• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

3. Hasil Tambahan Penelitian

Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil tambahan berupa deskripsi data yang dapat menunjukan penyebaran subjek berdasarkan kategori skor yang diperoleh dari pengolahan data mengenai peran sikap, norma subjektif, dan

perceived behavioral control. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, maka perbandingan data empiris dan data hipotesis dari variabel intensi, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dapat dilihat pada Tabel 17

Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian

Intensi, Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived behavioral control

Variabel N

Data Hipotetik Data Empirik

Skor

Mean SD

Skor

Mean SD Min Max Min Max

Intensi 126 4 20 12 2.67 4 20 11.88 3.12 Sikap 126 5 25 15 3.33 7 25 16.20 3.67 Norma Subjektif 126 4 20 12 2.67 4 17 10.70 2.80 PBC 126 4 20 12 2.67 4 19 12.38 2.64

Kategorisasi intensi, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control akan dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasaran distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standar

(Azwar, 2003). Skor akan digolongkan dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan rumus sebagai berikut :

X M + 1. SD = Tinggi

M – 1. SD X < M + 1. SD = Sedang X < M – 1. SD = Rendah

Kategorisasi skor masing-masing variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan secara umum dan juga berdasarkan asal universitas subjek penelitian sebagai berikut.

a. Kategorisasi Skor Intensi

Kategorisasi skor intensi secara umum dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18. Kategorisasi Skor Intensi

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 29 23% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 73 58% 3. X < 9.33 Rendah 24 19 %

Total 126 100,0%

Mean empirik intensi (� = 11.88) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori intensi subjek mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 29 (23%) subjek memiliki intensi yang tergolong tinggi dan 73 (58%) subjek yang memiliki intensi dalam kategori sedang.

Kategorisasi skor intensi berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 19, Tabel 20, tabel 21, dan Tabel 22.

Tabel 19. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa UNPRI

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 8 20% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 26 65%

3. X < 9.33 Rendah 6 15%

Total 40 100,0%

Tabel 20. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa USU

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 14 25% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 30 53.6% 3. X < 9.33 Rendah 12 21.4%

Total 56 100,0%

Tabel 21. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa NOMMENSEN

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 14.2% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 6 42.9% 3. X < 9.33 Rendah 6 42.9%

Tabel 22. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa UMA

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 5 31.25% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 10 62.5% 3. X < 9.33 Rendah 1 6.25%

Total 16 100,0%

Mean empirik intensi (� = 11.88) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 26 (65%) subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor intensi yang berada pada kategori sedang, kemudian 30 (53.6%) subjek yang berasal dari USU memiliki skor intensi yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor intensi subjek yang berasal dari Nommensen bergerak dari kategori rendah ke sedang, yaitu 6 (42.9%) orang pada kategori rendah dan 6 (42.9%) orang pada kategori sedang, dan sebanyak 10 (62.5%) subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor intensi pada kategori sedang

b. Kategorisasi Skor Sikap

Kategorisasi skor sikap secara umum dapat dilihat pada 23.

Tabel 23. Kategorisasi Skor Sikap

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 18.33 Tinggi 51 40.4% 2. 11.67 ≤ X < 18.33 Sedang 61 48.4% 3. X < 11.67 Rendah 14 11.2% Total 126 100,0%

Mean empirik sikap (� = 16.20) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 51 (40.4%) subjek memiliki skor sikap terhadap program MP2 di Fakultas Psikologi USU yang tergolong tinggi dan 61 (48.4%) subjek memiliki skor sikap terhadap program MP2 di Fakultas Psikologi USU pada kategori sedang.

Kategorisasi skor sikap berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 24, Tabel 25, tabel 26, dan Tabel 27.

Tabel 24. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa UNPRI

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 18.33 Tinggi 12 30% 2. 11.67 ≤ X < 18.33 Sedang 24 60%

3. X < 11.67 Rendah 4 10%

Total 40 100,0%

Tabel 25. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa USU

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 18.33 Tinggi 24 42.8% 2. 11.67 ≤ X < 18.33 Sedang 27 48.2%

3. X < 11.67 Rendah 5 9%

Total 56 100,0%

Tabel 26. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa NOMMENSEN

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 18.33 Tinggi 3 21.4% 2. 11.67 ≤ X < 18.33 Sedang 7 50% 3. X < 11.67 Rendah 4 28.6%

Tabel 27. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa UMA

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 18.33 Tinggi 12 75% 2. 11.67 ≤ X < 18.33 Sedang 3 18.75% 3. X < 11.67 Rendah 1 6.25%

Total 16 100,0%

Mean empirik sikap (� = 16.20) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 24 (60%) subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor sikap yang berada pada kategori sedang, kemudian 27 (48.2%) subjek yang berasal dari USU memiliki skor sikap yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor sikap subjek yang berasal dari Nommensen terdapat 7 (50%) subjek berada pada kategori sedang, dan sebanyak 12 (75%) subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor sikap pada kategori tinggi.

c. Kategorisasi Skor Norma Subjektif

Tabel 28. Kategorisasi Skor Norma Subjektif

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 10 8% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 86 68.2% 3. X < 9.33 Rendah 30 23.8%

Total 126 100,0%

Mean empirik norma subjektif (� = 10.70) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 10 (8%) subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori tinggi dan 86 (68.2%) subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori sedang.

Kategorisasi skor norma subjektif berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 29, Tabel 30, tabel 31, dan Tabel 32.

Tabel 29. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa UNPRI

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 1 2.5% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 30 75% 3. X < 9.33 Rendah 9 22.5%

Tabel 30. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa USU

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 5 8.9% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 36 64.3% 3. X < 9.33 Rendah 15 26.8%

Total 56 100,0%

Tabel 31. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa NOMMENSEN

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 14.3% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 7 50% 3. X < 9.33 Rendah 5 35.7%

Total 14 100,0%

Tabel 32. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa UMA

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 12.5% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 13 81.25% 3. X < 9.33 Rendah 1 6.25%

Total 16 100,0%

Mean empirik norma subjektif (� = 10.70) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek

mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 30 (75%) subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor norma subjektif yang berada pada kategori sedang, kemudian 36 (64.3%) subjek yang berasal dari USU memiliki skor norma subjektif yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor norma subjektif subjek yang berasal dari Nommensen terdapat 7 (50%) subjek berada pada kategori sedang, dan sebanyak 13 (81.25%) subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor norma subjektif pada kategori sedang.

d. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control

Kategorisasi skor perceived behavioral control secara umum dapat dilihat pada tabel 33.

Tabel 33. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 31 24.6% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 86 68.3%

3. X < 9.33 Rendah 9 7.1%

Total 126 100,0%

Mean empirik perceived behavioral control (� = 12.38) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 31 (24.6%) subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori tinggi dan 86 (68.3%) subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori sedang.

Kategorisasi skor perceived behavioral control berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 34, Tabel 35, tabel 36, dan Tabel 37.

. Tabel 34. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa UNPRI

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 9 22.5% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 29 72.5%

3. X < 9.33 Rendah 2 5%

Total 40 100,0%

Tabel 35. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa USU

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 16 28.6% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 37 66.1%

3. X < 9.33 Rendah 3 5.3%

Tabel 36. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa NOMMENSEN

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 14.3% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 8 57.1% 3. X < 9.33 Rendah 4 28.6%

Total 14 100,0%

Tabel 37. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa UMA

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

1. X ≥ 14.67 Tinggi 4 25% 2. 9.33 ≤ X < 14.67 Sedang 12 75%

3. X < 9.33 Rendah 0 0

Total 16 100,0%

Mean empirik perceived behavioral control (� = 12.38) berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 29 (72.5%) subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor perceived behavioral control yang berada pada kategori sedang, kemudian 37 (66.1%) subjek yang berasal dari USU memiliki skor perceived behavioral control yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor perceived behavioral control subjek yang

berasal dari Nommensen terdapat 8 (57.1%) subjek berada pada kategori sedang, dan sebanyak 12 (75%) subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor perceived behavioral control pada kategori sedang.

Dokumen terkait