Peta proses operasi adalah suatu alur atau gambaran proses produksi dari awal bahan baku di proses hingga menjadi produk akhir. Hasil peta proses operasi didapatkan berdasarkan alur produksi produksi rantai yang diamati selama proses.
Produk rantai yang diamati pada penelitian ini adalah 420SB, 420AD OEM, 420AD REM, 428H OEM, 428H REM, 428HSL OEM, 428HSL REM, 25SH OEM, 25H REM, 25SH REM, 25 REM. Tipe drive chain dan cam chain yang memiliki customer OEM dan REM memiliki alur produksi yang berbeda, karena pada customer OEM adalah produk rantai yang digunakan langsung untuk proses perakitan sepeda motor baru sedangkan untuk produk REM merupakan produk rantai yang digunakan untuk suku cadang pada rantai sepeda motor.
Hasil perhitungan peta proses operasi bertujuan untuk mengetahui lead time produksi rantai yang dibutuhkan dengan hasil output yang ditetapkan dan dapat menganalisa proses produksi dari setiap proses yang memiliki waktu proses yang lama disebabkan dengan pengaruh-pengaruh pada proses tersebut. Hasil output yang digunakan untuk proses produksi drive chain dan cam chain memiliki jumlah yang berbeda, drive chain OEM berjumlah 20 rantai pada 1 polybox, drive chain REM berjumlah 20 rantai pada 1 packing, cam chain OEM berjumlah 200 rantai pada 1 hanger dan cam chain REM berjumlah 300 rantai pada 1 packing rantai yang dilakukan.
Penentapan waktu baku pada proses produksi komponen sebelum melakukan proses perakitan, waktu baku yang digunakan adalah waktu produksi pada setiap lot komponen yang sudah ditetapkan. Setiap mesin yang melakukan proses produksi memproses komponen dengan satuan lot yang sudah ditetapkan perusahaan untuk
menghindari biaya, waktu setting, waktu repair dan sudah menjadi ketetapan berlaku bahwa proses produksi dilakukan dengan satuan lot komponen.
Peta proses operasi drive chain 428H-128 OEM dan 428H-130 REM memiliki jumlah proses operasi 46 dan jumlah operasi inspeksi 9 dengan total yang berjumlah 55 operasi. Komponen yang digunakan pada drive chain 128 OEM dan 428H-130 REM adalah ILP, OLP, pin, bush, roller, ULP, clip dan joint pin. Terdapat 3 jenis nama untuk komponen setelah di proses yaitu BHD, AHD, dan ASF. Komponen BHD adalah komponen yang melalui tahap part manufacturing dan sebelum proses heat treatment dari setiap komponen. Penggunaan mesin yang dilalui oleh setiap komponen untuk menjadi komponen BHD memiliki mesin yang berbeda-beda, mesin yang digunakan untuk komponen ILP, OLP, dan ULP menggunakan mesin press, komponen bush menggunakan mesin bush forming, komponen pin dan joint pin menggunakan mesin pin cutting, dan untuk komponen roller tidak menggunakan mesin untuk menjadi komponen BHD karena komponen roller berdasarkan import. Komponen ILP, OLP, dan ULP tidak memerlukan mesin barrel sebelum proses heat treatment sedangkan untuk komponen roller, pin bush, dan joint pin memerlukan proses pencucian dengan mesin barrel dan mesin drying untuk proses pengeringan sebelum dilakukan proses heat treatment.
Komponen bush, roller, pin, dan joint pin drive chain 428H-128 OEM dan 428H-130 REM menggunakan mesin heat treatment sanyung dalam prosesnya.
Komponen OLP, ILP, ULP, dan clip menggunakan mesin meshbelt untuk proses heat treatmentnya. Untuk komponen ILP, OLP dan roller untuk menjadi komponen ASF menggunakan mesin shotpeening sedankang komponen pin, bush, roller, clip, ulp, dan joint pin menggunakan mesin barrel. Komponen joint pin untuk menjadi komponen connecting harus melalui mesin single leg. Setiap komponen yang sudah dikategorikan ASF akan dicek pada quality untuk dinyatakan bahwa komponen yang akan digunakan proses assembling sudah sesuai standart yang sudah ditentukan. Proses assembling meliputi proses assembly rantai adalah perakitan RUA, chain assy, connecting assy, final inspection lubrication, dan packing. Proses produksi 128 OEM dan
428H-130 REM memiliki alur proses produksi yang sama, perbedaan pada produk 428H-128 OEM dan 428H-130 REM adalah proses perakitan dengan customer OEM dan REM.
Hasil perhitungan waktu baku proses produksi komponen drive chain 428H-128 OEM dan 428H-130 REM adalah 11.635.11 menit. Proses perakitan 428H-428H-128 OEM adalah 77.5 menit dan 428H-130 REM adalah 80.31. Perbedaan proses pada customer OEM dan REM adalah proses RUA dan chain assy dipengaruhi oleh panjang link, final inspection adalah pada customer OEM terdapat elemen kerja memberikan warna pada connecting rantai, dan elemen kerja proses packing OEM menggunakan polybox sedangkan packing REM menggunakan kardus. Hasil perhitungan jumlah waktu baku proses pada tipe 428H-128 OEM adalah 11.646,32 menit dan jumlah waktu inspeksi adalah 66.09 menit dengan waktu baku total proses dan waktu inspeksi adalah 11.712,61 menit. Hasil perhitungan jumlah waktu baku proses pada tipe 428H-130 REM adalah 11.649,73 dan jumlah waktu inspeksi adalah 65,69 dengan waktu baku total meliput proses dan inspeksi berjumlah 11.715.42 menit. Hasil peta proses operasi 428H-128 OEM dan 428H-130 REM dapat dilihat pada Lampiran 11.
Peta proses operasi drive chain 428HSL-130 OEM dan 428HSL-130 REM memiliki jumlah proses operasi 46 dan proses inpeksi yang berjumlah 9. Komponen yang digunakan untuk tipe 428HSL memiliki komponen yang sama dengan tipe drive chain yang lain. Perbedaan setiap tipe rantai adalah pada setiap prosesnya terdapat penggunaan mesin yang berbeda. Rantai tipe 428HSL dengan komponen OLP dan ILP memiliki proses heat treatment menggunakan mesin austemper dan pada proses untuk menjadi komponen OLP, ILP, dan pin ASF menggunakan mesin tumbling pada prosesnya. Proses produksi pada tipe 428HSL-130 OEM memiliki waktu baku 9113,57 menit dan 428HSL-130 REM memiliki waktu baku 9114,55. Proses inspeksi pada tipe 130 OEM memiliki waktu baku yang berjumlah 66,4 menit dan tipe 428HSL-130 REM memiliki waktu baku yang berjumlah 65,69 menit. Jumlah hasil perhitungan waktu baku total untuk tipe 428HSL-130 OEM adalah 9113,57 menit dan untuk tipe 130 REM adalah 9114,55 menit. Peta proses operasi drive chain 428HSL-130 OEM dan 428HSL-428HSL-130 REM dapat dilihat pada Lampiran 11.
Peta proses operasi drive chain dengan tipe 420AD-108 OEM memiliki jumlah waktu baku proses yang berjumlah 12162,99 menit dan waktu baku proses inspeksi adalah 66,09 menit. Perhitungan waktu baku total pada drive chain 420AD-108 adalah 12229,08 menit. Drive chain 420AD-420AD-108 REM memiliki jumlah waktu baku proses adalah 12166,12 menit dan waktu baku inspeksi adalah 63,23. Perhitungan total waktu baku pada pada tipe 420AD-108 REM adalah 12229,35 menit. Perbedaaan waktu baku total pada rantai OEM dan REM terdapat pada proses final inspection, dan packing yang digunakan. Packing OEM menggunakan polybox dan packing REM menggunakan kardus. Waktu baku proses dengan hasil l adalah pada proses autolatche.
Proses autolache adalah proses membuat pada ujung komponen pin terdapat chamfer dan groove untuk menjadi komponen joint pin. komponen joint pin dibutuhkan waktu 5823 menit hal ini dipengaruhi oleh waktu proses dalam pembuatan 1 joint pin adalah 5 detik untuk menghasilkan total/pcs dalam 1 lot. Peta proses operasi pada drive chain 420AD-108 OEM dan 420AD-108 REM dapat dilihat pada Lampiran 11.
Komponen cam chain memiliki komponen yang berbeda pada drive chain.
Komponen yang dibutuhkan untuk proses perakitan cam chain adalah ILP, OLP, pin dan bush. Peta proses operasi cam chain 25-84 REM memiliki 31 total operasi yang dilalui untuk menjadi produk akhir adalah rantai. Perhitungan waktu baku total proses cam chain 25-84 REM adalah 15159,24 menit dan waktu inspeksi berjumlah 34,7 menit. Packing yang digunakan untuk produk REM menggunakan kardus dengan jumlah 300 rantai dan untuk product OEM menggunakan hanger dengan jumlah 200 rantai. Total waktu baku proses dan inpeksi pada tipe 25-84 REM adalah 15193,94 menit. Waktu baku proses terlama adalah pada proses bush forming. Proses forming adalah mengubah raw material menjadi komponen bush BHD dengan menggunakan mesin. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah SPM yang ditetapkan pada mesin tersebut.
Nilai SPM semakin tinggi maka hasil kapasitas output yang dihasilkan semakin banyak. Penentuan SPM mesin berdasarkan penetapan standart SPM yang sudah ditetapkan. Peta proses operasi cam chain 25-84 REM dapat dilihat pada Lampiran 11.
Peta proses operasi 25H-100 REM terdapat 26 proses operasi dan 5 proses inpeksi yang dilakukan. Perhitungan waktu baku proses berjumlah 15021,15 menit dan
waktu baku inpeksi berjumlah 34,7 menit. Produk rantai yang di distribusikan kepada customer REM menggunakan packing kardus dengan jumlah rantai 300 rantai. Total waktu baku proses dan inpeksi pada 25H-100 REM adalah 15055,85 menit. Waktu proses terlama pada 25H-100 REM pada proses bush forming dengan waktu baku proses 10548,6 menit. Hal itu disebabkan pada mesin tersebut dipengaruhi oleh SPM.
Penentuan SPM berdasarkan standart SPM yang sudah ditetapkan untuk mesin tersebut jika melebihi maka dapat merusak mesin tersebut. Nilai SPM semakin besar maka hasil kapasitas output komponen bush yang dihasilkan semakin besar. Peta proses operasi 25H-100 REM dapat dilihat pada Lampiran 11.
Proses produksi pada cam chain 25SH-90 OEM dan 25SH-90 REM memiliki waktu baku proses produksi komponen yang sama. Pada proses packing untuk customer OEM dan REM memiliki waktu baku yang berbeda. Packing OEM menggunakan hanger untuk rantai yang berjumlah 200 rantai dan untuk packing REM menggunakan kardus yang berisi rantai 300 rantai. Waktu proses produksi 25SH-90 OEM adalah 12.788,6 menit dan waktu baku pada proses inspeksi adalah 89,82 menit.
Hasil perhitungan waktu baku total proses dan inspeksi pada 25SH-90 OEM adalah 12823,32. Waktu baku pada proses 25SH-90 REM adalah 12823,32 menit dan waktu baku proses inspeksi berjumlah 34,7 menit. Perbedaan waktu baku inpeksi disebabkan pada proses measuring dan final inspection cam chain proses inspeksi produk OEM dicheck dengan jumlah rantai 1 kereta sedangkan untuk produksi REM dicheck dengan jumlah berdasarkan sampling produk yang berjumlah 30 rantai. Waktu baku terlama pada cam chain tipe 25SH adalah pada proses bush forming yang berjumlah 8090,4 menit untuk memproduksi komponen bush BHD dalam 1 lot. Hal itu dipengaruhi oleh penentuan SPM pada mesin tersebut, jika nilai SPM semakin tinggi maka kapasitas produksi yang dihasilkan semakin besar. Perlu adannya penetapan SPM standart yang dapat menghasilkan nilai SPM yang tinggi dengan adanya perubahan komponen mesin.
Peta proses operasi 25SH-90 OEM dan REM dapat dilihat pada Lampiran 11.