• Tidak ada hasil yang ditemukan

skor ideal X 100%

3. Uji Asumsi Bebas Heterokedastisitas

4.4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas menggunakan uji F dan pada tahap kedua dilakukan uji secara parsial untuk melihat kebermaknaan masing-masing variabel bebas dalam model regresis yang diperoleh menggunakan uji t.

1. Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama melalui Uji F

Uji F digunakan untuk pengujian koefisien regresi secara keseluruhan untuk mengetahui keberartian hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :

Ho1 :

1 2 0

  

Lokasi dan faktor situasional tidak berpengaruh terhadap keputusan menonton

Ha1 : Ada i 0

Lokasi dan faktor situasional berpengaruh terhadap keputusan menonton

Untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan nilai Ftabel. Dari tabel F diperoleh nilai Ftabel dengan db1 = 2 dan db2 = 100-2-1= 97 sebesar 3,090. Nilai statistik uji F diperoleh dalam tabel Anova hasil SPSS pada tabel berikut:

Tabel 4.51 Hasil Uji Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 22.790 2 11.395 78.952 .000a

Residual 14.000 97 .144

Total 36.790 99

a. Predictors: (Constant), X2 (Faktor situasional), X1 (Lokasi) b. Dependent Variabel: Y (Keputusan menonton)

Sumber : Lampiran Output SPSS

Diperoleh nilai F hitung sebesar 78,952 dengan signifikansi 0,000. Keputusan penolakan/penerimaan hipotesis pada pengujian simultan dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan Ho sebagai berikut: Ftabel = 3,090 (α= 0,05 ; db1=2; db2= 97) Fhitung= 78,952 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 Gambar 4.4

Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Pengujian Simultan

Diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel (78,952 > 3,090). Dengan demikian, hasil uji menunjukkan menolak Ho. Jadi hasil pengujian statistik secara simultan adalah tidak signifikan. Kesimpulan di atas didukung pula dari nilai

signifikansinya (0,000) yang lebih kecil dari nilai α = 0,05), yang berarti

kesalahan untuk menyatakan ada pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas signifikan sangat kecil atau lebih kecil dari tingkat

kesalahan yang ditetapkan sebesar 5% (α = 0,05).

Artinya Lokasi dan Faktor situasional secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan menonton.

2. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial melalui Uji t

Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan secara parsial dilakukan pengujian koefisien regresi dengan menggunakan statistik Uji t. Penentuan hasil pengujian (penerimaan/ penolakan H0) dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Nilai ttabel dengan taraf kesalahan 5% dan db = n–k–1 = 100-2-1 = 97 adalah 1,985.

a. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan menonton

Untuk melihat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan menonton, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

H01 :1 = 0 Lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan menonton H11 : 1≠ 0 Lokasi berpengaruh terhadap keputusan menonton

Hasil perhitungan nilai t-hitung untuk variabel Lokasi (X1) diperoleh sebesar 4,287 dengan nilai signifikansi (p-value) = 0,000.

Keputusan penolakan/penerimaan hipotesis (hasil perbandingan thitung

dengan ttabel) pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H0 sebagai berikut :

Daerah Penola ka n Ho Da era h Tida k tola k Ho 0 t(0,975; 97)= 1,985 Da era h Penola ka n Ho t(0,025; 97) = -1,985 t(hitung) = 4,287 Gambar 4.5

Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X1 terhadap Y

Diperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (t hitung = 4,287 > ttabel = 1,985). Keputusan uji adalah menolak H0. Kesimpulan di atas didukung pula dari nilai signifikansinya (0,000) yang lebih kecil dari nilai α = 0,05. Artinya kesalahan untuk menyatakan ada pengaruh Lokasi terhadap Keputusan menonton signifikan sangat kecil atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang ditetapkan

sebesar 5% (α = 0,05) sehingga keputusan uji adalah menolak H0.

Hasil uji t menunjukkan bahwa Lokasi berpengaruh berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan menonton.

Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan usaha. Lokasi lebih tegas berarti tempat secara

fisik dan lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan terlihat berpengaruh terhadap keputusan menonton. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan untuk menjangkau sarana transportasi umum, banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi impulse buying, tingkat kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, kenyamanan untuk memarkirkan kendaraan, dan daerah sekitar mendukung jasa yang ditawarkan dijadikan oleh konsumen sebagai pertimbangan dan akan mendukurng keputusan menonton di 21Cineplex Braga City Walk.

b. Pengaruh Faktor situasional Terhadap Keputusan menonton

Untuk melihat pengaruh Faktor situasional terhadap Keputusan menonton, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

H02 :2 = 0 Tidak terdapat pengaruh dari Faktor situasional terhdap Keputusan menonton

H12: 2≠ 0 Terdapat pengaruh dari Faktor situasional terhdap Keputusan menonton

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung untuk variabel Faktor situasional (X2) sebesar 8,025 dengan nilai signifikansi (p-value) = 0,000.

Keputusan penolakan/penerimaan hipotesis (hasil perbandingan thitung

dengan ttabel) pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H0 sebagai berikut :

Daerah Penola ka n Ho Da era h Tida k tola k Ho 0 t(0,975; 97)= 1,985 Da era h Penola ka n Ho t(0,025; 97) = -1,985 t(hitung) = 8,025 Gambar 4.6

Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X2terhadap Y

Diperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (t hitung = 8,025 > ttabel = 1,985). Keputusan uji adalah menolak H0. Kesimpulan di atas didukung pula dari nilai signifikansinya (0,000) yang lebih kecil dari nilai α = 0,05. Artinya kesalahan untuk menyatakan ada pengaruh Faktor situasional terhadap Keputusan menonton signifikan sangat kecil atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang

ditetapkan sebesar 5% (α = 0,05) sehingga keputusan uji adalah menolak H0. Hasil uji t menunjukkan bahwa Faktor situasional berpengaruh berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan menonton. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh teman, pengaruh keluarga dan pengaruh tokoh idola, kecepatan waktu menuju tempat menonton dan waktu layanan diloket dan suasana hati, pengalaman menyenangkan dan kondisi fisiologis akan mendukurng keputusan menonton di 21Cineplex Braga City Walk.

114

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul pengaruh lokasi dan faktor situasional terhadap keputusan menonton pada bisnis hiburan di bioskop 21 Cineplex Braga Citi Walk Bandung di antaranya :

1. Lokasi bioskop 21 cineplex Braga City Walk Bandung dinilai responden sudah cukup baik meskipun dilihat dari indikator akses masih perlu diperhatikan karena untuk mengakses sarana transportasi umumnya masih cukup sulit. 2. Faktor situasional di bioskop 21 cineplex Braga City Walk Bandung dinilai

responden berdasarkan Lingkungan Sosial, Perspektif Waktu, dan Keadaan Terdahulu sudah cukup baik.

3. Keputusan menonton responden pada bioskop 21 cineplex Braga City Walk Bandung dari penilaian responden terhadap indikator Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian dan Perilaku Pascapembelian dapat dikatakan cukup baik.

4. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsumen dalam memutuskan untuk menonton akan mempertimbangkan variabel faktor situasional sebagai faktor utama, dan kemudian diikuti oleh variabel lokasi. Hasil uji Simultan menunjukkan F hitung lebih besar dari F tabel sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel lokasi dan faktor situasional terhadap keputusan menonton di 21 Cineplex Braga City Walk. Secara statistik perubahan penilaian terhadap lokasi dan faktor situasional akan

memberi kontribusi perubahan terhadap keputusan menonton sebesar 61,9% sedangkan 38,1% lainnya dijelasakan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Secara statistik dari korelasi parsial, perubahan penilaian terhadap faktor situasional akan memberi kontribusi perubahan terhadap keputusan menonton sebesar 39,94%. Hasil uji t menunjukkan t hitung lebih besar dari tabel sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel faktor situasional terhadap keputusan menonton di 21 Cineplex Braga City Walk. Secara statistik, perubahan penilaian terhadap lokasi akan memberi kontribusi perubahan terhadap keputusan menonton sebesar 15,92%. Hasil uji t menunjukkan t hitung lebih besar dari tabel sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari variabel lokasi terhadap keputusan menonton di 21 Cineplex Braga City Walk.

5.2 Saran

Sehubungan dengan kesimpuan yang telah diambil, penullis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan akan menjadi beberapa pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam usahanya dalam meningkatkan pengendalian kualitas, sehingga kerugian dapat diperkecil. Adapun saran saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Lokasi bioskop 21 cineplex Braga City Walk Bandung sudah cukup strategis hanya saja akses untuk kendaraan umumnya yang sulit karena sepertinya tidak ada kendaraan umum yang melewati Braga City Walk

2. Lingkungan Sosial, Perspektif Waktu, dan Keadaan Terdahulu yang termasuk kedalam indikator faktor situasional sudah cukup baik, karena pada indikator lingkungan sosial dukungan orang lain (teman, kerabat, kenalan dan orang terdekat) sangat memberikan pertimbangan sekaligus dapat mempengaruhi setiap individu dalam pengambilan keputusan, sedangkan indikator perespektif waktu memiliki pengaruh yang cukup besar dan dapat merubah perilaku penonton dan pada indikator keadaan terdahulu yang ditunjukkan bahwa status emosional penonton juga memiliki pengaruh signifikan terhadap maksud penonton apakah kualitas film dan fasilitas yang diterima penonton dapat merubah mood yang sebelumnya tidak gembira menjadi gembira setelah menonton di bioskop 21 cineplex Braga City Walk Bandung. 3. Keputusan menonton responden pada bioskop 21 cineplex Braga City Walk

Bandung dapat dikatakan cukup baik tinggal ditingkatkan agar jumlah penonton pada bioskop 21 cineplex Braga City Walk ini semakin hari semkain bertambah.

4. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti atau menganalisis mengenai bioskop 21 Cineplex Braga City Walk Bandung, dapat menggunakan variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini seperti variabel harga, pelayanan, dan promosi.

117

Dokumen terkait