• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Analisis Kuantitatif 1.Hasil Uji Validitas 1.Hasil Uji Validitas

2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai konsistensi di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Dalam pengujian reliabilitas, penulis menggunakan sampel sebanyak 90 responden. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha dapat dikatakan reliabel jika Alpha If Item Deleted tidak negatif dan lebih besar dari r-tabel. Berikut ini hasil anlisis data menggunakan teknik Cronbach’s Alpha:

Tabel 5.11

Reliabilitas variabel motivasi Butir soal Alpha If Item Deleted R-tabel Status Mo1 0.6867 0. 175 Reliabel Mo2 0.7074 0. 175 Reliabel Mo3 0.5657 0. 175 Reliabel Mo4 0.6631 0. 175 Reliabel Mo5 0.6702 0. 175 Reliabel

Tabel 5.12

Reliabilitas variabel komitmen organisasional Butir soal Alpha If Item Deleted R-tabel Status Ko1 0.7419 0. 175 Reliabel Ko2 0.7212 0. 175 Reliabel Ko3 0.6325 0. 175 Reliabel Ko4 0.6404 0. 175 Reliabel Ko5 0.7294 0. 175 Reliabel

Sumber : Data Primer, 2008 Tabel 5.13

Reliabilitas variabel kompetensi Butir soal Alpha If Item Deleted R-tabel Status Kom1 0.6286 0. 175 Reliabel Kom2 0.6033 0. 175 Reliabel Kom3 0.6205 0. 175 Reliabel Kom4 0.5910 0. 175 Reliabel Kom5 0.7666 0. 175 Reliabel

Sumber : Data Primer, 2008 Tabel 5.14

Reliabilitas variabel kepuasan kerja Butir soal Alpha If Item Deleted R-tabel Status Kk1 0.7813 0. 175 Reliabel Kk2 0.7192 0. 175 Reliabel Kk3 0.7692 0. 175 Reliabel Kk4 0.7206 0. 175 Reliabel Kk5 0.8182 0. 175 Reliabel

Tabel 5.15

Reliabilitas variabel kinerja karyawan Butir soal Alpha If Item deleted R-tabel Status Kin1 0.5891 0. 175 Reliabel Kin2 0.5800 0. 175 Reliabel Kin3 0.5847 0. 175 Reliabel Kin4 0.6283 0. 175 Reliabel Kin5 0.6646 0. 175 Reliabel

Sumber : Data Primer, 2008 3. Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi normal, dan tidak terjadi Autokorelasi.

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan pada persamaan regresi berganda. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 11.5 diperoleh uji asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Tabel 5.16

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Collinearity Statistics Variabel Tolerance VIF Motivasi(X1) Komitmen Organisasional (X2) kompetensi(X3) Kepuasan Kerja(X4) 0,769 0,460 0,894 0,514 1,301 2,174 1,118 1,946 Sumber : Data Primer, 2008

Uji asumsi klasik multikolinieritas diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas empat variabel bebas, dimana akan diukur tingkat keeratan (hubungan) antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: α hitung < α dan (VIF) hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika: α hitung > α dan (VIF) hitung < VIF

Jika menggunakan alpha / tolerance = 5% atau 0,05, maka VIF = 20. Dari output, besar VIF hitung (VIF Motivasi = 1,301, VIF Komitmen Organisasional = 2,174,VIF Kompetensi = 1,118, dan VIF Kepuasan Kerja = 1,946) dibawah VIF = 20. Besar output α hitung (α Motivasi = 0,769, α Komitmen Organisasional = 0,460, α Kompetensi = 0,894 dan α Kepuasan Kerja = 0,514) diatas alpha 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi Multikolinieritas.

b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedatisitas. Persamaan regresi berganda yang baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedatisitas. Berdasarkan hasil uji diperoleh Scatterplot sebagai berikut:

Scatterplot

Dependent Variable: kinerja karyawan

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 -3 R egr e s si on S tudent iz ed R e si dual 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 Gambar 5.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Analisis hasil output SPSS di atas didapatkan bahwa titik-titik menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Sehingga kesimpulannya residual tidak terjadi Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.

c. Uji Asumsi Klasik Normalitas

Uji asumsi ini digunakan untuk mengetahui apakah data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal atau tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik apabila mempunyai data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sekali. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan cara

grafik histogram dan normal probability plot dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Regression Standardized Residual

2. 75 2. 25 1.75 1.25 .7 5 .25 -. 25 -. 75 -1 .25 -1 .75 -2.2 5 -2.7 5 Histogram

Dependent Variable: kinerja karyawan

F requ enc y 30 20 10 0 Std. Dev = .99 Mean = 0.00 N = 169.00 Gambar 5.2 Grafik Histogram

Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: kinerja karyawan

Observed Cum Prob

1.00 .75 .50 .25 0.00 E x pec ted C um P rob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Gambar 5.3 Normal Probability Plots

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh grafik histogram yang menunjukan garis kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian juga hasil dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.

D. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data deret waktu atau time series. Masalah autokorelasi timbul jika ada korelasi linier antara kesalahan penggangu periode t (berada) dengan kesalahan penggangu periode t-1 (sebelumnya). Data dari penelitian ini bukan merupakan data time series tetapi merupakan data cross-sectional, sehingga uji asumsi klasik autokorelasi tidak dilakukan oleh peneliti.

4. Pengujian Hipotesis

Menurut Purwanto (2004: 523-527) pengujian hipotesis digunakan untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara menyeluruh bersama-sama menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 11.5.

Tabel 5.17 Hasil Uji F

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 277.344 4 69.336 22.930 .000(a)

Residual 495.910 164 3.024

Total 773.254 168

a Predictors: (Constant), kepuasan kerja, kompetensi, motivasi, komitmen organisaional b Dependent Variable: kinerja karyawan

Tabel 5.18 Hasil Uji t

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.142 1.638 4.970 .000 motivasi .158 .076 .147 2.060 .041 komitmen organisaional .300 .065 .422 4.582 .000 kompetensi .130 .059 .146 2.207 .029 kepuasan kerja .041 .053 .068 .775 .440

a Dependent Variable: kinerja karyawan

a. Uji F

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen digunakan uji F. Analisis dari hasil uji F dimaksudkan untuk membuktikan dari penelitian yang menyatakan bahwa variabel-variabel X1, X2, X3, X4 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Danliris divisi produksi tekstil bagian karyawan harian golongan B. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan p value dengan taraf signifikan 0,05. Langkah-langkah yang dilakukan :

1) Merumuskan Hipotesis

Ho = motivasi, komitmen organisasional, kompetensi dan kepuasan kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Ha= motivasi, komitmen organisasional, kompetensi dan kepuasan

kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja. 2) Menentukan Hipotesis

F hitung dari SPSS 11.5 didapatkan sebesar 22,930 pada nilai p value = 0,000. Karena nilai p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya motivasi, komitmen organisasional, kompetensi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja.

b. Uji Parsial ( Uji t )

Pengaruh variabel motivasi, komitmen organisasional, kompetensi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial dapat diuji atau diketahui dengan menggunakan uji t. Teknik uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung yang dihasilkan oleh regresi linier berganda dengan ttabel pada taraf signifikan 0.05.

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2, atau 169 – 2 = 167. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,645.

1) Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan a) Merumuskan Hipotesis

H0 = Motivasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Ha = Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. b) Menentukan hipotesis

Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t hitung sebesar 2,060. Karena t hitung sebesar 2,060 > t tabel sebesar 1,645, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

2) Pengaruh komitmen organisaional terhadap kinerja karyawan a) Merumuskan Hipotesis

H0 =.Komitmen organisasional tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Ha = Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

b) Menentukan hipotesis

Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t hitung sebesar 4,582. Karena nilai t hitung sebesar 4,582 > t tabel sebesar 1,645 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

3) Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan a) Merumuskan Hipotesis

H0 = Kompetensi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Ha = Kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan b) Menentukan hipotesis

Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t hitung sebesar 2,207. Karena nilai t hitung sebesar 2,207 > t tabel sebesar 1,645 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 4) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

a) Merumuskan Hipotesis

Ho = Kepuasan kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Ha = Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

b) Menentukan hipotesis

Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t hitung sebesar 0,775. Karena t hitung sebesar 0,775 > t tabel sebesar 1,645 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya kepuasan kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Dokumen terkait