• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan

4.2. Hasil Uji Coba

Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada 4 metode pengurutan yaitu selection sort, selection model insert, selection sort model new list dan merge sort. Diberikan nilai input Max Item Value 1000 dan 1000000, sedangkan nilai Max Item pada 10, 500 dan 1000 untuk masing-masing Max Item Value tersebut. Dan data yang diberikan untuk keempat kondisi tersebut juga sama. Berikut akan ditampilkan hasil pengamatan yang sudahdilakukan.

4.2.1 Pengurutan pada Max Item = 10

Pengurutan pada Max Item 10 dilakukan dengan membandingkan pada 2 nilai Max Item Value yaitu Max Item Value = 1000 dan 1000000.

Gambar 4.1 Item Tampilan hasil pada max item 10 dan Max Value 1000

a. Max Item Value = 1000

Pada kondisi max item 10 dan Max Item Value 1000 terlihat hasil pengurutan data seperti gambar 4.2. Dari keempat metode yang digunakan dapat diamati bahwa pada kondisi ini waktu eksekusi yang paling cepat yaitu pada metode selection sort sebesar 0,0505 x 10-3 sec, selection model insert sebesar 0,0642x 10-3 sec, selanjutnya selection sort new list sebesar 0,0647 x 10-3 sec dan merge sort sebesar 0,0768 x 10-3 sec. Dari keempat nilai eksekusi tersebut metode marge sort memiliki waktu eksekusi yang paling lama untuk kondisi max item 10. Dari hasil ini terlihat bahwa metode selection sort cukup baik dalam melakukan sorting dibandingkan merge sort.

a.Selection Sort b Selection Sort Model Insert

b.

Selection sort d. Merge Sort

Gambar 4.2 Pengurutan pada Max Item 10 Max Item Value = 1000

Pada gambar 4.3 jelas telihat perbedaan kompleksitas waktu dari keempat metode sorting yang ditampilakan pada grafik, yang menujukan waktu terbaik pada selection sort dan terburuk ada pada merge sort.

Gambar 4.3 Grafik perbandingan keempat pengurutan untuk Max Item 10 Max Item Value = 1000

b. Max Item Value = 1000000

Pengurutan pada Max Item 10 dilakukan denganMax Item Value yaitu Max Item Value = 1000000.

Pada kondisi Max item 10 dan Max Item Value 1000000 dengan data yang diberikan pada keempat kondisi sama maka diperoleh hasil pengurutan seperti pada gambar 4.5. Pada kondisi ini waktu eksekusi tercepat pada metode selection sort sebesar 0,0611 x 10-3 sec, selanjutnya metode selection model insert sebesar 0,0650 x 10-3 sec, merge sort sebesar 0,0674 x 10-3 sec, metode selection sort model new list 0,0931 x 10-3 sec. Pada kondisi ini metode selection sort model new list memerlukan waktu paling lama untuk eksekusi bila dibandingkan dengan ketiga metode lainnya. Dari hasil ini terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar keempat algoritma yang digunakan.

a. Selection sort b. Selection sort model insert

Gambar 4.5 Hasil pengurutan pada Max item 10 dan Max Item Value 1000000

Grafik pada gambar 4.6 menunjukan perbedaan kompleksitas waktu untuk keempat metode pengurutan tidak begitu signifikan, namun selection sort pada percobaan ini lebih unggul dari ketiga pengurutan lainnya.

Gambar 4.6. Grafik perbandingan keempat pengurutan untuk Max Item 10 Max Item Value = 1000000

4.2.2 Pengurutanpada Max Item = 500

Pengurutan pada Max Item 500 dilakukan dengan membandingkan pada 2 nilai Max Item Value yaitu Max Item Value = 1000 dan 1000000.

Gambar 4.7 Pengurutan Pada Max Item 500 Max Item Value=1000

a. Max Item Value = 1000

Pada kondisi Max item 500 dan Max Item Value 1000 dengan data yang diberikan pada keempat kondisi sama maka diperoleh hasil pengurutan seperti pada gambar 4.8. Pada kondisi ini waktu eksekusi tercepat pada metode merge sort sebesar 1,495 x 10-3 sec, selanjutnya selection sort new list 1,777x 10-3 sec, metode selection model insert sebesar 1,876 x 10-3 sec dan selection sort sebesar 1,975 x 10-3 sec. Pada kondisi ini metode selection sort memerlukan waktu paling lama untuk eksekusi bila dibandingkan dengan ketiga metode lainnya.

a. Selection sort b. Selection sort model insert

c. Selection sort New List d. Merge Sort. Gambar 4.8 Hasil pengurutan pada Max item 500 dan

Max Item Value 1000

Percobaan ini memperlihatkan dominasi dari merge sort jauh lebih unggul kompleksitas waktu dari selection sort, terlihat pada grafik pada gambar 4.9. Namun selection sort model insert dan selection sort model new list yang penulis tambahkan memliki waktu yang tidak signifikan dengan merge sort.

Gambar 4.9 Grafik perbandingan keempat pengurutan untuk Max Item 500 Max Item Value = 1000

b. Max Item Value = 1000000

Pengurutan pada Max Item 500 dilakukan dengan Max Item Value yaitu Max Item Value = 1000000.

Gambar 4.10 Pengurutan Pada Max Item 500 Max Item Value=1000000

Pada kondisi Max item 500 dan Max Item Value 1000000 dengan data yang diberikan pada keempat kondisi sama maka diperoleh hasil pengurutan seperti pada

gambar 4.11. Pada kondisi ini waktu eksekusi tercepat pada metode merge sort sebesar 1,773 x 10-3 sec, selanjutnya selection sort model insert 1,799 x 10-3 sec, metode selection model new list sebesar 1,893 x 10-3 sec dan selection sort sebesar 2,005 x 10-3 sec. Pada kondisi ini metode selection sort memerlukan waktu paling lama untuk eksekusi bila dibandingkan dengan ketiga metode lainnya.

a. Selection sort b. Selection sort model insert

c. Selection sort New List d. Merge Sort Gambar 4.11 Hasil pengurutan pada Max item 500 dan

Metode pengurutan yang penulis kembangkan dari motode selection sort, memiliki waktu yang lebih baik dari selection sort yaitu selection sort model insert dan selection sort model new list, sehingga perbedaan kompleksitas waktu dengan merge sort tidak terlalu signifikan, bila dibandingan merge sort dengan selection sort yang begitu jauh perbedaan kompleksitas waktunya, dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 4.12 Grafik perbandingan keempat pengurutan untuk Max Item 500 Max Item Value = 1000000

4.2.3 Pengurutanpada Max Item = 1000

Pengurutan pada Max Item 1000 dilakukan dengan membandingkan pada 2 nilai Max Item Value yaitu Max Item Value = 1000 dan 1000000.

Gambar 4.13 Pengurutan Pada Max Item 1000 Max Item Value=1000 a. Max Item Value = 1000

Pada kondisi Max item 1000 dan Max Item Value 1000 dengan data yang diberikan pada keempat kondisi sama maka diperoleh hasil pengurutan seperti pada gambar 4.14. Pada kondisi ini waktu eksekusi tercepat pada metode merge sort sebesar 3,323 x 10-3 sec, metode selection model new list sebesar 3,528 x 10-3 sec, selanjutnya selection sort model insert 3,679 x 10-3 sec dan selection sort sebesar 3,704 x 10-3 sec. Pada kondisi ini metode selection sort memerlukan waktu paling lama untuk eksekusi bila dibandingkan dengan ketiga metode lainnya. Terlihat bahwa metode merge sort membutuhkan waktu semakin cepat dibandingkan dengan metode lain dengan kondisi jumlah data yang semakin besar. Perbedaan yang dihasilkan lebih dari 1 second dengan metode lainnya. Sedangkan untuk metode selection sort, dari hasil terlihat bahwa dengan jumlah data yang semakin besar, waktu yang dibutuhkan metode ini juga semakin besar dibandingkan metode lainnya.

a. Selection sort b. Selection sort model insert

c. Selection sort New List d. Merge Sort

Gambar 4.14 Hasil pengurutan pada Max item 1000 dan Max Item Value 1000

Kecepatan kompleksitas waktu yang diciptakan merge sort selalu lebih baik dibandingkan dengan ketiga pengurutan lainnya jika max item dan max item valuenya bernilai besar. Perbedaan kompleksitas waktu telihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 4.15 Grafik perbandingan keempat pengurutan untuk Max Item 1000 Max Item Value = 1000

b. Max Item Value = 1000000

Pengurutan pada Max Item 1000 dilakukan dengan Max Item Value yaitu Max Item Value = 1000000.

Gambar 4.16 Pengurutan Pada Max Item 1000 Max Item Value=1000000

Pengurutan pada Max Item = 1000 dilakukan untuk data dengan Max Item Value 100000. Sedangkan data yang diberikan kepada masing-masing kondisi adalah data yang bentuk dan jumlahnya sama. Gambar 4.17. Merupakan hasil uji coba pada kondisi ini. Pada kondisi ini waktu eksekusi tercepat pada metode merge sort sebesar 2,660 x 10-3 sec, selanjutnya selection sort new list 3,510 x 10-3 sec, metode selection model insert sebesar 3,652 x 10-3 sec dan selection sort sebesar 3,909 x 10-3 sec. Pada kondisi ini metode selection sort memerlukan waktu paling lama untuk eksekusi bila dibandingkan dengan ketiga metode lainnya. Dengan Max Item Value yang semakin besar, metode merge sort masih lebih baik dibandingkan dengan metode lainnya. Dari hasil ini juga terlihat bahwa, dengan jumlah data yang semakin besar, metode selection sort membutuhkan waktu yang semakin besar dibandingkan dengan metode lain.

a. Selection sort b. Selection sort model insert

c. Selection sort New List d. Merge Sort

Gambar 4.17 Hasil pengurutan pada Max item 1000 dan Max Item Value 1000000

Metode selection sort model insert dan selection sort model new list selalu lebih baik dari selection sort. Pada grafik jelas telihat keunggulan 2 pengurutan yang penulis tambahakan dengan max item 1000 dan max value 1000000.

Gambar 4.18 Grafik perbandingan keempat pengurutan untuk Max Item 1000 Max Item Value = 1000000

4.3. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas hasil uji coba yang telah dilakukan. Untuk uji coba dengan Max Item 10 dengan Max Item Value 1000 dan 1000000, tidak terlihat perbedaan yang begitu signifikan antara keempat algoritma yang digunakan. Meskipun metode selection sort memiliki waktu eksekusi yang lebih baik tetapi perbedaan tersebut berkisar 0.01 detik. Sehingga perbedaan itu tidak terlalu berpengaruh karena jumlah data yang digunakan masih kecil.

Pada pengujian Max Item 500 dengan Max Item Value 1000 dan 1000000, perbedaan waktu eksekusi sudah mulai terlihat antara keempat algoritma yang diujikan. Perbedaan waktu eksekusi yang dihasilkan dalam pengujian yang dilakukan lebih dari 2 detik antara metode selection sort dengan ketiga metode lainnya. Begitu juga dengan Max Item Value 1000 menghasilkan perbedaan waktu eksekusi lebihdari 2 detik antara metode selection sort dengan ketiga metode lainnya. Merge sort menjadi metode yang paling cepat. Yang akan di bahasa pada bagian ini adalah perbedaan yang dihasilkan antara metode selection sort dengan selection sort model insert dan selection sort model new list. Metode selection sort menggunakan array sedangkan selection sort model insert dan selection sort model new list menggunakan list.

Dari hasil pengujian bahwa selection sort model new list lebih baik dari ketiga metode ini, selanjutnya selection sort model insert dan terakhir selection sort. Dapat dilihat bahwa perbedaan struktur data yang digunakan menghasilkan waktu eksekusi yang lebih baik. Dilihat dari algoritma yang digunakan, metode selection sort membutuhkan sebuah array untuk melakukan sorting data. Dan dalam prosesnya hanya terjadi perubahan data dalam index data tersebut. Sedangkan untuk metode selection sort model new list, dibutuh kandua buah list dimana list pertama merupakan list yang menyimpan data awal dan list kedua menyimpan data hasil sorting. Dalam prosesnya, list pertama akan mengalami perubahan ukuran list.

Dalam algoritma terlihat bahwa perubahan ukuran itu terjadi saat data terkecil pada list pertama dihapus dan ditambahkan pada list kedua. Jika metode selection sort model new list ini menggunakan struktur data array, kemungkinan metode ini akan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan selection sort karena sifat array yang tidak dinamis. Element array tidak dapat dihapus secara langsung kecuali element array dipindahkan ke array lainnya. Dan jika proses itu dilakukan akan membutuhkan waktu tambahan lagi untuk menghapus sebuah element array. Oleh sebab itu, pada metode selection sort model new list menggunakan tipe struktur data list karena sifat list yang dinamis. Element dalam list dapat dihapus secara langsung dan tidak akan merubah urutan index data dalam list. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa dengan menggunakan struktur data list, metode selection sort model new list dapat lebih baik dibandingkan dengan selection sort dengan menggunakan struktur data array.

Dokumen terkait