• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penilaian risiko KPBU BOT Sektor Perkotaan sebagai berikut :

Tabel 3.6. Risk Register KPBU BOT Sektor Perkotaan

No Potensi Kejadian Risiko

Penyebab Risiko Faktor Positif Yang ada Saat ini Prob/

Freq

Dampak Exp Penanganan Risiko

Risiko apa yang dikhawatirkan akan terjadi di masa yang akan datang? (misal:

5 tahun mendatang) Bagaimana deskripsi risikonya?

Bagaimana kejadiannya?

Apa yang menjadi

penyebab terjadinya risiko?

Faktor apa yang mendorong terjadinya risiko?

Faktor positif apa yang ada saat ini? Apa saja yang diperkirakan dapat meringankan/ mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi?

Langkah yang dilakukan dalam penanganan risiko?

1 RISIKO LOKASI Keterlambatan dan kenaikan biaya pembebasan lahan

Proses pembebasan lahan yang berkepanjangan

PMK 38/2006 :

- Perpanjangan masa konsesi.

- Pemerintah menanggung kelebihan harga tanah dengan persentase yang disepakati dengan BU

- Memberikan kompensasi dalam bentuk lain yang disetujui Menteri Keuangan

Sudah ada peraturan tentang pembebasan tanah. : - Untuk luas kurang dari 5 ha,

proses LA dapat tanpa membentuk TIM 9, cukup tim penilai harga.

- Pemerintah menyediakan

lahan proyek sebelum proses pengadaan BU.

(Kebutuhan lahan untuk lokasi intake, WTP dan jaringan transmisi sudah diidentifikasi dengan jelas.) - Uang pembebasan lahan

dititipkan di pengadilan.

Lahan tidak dapat dibebaskan

Proses pembebasan lahan sulit

- Perpres 71 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

- (Uang pembebasan tanah bisa ditetapkan di pengadilan).

- Perpres 40 tahun 2014 tentang Perubahan atas Perpres 71/2014.

- (luas kurang dari 5 ha oleh instansi dengan pemegang hak atas tanah).

- Status hukum lahan

(termasuk RTRW) dan prosedur yang jelas dalam pembebasan lahan proyek

- Uang pembebasan tanah dititipkan di pengadilan

Lahan tidak dapat digunakan setelah dibebaskan.

Kesulitan akses ke lahan dikarenakan gangguan sosial

- Ada bagian Humas yang dapat melakukan pendekatan sosial terus menerus sampai berhasil.

- Strategi komunikasi proyek termasuk,

pemetaan isu sosial dan tokoh kunci yang terkait.

- Preventif: Pemerintah dan BU melakukan sosialisasi proyek sejak dini.

- Korektif: Pemerintah terlibat dalam proses mediasi.

2 RISIKO DESAIN, KONSTRUKSI DAN UJI OPERASI

Keterlambatan dan kenaikan biaya

Spesifikasi output tidak jelas.

Sudah banyak standar dan manual - Klarifikasi saat proses tender;

- Kapasitas desain yang baik

- Spesifikasi output PJPK harus mengacu pada best practice

Gagal menjaga keselamatan dalam lokasi

Tingkat kecelakaan selama pekerjaan konstruksi berlangsung tinggi.

Sudah ada peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja:

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan .

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0.1/Men/1980 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi Bangunan.

4. Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja

No.Kep.174/MEN/1986-104/

KPTS /1986 tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan konstruksi.

5. PP 50/2012 ttg Penerapan SMK3

6. Permen PU No. :

05/PRT/M/2014 ttg. Ped.

SMK3 Konstruksi Bid. PU

Implementasi prosedur

keselamatan kerja yang baik

Kenaikan biaya konstruksi

Perubahan volume pekerjaan

Sudah ada standar dokumen kontrak yang mengatur perubahan volume.

- Perpres No. 70 - 2012 ttg Perubahan Kedua Atas Peraturan

Kesepakatan prosedure

persetujuan perubahan volume dan ambang batas perubahan.

Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemrintah

- Permen PU No. 07-2011 ttg.

Standard dan Pedoman

Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi

3 RISIKO SPONSOR Default BU, yang mengarah ke terminasi atau step-in oleh fstep-inancer

Sponsor tidak kredibel Konsorsium didukung

sponsor yang kredibel dan solid

Default sponsor proyek (atau anggota konsorsium)

Sponsor tidak (atau anggota konsorsium) kredibel

Proses PQ untuk

memperoleh sponsor yang kredibel

Default lender proyek

Default pihak institusi keuangan/ perbankan (atau sindikasi) karena

perubahan kebijakan/trust terhadap BU atau akibat isu internal lender .

- Pemilihan lender yang

kredibel

- ·Kinerja BU memenuhi kontrak

- Pemenuhan persyaratan lender

4 RISIKO FINANSIAL Kegagalan

mencapai financial close

- Tidak tercapainya financial close karena ketidakpastian kondisi pasar atau struktur modal proyek yang tidak optimal - Bisa juga karena

conditions precedence tidak terpenuhi.

Koordinasi dan konsorsium

yang baik dengan lender yang kredibel dan potensial

Risiko nilai tukar mata uang

Fluktuasi (non ekstrim) nilai tukar

Bisa dibagi dengan Pemerintah apabila fluktuasinya ekstrim

Instrumen lindung nilai;

Pembiayaan dalam Rupiah

Risiko tingkat inflasi dan suku bunga

Kenaikan (non ekstrim) tingkat inflasi terhadap asumsi dalam life-cycle cost dan suku bunga

Bisa dibagi dengan Pemerintah apabila fluktuasinya ekstrim

Faktor indeksasi tarif dan lindung nilai tingkat suku bunga

5 RISIKO OPERASI Ketersediaan fasilitas

Akibat fasilitas tidak bisa terbangun

Kontraktor yang handal

Buruk atau tidak tersedianya layanan

Akibat fasilitas tidak bisa beroperasi

Operator yang handal;

Spesifikasi output yang jelas Aksi industri Aksi mogok, larangan

kerja,dsb (Bisa oleh staf operator, subkontraktor atau penyuplai).

Kebijakan SDM dan

hubungan industrial yang baik

6 RISIKO PENDAPATAN Perubahan proyeksi volume permintaan.

Mengakibatkan penurunan pendapatan dan defisit bagi BU

Survei tidak handal. Bila dipicu aksi Pemerintah,

jaminan permintaan minimum dapat dipertimbangkan

- Survei lalu lintas yang handal;

- Pinjaman lunak di awal operasi

Kesalahan estimasi dari model

sebelumnya

- Kesalahan input parameter dan perancangan model sehingga hasil estimasi menyimpang.

- Konsultan permodelan kurang pengalaman di bidang jalan tol.

Bila dipicu aksi Pemerintah, jaminan pendapatan minimal dapat dipertimbangkan

- Survei lalu lintas yang handal;

- Konsultan pemodelan yang berpengalaman di jalan tol

Kebocoran memungut pembayaran tarif

Akibat kegagalan / tidak optimalnya sistem pemungutan tarif

Sistem pemungutan dan

kinerja operasi yang baik

7 RISIKO KONEKTIFITAS JARINGAN Risiko konektivitas

jaringan jalan dan transportasi

Ingkar janji otoritas membangun dan

memelihara jaringan yang diperlukan

Pemahaman kontrak yang

baik oleh sektor publik

Risiko kelancaran sistem transportasi

Keterbatasan pemerintah dalam mengatur lalu lintas di jalan non-tol yang mempengaruhi kinerja layanan.

Pengaturan lalu lintas

dengan mempertimbangkan pola pergerakan kendaraan .

Risiko fasilitas pesaing/kompetitor

Ingkar janji otoritas untuk tidak membangun rute moda pesaing

Regulasi yang mendukung dapat berbentuk Perda

Pemahaman kontrak yang

baik oleh sektor public

8 RISIKO INTERFACE Risiko ketimpangan waktu dan kualitas pekerjaan

Ketimpangan waktu dan kualitas pekerjaan

dukungan pemerintah dan yang dikerjakan BU.

- Koordinasi dan integrasi

jadwal pelaksanaan proyek - Pekerjaan perbaikan oleh

pihak yang kualitas pekerjaannya lebih rendah

Risiko perbedaan standar/metode layanan

Rework yang substantial terkait perbedaan standar / metode layanan yang digunakan

Kesepakatan standar/

metode yang akan

diterapkan para pihak sedini mungkin

Risiko relasi Miskomunikasi di dalam internal dan eksternal organisasi, termasuk mengakibatkan

keterlambatan/ kesalahan proses karena kurang pengalaman di proyek KPBU/Project Financing -

Sistem komunikasi dan

koordinasi dirancang, disepakati, dan

disosialisasikan dengan baik ke semua pihak terkait.

9 RISIKO POLITIK Mata uang asing tidak dapat dikonversi

Tidak tersedianya dan/atau tidak bisa dikonversinya mata uang asing ke/dari Rupiah

- Pembiayaan domestik

- Akun pembiayaan luar negeri

- Penjaminan dari bank sentral

Mata uang asing tidak dapat direpatriasi

Mata uang asing tidak bisa ditransfer ke negara asal investor

- Pembiayaan domestik

- Akun pembiayaan luar negeri

- Penjaminan dari bank sentral

Risiko ekspropriasi Nasionalisasi/pengambilalih an tanpa kompensasi (yang memadai)

- Mediasi,negosiasi

- Asuransi Risiko Politik - Penjaminan pemerintah

10 RISIKO FORCE MAJEURE

Bencana alam Terjadinya bencana alam sehingga tidak dapat beroperasi secara normal

Asuransi, bila dimungkinkan

Force majeure politis Peristiwa perang, kerusuhan, gangguan keamanan masyarakat

Asuransi, bila dimungkinkan

Cuaca ekstrim Akibat perubahan iklim atau faktor lain

Asuransi, bila dimungkinkan

11 RISIKO KEPEMILIKAN ASET Risiko nilai aset

turun

Kebakaran, ledakan, dsb - Asuransi

Transfer aset setelah kontrak KPBU berakhir

Proses transfer aset terkendala karena ada perbedaan mekanisme pengalihan atau penilaian.

- Pembuatan kontrak yang

mengatur perihal transfer aset dengan jelas.

- Penilaian dilakukan oleh penilai independen yang disepakati bersama

3.8 Latihan

1. Sebutkan faktor positif apa yang diperkirakan dapat meringankan/

mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi dalam Risk Register

Dokumen terkait