a) Pengurangan elemen biaya produksi
atau penambah other income bila rusak normal terjadi
b) Pengurang rugi, bila rusak abnormal terjadi
Contoh 3. (Rusak normal tidak laku dijual)
PT. GAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses melalui 2 departemen produksi. Informasi
berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi adalah sebagai berikut:
Data produksiKeterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 unit 100.000 unit Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit Barang dalam proses akhir 20.000 unit 10.000 unit Produk rusak normal 5.000 unit 5.000 unit Tingkat penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100 % 100 % Biaya konversi 75 % 50 %
Contoh 3.
Biaya produksi
Menghitung Unit ekuivalen Departemen 1:
Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) +5.000= 125.000
Konversi= 100.000 + (20.000 x 75%) +5.000= 120.000
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp. 5.000.000
-Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp. 5.700.000 Overhead pabrik Rp. 1.200.000 Rp. 3.800.000
Contoh 3.
Menghitung Biaya per unit :
Bahan = Rp. 5.000.000 : 125.000 = Rp. 40 Tenaga kerja = Rp. 2.400.000 : 120.000 = Rp. 20 Overhead = Rp. 1.200.000 : 120.000 = Rp. 10 + = Rp. 8.600.000 Rp 70
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai=100.000 xRp.70=Rp.7.000.000
Harga pokok barang rusak = 5.000 xRp.70=Rp. 350.000
Harga pokok barang selesai ditransfer ke Dep.2 Rp.7.350.000
Contoh 3.
Harga pokok BDP akhir
Bahan 100% x 20.000 x Rp 40 = Rp. 800.000 Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp. 30 = Rp. 300.000 Overhead 75% x 20.000 x Rp. 10 = Rp. 150.000 Rp. 1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp. 8.600.000
Contoh 3.
Menghitung Unit ekuivalen Departemen 2:
Bahan = 85.000 + (10.000 x 100%)+5.000= 100.000
Konversi= 85.000 + (10.000 x 50%) +5.000= 95.000
Menghitung Biaya per unit Departemen 2: Bahan = Rp. 7.350.000 : 100.000 = Rp. 73,5 Tenaga kerja = Rp. 5.700.000 : 95.000 = Rp. 60 Overhead = Rp. 3.800.000 : 95.000 = Rp. 40 + Rp.16.850.000 Rp. 173,5
Contoh 3.
Perhitungan harga pokok
HP barang selesai =85.000 x Rp.173,5 = Rp.14.747.500
HP barang rusak = 5.000 x Rp.173.5 = Rp. 867.500
HP barang selesai ditransfer ke gudang Rp.15.615.000
Harga pokok BDP akhir
Bahan 100% x 10.000 x Rp.73,5 = Rp. 735.000 Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp.60 = Rp. 300.000 Overhead 50% x 10.000 x Rp.40 = Rp. 200.000 Rp. 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.16.850.000
Jurnal untuk contoh 3.
Mencatat biaya produksi, produk selesai, dan yang belum selesai
Description Debit Credit
Work in process – Dept. 1 8.600.000
Material 5.000.000 Payroll 2.400.000 FOH control Dept.1 1.200.000
Work in process-transfer Dept.2 7.350.000 Work in process inventory 1.250.000
Jurnal untuk contoh 3.
Description Debit Credit
Work in process – Dept. 2 9.500.000
Payroll 5.700.000 FOH control Dept.2 3.800.000
Finished good inventory 15.615.000 Work in process inventory 1.235.000
Contoh 4. (Rusak normal laku dijual)
PT. GAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses melalui 2 departemen produksi. Informasi
berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi adalah sebagai berikut:
Data produksiKeterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 unit 100.000 unit Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit Barang dalam proses akhir 20.000 unit 10.000 unit Produk rusak normal 5.000 unit 5.000 unit Tingkat penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100 % 100 % Biaya konversi 75 % 50 %
Contoh 4.
Biaya produksi
Bila barang rusak laku dijual untuk
departemen 1 Rp.40 per unit sedangkan di departemen 2 Rp.100 per unit. Hasil
penjualan produk rusak tersebut dapat : 1. Diperlakukan sebagai other income
2. Diperlakukan mengurangi biaya produksi 3. Diperlakukan mengurangi salah satu
elemen biaya produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp. 5.000.000
-Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp. 5.700.000 Overhead pabrik Rp. 1.200.000 Rp. 3.800.000
Jurnal untuk contoh 4.
Bila hasil penjualan diperlakukan sebagai other income. Jawaban contoh 4 sama dengan contoh 3, perbedaan hanya pada adanya jurnal hasil
penjualan produk rusak Description Debit Credit
Work in process – Dept. 1 8.600.000
Material 5.000.000 Payroll 2.400.000 FOH control Dept.1 1.200.000
Work in process-transfer Dept.2 7.350.000 Work in process inventory 1.250.000
Work in process- Dept. 1 8.600.000
Cash 200.000
Jurnal untuk contoh 4.
Description Debit Credit
Work in process – Dept. 2 9.500.000
Payroll 5.700.000 FOH control Dept.2 3.800.000
Finished good inventory 15.615.000 Work in process inventory 1.235.000
Work in process- Dept. 2 16.850.000
Cash 500.000
Contoh 5. (Rusak abnormal tidak laku dijual)
PT. GAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses melalui 2 departemen produksi. Informasi
berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi adalah sebagai berikut:
Data produksiKeterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 unit 100.000 unit Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit Barang dalam proses akhir 20.000 unit 10.000 unit Produk rusak abnormal 5.000 unit 5.000 unit Tingkat penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100 % 100 % Biaya konversi 75 % 50 %
Contoh 5.
Biaya produksi
Menghitung Unit ekuivalen Departemen 1:
Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) +5.000= 125.000
Konversi= 100.000 + (20.000 x 75%) +5.000= 120.000
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp. 5.000.000
-Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp. 5.700.000 Overhead pabrik Rp. 1.200.000 Rp. 3.800.000
Contoh 5.
Menghitung Biaya per unit :
Bahan = Rp. 5.000.000 : 125.000 = Rp. 40 Tenaga kerja = Rp. 2.400.000 : 120.000 = Rp. 20 Overhead = Rp. 1.200.000 : 120.000 = Rp. 10 + = Rp. 8.600.000 Rp 70
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditransfer ke Dep.2=
= 100.000 xRp.70=Rp.7.000.000
Harga pokok barang rusak = 5.000 xRp.70=Rp. 350.000
Contoh 5.
Harga pokok BDP akhir
Bahan 100% x 20.000 x Rp 40 = Rp. 800.000 Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp. 30 = Rp. 300.000 Overhead 75% x 20.000 x Rp. 10 = Rp. 150.000 Rp. 1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp. 8.600.000
Contoh 5.
Menghitung Unit ekuivalen Departemen 2:
Bahan = 85.000 + (10.000 x 100%)+5.000= 100.000
Konversi= 85.000 + (10.000 x 50%) +5.000= 95.000
Menghitung Biaya per unit Departemen 2: Bahan = Rp. 7.000.000 : 100.000 = Rp. 70 Tenaga kerja = Rp. 5.700.000 : 95.000 = Rp. 60 Overhead = Rp. 3.800.000 : 95.000 = Rp. 40 + Rp.16.500.000 Rp. 170
Contoh 5.
Perhitungan harga pokok
HP barang selesai ditransfer ke gudang =85.000 x Rp.170 =
Rp.14.450.500
HP barang rusak = 5.000 x Rp.170 = Rp. 850.500
Harga pokok BDP akhir
Bahan 100% x 10.000 x Rp.70 = Rp. 700.000 Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp.60 = Rp. 300.000 Overhead 50% x 10.000 x Rp.40 = Rp. 200.000 Rp. 1.200.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.16.500.000
Jurnal untuk contoh 5.
Mencatat biaya produksi, produk selesai, dan yang belum selesai
Description Debit Credit
Work in process – Dept. 1 8.600.000
Material 5.000.000 Payroll 2.400.000 FOH control Dept.1 1.200.000
Work in process-transfer Dept.2 7.000.000 Loss from spoiled good 350.000 Work in process inventory 1.250.000
Jurnal untuk contoh 5.
Description Debit Credit
Work in process – Dept. 2 9.500.000
Payroll 5.700.000 FOH control Dept.2 3.800.000 Finished good inventory 14.450.000
Loss from spoiled good 850.000 Work in process inventory 1.200.000
Contoh 6. (Rusak abnormal laku dijual)
PT. GAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses melalui 2 departemen produksi. Informasi
berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi adalah sebagai berikut:
Data produksiKeterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 unit 100.000 unit Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit Barang dalam proses akhir 20.000 unit 10.000 unit Produk rusak abnormal 5.000 unit 5.000 unit Tingkat penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100 % 100 % Biaya konversi 75 % 50 %
Contoh 6.
Biaya produksi
Bila barang rusak laku dijual untuk
departemen 1 Rp.40 per unit sedangkan di departemen 2 Rp.100 per unit. Jawaban
contoh 6 sama dengan jawaban contoh 5, hanya berbeda pada adanya jurnal hasil penjualan produk rusak
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp. 5.000.000
-Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp. 5.700.000 Overhead pabrik Rp. 1.200.000 Rp. 3.800.000
Jurnal untuk contoh 6.
Mencatat biaya produksi, produk selesai,dan yang belum selesaiDescription Debit Credit
Work in process – Dept. 1 8.600.000
Material 5.000.000 Payroll 2.400.000 FOH control Dept.1 1.200.000
Work in process-transfer Dept.2 7.000.000 Loss from spoiled good 350.000 Work in process inventory 1.250.000
Work in process- Dept. 1 8.600.000
Cash 200.000
Jurnal untuk contoh 6.
Description Debit Credit
Work in process – Dept. 2 9.500.000
Payroll 5.700.000 FOH control Dept.2 3.800.000 Finished good inventory 14.450.000
Loss from spoiled good 850.000 Work in process inventory 1.200.000
Work in process- Dept. 2 16.500.000 Cash 500.000