• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B. Hasil Analisa dan Pembahasan 1.Uji Akar Unit 1.Uji Akar Unit

4. Hasil Regresi Berganda OLS

Berdasrkan hasil pengolahan data secara ekonometrika dengan menggunkakan program eviews, maka didapat persamaan regresi sebagai berikut:

LNPM = β0+ β1 LNJKBUS + β2 LNSBIS + β3 LNDPK LNPM = 0.015363 - 0,123878 LNJKBUS - 0.026839 LNSBIS

+ 0.451342 LNDPK

Dari koefisien regresi diatas, menyatakan bahwa apabila nilai Jumlah Kantor Bank Umum Syariah (JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah 0 maka pembiayaan

Murabahah (PM) adalah sebesar 0.015363 (β0 = Nilai Konstan) dengan asumsi faktor-faktor yang mempengaruhinya tetap.

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Metode OLS

Variabel Bebas Koefisien Std. Error t-statistic Prob

Regresi

D(LNJKBUS) (X1) -0.123878 0.094512 -1.310.707 0.1962

D(LNSBIS) (X2) -0.026839 0.007951 -3.375.672 0.0015

D(LNDPK) (X3) 0.451342 0.112002 4.029.783 0.0002

Variabel Terikat : Pembiayaan Murabahah (Y) R-squared = 0.318110 Adjusted R-squared = 0.275491 F-statistic = 7.464181 Prob(F-statistic) = 0.000337

90

a. Uji Parsial (Uji-T)

1. β2 JKBUS = -0.123878

Artinya Apabila Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS) naik sebesar satu persen maka akan menurunkan pembiayaan

murabahah sebesar 12 persen. Probabilitas β2 = 0.1962 ≥ 5% = tidak

signifikan. Artinya tidak terdapat pengaruh antara JKBUS dan pembiayaan murabahah secara parsial.

Meningkatnya jumlah kantor bank syariah diharapkan dapat meningkatkan simpanan maupun penyaluran pembiayaan kepada masyarakat. Namun masih kurangnya peranan bank syariah dalam mensosialisasikan keberadaan bank syariah serta kurangnya pemahaman tentang bank syariah dan juga produk-produk bank syariah kepada masyarakat khususnya yang ada di plosok-plosok daerah, jadi ada kemungkinan bahwa peningkatan jumlah kantor bank syariah juga dapat menyebapkan pembiayaan murabahah menurun. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Erna Rahmawati (2004) besar kemungkinan bahwa hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah kantor dalam jangka pendek tidak dapat direspon secara seketika, namun membutuhkan waktu, sehingga efeknya terlihat lebih besar ditahun-tahun berikutnya.

2. β3 SBIS = -0.026839

Artinya Apabila Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) naik sebesar satu persen maka akan menurunkan pembiayaan

91 murabahah sebesar 2 persen. Probabilitas β3 = 0.0015 ≤ 5% =

signifikan. Artinya terdapat pengaruh antara SBIS dan pembiayaan

murabahah secara parsial. Besarnya kepercayaan nasabah terhadap bank syariah menyebapkan dana yang disalurkan bank tidak hanya melalui pembiayaan tetapi juga membeli SBIS.

Apabila dana yang dimiliki bank sedemikian banyak dan penyaluran dana melalui pembiayaan juga banyak, maka peningkatan pembiayaan murabahah dapat menurunkan SBIS. Terdapat pengaruh yang signifikan antara SBIS dan pembiayaan murabahah secara parsial. merupakan indikator bahwa pembiayaan yang disalurkan bank semakin kecil.Pada penelitian ini, hasil uji regresi menunjukan SBIS memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Endang Nurjaya (2012) bahwa SBIS berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pembiayaan murabahah. 3. β4 DPK = 0.451342

Artinya Apabila Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar satu persen maka akan menaikan pembiayaan murabahah sebesar 45 persen. Probabilitas β4 = 0.0002≤ 5% = signifikan. Artinya terdapat

pengaruh positif antara DPK dan pembiayaan murabahah secara parsial. Secara umum, kenaikan DPK akan menaikan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat.

92

Besarnya DPK menyebabkan alokasi untuk pembiayaan semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan Khusnul Khatimah (2009) juga menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap penyaluran pembiayaan. Perkembangan jumlah DPK juga menunjukkan semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan dananya di bank-bank syariah. Hal ini juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat pada bank syariah.

b. Uji Simulltan (Uji-F)

Dari tabel hasil uji regresi pada lampiran dapat dilihat bahwa F-statistik sebesar 7.464181 dan nilai probabilitas 0.000337 ≤ 5% =

signifikan. Artinya jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi pembiayaan murabahah.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen dan untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan dan kecocokan model yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Berdasarkan hasil regresi pada lampiran, diperoleh Adjusted R² = 0.275491 (27,5%). Artinya kemampuan variabel independen Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam menjelaskan variabel dependen (Pembiayaan Murabahah) adalah sebesar 27,5 persen sedangkan sisanya kira-kira 72,5

93

persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan kedalam model ini.

d. Analisis Ekonomi

Peningkatan jumlah kantor bank syariah dari Oktober 2008 hanya sebanyak 583 unit kantor bank umum syariah sampai dengan Februari 2012 jumlahnya sudah mencapai 1806 unit kantor bank umum syariah. Meningkatnya jumlah kantor bank syariah diharapkan dapat meningkatkan simpanan maupun penyaluran pembiayaan kepada masyarakat. Namun masih kurangnya bank syariah dalam mensosialisasikan keberadaan dan pemahaman tentang bank syariah kepada masyarakat khususnya yang ada di plosok-plosok daerah, jadi ada kemungkinan peningkatan jumlah kantor bank umum syariah juga dapat menyebapkan pembiayaan murabahah menurun. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Erna Rahmawati (2004) besar kemungkinan bahwa hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah kantor dalam waktu singkat tidak dapat direspon secara seketika, namun membutuhkan waktu, sehingga efeknya terlihat lebih besar ditahun-tahun berikutnya. Prospek akan data jumlah kantor bank syariah ditahun-tahun mendatang diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan ekonomi indonesia yang cenderung terus membaik.

Besarnya kepercayaan nasabah terhadap bank syariah menyebapkan dana yang disalurkan bank syariah tidak hanya melalui pembiayaan tetapi juga sebagian dana digunakan membeli SBIS.

94

Perkembangan SBIS dari Oktober 2007 sebesar Rp 1760 Milyar hingga tahun Januari 2012 mencapai Rp 10.6632 Milyar tetapi pada Februari 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 4243 Milyar. Menurut teori yang ada, besarnya SBIS merupakan indikator bahwa pembiayaan yang disalurkan bank semakin kecil. Semakin besar jumlah dana yang dimiliki bank, maka semakin besar bank dapat menyalurkan dananya melalui pembiayaan dan dana yang tidak tersalurkan dapat ditaruh di SBIS.

Pada penelitian ini, hasil uji regresi menunjukan SBIS memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Endang Nurjaya (2012) juga menghasilkan bahwa pengaruh SBIS singnifikan dan negatif terhadap pembiayaan murabahah. Prospek akan jumlah SBIS ditahun-tahun berikutnya akan terus mengalami fluktuasi sesuia dengan kondisi perekonomian di Indonesia.

Dana pihak ketiga dari tahun 2007 sampai dengan 2012 mengalami pertumbuhan hingga lebih dari 300 persen. Kecenderungan peningkatan pertumbuhan DPK karena secara makro perekonomian nasional mengalami pertumbuhan yang baik dan secara mikro jaringan kantor bank syariah signifikan meningkat sebagai implikasi dari munculnya bank syariah baru. Tingkat suku bungga yang relatif tidak berubah dengan kondisi perekonomian yang membaik pada dasarnya akan menguntungkan posisi perbankan syariah dalam hak daya saing produknya pendanaannya. Sehingga akan ada kemungkinan nasabah

95

akan memilih untuk menyimpan dana mereka di bank syariah. Hal ini akan meningkatkan volume DPK perbankan syariah. berdasarkan teori, peningkatan DPK akan meningkatkan pembiayaan bank syariah secara keseluruhan. Pada penelitian ini, hasil uji regresi menunjukan DPK dan pembiayaan murabahah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

Besarnya DPK menyebapkan alokasi untuk pembiayaan semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan Khusnul Khatimah (2009) juga menunjukan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap penyaluran pembiayaan. Perkembangan jumlah DPK dari tahun 2008 sampai 2012 juga menunjukan semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan dananya di bank-bank syariah. Sehingga prospek DPK bank syariah akan terus mengalami peningkatan ditahun-tahun berikutnya. Hal ini juga menunjukan meningkatnya kepercayaan masyarakat pada bank syariah.

96

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen terkait