• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

D. Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4. 8 Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4. 8 Variables Entered/Removed menunjukkan analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut :

a. variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu ketidakpastian lingkungan,

b. tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan (removed),

c. metode yang digunakan intuk memasukkan data yaitu metode enter.

Tabel 4. 9 Model Summaryb ,805a ,649 ,638 3,83115 1,523 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: (Constant), X a. Dependent Variable: Y b.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 (data diolah)

Nilai koefesien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefesien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di tas 0,5 dan mendekati 1. Koefesien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan guna memprediksi variabel-variabel dependen. Sebaliknya semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik.

informasi akuntansi manajemen mempunyai hubungan yang cukup kuat yaitu sebesar 80%. Dikatakan cukup kuat karena angka tersebut di atas 0,5 atau di atas 50%. Nilai Adjusted R square atau nilai koefesien determinasi dapat dilihat dari tabel sebesar 0,638 yang berarti bahwa variabel dependen (karakterisitik sistem informasi akuntansi manajemen) mampu dijelaskan oleh variabel independen (ketidakpastian lingkungan) sebesar 63,8% dan selebihnya 36,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.10 ANOV Ab 894,320 1 894,320 60,930 ,000a 484,366 33 14,678 1378,686 34 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), X a.

Dependent Variable: Y b.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 (data diolah)

Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah sebesar 60,930 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena profitabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi biasa dipakai untuk memprediksi karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen atau bias juga dikatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

Tabel 4. 11 Coeffi cientsa 7,382 5,913 1,249 ,221 1,135 ,145 ,805 7,806 ,000 (Const ant) X Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ients Beta St andardiz ed Coeffic ients t Sig. Dependent Variable: Y a.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 4. 11 pada kolom

Unstandardize Coefficient bagian B diperoleh model persamaan regresi linear

sebagai berikut : Y = a + bX + e

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen = 7,382 + 1,135 Ketidakpastian Lingkungan

Konstanta sebesar 7,382 menyatakan bahwa jika tidak ada ketidakpastian lingkungan , maka karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen sebesar 7,382. koefesien regresi sebesar 1,135 menyatakan bahwa setiap penambahan satu ketidakpastian lingkungan dari top maupun middle manager akan meningkatkan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen sebesar 1,135. Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel di atas, juga diperolah hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikan, konstanta dan variabel independen (ketidakpastian lingkungan) mempunyai angka signifikan jauh dibawah 0,05 (0,000 untuk

sistem informasi akuntansi manajemen). Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

Temuan penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Astuti (2007), dimana hasil penelitian mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan meningkatkan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen. Uji berikutnya digunakan untuk mengetahui apakah locus

of control mempengaruhi hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan

karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua diuji untuk menilai apakah locus of control memoderasi hubungan antara ketidakpastian lingkungan dengan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen. Untuk hipotesis kedua ini akan diuji dengan MRA (Moderated Regression Analysis) yang merupakan bentuk regresi yang dirancang secara hirearki untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang dipengaruhi oleh variabel ketiga atau variabel moderatingnya. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel, yaitu jika thitung > ttabel, hipotesis diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel maka hipotesis ditolak.

Tabel 4. 12

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Locus of Control Terhadap Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Coefficientsa 58,019 22,171 2,617 ,014 -,052 ,524 -,037 -,099 ,922 -1,525 ,648 -2,464 -2,353 ,025 ,036 ,015 2,333 2,322 ,027 (Constant) X Z moderat Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Y a.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa variabel ketidakpastian

lingkungan memiliki nilai koefesien -0,052 dengan probabilitas signifikansi 0,922 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh terhadap locus of control. Selanjutnya untuk variabel locus of control memiliki nilai koefesien -1,525 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,025 lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu dapat disimpukan bahwa variabel locus of control merupakan variabel moderasi. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa locus of control dapat memperkuat pengaruh hubungan antara ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab IV, maka dapat disimpulkan :

1. hipotesis pertama menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen. Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen menunjukkan pengaruh signifikan yang berarti semakin tinggi ketidakpastian lingkungan, maka akan semakin tinggi pula karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen.

2. dari hasil analisis hipotesis pertama diperoleh nilai adjusted R square = 0,638. Angka ini menunjukkan bahwa kemampuan ketidakpastian lingkungan dalam menjelaskan atau memberikan sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi adalah sebesar 63,8%, sedangkan sisanya 36,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan model.

3. hasil hipotesis kedua menunjukkan variabel locus of control dapat melakukan moderasi dengan variabel ketidakpastian lingkungan dalam mempengaruhi karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen, hal ini menandakan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen yang bersifat broadscope,

timeliness, dan aggregate menjadi sangat penting bila menghadapi suasana

ketidakpastian lingkungan meningkat atau bapat diartikan manajer yang memiliki locus of control internal dalam kondisi ketidakpastian yang meningkat akan merasa bahwa informasi yang berkarakteristik broadscope,

timelines, dan aggregate lebih bermanfaat dibandingkan manajer yang

memiliki locus of control eksternal.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini hanya dapat menjadikan analisa pada objek penelitian yang terbatas yaitu pada Bank Syariah Mandiri Cabang Stabat Langkat saja sehingga memungkinkan adanya perbedaan- perbedaan hasil dan kesimpulan apabila dilakukan dengan objek yang berbeda dan penambahan objek lain dan pada periode waktu yang berbeda dimana penelitian hanya menggunakan top

management level dan midlle management level sebagai objek

penelitian dan penelitian dilaksanakan pada tahun 2009.

2. Peneliti menerapkan metode survei melalui kuisioner, dimana terdapat beberapa kemungkinan adanya data yang bias yakni kemungkinan responden tidak menjawab secara serius atau tidak jujur.

C. Saran

Terlepas dari beberapa keterbatasan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai han masukan. Berikut beberapa saran berkaitan dengan keterbatasan antara lain :

a. dalam upaya meningkatkan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen maka pihak manajemen diharapkan memperoleh informasi yang bersifat broadscope, timelines dan

aggregate guna pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan

tepat, serta meningkatkan kemampuan dalam melakukan prediksi dengan melakukan pengumpulan data sehingga dapat melakukan analisis yang lebih mendetail.

b. memperluas lingkup atau wilayah penelitian, memperbanyak sampel dan pemilihan sampel acak, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan dapat memberikan kontribusi dalam pengkajian aspek-aspek keperilakuan dalam pengembangan teori- teori akuntansi manajemen.

c. berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian, perlu dilakukan penelitian berkelanjutan dengan berbagai faktor kontekstual yang dapat dipertimbangkan sebagai variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Eri Dwi, 2007. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dengan Moderasi Locus of Control pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah”, Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Atkinson, A. A, Management Accounting, Englewood Cliffs, New Jersey, Prantice Hall.

Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Jogjakarta : Pustaka Belajar.

Chenhall, R. H dan Morris, D, 1986. “The Impact of Structure, Environment & Interdependence on the Perceived Usefullnes of Management Accounting System”, Journal of Accounting Review.

Dwiranda, A. A. N. B, 2007. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Agrgat Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial”, Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali.

Erlina, Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis

Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Ghozali, Iman, 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP Universitas Diponegoro, Semarang.

Gordon, L. A., dan Miller, D, 1976. A Contingency Framework for The Design of

Accounting Information System, Accounting Organization and Society, The Accounting Review.

Hair, F. Joseph., et al, 1998. Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, New Jersey.

Indriantoro, N., dan Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Lefcourt, H. M. Locus of Control. London : Lawrence Erlbaum Associates. 1982. Mc Ghee, W. TheEffect of Personality on A Subject’s Information

Processing, The Accounting Review, pp. 681-697

Maryasih, Lilis, 2006. “Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Kinerja Organisasi pada Perusahaan Manufaktur di NAD”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Nazaruddin, I. “Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1998 Otley, D. T. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting :

Achievement and Prognosis. Accounting, Organizational Behaviour,

Heinemann : London.

Rotter, J, 1966. Generalized Expectainces for Internal Versus External Control of

Reinforcement, Psicological Monographs : General and Applied.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, CV. Alfabeta, Bandung.

Dokumen terkait