Sebelum memulai perendaman pertama-tama benda uji ditimbang dan dicatat dahulu pada saat jenuh kering, kemudian benda uji di siram hingga jenuh air lalu ditimbang dan dicatat lagi. Kemudian benda uji dicelupkan ke dalam container yang berisi air laut dan air tawar yang telah disiapkan. Dari hasil yang kami amati, pada hari pertama di interval 1 hingga 2 jam belum ada perubahan bentuk benda uji yang signifikan. Namun air yang berada di dalam container sedikit berkurang karena air tersebut masuk dan meresap ke dalam benda uji. Saat masuk ke hari berikutnya dengan interval 3 jam tepatnya di jam ke-30 mulai ada perubahan benda uji pada sample 1TO.AT yaitu semen mulai terkikis sehingga membentuk lubang-lubang kecil pada permukaan benda uji dan juga pada ujung GRC sedikit terkelupas yang dapat dilihat pada gambar 4.22 dibawah ini.
Gambar 4.22 Sample 1 TO.AT
Pada interval 3 jam, jam ke-36 sample 2TO.AT dan 3TO.AT ada perubahan benda uji berupa lepasnya butiran semen dan Styrofoam pada permukaannya ditunjukkan pada gambar 4.32 dan 4.24.
Gambar 4.23 Sample 2 TO.AT
Gambar 4.24 Sample 3 TO.AT
Pada gamabar 4.25 menujukkan bahwa interval 4 jam yang ke-44 sample 5TO.AT mengalami perubahan, hal yang terjadi sama pada benda uji sebelumnya.
Pada jam ke 54 interval 6 jam sample 4TO.AL yang ditunjukkan pada gambar 4.26 terjadi beberapa perubahan yaitu terlepasnya butiran semen dan Styrofoam pada permukaan bagian atas, selain itu juga GRC terlepas dan ada sedikit retak (spalling) pada bagian pojoknya.
Gambar 4.26Sample 4 TO.AL
Di interval 6 jam pada jam ke 60 dengan sample 2TO.AL ada perubahan berupa ujung permukaan yang mulai tidak rata dan butiran Styrofoam yang lepas selain itu air yang berada pada container sudah mulai berkurang terutama untuk air tawar dapat dilihat pada gambar 4.27.
Pada jam ke 72 dengan interval 6 jam dan sample 3TO.AT terjadi perubahan berupa lepasnya butiran semen dan Styrofoam pada permukaan blok beton seperti pada gambar 4.28 yang ada dibawah ini.
Gambar 4.28Sample 3 TO.AT
Pada gambar 4.29 digambarkan bahwa permukaan GRC dari blok beton sedikit lepas dan tidak tara di interval 6 jam untuk jam ke 90 pada sample 5TO.AL.
Gambar 4.29Sample 5 TO.AL
Pada jam ke 114 dengan interval 6 jam dan sample 4TO.AL perubahan terjadi pada bagian bawah yaitu semen mulai terlepas sehingga Styrofoam terlihat dan permukaan bagian bawah mulai tidak rata seperti pada gambar 4.30.
Gambar 4.30Sample 4 TO.AL
Pada interval 6 jam yang ke 132 yang ada pada gambar 4.31, air dalam container mulai sedikit keruh dan berkurang serta Styrofoam mengambang.
Gambar 4.31Air Tawar dan Air Laut
Untuk interval 3 jam yang ke 27 sample 3 O.AT yang ditunjukkan pada gambar 4.32, perubahan yang terjadi yaitu semen sedikit berwarna lebih gelap, butiran semen dan Styrofoam mulai terlepas dan bagian permukaan dari GRC mulai tidak rata.
Gambar 4.32Sample 3 O.AT
Pada jam ke 30 dengan interval 3 jam sample 5O.AT pada bagian atas permukaan mulai banyak semen yang terlepas sehingga butiran Styrofoam mulai terlihat seperti yang ada pada gambar 4.33.
Gambar 4.33Sample 5 O.AT
Interval 3 jam yang ke 36 dengan sample 2O.AT pada gambar 4.34 dibawah terjadi perubahan yang sama dengan sample sebelumnya yaitu lepasnya semen pada bagian atas sehingga Styrofoam mulai terlihat.
Pada jam ke 40 interval 4 jam dengan sample 3O.AL terjadi perubahan pada permukaan bagian atas, semen mulai sedikit berwarna gelap dan juga GRC mulai tidak rata seperti retak rambut sesuai gambar 4.35 yang ditunjukkan dibawah.
Gambar 4.35Sample 3 O.AL
Berdasarkan gambar 4.36, untuk interval 4 jam ke 44 dengan sample 4O.AL mengalami perubahan warna pada bagian permukaan atas blok beton. Perubahan warna tersebut terletak pada semen yang berubah warna menjadi sedikit gelap dan nuga GRC sedikit terkikis sehingga tidak rata.
Gambar 4.36Sample 4 O.AL
Di jam ke 60 interval 6 jam sample 5O.AL gambar 4.37, terjadi perubahan yaitu pada permukaan GRC mulai tidak rata dan ada beberapa yang sedikit terkelupas dan semen mulai terlepas.
Gambar 4.37Sample 5 0.AL
Pada interval 6 jam yang ke 72 sample 1O.AT terjadi perubahan pada bagian atas permukaan yaitu terjadi perubahan warna yang sedikit lebih gelap dari sebelumnya pada bagian semen dan GRC lebih banyak terkelupas dari pada sebelumnya seperti pada contoh gambar 4.38.
Gambar 4.38Sample 1O.AT
Berdasarkan pada gambar 4.39, interval 6 jam yang ke 90 sample 1O.AL terjadi perubahan pada GRC yang semakin terkikis dan juga semen serta Styrofoam sedikit berubah warna menjadi kehitaman.
Gambar 4.39Sample 1O.AL
Dan untuk interval 6 jam berikutnya pada jam ke 96 sample 2O.AL mengalami perubahan pada permukaan atas yaitru semen dan Styrofoam terlepas dan Spalling, GRC juga tidak rata seperti pada gambar 4.40 yang ditunjukkan dibawah ini.
Gambar 4.40Sample 2O.AL
Pada interval 6 jam yang ke 240 gambar 4.41, rata-rata perubahan pada semua sample yang terjadi pada air laut yaitu Styrofoam yang tadinya berwarna putih sekarang sudah mulai berubah warna menjadi sedikit kecoklatan. Sedangkan di air tawar hanya berkurangnya air yang berada dalam container.
Gambar 4.41Perubahan Warna Pada Styrofoam
Pada interval 6 jam yang ke 378, semua sample yang berada di dalam container berisi air laut sudah mulai terasa berbeda di antaranya GRC yang sudah mulai kasar bila di pegang, air yang berada di container air laut dan air tawar juga sedikit berkurang dari hari sebelumnya. Untuk interval 6 jam berikutnya pada jam ke 504 tepatnya hari ke 21 sample yang direndam dalam air laut mulai terasa licin dan sedikit ada perubahan warna pada GRC menjadi kecoklatan seperti pada contoh gambar 4.42 dibawah ini.
Gambar 4.42Perubahan Warna Pada GRC
Pada interval 6 jam yang ke 540 di hari ke 23 gambar 4.43 dibawah ada perubahan Styrofoam yang tidak seperti semula.
Perubahannya adalah bentuk yang sudah tidak plastis (tidak kembali ke bentuk awal setelah ditekan).
Gambar 4.43Perubahan Bentuk Pada Styrofoam
Interval 6 jam yang ke 564 pada hari ke 24 terjadi
perbedaan pada GRC yaitu perubahan warna menjadi coklat yang lebih banyak dari hari sebelumnya untuk semua sample namun yang lebih dominan perubahan warnanya ada pada sampel di dalam air laut seperti contoh gambar 4.44.
4.2Pembahasan
4.2.1 Kinerja Susut Berbanding Waktu Untuk Media Perendam Air