• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Hasil Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.3.2. Analisis Dengan Menghilangkan Variabel Tambahan

4.3.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah uji regresi OLS (Ordinary least Square), dimana distribusi

sampling dari regresi OLS tergantung pada distribusi residual (e), apabila residual (e) berdistribusi normal dengan sendirinya bo dan b1 juga berdistribusi normal. (Gujarati, 1995:66)

Komponen penganggu e harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai tengah = 0 dengan varian sebesar σ2

. Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov. Dalam regresi OLS b0 dan b1 adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari uI (residual). Berikut hasil uji normalitas:

Tabel 4.8.

Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

18 ,0000000 75442884,82 ,209 ,209 -,090 ,885 ,413 N Mean Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber: lampiran 6

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih

dari dari 0,05 yaitu sebesar 0,413, dimana nilai tersebut telah sesuai dengan kriteria bahwa sebaran data disebut berdistribusi normal apabila memiliki taraf signifikan > 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti berdistribusi normal.

B. Uji F

Uji F Untuk menguji kecocokan atau kesesuaian model yang digunakan dalam penelitian tentang pengaruh variabel X terhadap Y. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9. Hasil Uji F

ANOVAb 84771798803098100,0 3 28257266267699390 4,089 ,028a 96757690787865400,0 14 6911263627704670,0 181529489590963600 17 Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jumlah Pinjaman, Jumlah Simpanan, Jumlah Anggota a.

Dependent Variable: SHU b.

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 4,089 dengan taraf signifikan sebesar 0,028 (lampiran 5). Karena taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini telah cocok digunakan dalam untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara bersama-sama variabel Jumlah Anggota (X1), Jumlah Pinjaman (X2) dan Jumlah Simpanan (X3) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y) memiliki nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,683 (lampiran 4). Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara variabel Jumlah Anggota (X1), Jumlah Pinjaman (X2) dan Jumlah Simpanan (X3) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y), sedangkan besarnya nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,467 (lampiran 4) yang berarti bahwa variabel Jumlah Anggota (X1), Jumlah Pinjaman (X2) dan Jumlah Simpanan (X3) mampu menjelaskan perubahan pada variabel Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 46,7% dan sisanya sebesar 53,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam masalah penelitian ini.

C. Uji t

Adapun hasil dari pengujian dengan menggunakan uji t adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10. Hasil Uji t

Coefficientsa 662750624 172900999,3 3,833 ,002 -4969751,56 1480364,339 -1,309 -3,357 ,005 -,261 -,668 -,655 ,250 3,994 -2,180 ,678 -1,201 -3,215 ,006 -,131 -,652 -,627 ,273 3,665 ,086 ,084 ,229 1,020 ,325 -,143 ,263 ,199 ,755 1,324 (Constant) Jumlah Anggota Jumlah Simpanan Jumlah Pinjaman Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Zero-order Partial Part Correlations

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: SHU a.

Sumber: Lampiran 4

Sedangkan untuk pengaruh nyata tidaknya masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Jumlah Anggota (X1) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y)

Nilai koefisien korelasi (r) parsial variabel Jumlah Anggota (X1) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar -0,668. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh (r2) parsial variabel Jumlah Anggota (X1) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar (-0,668)2 = 0,446 atau 44,6%. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara Variabel Jumlah Anggota (X1) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 44,6%. Sedangkan nilai thitung yang diperoleh adalah -3,357 dengan taraf signifikan sebesar 0,005. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka secara nyata Jumlah Anggota (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (Y).

2. Pengaruh Jumlah Simpanan (X2) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y)

Nilai koefisien korelasi (r) parsial variabel Jumlah Simpanan (X2) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar -0,652. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh (r2) parsial variabel Jumlah Simpanan (X2) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar (-0,652)2 = 0,425 atau 42,5%. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara variabel Jumlah Simpanan (X2) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 42,5%. Sedangkan nilai thitung yang diperoleh adalah -3,215 dengan taraf signifikan sebesar 0,006. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka secara nyata Jumlah Simpanan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (Y). 3. Pengaruh Jumlah Pinjaman (X3) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y)

Nilai koefisien korelasi (r) parsial variabel Jumlah Pinjaman (X3) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar 0,263. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh (r2) parsial variabel Jumlah Pinjaman (X3) terhadap Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar (0,263)2 = 0,069 atau 6,9%. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara variabel Jumlah Pinjaman (X3) dengan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 6,9%. Sedangkan nilai thitung yang diperoleh adalah 1,020 dengan taraf signifikan sebesar 0,325. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka secara nyata Jumlah Pinjaman (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (Y).

D. Teknik Analisis

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 7) :

Tabel 4.11.

Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa 662750624 172900999,3 3,833 ,002 -4969751,56 1480364,339 -1,309 -3,357 ,005 -,261 -,668 -,655 ,250 3,994 -2,180 ,678 -1,201 -3,215 ,006 -,131 -,652 -,627 ,273 3,665 ,086 ,084 ,229 1,020 ,325 -,143 ,263 ,199 ,755 1,324 (Constant) Jumlah Anggota Jumlah Simpanan Jumlah Pinjaman Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Zero-order Partial Part Correlations

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: SHU a.

Sumber: lampiran 4

Y= 662750624 – 4969751,56 X1 - 2,180 X2 + 0,086 X3 Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa: b0 = Konstanta = 662750624

Apabila variabel Jumlah Anggota (X1), Jumlah Pinjaman (X2) dan Jumlah Simpanan (X3) adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai Sisa Hasil Usaha (Y) adalah sebesar 662750624.

b1 = Koefisien regresi untuk X1 = – 4969751,56

Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Jumlah Anggota (X1) yaitu 4969751,56 dan mempunyai koefisien regresi negatif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan arah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Jumlah Anggota (X1) sebesar 1 satuan, dapat menurunkan nilai Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 4969751,56 dan sebaliknya apabila terjadi

penurunan pada variabel Jumlah Anggota (X1) sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan pula Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 4969751,56 dengan asumsi bahwa variabel Jumlah Pinjaman (X2) dan Jumlah Simpanan (X3) adalah konstan.

b2 = Koefisien regresi untuk X2 = - 2,180

Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Jumlah Pinjaman (X2) yaitu 2,180 dan mempunyai koefisien regresi negatif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan searah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Jumlah Pinjaman (X2) sebesar 1 satuan, dapat menurunkan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 2,180 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Jumlah Pinjaman (X2) sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 2,180 pula dengan asumsi bahwa variabel Jumlah Anggota (X1) dan Jumlah Simpanan (X3) adalah konstan. b3 = Koefisien regresi untuk X3 = 0,086

Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Jumlah Simpanan (X3) yaitu 0,086dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Jumlah Simpanan (X3) sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 0,086 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Jumlah Simpanan (X3) sebesar 1 satuan, dapat menurunkan Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 0,086 pula dengan asumsi bahwa

variabel Jumlah Anggota (X1) dan Jumlah Pinjaman (X2) adalah konstan.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian di atas maka uji kecocokan model yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini telah cocok digunakan dalam untuk menguji hipotesis yang diajukan, dan dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel Jumlah Anggota (X1), Jumlah Pinjaman (X2) dan Jumlah Simpanan (X3) berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (Y).

Apabila diamati dari hasil uji signifikan (uji t) dapat diketahui bahwa secara parsial variabel jumlah anggota berpengaruh dan paling dominan terhadap variabel sisa hasil usaha Koperasi Waru Buana Putra, akan tetapi hasil tersebut bertanda negatif yang berarti apabila semakin tinggi jumlah anggota maka akan semakin rendah sisa hasil usaha yang diterima oleh anggota. Hal tersebut dapat disebabkan karena meskipun koperasi tersebut memiliki banyak anggota dan simpanan yang digunakan untuk modal pinjaman, akan tetapi pinjaman yang diberikan tersebut banyak yang bermasalah atau tidak terbayarkan sehingga untuk menutupi kendala tersebut perusahaan mengambil kebijakan dengan memotong SHU dari para anggota. Untuk itu, dapat diambil benang merah bahwa banyaknya jumlah anggota belum tentu akan semakin meningkatkan jumlah SHU anggota jika perusahaan tidak mampu mengontrol aktivitas yang dilakukan. Hasil tersebut tidak dapat mendukung teori yang dikemukakan oleh Kertasapoetra (1993: 153) yang menyatakan bahwa dalam usaha pemupukan modal koperasi merupakan suatu cara yang baik untuk mengajak para anggota untuk meningkatkan jumlah

simpanannya, karena semakin banyak jumlah anggota koperasi maka akan semakin banyak pula simpanan yang diperoleh, dimana simpanan tersebut akan digunakan oleh koperasi sebagai modal untuk menjalankan kegiatannya. Sehingga semakin banyak simpanan maka akan semakin banyak pula kegiatan yang dijalankan koperasi yang dapat mempengaruhi peningkatan sisa hasil usaha yang akan diperoleh koperasi dan dengan semakin bertambahnya modal, jumlah peminjam yang dilayani semakin banyak nantinya yang akan meningkatkan sisa hasil usaha yang didapat dari kegiatan koperasi tersebut.

Hasil juga menunjukkan bahwa variabel jumlah simpanan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel sisa hasil usaha Koperasi Waru Buana Putra yang artinya adalah semakin basar jumlah simpanan yang diberikan oleh pihak koperasi maka akan semakin menurunkan SHU yang diterima oleh anggota. Hal tersebut dapat disebabkan karena banyaknya jumlah simpanan yang dimiliki oleh koperasi tersebut di tahan untuk mengembangkan usaha atau aktivitas koperasi dan juga digunakan untuk membayar hutang perusahaan atau pinjaman nasabah yang tidak terbayarkan sehingga tidak dibagikan seluruhnya pada anggota pada penerimaan SHU.

Sedangkan variabel jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap variabel sisa hasil usaha Koperasi Waru Buana Putra. Pada dasanya Simpanan para anggota koperasi merupakan satu komponen yang turut serta menentukan kegiatan perkoperasian. Hal tersebut dapat disebabkan karena basarnya jumlah pinjaman yang di berikan oleh koperasi tidak disesuaikan dengan penghasilan yang dimiliki oleh peminjam sehingga banyak pinjaman yang macet dan bahkan tak terbayar

yang pada akhirnya akan berdampak pada berkurangnya jumlah SHU. Hasil tersebut tidak dapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Munifah (2005) dimana penelitian tersebut memiliki hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara jumlah anggota, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman terhadap jumlah perolehan SHU.

4.5. Perbedaan Hasil Penelitian dengan Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil beberapa penelitian terdahulu, perbedaaan tersebut antara lain terletak pada :

Tabel 4.12.

Perbedaan Hasil Penelitian dengan Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Hasil Penelitian

Narande dan Zakaria (2006)

X1= Modal

X2= Volume transaksi Y= SHU

Hasil pengujian menunjukkan bahwa jumlah modal dan volume transaksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha

Iromani dan Kristiadji (1997)

X1= jumlah anggota koperasi X2= volume usaha

X3= jumlah simpanan X4= jumlah hutang Y= SHU

faktor-faktor jumlah anggota koperasi, volume usaha, jumlah simpanan dan jumlah hutang mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap SHU pada KUD di Jawa Timur dan

Tarsono (2001) X1= Pendapatan koperasi konsumen

X2= harga pelayanan Y= beban pokok pelayanan

Pendapatan koperasi konsumen disebut Partisipasi Neto Anggota (PNA) bersumber dari selisih antara harga pelayanan atau disebut Partisipasi Bruto Anggaran (PBA) dikurangi dengan beban pokok pelayanan.

Munifah (2005) X1= jumlah anggota X2= jumlah simpanan Y= SHU

terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara jumlah anggota, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman terhadap jumlah perolehan SHU Aprilliana X1= jumlah anggota

X2= jumlah pinjaman X3= jumlah simpanan X4= tambahan modal Y= SHU

jumlah anggota koperasi, jumlah pinjaman, jumlah simpanan dan tambahan modal mempunyai pengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi “Waru Buana Putra” dan jumlah anggota mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi “Waru Buana Putra”

4.2. Keterbatasan Penelitian

Peneliti telah berusaha melakukan penelitian dengan sebaik mungkin, namun tidak dipungkiri bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan akibat keterbatasan-keterbatasan penelitian yang ada, yakni hanya menggunakan variabel jumlah anggota, jumlah pinjaman, jumlah simpanan dan tambahan modal terhadap SHU, sedangkan kondisi yang nyata masih banyak variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap terjadinya SHU seperti Pendapatan koperasi konsumen, harga pelayanan dan Volume transaksi yang juga dapat mempengaruhi SHU.

4.6. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jumlah anggota dan jumlah simpanan memiliki pengaruh yang negatif sehingga banyaknya anggota dan besarnya jumlah simpanan tidak selalu meningkatkan jumlah SHU anggota karena ketidakmampuan perusahaan untuk mengatur aktivitas kerja sehingga banyak pinjaman yang macet dan bahkan tidak terbayarkan sehingga berdampak pada penurunan SHU. Hal tersebut tidak akan terjadi apabila perusahaan mampu melakukan pengendalian baik secara internal maupun external.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dalam bab sebelumnya, maka ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama yang menyebutkan diduga jumlah anggota koperasi, jumlah pinjaman, jumlah simpanan dan tambahan modal mempunyai pengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi “Waru Buana Putra” dapat terbukti kebenarannya.

2. Hipotesis kedua yang menyebutkan diduga bahwa jumlah anggota mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi “Waru Buana Putra” dapat terbukti kebenarannya.

5.2. Saran 1. Bagi Koperasi

Hendaknya pihak koperasi dapat melakukan cara agar dapat menarik banyak anggota baru , karena anggota merupakan faktor utama untuk meningkatkan jumlah SHU misalnya saja dengan diadakannya seminar tentang koperasi dengan mendatangkan pakarnya sebagai narasumber seperti; dosen.

Disamping itu, pihak koperasi hendaknya melakukan penyaringan dan seleksi pada setiap nasabah yang megajukan pinjaman sehingga dapat diketahui

kesesuaian antara kemampuan dan pendapatan dari peminjam dengan besarnya pinjaman sehingga tidak terjadi lagi kredit macet atau tidak terbayarkan dan bahkan bila perlu pihak koperasi dapat memberikan sanksi yang lebih berat bagi nasabah yang melanggar ketentuan yang ditetapkan. 2. Bagi Penulis

Dengan hasil dari penelitian ini disarankan penulis dapat mengetahui lebih banyak mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai sisa hasil usaha dan dapat menunjukkan kepada pengurus faktor-faktor yang paling mempengaruhi sisa hasil usaha.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan informasi untuk menambah pengetahuan khususnya mahasiswa mengenai koperasi.

Anonim, 2003, Pedoman Penyusunan Ususlan Penelitian dan Skripsi, Penerbit Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Anoraga, Pandji dan Widiyanti, Ninik, 1995, Manajemen Koperasi Teori dan

Praktek, Cetakan Pertama, Penerbit Pustaka Jaya.

Baridwan Zaki, 2000, Intermediate Accounting, Edisi ke tujuh, Cetakan Ketujuh, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Baswir Revrisond, 2000, koperasi Indonesia, edisi Pertama, Cetakan Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Chaniago Arifinal, 1987, Perkoperasian Indonesia, Cetakan Keenam, Penerbit Angkasa, Bandung.

Ghozali Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate SPSS, Cetakan keempat, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Guza Afnil, Undang – Undang Perkoperasian, Penerbit Asa Mandiri, Jakarta.

Hendrojogi, 2004, Koperasi : Asas – asas, Teori, dan Praktek, Cetakan Keenam, Penerbit Rajawali pers, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, No. 27, Penerbit Salemba Empat.

Nazir, 2005, Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Priyatno Duwi, 2008, SPSS, Cetakan Kedua, Penerbit Media Kom, Yogyakarta. Sitio dan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktik, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sudarsono dan Edilius, 2002, Koperasi dalam Teori dan Praktik, Cetakan Ketiga,

Penerbit PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Sumarsoso Sonny, 2003, Manajemen Koperasi Teori dan Praktik, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu.

Tunggal Widjaja Amin, 2002, Akuntansi Untuk Koperasi, cetakan Pertama, Penerbit PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Engelin Hermin Narande dan Imam Zakaria, Pengaruh Modal dan Volume

Transaksi Anggota terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha di Koperasi Serba Usaha Kelompok Tumpang Sari, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Sosial, Volume

8, No. 1, Juli 2006.

Iromani dan Kristiadji E, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

Koperasi Unit Desa di Jawa Timur, Ventura, Volume 1, No. 2, Desember

1997.

Ono Tarsono, Analisis dan Tata Cara Perhitungan Sisa Hasil Usaha Koperasi, Jurnal Ekonomi STEI, No. 4, Oktober - Desember 2001.

Ary Sutrischastini, Strategi Meningkatkan Modal Sendiri Koperasi, Kajian Bisnis, No. 30, September – Desember, 2003.

Penelitian :

Mafluchatim Munifah (2005), Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan serta

Jumlah Pinjaman Terhadap Peningkatan Jumlah Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Negeri Warga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Gresik, Skripsi Sarjana Strata 1, Surabaya :

Fakultas Ekonomi |Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Dokumen terkait