• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Tes dan Wawancara a Siswa Kode RER

Dalam dokumen 3.SKRIPSI SIAP Kumpulkan OKE (Halaman 71-181)

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Tes dan Wawancara a Siswa Kode RER

Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan subjek RER, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut:

SOAL 1a

1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut! a. (8. 2-3)2 =

JAWABAN

Pada jawaban ini, peneliti menemukan kesalahan pada langkah kedua yaitu ketidaktelitian dalam penulisan tanda negatif, yang seharusnya -3, tetapi subjek RER hanya menuliskan 3. Sehingga subjek RER tidakfasih dalam mengerjakan soal 1a.

Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1a beserta sifat yang kamu pakai!”

(2)RER : “kalo salah gimana Pak?” (3)Peneliti : “Tidak apa-apa, ayo dijelaskan.”

(4)RER : “Pertama 8 diubah dulu jadi 23, terus karena bilangan

pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi.”

(5)Peneliti : “Setelah itu pakai sifat apa?”

(6)RER : “Bilangan pangkat dipangkatkan Pak. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 20 sama dengan satu.” (sambil menunjuk

hasil)

(7)Peneliti : “Pada langkah kedua ini menurut kamu sudah benar atau ada yang salah?” (sambil menunjuk langkah kedua)

(8)RER : “ohh iya... ini yang benar -3. Kurang sedikit ini Pak.” (siswa terkejut, sambil menunjuk yang salah).

(9)Peneliti : “Nah, itu berarti kurang teliti. Padahal hasilnya sudah benar. sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain!”

(10)RER : “Cara yang lainnya gimana to Pak. Saya nggak bisa.”

(11)Peneliti : “Masak nggak bisa? Kalo gitu coba kamu buat contoh soal baru beserta penyelesaiannya!”

(12)RER : “Enggak bisa juga Pak. Hehee..”

Subjek RER tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara (percakapan 10). Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya dan tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya (percakapan 12). Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 1a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

SOAL 1b

1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut! b. (4. 2-2)2 =

Subjek RER mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “ayo penyelesaian 1b coba dijelaskan!”

(2)RER : “Kalo ini 4 diubah dulu jadi 22, bilangan pokoknya sama jadi

pangkatnya dijumlah, 2+(-2) hasilnya nol. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 20 sama dengan satu.” (sambil menunjuk

hasil)

(3)Peneliti : “Langkah kedua ini tadi pakai sifat apa?” (sambil menunjuk) (4)RER : “bilangan berpangkat dipangkatkan Pak.”

(5)Peneliti : “Sipp, sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain!” (6)RER : “Nggak bisa lagi Pak.”

(7)Peneliti : “Contoh soal lain kalo gitu!” (8)RER : “Enggak ada Pak”

Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara (percakapan 2 dan 4), subjek RER bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1b, sehingga subjek RER dalam kategori fasih.

Subjek RER tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara (percakapan 6). Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya, serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya (percakapan 8). Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 1b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif!

a. (a-2. b)3 =

JAWABAN

Subjek RER mengerjakan soal 2a dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “sekarang jelaskan penyelesaian soal 2a, kamu dapat a-6 x b3, -6

dan 3 ini dari mana?” (sambil menunjukkan)

(2)RER : “Kalo -6 dari (-2) x 3, kalo 3 itu dari 1 x 3. Gitu ya pak?” (3)Peneliti : “Iya. Itu sifat apa?”

(4)RER : “Perkalian bilangan dipangkatkan ya Pak?”

(5)Peneliti : “Perpangkatan dari perkalian bilangan pangkat. Kalo dari a-6b3

ke hasilnya ini pakai sifat apa?” (sambil menunjuk) (6)RER : “Pangkat negatif.”

(7)Peneliti : “Bagus. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” (8)RER : “ Enggak punya Pak.”

Pada hasil tes untuk soal 2a, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek RER menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat (percakapan 2), jika dituliskan akan menjadi a(-2)x3 b1x3. Berdasarkan tes dan wawancara, subjek

RER dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 8). Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya dan juga tidak mempunyai contoh lain (percakapan 8). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas

yang dipenuhi subjek RER untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 2b

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif!

b. (a2)-1 x (a2) 3 =

JAWABAN

Subjek RER mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “kalo 2b ini kamu dapat a-2 dan a6, -2 dan 6 ini dari mana?”

(sambil menunjukkan)

(2)RER : “Ohh.. kalo -2 dari hasil 2 x (-1). Kalo 6 dari hasil 2 x 3.” (3)Peneliti : “Selanjutnya ini pakai sifat apa?” (sambil menunjuk)

(4)RER : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena bilangan pokok sama, jadi pangkate dijumlah, hasilnya a4.”

(5)Peneliti : “Okee.. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” (6)RER : “ Enggak punya Pak.”

Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek RER menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat (percakapan 2), jika dituliskan akan menjadi a(-2)x1.a2x3. Berdasarkan tes dan wawancara, subjek

RER dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 6). Sehingga tidak

memunculkan kebaruan dari hasilnya dan juga tidak mempunyai contoh lain (percakapan 6). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 2d

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif! d.

3

a−6 =

JAWABAN

Subjek RER mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Untuk soal 2d masuk pada sifat apa?” (2)RER : “Pangkat pecahan.”

(3)Peneliti : “Bagus.. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” (4)RER : “Hehee... Enggak punya Pak.”

Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek RER fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek RER tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan kebaruan (percakapan 4). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 3a

3. Carilah nilai x! a. 22x = 16

JAWABAN

Peneliti melihat adanya penulisan tanda ‘sama dengan’ yang tidak semestinya dituliskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” (2)RER : “Persamaan Pangkat Pak.”

(3)Peneliti : “Maksdnya tanda sama dengan berturut-turut ini apa?” (4)RER : “Ya ini 22x = 16 = 22x = 24 = 2x = 4, terus x ketemu.”

(5)Peneliti : “Seharusnya dua tanda ‘sama dengan’ diawal ini tidak perlu ditulis (sambil menunjukkan). Justru ini yang membuat kalimat matematikanya salah. Karena dari 22x = 24 bilangan pokoknya

sudah sama, sehingga hanya diambil persamaan pangkatnya saja yaitu 2x = 4. Kalaupun diberi tanda penghubung yang ‘jika dan hanya jika’ (). Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” (6)RER : “Tidak punya Pak.”

Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek RER tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3a (percakapan 4 dan 5). Subjek RER juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan kebaruan (percakapan 6). Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 3a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

SOAL 3b

3. Carilah nilai x!

b.

3

2x-1 = 271 JAWABAN

Peneliti melihat adanya penulisan tanda ‘sama dengan’ yang tidak semestinya dituliskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Untuk soal 3b ini kamu juga menuliskan tanda ‘sama dengan’ diawalnya, kamu pahamnya juga seperti soal 3a?”

(2)RER : “Iya Pak.”

(3)Peneliti : “Ya seharusnya “jika dan hanya jika” () lagi. Punya ide cara lain atau contoh lainnya tidak?”

(4)RER : “Tidak punya Pak.”

Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek RER tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b (percakapan 2). Subjek RER juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan kebaruan (percakapan 4). Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek RER dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan,

sehingga berada pada Tingkat 1. b. Siswa Kode NEW

Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NEW, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut:

SOAL 1a

1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut! a. (8. 2-3)2 =

JAWABAN

Subjek NEW mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1a beserta sifat yang kamu pakai!”

(3)Peneliti : “Tapi ini bisa mengerjakan, coba sambil diingat-ingat! Kalau langkah kedua gimana ini?”

(4)NEW : “Kalau ini 8 diubah dulu jadi 23, terus pangkatnya 2x3 jadi 26,

karena bilangan pokoknya sama jadi 26+(-6) hasilnya 20 sama

dengan 1.”

(5)Peneliti : “Pakai sifat apa itu tadi?”

(6)NEW : “Perkalian Bilangan berpangkat Pak.”

(7)Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain!” (8)NEW : “Begini ya Pak” (menunjukkan cara lain)

(9)Peneliti : “coba dijelaskan!”

(10)NEW : “Awale 2-3 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1

23 , lalu yang 8 diubah jadi 23 dipangkat 2 lagi menjadi 26 dan yang

1

23 juga dipangkat 2 menjadi 1

26 kalo diteruskan ini dicoret hasilnya 1.”

(11)Peneliti : “Pakai sifat apa yang dipangkatkan 2 ini” (12)NEW : “Hehe.. Lupa Pak.”

(13)Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya!” (14)NEW : “Tidak bisa Pak.”

Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NEW tidak ingat sifat yang dipakai untuk mengerjakan sehingga tidak fasih dalam menyelesaikan soal 1a (percakapan 2 dan 12). Subjek NEW mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 8) sehingga subjek NEW fleksibel dalam mengerjakan sial 1a, tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya (percakapan 14). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 1a adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2.

SOAL 1b

1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut! b. (4. 2-2)2 =

JAWABAN

Subjek NEW mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Sekarang jelaskan penyelesaiannya soal 1b!”

(2)NEW : “Yang langkah pertama belum ingat sifatnya Pak, hehee.. caranya 4 dipangkat 2, dan 2-2 dipangkat 2. Lalu 4 diubah 22

dipangkat 2 lagi menjadi 24, yang 2-2 pangkat 2 jadi 2(-2)x2

hasilnya 2-4.”

(3)Peneliti : “Yang pertama tadi, sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Okee.. selanjutnya?”

(4)NEW : “karena bilangan pokoknya sama pakai sifat perkalian bilangan berpangkat menjadi 24+(-4) jadi 20 hasilnya 1.”

(5)Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain!” (6)NEW : (menunjukkan cara lain)

(8)NEW : “Awale 2-2 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1

22 sehingga menjadi 1

4 dan dicoret dengan 4 hasilnya 1” (9)Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya!” (10)NEW : “Tidak bisa Pak.”

Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NEW tidak fasih dalam menyelesaikan soal 1b (percakapan 2). Subjek NEW mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 6) sehingga subjek NEW fleksibel dalam mengerjakan sial 1b, tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya (percakapan 10). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 1b adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2.

SOAL 2a

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif! a. (a-2. b)3 =

JAWABAN

Subjek NEW mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Sekarang jelaskan penyelesaian kamu di soal 2a!”

(2)NEW : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a-2 dipangkat 3 sehingga a(-2)x3

menjadi a-6, dan b dipangkat 3 manjadi b3.

(3)Peneliti : “Okee.. selanjutnya?”

(4)NEW : “a-6 diubah ke pangkat positif menjadi 1

a6 . Dan hasilnya

1

a6 .b3”

(5)Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain!” (6)NEW : “Hehe.. enggak bisa Pak

(7)Peneliti : “Buatkan contoh lain kalau gitu!” (8)NEW : “Nyerah Pak.”

Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara (percakapan 2 dan 4), subjek NEW bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NEW dalam kategori fasih.

Subjek NEW tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara (percakapan 6). Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya, serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya (percakapan 8). Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 2b

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif! b. (a2)-1 x (a2) 3 =

Subjek NEW mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a-2 dan a6, -2 dan 6 ini dari mana?”

(sambil menunjukkan)

(2)NEW : “-2 dari hasil 2 x (-1). 6 dari hasil 2 x 3.”

(3)Peneliti : “Selanjutnya ini pakai sifat apa?” (sambil menunjuk)

(4)NEW : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a4.”

(5)Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” (6)NEW : “ Enggak Pak.”

Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek NEW menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat (percakapan 2), jika dituliskan akan menjadi a(-2)x1.a2x3. Berdasarkan tes dan wawancara, subjek

NEW dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 6). Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya dan juga tidak mempunyai contoh lain (percakapan 6). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 2d

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif! d.

3

a−6 =

JAWABAN

Subjek NEW mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” (2)NEW : “Pangkat pecahan Pak.”

(3)Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” (4)NEW : “Enggak punya Pak.”

Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NEW fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek NEW tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru (percakapan 4). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a

3. Carilah nilai x! a. 22x = 16

JAWABAN

Subjek NEW mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” (2)NEW : “Persamaan pangkat sederhana.” (3)Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan!”

(4)NEW : “Pertama 16 diubah menjadi 24. Sehingga bilangan pokoknya

sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 lalu ketemu x nya 4 dibagi 2 hasilnya 2.”

(5)Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” (6)NEW : “Tidak ada Pak.”

Subjek NEW mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek NEW fasih

dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek NEW tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru (percakapan 6). Peneliti menyimpulkan bahwa

komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 3a adalah

kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 3b

3. Carilah nilai x!

b.

3

2x-1 = 1

27 JAWABAN

Subjek NEW melakukan kesalahan pada perhitungan hasil akhir di soal 3b. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” (2)NEW : “Persamaan pangkat sederhana.” (3)Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan!” (4)NEW : “Pertama 1

27 diubah menjadi 1

33 dan bisa ditulis 3

-3.

Karena bilagan pokoknya sudah sama-sama 3. Lalu diambil persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya x = 1.”

(5)Peneliti : “Sudah yakin dengan hitungannya x = 1?” (6)NEW : “Kayake yakin Pak.”

(7)Peneliti : “2 dibagi -2 kan hasilnya -1.” (8)NEW : “Ohh.. iya Pak.”

(9)Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” (10)NEW : “Enggak Pak. Hehee..”

Subjek NEW kurang tepat pada penghitungan hasil akhir yang seharusnya x= -1, NEW memberikan jawaban x=1. Sehingga subjek NEW tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b. Dengan didukung hasil wawancara, dimana subjek NEW tidak mampu memberikan cara penyelesaian yang lain (percakapan 10). Serta tidak memunculkan contoh baru (percakapan 10). Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek NEW dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan,

sehingga berada pada Tingkat 1. c. Siswa Kode NS

Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NS, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut:

SOAL 1a

1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut! a. (8. 2-3)2 =

Pada jawaban ini, langkah awalnya sudah benar. Akan tetapi subjek NS tidak mampu menyederhanakan dan mencari nilainya. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya!” (2)NS : “Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan

berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 8dipangkat 2, dan 2-3

dipangkat 2 menjadi 2(-3)x2 hasilnya 2-6.”

(3)Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?”

(4)NS : “Nah.. Saya bingung ini pangkatnya banyak ow Pak.” (5)Peneliti : “Coba pakai cara lain yang lebih sederhana!” (6)NS : “Gak bisa oww Pak.”

(7)Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya, yang hampir mirip soal ini tapi angkanya sebisa kamu!”

(8)NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..”

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak mampu menyederhanakan, dan mencari mencari nilai akhir (percakapan 2). Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 1a. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 6). Serta tidak mampu memunculkan contoh baru (percakapan 8). Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 1a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

SOAL 1b

1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut! b. (4. 2-2)2 =

JAWABAN

Subjek NS mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kerjaan kamu untuk soal 1b!”

(2)NS : “Pakai sifat perpangkatan bilangan berpangkat. Caranya 4 dipangkat 2, dan 2-2 dipangkat 2. Lalu 4 diubah 22 dipangkat 2

lagi menjadi 24, yang 2-2 pangkat 2 jadi 2(-2)x2 hasilnya 2-4.”

(3)Peneliti : “Bagus.. selanjutnya?”

(4)NS : “Karena bilangan pokoknya sama, maka pakai sifat perkalian bilangan berpangkat menjadi 24+(-4) sama dengan 20 hasilnya 1.”

(5)Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain!” (6)NS : “Tidak bisa Pak.”

(7)Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya!” (8)NS : “Tidak bisa juga Pak.”

Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NS fasih dalam menyelesaikan soal 1b (percakapan 2 dan 4). Subjek NS tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 6), tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya (percakapan 8). Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 1b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1.

SOAL 2a

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif!

JAWABAN

Pada jawaban ini, langkah awalnya sudah benar. Akan tetapi subjek NS tidak mampu menyederhanakan dan merubah kepangkat positif. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 2a dan sifatnya!” (2)NS : “Yang langkah pertama sifatnya perpangkatan perkalian

bilangan berpangkat Pak. Untuk caranya a-2 dipangkat 3

sehingga a(-2)x3 menjadi a-6, dan b dipangkat 3 manjadi b3.”

(3)Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?” (4)NS : “Nah.. Saya bingung ini Pak.”

(5)Peneliti : “Coba pakai cara lain, ini kan tinggal merubah kepangkat positif sesuai perintah soalnya!”

(6)NS : “Bingung oww Pak, ini ada a dan b.”

(7)Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya kalau gitu, yang hampir mirip soal ini!”

(8)NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..”

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak mampu menyederhanakan, dan tidak mampu merubah kepangkat positif. (percakapan 2). Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2a. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 6). Serta tidak mampu memunculkan contoh baru (percakapan 8). Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 2a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif!

b. (a2)-1 x (a2) 3 =

JAWABAN

Jawaban yang diberikan subjek NS tidak tepat dan NS tidak mampu menyelesaikan soal ini. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 2b, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian kamu untuk soal 2b ini maksudnya gimana!”

(2)NS : “Nah.. Saya bingung ini Pak.” (3)Peneliti : “Coba pakai cara lain!” (4)NS : “Bingung oww Pak.”

(5)Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya kalau gitu, yang hampir mirip soal ini!”

(6)NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..”

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak menyelesaikan soal 2b (percakapan 2). Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2b. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain (percakapan 4). Serta tidak mampu memunculkan contoh baru (percakapan 6). Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 2b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0.

SOAL 2d

2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif! d.

3

a−6 =

Pada jawaban ini, penulisan pangkat pecahannya kurang tepat. Dan subjek NS tidak mampu menyederhanakan dan merubah kepangkat positif. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut:

(1)Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 2d dan sifatnya!” (2)NS : “Sifatnya gak tahu ini Pak, pokoknya ini pangkatnya bilangan

dibagi pangkatnya akar.” (3)Peneliti : “ −6

3 ini pangkatnya?” (sambil menunjuk) (4)NS : “Iya Pak.”

(5)Peneliti : “Kok penulisannya berjajar? Seharusnya agak ke atas.”

Dalam dokumen 3.SKRIPSI SIAP Kumpulkan OKE (Halaman 71-181)

Dokumen terkait