• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.7 Hasil Pengamatan Stabilitas Fisik Sediaan Sampo

5.7.1 Hasil Pengamatan Organoleptik Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan Hasil pengamatan perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan sampo dengan berbagai konsentrasi ekstrak kubis selama 8 minggu waktu penyimpanan, dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Hasil Pengamatan Bentuk Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

Waktu penyimpanan

minggu ke:

Stabilitas Bentuk Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis

F0 F1 F2 F3 0 + + + + 1 + + + + 2 + + + + 3 + + + + 4 + + + + 5 + + + + 6 + + + + 7 + + + + 8 + + + +

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45% (+) = Sediaan tidak memisah

(-) = Sediaan memisah

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa sediaan sampo antiketombe dengan berbagai konsentrasi ekstrak kubis selama 8 minggu penyimpanan tidak mengalami perubahan bentuk, artinya sediaan tidak memisah dan tetap homogen. Hal ini disebabkan karena formula sampo yang dibuat mengandung surfaktan.

23

Selain sebagai zat pembersih, surfaktan juga berguna sebagai zat pengemulsi untuk menstabilkan bentuk sediaan sampo.

Tabel 5.7 Hasil Pengamatan Warna Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

Waktu penyimpanan

minggu ke:

Stabilitas Warna Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis

F0 F1 F2 F3 0 + + + + 1 + + + + 2 + + + + 3 + + + + 4 + + + + 5 + + + + 6 + + + + 7 + + + + 8 + + + -

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45% (+) = Sediaan tidak berubah warna

(-) = Sediaan berubah warna

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sediaan sampo F0, F1, dan F2 tidak mengalami perubahan warna selama 8 minggu penyimpanan tetap stabil berwarna kuning kecokelatan. Hal ini disebabkan karena adanya zat pengawet pada sediaan sampo yang dapat mencegah penguraian bahan-bahan komponen penyusun formula sehingga pertumbuhan mikroorganisme dapat dihambat oleh zat pengawet tersebut. Untuk sediaan sampo F3 mengalami perubahan warna pada minggu ke-8 dari kuning kecokelatan menjadi cokelat. Hal ini disebabkan karena penambahan ekstrak kubis yang banyak akan membuat zat pengawet dalam komponon sediaan sampo tidak mampu untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga terjadi penguraian komponen sediaan sampo.

24

Tabel 5.8 Hasil Pengamatan Bau Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

Waktu penyimpanan minggu ke:

Stabilitas Bau Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Kubis F0 F1 F2 F3 0 + + + + 1 + + + + 2 + + + + 3 + + + + 4 + + + + 5 + + + + 6 + + + + 7 + + + + 8 + + + -

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45% (+) = Sediaan tidak berubah bau

(-) = Sediaan berubah bau

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sediaan sampo F0 dan F1 selama 8 minggu penyimpanan tetap stabil memiliki bau bunga tanjung. Hal ini disebabkan karena adanya zat pengawet yang ditambahkan ke dalam formula sampo yang dapat mencegah penguraian bahan-bahan komponen penyusun formula sehingga pertumbuhan mikroorganisme dapat dihambat oleh zat pengawet tersebut. Untuk sediaan sampo F3 mengalami perubahan bau dari bau bunga tanjung menjadi bau busuk kubis. Ini terjadi karena konsentrasi ekstrak kubis yang ditambahkan pada sediaan sampo F3 cukup besar dibanding dengan F1 dan F2, sehingga zat pewangi yang ditambahkan ke dalam sediaan sampo tidak mampu menutupi bau dari ekstrak kubis yang mengandung zat fosfor yang menimbulkan bau tidak enak pada sediaan sampo. Selain itu, penambahan ekstrak kubis yang banyak akan membuat zat pengawet dalam komponon sediaan sampo tidak mampu untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga terjadi penguraian komponen sediaan sampo.

25 5.7.2 Hasil Pengukuran Tinggi Busa

Hasil pengukuran rata-rata tinggi busa sediaan sampo selama 8 minggu penyimpanan dapat dilihat pada tabel 5.9

Tabel 5.9 Hasil Pengukuran Rata-Rata Tinggi Busa Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Penyimpanan

Waktu Penyimpanan

(Minggu ke-)

Formula Sediaan Sampo Antiketombe (cm)

F0 F1 F2 F3 0 2,667 2,633 3,133 3,200 1 2,600 2,733 3,167 3,233 2 2,667 2,667 3,133 3,200 3 2,533 2,667 3,167 3,100 4 2,433 2,667 3,167 3,367 5 2,500 2,767 3,167 3,100 6 2,400 2,600 3,200 3,167 7 2,333 2,633 3,133 3,267 8 2,267 2,633 3,067 3,133

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45% Data dari tabel 5.9 diplot ke dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 5.1. 0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu Penyimpanan (Minggu ke-)

Tingg i Busa F0 F1 F2 F3

Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Rata-rata Tinggi Busa Sediaan Sampo Dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Berdasarkan data tersebut, serta hasil perhitungan analisis varians Desain Blok Acak Lengkap (DBAL) subsampling, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung

26

signifikan dari formula sampo yang berbeda terhadap tinggi busa. Dengan kata lain F0, F1, F2, dan F3 memberikan efek yang berbeda terhadap tinggi busa.

Sedangkan dari hasil analisis lanjutan dengan uji Newman Keuls, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak kubis yang ditambahkan ke dalam formula sampo akan menaikan nilai tinggi busa pada sediaan sampo. Hal ini disebabkan karena ekstrak kubis mengandung senyawa saponin. Senyawa saponin bersifat seperti sabun dapat membentuk busa, sehingga pada formula sampo dengan konsentrasi ekstrak kubis yang besar akan diperoleh busa yang banyak. Untuk sediaan sampo F0 memiliki tinggi busa paling rendah, hal ini disebabkan pada F0 tidak adanya penambahan ekstrak kubis. Persyaratan tinggi busa pada umumnya yaitu berkisar antara 1,3 – 22 cm. Semua sediaan sampo yang diuji memiliki tinggi busa rata-rata antara 2,4889 – 3,1963. Hal ini berarti sediaan sampo yang dibuat telah memenuhi persyaratan tinggi busa sampo pada umumnya.

Dari gambar 5.1 dapat diketahui, bahwa kestabilan tinggi busa sediaan sampo F1, F2, F3 selama waktu penyimpanan cukup stabil, walaupun mengalami naik turun tinggi busa tetapi tidak signifikan. Untuk sediaan sampo F0 terdapat pengaruh waktu penyimpanan yang signifikan terhadap tinggi busa, hal ini disebabkan karena penambahan deterjen pada formula sampo cukup kecil, sehingga pengaruh waktu selama penyimpanan membuat deterjen tersebut terserap ke dalam kandungan air yang terdapat dalam formula sampo. Sedangakan pada sediaan sampo F1, F2, dan F3, ada penambahan ekstrak kubis sehingga kandungan saponin dalam ekstrak kubis berpengaruh terhadap pembentukan tinggi busa pada sediaan sampo.

5.7.3 Hasil Pengukuran pH

Hasil pengukuran rata-rata pH sediaan sampo selama 8 minggu penyimpanan dapat dilihat pada tabel 5.10

27

Tabel 5.10 Hasil Pengukuran pH Sediaan Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

Waktu Penyimpanan (Minggu ke-)

Formula Sediaan Sampo Antiketombe

F0 F1 F2 F3 0 7,400 7,200 6,500 5,400 1 7,400 7,200 6,600 5,367 2 7,400 7,200 6,500 5,333 3 7,400 7,200 6,600 5,300 4 7,400 7,200 6,600 5,300 5 7,400 7,200 6,600 5,400 6 7,300 7,200 6,600 5,400 7 7,300 7,067 6,600 5,300 8 7,300 7,000 6,500 5,300

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Data dari tabel 5.10 diplot ke dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 5.2. 0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu Penyimpanan (Minggu ke-)

pH Sed iaan Sa mpo F0 F1 F2 F3

Gambar 5.2 Grafik Perbandingan pH Sediaan Sampo Dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Berdasarkan data tersebut serta hasil perhitungan analisis varians Desain Blok Acak Lengkap (DBAL) subsampling, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (Ho ditolak), artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari formula sampo yang berbeda terhadap perubahan pH. Dengan kata lain F0, F1, F2, dan F3 memberikan efek yang berbeda terhadap pH sediaan sampo.

28

Sedangkan dari hasil analisis lanjutan dengan uji Newman Keuls, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak kubis yang ditambahkan ke dalam formula sampo akan menurunkan nilai pH pada sediaan sampo. Hal ini disebabkan karena ekstrak kubis mengandung kadar vitamin C yang tinggi. Vitamin C bersifat asam, sehingga pada formula sampo dengan konsentrasi ekstrak kubis yang besar akan diperoleh pH yang kecil. Persyaratan pH dalam pustaka yaitu berkisar antara 3,9 – 9,5 dan nilai pH sampo yang terbaik berada dalam rentang 6 – 7. Semua sediaan sampo yang diuji memiliki pH rata-rata antara 5,3444 – 7,3667. Hal ini berarti sediaan sampo yang dibuat telah memenuhi persyaratan pH sampo dalam pustaka.

Dari gambar 5.2 dapat diketahui, bahwa kestabilan pH sediaan sampo selama waktu penyimpanan cukup stabil, walaupun mengalami naik turun pH tetapi tidak signifikan. Penurunan pH pada sediaan sampo disebabkan karena ekstrak kubis mengandung kadar vitamin C yang dapat mengakibatkan terjadinya proses oksidasi dari pengaruh suhu dan udara selama waktu penyimpanan.

5.7.4 Hasil Pengukuran Viskositas

Hasil pengukuran rata-rata viskositas sediaan sampo selama 8 minggu penyimpanan dapat dilihat pada tabel 5.11

Tabel 5.11Hasil Pengukuran Viskositas Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

Waktu Penyimpanan

(Minggu ke-)

Formula Sediaan Sampo Antiketombe (poise)

F0 F1 F2 F3 0 28,333 47,667 67,333 82,333 1 25,000 39,000 66,000 82,667 2 25,333 43,333 68,000 81,000 3 23,000 41,667 67,333 81,333 4 25,667 38,333 65,667 80,667 5 28,667 36,667 66,667 80,333 6 26,333 37,333 63,000 81,000 7 26,667 37,000 61,333 81,000 8 24,000 37,000 61,000 80,333

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Data dari tabel 5.11 diplot ke dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 5.3.

29 0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu Penyimpanan (Minggu ke-)

Viskositas Sediaan S ampo F0 F1 F2 F3

Gambar5.3 Grafik Perbandingan Viskositas Sediaan Sampo Dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Berdasarkan data tersebut serta hasil perhitungan analisis varians Desain Blok Acak Lengkap (DBAL) subsampling, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung

lebih besar dari Ftabel (Ho ditolak), artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari formula sampo yang berbeda terhadap perubahan viskositas. Dengan kata lain F0, F1, F2, dan F3 memberikan efek yang berbeda terhadap viskositas sediaan sampo.

Sedangkan dari hasil analisis lanjutan dengan uji Newman Keuls, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak kubis yang ditambahkan ke dalam formula sampo akan menaikkan viskositas pada sediaan sampo. Hal ini disebabkan karena ekstrak kubis mengandung protein. Protein bersifat koloidal yang kental, sehingga pada formula sampo dengan konsentrasi ekstrak kubis yang besar akan diperoleh viskositas yang besar. Semua sediaan sampo yang diuji memiliki viskositas rata-rata antara 25,8889 – 81,1852 poise. Walaupun tidak ada batasan rentang viskositas dalam sampo, namun kekentalan sampo merupakan hal yang penting, supaya sampo dapat dituang dengan baik.

Dari gambar 5.3 dapat diketahui adanya pengaruh penyimpanan yang signifikan terhadap kestabilan viskositas sediaan sampo. Pada sediaan sampo F2, dan F3 mengalami kenaikan viskositas, hal ini terjadi karena ekstrak kubis mengandung protein yang dapat membentuk larutan koloidal sehingga dapat

30

menaikkan kekentalan sediaan sampo, namun setelah beberapa minggu penyimpanan terjadi penurunan viskositas yang disebabkan oleh penambahan ekstrak kubis yang banyak sehingga zat pengawet dalam komponon sediaan sampo tidak mampu untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga terjadi penguraian enzim-enzim dalam ekstrak kubis yang mengakibatkan sediaan sampo berubah kekentalannya.

5.7.5 Hasil Pengukuran Tegangan Permukaan

Hasil pengukuran rata-rata tegangan permukaan sediaan sampo selama 8 minggu penyimpanan dapat dilihat pada tabel 5.12

Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Tegangan Permukaan Sediaan Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis

Waktu Penyimpanan (Minggu ke-)

Formula Sediaan Sampo Antiketombe (dyne/cm)

F0 F1 F2 F3 0 35,597 33,297 32,400 29,837 1 34,720 33,247 32,150 29,247 2 34,900 33,383 31,197 28,223 3 35,137 32,177 31,363 28,633 4 35,130 32,570 31,220 27,207 5 34,733 32,157 31,300 27,363 6 33,507 31,373 30,780 27,097 7 34,177 30,783 31,073 26,480 8 33,260 31,253 30,517 26,197

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Data dari tabel 5.12 diplot ke dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 5.4. 0,000 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu Penyimpanan (Minggu ke-)

Tegangan Permuka an F0 F1 F2 F3

Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Tegangan Permukaan Sediaan Sampo Dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan

31

Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis

F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15% F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30% F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45%

Berdasarkan data tersebut serta hasil perhitungan analisis varians Desain Blok Acak Lengkap (DBAL) subsampling, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung

lebih besar dari Ftabel (Ho ditolak), artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari formula sampo yang berbeda terhadap perubahan tegangan permukaan. Dengan kata lain F0, F1, F2, dan F3 memberikan efek yang berbeda terhadap tegangan permukaan sediaan sampo.

Sedangkan dari hasil analisis lanjutan dengan uji Newman Keuls, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak kubis yang ditambahkan ke dalam formula sampo akan menurunkan tegangan permukaan pada sediaan sampo. Hal ini disebabkan karena ekstrak kubis mengandung senyawa saponin yang dapat membentuk busa, sehingga pada formula sampo dengan konsentrasi ekstrak kubis yang besar akan diperoleh tegangan permukaan yang kecil karena pengaruh dari bertambahnya konsentrasi surfaktan.

Dari gambar 5.4 dapat diketahui, bahwa kestabilan tegangan permukaan sediaan sampo selama waktu penyimpanan cukup stabil, walaupun mengalami naik turun tegangan permukaan tetapi tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena dalam formula sampo ditambahkan sodium laureth sulfat yang berfungsi sebagai surfaktan dan pengemulsi yang dapat menurunkan tegangan permukaan sediaan sampo menjadi stabil.

5.8 Hasil Uji Aktivitas Antijamur Sampo Antiketombe dengan Berbagai

Dokumen terkait