• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

3.7 Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang diperlukan adalah uji normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parameter Kolmogorov-Smirnov (K-S). Setelah dilakukan uji K-S kita dapat menarik kesimpulan, jika nilai sig. atau probabilitas <0.05 berarti data tidak terdistribusi secara normal, sedangkan jika angka probabilitas >0.05, maka data tersebut terdistribusi secara normal.

Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.27276607

Most Extreme Differences Absolute .153

Positive .153

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .906

Asymp. Sig. (2-tailed) .385

a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS 21

41

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,906 dengan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,385 (Sig. > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dari grafik uji normalitas pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Normal Probability Plot Sumber : Output SPSS 21

Berdasarkan Gambar 3.2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang artinya data dalam

penelitian ini terdistribusi secara normal.

3.7.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) guna mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas. Pengujian dapat dilakukan dengan cara

melihat nilai tolerance dari lawannya dan melihat Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2011). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10.

Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) ROE .984 1.016 MOWN .984 1.016 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Output SPSS 21

Pada Tabel 3.5 dapat kita lihat bahwa variabel independen dan variabel

pemoderasi secara keseluruhan memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan pada model regresi tidak terdapat multikolinearitas. 3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya melalui grafik scatterplot. Kesimpulan diambil dengan melihat persebaran titik pada scatterplot dengan dasar analisis tidak terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas,

43

serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).

Hasil scatterplot dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini:

Gambar 3.3 Grafik Scatterplot Sumber : Output SPSS 21

Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis dengan grafik scatterplot memiliki kelemahan yang cukup signifikan, karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil plotting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot (Ghozali, 2011).

3.7.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi diantara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka hal

tersebut merupakan masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari masalah autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson (DW Test). Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lain lagi.

Tabel 3.6 Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 2.065

a. Predictors: (Constant), MOWN, ROE b. Dependent Variable: PBV

Sumber : Output SPSS 21

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 0 < d < dl, artinya ada autokorelasi

dl ≤ d ≤ du, artinya tidak ada kesimpulan 4-dl < d < 4, artinya ada autokorelasi

(4-du) ≤ d ≤ (4-dl), artinya tidak ada kesimpulan

45

Pada tabel Durbin-Watsondengan α = 0,05 dan K = 2 dl (batas bawah) = 1,3433

du (batas atas) = 1,5838

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai DW untuk variabel dependen (PBV) sebesar 2,065, maka nilai DW berada di daerah du < d < (4-du) yaitu 1,343<2,065< 2,416, yang berarti bahwa tidak ada autokorelasi.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas serta dampaknya terhadap harga saham perusahaan sektor keuangan yang listing di BEI periode 2009-2013, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perkembangan Struktur Kepemilikan Manajerial

Rata-rata kepemilikan manajerial empat perusahaan tergolong buruk, karena terlalu kecil persentasenya, sehingga tidak dapat memotivasi manajer untuk meningkatkan kinerja. Dua perusahaan lainnya juga

tergolong buruk dikarenakan persentasenya terlalu tinggi, manajer merasa sebagai pemegang saham mayoritas cenderung bertindak demi

kepentingannya sendiri, akibatnya pengambilan keputusan tidak efektif dan mungkin saja beresiko bagi perusahaan. Satu perusahaan tergolong wajar dalam persentase kepemilikan. Tiga perusahaan dapat dikatakan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, satu perusahaan konstan atau tidak terdapat perubahan kepemilikan manajerial selama periode penelitian, sedangkan tiga perusahaan lainnya berfluktuatif dan cenderung mengalami penurunan.

71

2. Perkembangan Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis data empat perusahaan mengalami peningkatan, sedangkan tiga perusahaan lainnya cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan perhitungan rata-rata ROE masing-masing perusahaan,satu perusahaan memiliki ROE yang rendah, sementara enam lainnya tergolong tinggi. Masing-masing perusahaan harus bisa meningkatkan perolehan laba agar kondisi perusahaan semakin membaik.

3. Perkembangan Harga Saham

Secara keseluruhan perusahaan sektor keuangan memiliki PBV yang fluktuatif setiap tahunnya. Enam perusahaan memiliki PBV yang tergolong tinggi, sementara satu perusahaan lainnya tergolong rendah Meningkatnya harga saham perusahaan menandakan prospek perusahaan yang baik kedepannya.

4. Kepemilikan manajerial (MOWN) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan (ROE). Hasil ini diketahui dari nilai

unstandardized beta pada persamaan 1 sebesar -5,826 dengan signifikansi pada 0.467 (>0,05).

5. Profitabilitas perusahaan (ROE) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham (PBV). Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta pada persamaan 2 sebesar 0,115 dengan signifikansi pada

0.001(<0,05).

6. Kepemilikan manajerial (MOWN) tidak berpengaruh terhadap harga saham (PBV). Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta pada persamaan 3 sebesar -0,890 dengan signifikansi pada 0.536 (>0,05).

Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham (PBV). Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta pada persamaan 3 sebesar 0,113 dengan signifikansi pada 0.001 (<0,05). 7. Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara

kepemilikan manajerial dan profitabilitas terhadap harga saham

perusahaan sektor keuangan yang listing di BEI periode 2009-2013. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel (7,211 > 3,29).

5.2 Saran

1. Berdasarkan pada hasil penelitian, perusahaan disarankan untuk lebih

memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba agar dapat meningkatkan harga saham perusahaan.

2. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa masih terdapat faktor lain yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan yang belum dimasukkan dalam model penelitian ini. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang harga saham untuk dapat menambahkan variabel-variabel lain yang

berpengaruh terhadap harga saham seperti keputusan investasi, kebijakan hutang, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan.

3. Perusahaan harus mengoreksi kembali prospek kegiatan yang dijalankan perusahaan agar lebih produktif, sehingga para pemegang saham akan merasakan keuntungan yang lebih besar dari biaya modalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Irma. 2011. Pengaruh Investment Opportunity Set dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Skripsi terpublikasi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Arthur, J Keown, et al. 2004. Prinsip-prinsip dan Aplikasi Manajemen Keuangan.

Jakarta. Penerbit Indeks.

Brigham, and Ehrhardt, 2005. Financial Management: Theory and Practic. Eleventh Edition. Thomson South-Western Ohio, United States of America.

Brigham, Eugene; Louis C. Gapenski dan Philip R. Daves. 1999. Intermediate Financial Management. New Jersey-USA: Prentice-Hall.

Brigham, Eugene F; Joel F, Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Delapan. Jakarta.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2009. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham F.Eugene dan Houston, Joel. (2010). Dasar–Dasar Manajemen

Keuangan: Assetials of Financial Management. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Claessens, S., S. Djankov, and L.H.P. Lang. 2000. The Separation of Ownership and Control in East Asian Corporation. Journal of Financial Economics 58.

Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond. 1999.

Agency Problems and the Simultaneity Decision Making the Role of Institusional Ownership. International Review of Financial Analysis. Vol. 8, No.2.

Terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura. Vol. 12. No.1, h. 71-86.

Fahrizal, Helmy. 2013. Pengaruh ROA, ROE dan IOS terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi terpublikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta

Fakhruddin dan Sopian Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Buku satu. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hardiningsih, Pancawati dan Sofyaningsih, Sri. 2011. Struktur Kepemilikan,

Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1.

Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan Survey pada Perusahaan Manufaktur di PT. Bursa Efek Indonesia. SNA XI: Ikatan Akuntan Indonesia.

Hermuningsih, Sri, 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan Oktober 2013, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa. Yogyakarta.

Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership structure. Journal of Financial Economics. vol 13, pp.305-360.

Jensen, M. 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review.

Matrsila, Ika Surya dan Meiranto, Wahyu. 2013. Pengaruh Coorporate

Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Journal of Accounting Vol.2 No.4 Tahun 2013. Semarang

Mirawati, 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Realestate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal terpublikasi Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang. Morck, Randall, Shleiver, Andrei and Vishny, Robert.W. 1988. Management

Ownership and Market Valuation (An Empirical Analysis). Journal of Financial Economics 20 (1988) 293-315. North-Holland.

Nathaniel, Nicky. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Nofrita, Ria. 2013. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Deviden sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal terpublikasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Tahun 2013.

Nurlela, Ika, dan Islahudin, 2008. Pengaruh Coorporate Social Responbility terhadap Nilai Perusahaan dengan Presentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Nur’aeni, Dini, 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI). Skripsi terpublikasi Universitas Diponegoro. Semarang.

Paranita. E, S.2007. Analisis Pengaruh Inseder Ownership, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. ASET Jurnal. Volume 9 Nomor 2: Agustus: 464-493.

Perdana, Rizky Agustine Putri, Darminto dan Sudjana, Nengah. 2012. Pengaruh ROE, EPS dan DER terhadap Harga Saham.

http://www.e-jurnal.com/2014/05/pengaruh-return-on-equity-roe-earning.html diakses tanggal 23 Maret 2015.

Primasari, Bardarita Pulung, 2011. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009). Skripsi terpublikasi Univesitas Sebelas Maret. Surakarta

Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi, 2008. Pengaruh Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur.

Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi terpublikasi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (UNDIP). Semarang.

Sari, 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Investasi Sebagai Variabel Moderating. Thesis terpublikasi Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.

Schroeder, Richard G., Myrtle W. Clark, Jack M. Cathey, 2001, Accounting Theory and Analysis–Text Cases and Readings. 7th Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York.

Shaw, K. W.2003. Corporate Disclosure Quality, Earnings Smoothing, and

Earnings’ Timeliness. Journal of Business Research 56 : 1043-1050. Shleifer, A. dan R.W. Vishny. 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal

of Finance Vol.52, No.2. (Jun., 1997), pp.(737-738).

Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’ud. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus 2006.

Silveira and Barros. 2006. Corporate Governance Quality and Firm Value in Brazil. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=923310.

Diakses pada 28 Februari 2015.

Soliha, Euis, Taswan, September 2002, Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, STIE STIKUBANK, Semarang.

Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Penerbit Alphabeta. Bandung. Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.9, No.1.

Suranta, Edi dan Puspita, Pratama Midiastuty. 2003. Analisis Hubungan Struktur Kepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan dan Investasi dengan Model Persamaan Linear Simultan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 6, No. 1, h. 54-68.

Wahyudi, U. dan Perwestri, Hartini.P. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. SNA IX: Ikantan Akuntan Indonesia.

Wiranata, Y.A. dan Nugrahanti, Y.W. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1, Mei 2013, 15-26.

Yulius Jogi Christiawan dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No.1, Mei 2007: 1-8

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2009-2011. Institute for Economic and Financial Research (ECFIN).Jakarta: PT Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id

Dokumen terkait