengan jumlah 110 UMKM, dimana Teknik penarikan sampel dengan menggunakan rumus slovin, kemudian terdapat 53 orang, dalam penentuan sampel, dilakukan penyebaran kuesioner sebesar 53, dan semua responden telah mengisi kuesioner secara benar, yang disebarkan kepada 53 responden dengan menggunakan skala likert.

Berdasarkan hasil penelitian data yang didapatkan melalui kuesioner yang diberikan kepada para responden UMKM di Kecamatan Tamalate. Oleh karena itu dapat diketahui identitas setiap UMKM. Identitas responden ini berdasarkan, jenis kelamin, umur, Pendidikan. Maka dibawah ini peneliti akan menguraikan karakteristik responden, diantaranya sebagai berikut:

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Orang

Presentasi (100%)

1. Laki-laki 29 54,7%

2. Perempuan 24 45,3%

3. Jumlah 53 100%

Sumber: Data Primer yang diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa data yang diperoleh menunjukkan bahwa informan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 54,7%, sedangkan perempuan 45,3% sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini ialah laki-laki.

b. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.3 Umur Responden

No Umur Jumlah Orang Presentasi (100%)

1. 20-29 30 56,6%

2. 30-39 12 22,6%

3. 40-49 11 20,8%

4. Jumlah 53 100%

Sumber: Data Primer yang diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang berusia 20-29 meningkat hal ini di tandai dengan presentasi sebanyak 56,6%.

c. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan terakhir Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden

No Pendidikan Jumlah Orang Presentasi (100%)

1. S2 2 3,8%

2. S1 10 18,9%

3. Diploma 5 9,4%

4. SMA 32 60,4%

5. SMP 1 1,9%

6. SD 3 5,7%

7. Jumlah 53 100%

Sumber: Data Primer yang diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.4 di ketahui bahwa dari 53 responden diperoleh frekuensi responden berdasarkan tingkat Pendidikan, yaitu tingkat S2 sebanyak 2 orang dengan presentase 3,8%, tingkat S1 sebanyak 10 orang dengan presentase 18,9%, tingkat Diploma sebanyak 5 orang dengan presentase 9,4%, tingkat SMA sebanyak 32 orang dengan presentase 60,4%, tingkat SMP sebanyak 1 orang dengan presentase 1,9%, tingkat SD sebanyak 3 orang dengan presentase 5,7%. Sehingga dapat di simpulkan bahwa responden di dominasi oleh tamatan SMA yang berjumlah 32 orang.

2. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan para UMKM di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Untuk melihat tanggapan responden mengenai indikator-indikator dan juga rata-rata skor untuk Penggunaan e-money (X1) dan Pengelolaan usaha (X2), dan Peningkatan Penjualan (Y) dapat diuraikan sebagai berikut

a. Penggunaan e-money (X1)

Penggunaan e-money adalah alat pembayaran elektronik yang diperoleh dengan menyetorkan terlebih dahulu sejumlah uang kepada penerbit, baik secara langsung maupun melalui agen penerbit terlebih dahulu sebelum menggunakan untuk keperluaan

transaksi. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden mengenai penggunaan e-money dapat dilihat dari hasil skor jawaban melalui table yang berisikan tanggapan pernyataan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Penggunaan E-money

No Pernyataan STS TS KS S SS Total

5. Penggunaan e-money (Ovo) meningkatkan penjualan setelah menjadi merchant Ovo

0 0 2 31 20 53

Percent 0 0 3,8% 58,5% 37,7% 100%

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 21

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pernyataan penggunaan e-money, berikut ini:

1) Item pernyataan ke-1 X1.1 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 73,6% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

2) Item pernyataan ke-2 X1.2 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 66,0% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

3) Item pernyataan ke-3 X1.3 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 54,7% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju).

4) Item pernyataan ke-4 X1.4 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 58,5% (sangat setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

5) Item pernyataan ke-5 X1.5 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 58,5% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

b. Pengelolaan usaha (X2)

Pengelolaan usaha yang dimaksud ialah bagaimana dalam mengelola UMKM menggunakan e-money sehingga dapat

memberikan hasil yang lebih baik dalam peningkatan penjualan.

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pengelolaan usaha dapat dilihat dari hasil skor jawaban melalui tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Pengelolaan Usaha No Pernyataan STS TS KS S SS Total

maka akan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pernyataan modal, berikut ini:

1) Item pernyataan ke-1 X2.1 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 69,8% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

2) Item pernyataan ke-2 X2.2 menujukkan frekuensi tertinggi mencapai 30% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

3) Item pernyataan ke-3 X2.3 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 52,8% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

4) Item pernyataan ke-4 X2.4 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 66,0% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

5) Item pernyataan ke-5 X2.5 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 52,8% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

c. Peningkatan Penjualan (Y)

Peningkatan penjualan yang dimaksud ialah penghasilan yang diperoleh para UMKM berupa uang dari aktivitas dalam penjualan untuk mengembangkan UMKM. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai peningkatan penjualan dapat dilihat dari hasil skor jawaban melalui tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Peningkatan Penjualan No Pernyataan STS TS KS S SS Total

miliki sesuai

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 21

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pernyataan peningkatan penjualan, berikut ini:

1) Item pernyataan ke-1 Y.1 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 75,5% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

2) Item pernyataan ke-2 Y.2 menunjukkan frekuensi tertinggi mencapai 52,8% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0% (sangat tidak setuju dan tidak setuju).

3) Item pernyataan ke-3 Y.3 menunjukkan frekuensi tertinggi 66,0% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0%

(sangat tidak setuju dan tidak setuju).

4) Item pernyataan ke-4 Y.4 menunjukkan frekuensi tertinggi 64,2% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0%

(sangat tidak setuju dan tidak setuju).

5) Item pernyataan ke-5 Y.5 menunjukkan frekuensi tertinggi 56,6% (setuju) dan frekuensi yang paling rendah ialah 0%

(sangat tidak setuju dan tidak setuju).

3. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengatur valid atau tidaknya pernyataan pada kuesioner. Dalam menentukan layak atau tidaknya pada suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan suatu uji koefisien korelasi, apabila korelasi faktor tersebut positif dan besarnya 0.3 keatas maka dari itu instrumen yang digunakan dapat dikatakan valid apabila semua item pernyataan yang memiliki angka di atas 0,30, untuk mengetahui valid atau tidak pernyataan pada kuesioner pada hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas No Variabel No.

3. Peningkatan Penjualan

Y.1 0,468 0,30 Valid

Y.2 0,669 Valid

Y.3 0,510 Valid

Y.4 0,584 Valid

Y.5 0,656 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 21

Berdasarkan uji validitas memperlihatkan indikator dan variabel Penggunaan e-money, pengelolaan usaha dan peningkatan penjualan dengan nilai corrected item-total correcd lebih besar atau diatas 0,30. Dengan demikian pernyataan dalam kuesioner yang digunakan tentang penggunaan e-money, pengelolaan usaha, dan peningkatan penjualan Valid digunakan sebagai alat ukur variabel.

b. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas merupakan tingkat kepercayaan hasil atau pengukuran yang mempunyai realibilitas tinggi yaitu pengukuran yang dapat memberikan hasil ukur yang terpercaya (realibel).

Realibilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa dalam suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang mengarahkan responden untuk memilih pernyataan-pernyataan tertentu.

Adapun cara yang dipakai untuk menguji realibilitas kuesioner dalam penelitian ini ialah mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Apabila skala tersebut dikelompokkan kedalam

lima kelas dengan rentang yang sama, maka ukuran kemantapan alpha di nilai interprestasikan sebagai berikut:

1) Nilai alpha cronbach 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel 2) Nilai alpha cronbach 0,21 s.d 0,40, berarti agak reliabel 3) Nilai alpha cronbach 0,42 s.d 0,60, berarti cukup reliabel 4) Nilai alpha cronbach 0,61 s.d 0,80 berarti reliabel

5) Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d 1.00 berarti sangat reliabel Sehingga, koefisien alpha

Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas No Variabel Cronbachโ€™s

Alpha

Hasil uji realibilitas mengenai variabel penggunaan e-money, pengelolaan usaha dan peningkatan penjualan memiliki

nilai, maka dapat dikatakan bahwa item-item angket tersebut dapat dikatakan bahwa item-item angket tersebut dapat dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian selanjutnya karena memiliki nilai cronbachโ€™s alpha yang sudah diatas 0,60.

4. Hasil Analisi Regresi Berganda

Dari hasil analisis SPSS Versi 21 dapat di interprestasikan dengan mengkaji nilai- nilai penting dari regresi linear yaitu koefisien determinasi dan persamaan garis. Analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda yang digunakan untuk menjelaskan apakah variabel bebas Penggunaan e-money (X1), pengelolaan usaha (X2) terhadap variabel terikat (Y) Peningkatan penjualan dengan cara menguji kemaknaan dari koefisien regresinya, untuk lebih jelasnya telah disajikan hasil analisis regresi berganda seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Peningkatan Penjualan

Dari tabel 4.10 diatas, maka hasil yang diperoleh dimasukkan kedalam persamaan sebagai berikut:

Y= ๐’‚ + ๐œท๐Ÿ๐‘ฟ๐Ÿ+ ๐œท๐Ÿ๐‘ฟ๐Ÿ+ ๐’†

Dimana:

Y =Peningkatan Penjualan ๐›ผ =Konstanta

๐›ฝ1๐›ฝ2 =Angka arah koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen

๐‘‹1=Penggunaan e-money ๐‘‹2 =Pengelolaan Usaha ๐‘’ =Erorr of term

Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y=16,321 + 0,699 X1 + 0,430 X2

Dimana:

a. ๐›ผ = Berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bahwa nilai konstanta memiliki arah koefisien regresi positif yaitu sebanyak 16,321 menyatakan bahwa apabila variabel lainnya mengalami peningkatan sebesar 1% maka variabel Peningkatan Penjualan mengalami peningkatan sebesar 16,321%.

b. ๐›ฝ1 = Berdasarkan hasil penelitian dan uji regresi X1 penggunaan e-money bernilai positif sebesar 0,699, yang artinya bahwa setiap

kenaikan 1% penggunaan e-money mengalami peningkatan sebesar 0,699%.

c. ๐›ฝ2 = Berdasarkan hasil penelitian dan uji regresi X2 pengelolaan usaha bernilai positif sebesar 0,430, yang artinya bahwa setiap kenaikan sebesar 1% pengelolaan usaha mengalami peningkatan sebesar 0,430%.

4. Pengujian Hipotesis

Analisis data dengan menggunakan pengujian regresi berganda untuk mengetahui pengaruh penerapan e-money terhadap peningkatan penjualan UMKM. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan tiga metode berdasarkan Uji T, Uji F, dan Koefisien Determinasi.

a. Uji Parsial (T)

Uji parsial (T) digunakan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh parsial dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Uji parsial (T) dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai hitung masing-masing variabel bebas dengan nilai t tabel dengan peluang kesalahan 5% (a=0,05). Apabila nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebasnya secara individu memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Begitupula apabila tingkat signifikannya jika <

(0,05%), maka hipotesis diterima.

Berdasarkan nilai t, maka dapat diketahui variabel bebas yang manakah memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Untuk lebih jelasnya telah disajikan hasil analisis regresi berganda seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial (T)

a. Dependent Variable: Peningkatan Penjualan

Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan e-money (X1) dan pengelolaan usaha (X2), memiliki arah positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penjualan UMKM, hal ini dapat dijelaskan seperti berikut:

1) Nilai signifkan dari tabel coefficient, dari variabel penggunaan e-money (X1) yaitu t 2.923 dan diperoleh nilai signifikan (0,009 < 0,05), dibuktikan pula dari nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,67572

< 2,923) maka penggunaan e-money berpengaruh terhadap peningkatan penjualan UMKM.

2) Nilai signifikan dari tabel coeeficient, variabel pengelolaan usaha (X2) yaitu nilai t 2.811 dan diperoleh nilai signifikan (0,007 < 0,05), dan dibuktikan pula dari nilai t hitung lebih besar dari niali t tabel (2,67572

< 2.811), maka pengelolaan usaha berpengaruh terhadap peningkatan penjualan UMKM.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa variabel penggunaan e-money (X1) dan pengelolaan usaha (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel peningkatan penjualan (Y).

Catatan: cara mencari t tabel t tabel = (0,5/2: n-k-1

= 0,025:51

= 2,67572 b. Uji Simultan (F)

Hasil uji simultan (F) dapat dilihat dalam output anova dari hasil regresi berganda pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 16.323 2 8.162 4.116 .022b Residual 99.149 50 1.983

Total 115.472 52

a. Dependent Variable: Peningkatan Penjualan (Y)

b. Predictors: (Constant), Pengelolaan Usaha (X2), Penggunaan e-money (X2)

Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji F untuk hipotesis โ€œdiduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan e-money dan pengelolaan usaha terhadap peningkatan penjualan UMKM, diperoleh nilai F sebesar 4.116 dengan sig = 022, karena nilai signifikan 0,000 <

0,05, maka hipotesis โ€œdiduga terdapat pengaruh yang signifikan antara

penggunaan e-money dan pengelolaan usaha terhadap peningkatan penjualan UMKM di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

c. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi ialah pada dasarnya bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemapuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 .676a .583 .517 1.40818

a. Predictors: (Constant), Pengelolaan Usaha (X2), Penggunaan e-money (X1)

Dari tabel 4.13 diatas berdasarkan ketentuan kuat atau tidaknya pengaruh yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat dijelaskan seperti berikut:

1) Nilai R pada tabel 4.13 sebesar 0,676 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dimana variabel penggunaan e-money (X1), pengelolaan usaha (X2) mempengaruhi peningkatan penjualan UMKM sebesar 67,6%.

2) Nilai R square menunjukkan bahwa variabel Y yaitu peningkatan penjualan UMKM dipengaruhi oleh penggunaan e-money (X1), pengelolaan usaha (X2) sebesar 58,3% dan sisanya 48,3%

dipengaruhi oleh variabel lain.

D. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Penggunaan E-money Terhadap Peningkatan Penjualan UMKM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan e-money terhadap peningkatan penjualan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kecamatan Tamalate Kota Makassar, dengan melakukan pengujian analisis data menggunakan program SPSS versi 21. Dengan melihat angka-angka uji statistik, dilihat dari nilai signifikan tabel coefficient, variabel penggunaan e-money (X1) yaitu nilai t 2.923 dan diperoleh nilai signifikan (0,009 < 0,05), dibuktikan pula dari nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,67572

< 2,923) maka penggunaan e-money berpengaruh terhadap peningkatan penjualan UMKM. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa penggunaan e-money dengan menggunakan layanan OVO merupakan salah satu aktivitas dalam mempermudah pembayaran dengan berbagai macam transaksi. Hal ini pun dikemukakan oleh Samuel Travola Parapat (2019), mengenai Pengaruh penggunaan e-money terhadap tingkat konsumsi (Studi kasus pegawai PT. PLN Persero Unit Induk P3B Sumatera UPT Medan) besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai t sebesar 6,778 dimana nilai signifikan 0,000 <

0,05 maka penggunaan e-money berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi e-money.

2. Pengaruh Pengelolaan Usaha Terhadap Peningkatan Penjualan UMKM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pengelolaan usaha terhadap peningkatan penjualan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kecamatan Tamalate Kota Makassar, dengan melakukan pengujian analisis data menggunakan program SPSS versi 21. Dengan melihat angka-angka uji statistik, dilihat dari nilai signifikan pada tabel coefficient, variabel pengelolaan usaha (X2) terdapat nilai t 2.811 dan diperoleh nilai signifikan (0,007 < 0,05), dan dibuktikan pula dari nillai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,67572 < 2,811), maka pengelolaan usaha berpengaruh terhadap peningkatan penjualan UMKM. Hal tersebut dapat menjelaskan pengelolaan usaha e-money dengan menggunakan layanan OVO dapat lebih meningkatkan penjualan karna secara langsung aktivitas pembayaran menjadi lebih mudah dan praktis. Hal ini dikemukakan oleh Artini (2019) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat penggunaan uang elektronik pada aplikasi OVO (Studi kasus pada mahasiswa UIN Sumatera Utara), besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai t sebesar 2,371 dimana nilai signifikan 0,020 < 0,05 maka minat mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap penggunaan uang elektronik pada aplikasi OVO.

58

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Penggunaan dan Pengelolaan Usaha E-money Terhadap Peningkatan Penjualan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Dari rumusan masalah yang diajukan, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah di kemukakan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut

1. Variabel X1 yaitu penggunaan e-money berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan UMKM, dibuktikan dari hasil olah data yang diperoleh nilai signifikan (0,009 < 0,05). Hal ini berarti apabila penggunaan e-money meningkat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

2. Variabel X2 pengelolaan usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan UMKM, dibuktikan dari hasil olah data yang diperoleh nilai signifikan sebesar (0,007 < 0,05). Hal ini berarti pengelolaan usaha meningkat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

B. SARAN

1. Bagi penelti diharapkan mampu menambah wawasan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi yang dapat menjadi landasan untuk mengkaji lebih banyak sumber dalam melakukan penelitian.

3. Untuk penyedia uang elektronik terkhusus pada penggunaan OVO harus bisa meningkatkan penerapan penggunaan e-money bagi pengguna.

60

Dokumen terkait