• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Hasil Penelitian

2. Hasil Proses Komunikasi antarpribadi Hidup Bertetangga

Komunikasi antar antarpribadi akan mempermudah antar anggota dalam menyampaikan gagasan atau ide yang mereka miliki. Dengan adanya komunikasi dalam sebuah organisasi maupun diluar organisasi maka dapat menghubungkan antar manusia dalam sebuah kesatuan yang rukun. Dalam hal ini komunikasi antarpribadi memiliki peran untuk menciptakan keharmonisan dan pola perilaku yang baik bagi individu maupun kelompok. Untuk mengetahui hasil proses komunikasi antarpribadi hidup bertetangga di Desa Manyampa maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan.

Hasil wawancara (25 agustus 2020) dengan bapak Uddin sebagai masyarakat Desa Manyampa, bekerja sebagai petani mengatakan bahwa:

“Masyarakat menjadi lebih paham dan mengerti dalam menjalin hubungan yang baik dengan antar tetangga sehingga mereka bisa saling menghargai, menghormati, tolong menolong, bekerja sama, hidup rukun dan konflik juga sudah berkurang bahkan bisa dikatakan sudah jarang terjadi konflik”.

58

Hasil wawancara peneliti (27 agustus 2020) dengan ibu Asma sebagai masyarakat Desa Manyampa, bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) mengatakan bahwa :

“Bisa mengubah Masyarakat menjadi lebih peduli dengan tetangganya, lebih sering berinteraksi, saling menolong, bekerja sama dan menghargai kehidupan pribadi tetangganya”.

Kedua informan di atas telah mengatakan pendapatnya kepada peneliti pada saat melakukan wawancara mengenai peran komunikasi kelompok hidup bertetangga di Desa Manyampa, peneliti tidak berhenti dengandua informan saja, karena itu peneliti kembali mencari beberapa informan untuk di wawancara mengenai peran komunikasi kelompok hidup bertetangga.

Hasil wawancara (30 agustus 2020) dengan bapak Abdul Latif selaku ketua tokoh masyarakat Desa Manyampa, mengatakan bahwa: “Perannya itu sangat positif, kami sesama masyarakat menjadi saling menghargai, saling membantu, menolong dan saling menjaga nama baik dan paling penting tidak banyak lagi masyarakat yang berselihpaham”.

Ketiga informan di atas memberikan jawaban yang sama yaitu peran komunikasi antarpribadi dalam mengatasi hidup bertetangga di Desa Manyampa, memiliki pengaruh positif kepada masyarakat,

59

peneliti kembali mencari informan untuk melakukan wawancara kepada informan lain.

Hasil wawancara (7 september 2020) dengan ibu Roslia selaku masyarakat Desa Manyampa, bekerja sebagai guru SMP mengatakan bahwa :

“Kami masyarakat menjadi lebih saling memahami dan menghargai satu sama lain, dan sebisa kami menjalin hidup rukun dengan tetangga sekitar dan menghindari konflik”.

Hasil wawancara (9 september 2020) dengan ibu Syamsinar selaku masyarakat Desa Manyampa, bekerja sebagai petani mengatakan bahwa :

“Membawa pengaruh positif, karena kami menjadi lebih mengerti dalam menjalin hubungan dengan tetangga sekitar, terutama kami bisa saling menghargai kehidupan pribadi masing-masing, menghormati dan saling membantu”.

Peneliti menyimpulkan Ke 5 (lima) jawaban informan diatas bahwa mereka memberikan pernyatan yang sama mengenai hasil proses komunikasi antarpribadi hidup bertetangga di Desa Manyampa yaitu, memberi pengaruh positif kepada masyarakat Desa Manyampa karena mereka bisa saling menghargai, menghormati, saling membantu, saling menjaga nama baik dan konflik yang biasa terjadi antar tetangga sudah mulai berkurang.

60 C. Pembahasan

Manusia harus memiliki kemampuan yang efektif agar dapat saling membantu dalam upaya membina suatu hubungan.Penelitian ini untuk melihat sejauh mana efektivitas, yang berarti memberi efek atau pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang sebagai akibat penerimaan pesan dalam melakukan kegiatan sosial.

Menurut Shaw ada enam cara untuk mengidentifikasi suatu individu. Berdasarkan hal itu kita dapat mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah suatu individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah satu komponen ini hilang individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil (Arni Muhammad, 2011:182).

Alasan orang untuk mengikuti kelompok dapat dibedakan atas empat kategori utama yaitu untuk hubungan sosial, penyaluran, kelompok terapi dan belajar.

1). Hubungan sosial

Kita sering sering terlibat dalam komunikasi kelompok kecil agar dapat bergaul dengan orang lain. Misalnya minum kopi bersama, pesta atau

61

tempat orang berkumpul bersama-sama dan bercakap-cakap satu sama lain. Bila kita berkumpul pada kelompok kecil untuk tujuan hubungan sosial, tujuan kita adalah memperkuat hubungan interpersonal dan menaikkan kesejahteraan kita.Kelompok-kelompok yang demikian memenuhi kebutuhan interpersonal kita untuk hidup rukun dan merasa di ikut sertakan.Seperti pada saat peneliti memberikan pertanyaan kepada informan terkait upaya masyarakat Desa Manyampa dalam memelihara komunikasi antarpribadi. 2). Penyaluran

Kelompok kecil memberikan kemungkinan untuk menyalurkan perasaan kita, termasuk perasaan kecewa, perasaan takut, keluhan, maupun harapan dan keinginan kita. Bila kita mempunyai satu kesempatan membiarkan orang lain memngetahui perasaan kita tetang sesuatu, kita sering merasa lega atau bebas dari ketegangan. Tujuan ini biasa dilakukan dalam suasana diskusi keterbukaan diri adalah tepat.

3). Kelompok terapi

Kelompok terapi ini biasanya digunakan untuk membantu orang menghilangkan sikap-sikap mereka, atau tingkah laku dalam beberapa aspek kehidupan mereka. Komunikasi antarpribadi hidup bertetangga menimbulkan pengaruh positif pada sikap masyarakat Desa Manyampa, karena sewaktu-waktu kita membutuhkan bantuan tetangga”.

62 4). Kelompok belajar

Alasan umum orang mengikuti kelompok kecil adalah belajar dari orang lain. Belajar terjadi dalam bermacam-macam setting.Asumsi yang mendasari belajar kelompok adalah ide dari dua arah.Orang atau anggota kelompok adalah masukan karena tiap orang dalam kelompok membawa kualitas tertentu seperti kepribadiaan, umur, kesehatan, pengetahuan sikap, nilai dan kemampuan memecahkan masalah.

Berdasarkan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti selama proses penelitian, langkah pertama yakni mengumpulkan data dengan cara mencari informasi melalui tetangga, saudara, dan dari pihak keluarga sendiri. langkah kedua yakni peneliti memberikan penilaian terhadap gejala-gejala yang SK alami dan menetapkan jenis masalah tersebut. diketahui bahwa ibu SK kurang bisa memikirkan bagaimana posisi orang lain dengan cara menceritakan semua yang terjadi didalam kehidupannya, dari segi kehebatan anak sampai biaya menguliahkan anak. Dengan posisi lingkungan ibu SK mayoritas pendidikan sampai tingkat sekolah menengah pertama. Tetangga ibu SK menginginkan agar ibu SK mengurangi sikap membangga-banggakan anak dalam keberhasilan, memamerkan kampus anaknya dll.

Peneliti mengumpulkan data dan informasi dari tetangga, dan anak dari ibu SK. Informasi yang di dapat bahwasannya inu SK memang sangat terkenal disiplin dalam segala hal, YL anak pertama pernah mengakui merasakan keberatan jika harus diurus dari bangun tidur sampai tidur lagi,

63

dituntut begini begitu. Giliran semuanya sudah dituruti, berhasil dan di bangga-banggakan di depan tetangga-tetangga menceritakan keberhasilan, menemui anaknya dan juga menceritakan berbagai kegiatan yang diikuti oleh anak-anaknya di depan tetangga yang tidak sama dalam segi pendidikan.

Dari hasil identifikasi tersebut, ibu SK kurang berempati terhadap tetangga, kurang memahami bagaimana posisi orang lain dalam bidang pendidikan. Pemahaman yang kurang benar terhadap sikapnya, SK mengira sikapnya bukan membangga-banggakan, akan tetapi sikap itu sebuah berbagai pengalaman. Para tetangga ibu SK juga merasa tidak nyaman dengan sikap ibu SK yang di anggap berlebihan sehingga para tetangga terkadang tidak senang jika bertemu dengan ibu SK, ibu SK dianggap kurang kesadaran dan intropeksi diri dalam bersosial.

64 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “ komunikasi antarpribadi hidup bertetangga di Desa Manyampa Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba” maka peneliti simpulkan sebagai berikut :

a. Proses komunikasi antarpribadi hidup bertetangga di Desa Manyampa, . diketahui bahwa ibu SK kurang bisa memikirkan bagaimana posisi orang lain dengan cara menceritakan semua yang terjadi didalam kehidupannya, dari segi kehebatan anak sampai biaya menguliahkan anak. Dengan posisi lingkungan ibu SK mayoritas pendidikan sampai tingkat sekolah menengah pertama. Tetangga ibu SK menginginkan agar ibu SK mengurangi sikap membangga-banggakan anak dalam keberhasilan, memamerkan kampus anaknya dll.

b. Hasil proses komunikasi antarpribadi dalam mengatasi hidup bertetangga di Desa Manyampa yaitu, ibu SK kurang berempati terhadap tetangga, kurang memahami bagaimana posisi orang lain dalam bidang pendidikan. Pemahaman yang kurang benar terhadap sikapnya, SK mengira

65

sikapnya bukan membangga-banggakan, akan tetapi sikap itu sebuah berbagai pengalaman.

B. Saran

Melalui penelitian ini dan berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dengan segala kerendahan hati memberikan saran kepada pembaca:

a. Bagi bapak kepala Dusun untuk sesekali melakukan sosialisasi di Dusunya, guna menyalurkan ilmu. Sosialisasi bisa berupa materi yang berisi tentang kehidupan bermasyarakat, agar setidaknya ada gambaran untuk kehidupan masyarakat secara baik.

b. Bagi para ibu rumah tangga disarankan untuk selalu berfikir sebelum bertindak, apalagi perempuan, tingkat sensitifnya melebihi laki-laki. Sadar akan kehidupan sosial, semampu-mampunya kita hidup kita tidak akan bisa berdiri-sendiri.

66

Dokumen terkait