• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

6. Keunggulan Metode Inkuiri

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Elyani (2011) meneliti pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang. Penelitian ini dilakukan di MTs Jamiatus Solihin pada tahun pelajaran 2009/2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment. Pada penelitian ini sampel diambil sebanyak 36 orang dengan menggunakan

23 tekhnik probablility samplig dan dibagi menjadi dua kelompok, kelas VIII 3 sebagai kelompok eksperimen dan VIII 2 sebagai kelompok kontrol dengan metode konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif tipe pilihan ganda (multiple choice) dengan empat pilihan (option) yang digunakan untuk mengukur pengaruh hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang. Dalam penelitian ini diperoleh skor pretest untuk kelompok eksperimen adalah 36.94 dan skor rata-ratakelompok kontrol adalah 35.17. Hasil posttest untuk kelompok eksperimen diperoleh skor rata-rata 77.17 dan skor rata-rata kelompok kontrol adalah 62.06. Berdasarkan penghitungan uji-t dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05) diperoleh harga ttabel=2,00> t hitung=3,20. Dari hasil pengujian diperoleh Hasil regresi liner sederhana mengindikasikan bahwa (thitung > t tabel). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji kesamaan dua rata-rata postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kotrol diperoleh harga t hitung 0,73 dan ttabel 1,76. Hasil pengujian diperoleh bahwa (thitung < t tabel). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf 95%, hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posstest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posstest kelompok kontrol. Dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode pembelajarn inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa.

Wayan, dkk. (2013) meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA dengan menggunakan rancangan the posttest-only control group design. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Kaliuntu. Populasi penelitian berjumlah 125 siswa dan sampel berjumlah 64 siswa. Data sikap ilmiah dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner dan data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data dianalisis menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional (F=29,110; p<0,05), (2) terdapat perbedaan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional

24 (F=22,649; p<0,05), dan (3) terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional (F=39,144; p<0,05).

Abdi (2014) meneliti the effect of inquiry-based learning method on

students’ academic achievement in science course. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek dari metode pembelajaran berbasis penyelidikan pada prestasi akademik siswa dalam ilmu pelajaran pengetahuan. Penelitian ini melibatkan 40 siswa kelas lima dari dua kelas yang berbeda. Mereka dipilih melalui metode purposive sampling. Kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran berbasis penyelidikan, sedangkan kelompok lainnya menggunakan metode tradisional. Penelitian eksperimental ini berlangsung selama delapan minggu. Untuk menentukan efektivitas metode pembelajaran berbasis penyelidikan lebih instruksi tradisional, tes prestasi tentang ilmu yang terdiri dari 30 item diberikan sebagai pre-test dan post-test untuk siswa baik dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Peneliti meggunakan nalisis Kovarian (ANCOVA) dalam menguji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis penyelidikan mencapai skor lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode tradisional.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

Jelantik, dkk. (2014) meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah pada pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Amlapura tahun pelajaran 2012/2013 dengan populasi siswa kelas XI IPA yang berjumlah 155 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI IPA2 sebagai kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only control

group design. Instrumen pengambilan data berupa tes keterampilan berpikir kritis

dan instrumen kinerja ilmiah. Teknik analisis data yang digunakan adalah MANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang

25 mengikuti model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. (2) Terdapat perbedaan kinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa kinerja ilmiah kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. (3) Terdapat perbedaan kemampuan keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.

Kusmiyati, dkk. (2014) melalukan penelitian di kelas VIII di SMPN 2 Kediri karena sebelumnya tidak pernah diadakan pembelajaran yang mengarah pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat RPP guru yang sintaknya tidak mengarah pada kegiatan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Kediri dengan sampel penelitian siswa kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis berupa tes

esai, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Data hasil penelitian berupa hasil dari pre-test dan post-test dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest dan post-test kelas eksperimen yang menggunakan inkuiri terbimbing masing-masing sebesar 11,35 dan 65,26, nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah diskusi masing-masing sebesar 5,82 dan 50,76. Hasil uji t diperoleh t hitung 5,38 lebih besar dari t tabel 1,99, sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh dalam

26 arti dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA Biologi kelas VIII di SMPN 2 Kediri tahun ajaran 2013/2014.

Nengah (2012) meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap pemahaman konsep dan kinerja ilmiah siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Perbedaan pemahaman konsep dan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung. 2) Perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar melalui model inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung. dan 3) Perbedaan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan pretest posttest control group

design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bangli Tahun

Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 144 orang dan seluruhnya diperlakukan sebagai sampel, dengan rincian 72 orang sebagai kelompok eksperimen dan 72 orang siswa sebagai kelompok kontrol yang ditentukan secara random sederhana. Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yakni data pemahaman konsep yang dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep dan data kinerja ilmiah dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang dianalisis adalah gain skor antara pretest dan posttest siswa yang mengikuti pembelajaran inkuriri terbimbing dan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung (Fhitung = 91,268 dan p < 0,05), 2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung (Fhitung = 75,807 dan p < 0,05), dan 3) terdapat perbedaan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung (Fhitung = 74,782 dan p < 0,05). Beberapa hasil penelitian yang telah dijabarkan belum ada yang meneliti tentang variabel mengevaluasi dan mencipta.

27

2.2.3 Literature Map

Dokumen terkait