• Tidak ada hasil yang ditemukan

DARI BAHAN MORTAR

PERANCANGAN SISTEM

4. Hasil Uji Coba

Prosiding Simposium Fisika Nasional XXV ISSN 1411-4771

456 | Palangkaraya, 19-20 Oktober 2012 HASIL PENGUJIAN

Pengujian Karakterisasi

Pada pengujian karakteristik accelerometer menggunakan rotator di setting pada perubahan kemiringan -450,00 dan 450 dengan perbedaan perubahan 10, pada gambar 6 adalah grafik perubahan tegangan pada saat accelerometer digerakkan pada sumbu x sedangkan sumbu y dan z disetting konstan. Gambar 7 adalah grafik perubahan tegangan pada saat accelerometer digerakkan searah sumbu y sedangkan sumbu x dan z konstan.

Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai Vx berubah secara linier terhadap perubahan besar sudut dengan persamaan Vx=-0.006x+1,789. Dari persamaan dapat diketahui bahwa pertambahan nilai tegangan akan semakin kecil seiring dengan pertambahan sudut positif atau arah gerak kearah sisi kanan sensor accelerometer. Nilai Offset sebesar 1,789 Volt dan tegangan Vy yang bernilai konstan pada table 1.

Pada gambar 7 dapat dilihat besarnya nilai Vy berubah secara linier terhadap perubahan besar sudut dengan persamaan Vy=-0.006x+1,773. Nilai Offset sebesar 1,773 Volt dan tegangan Vx cenderung bernilai konstan pada table 2.

Gambar 6. Grafik Perubahan

Tegangan Terhadap Besar Sudut pada Sumbu X Accelerometer

Gambar 7. Grafik Perubahan Tegangan Terhadap Besar Sudut pada Sumbu Y

Accelerometer

Tabel 1. Perubahan Tegangan Keluaran terhadap sudut pada sumbu X

Tabel 2. Perubahan Tegangan Keluaran terhadap sudut pada sumbu Y

Pengujian Kerataan Jalan

Pada saat mobil berjalan, ban mobil akan mengkuti struktur jalan yang dilaluinya, sehingga sensor accelerometer yang terpasang pada mobil akan merespon sesuai gerakan ban mobil. Pada saat mobil bergerak miring, accelerometer akan m

memberikan tegangan keluaran yang dibaca oleh data akuisisi dan ditampilkan pada Visual Basic dan disimpan pada database.

Gambar 8. Pengaruh kerataan jalan terhadap perubahan besar sudut kemiringan pada sumbu X dan Y antara

Data dari pengukuran jalan adalah perubahan tegangan akibat adanya perubahan gerakan pada tiap sumbu accelerometer khusus pada sumbu Z pengukurannya dipengaruhi oleh vibration. Data time base kemudian diruba

Fourier Transform) dengan persamaan:

Dengan persamaan FFT akan diperoleh frekuensi untuk masing untuk mencari fft complex dan mendapatkan fft magnitude. Hasil berupa digunakan Microsoft excel untuk penyelesain persamaannya.

Studi pengukuran pada jalan raya puspiptek oktober 2010 kurang lebih sejauh 5 km dengan tekanan ban mobil depan 30 psi dan ban belakang 35 psi. Didapatkan hasil pada gambar 9, gambar 10 dan gambar 11 memperlihatkan karakteristik pengukuran jalan puspiptek .

Palangkaraya, 19-20 Oktober 2012 Pengujian Kerataan Jalan

Pada saat mobil berjalan, ban mobil akan mengkuti struktur jalan yang dilaluinya, sehingga sensor accelerometer yang terpasang pada mobil akan merespon sesuai gerakan ban mobil. Pada saat mobil bergerak miring, accelerometer akan membaca perubahan sudut dan memberikan tegangan keluaran yang dibaca oleh data akuisisi dan ditampilkan pada Visual Basic dan disimpan pada database.

Gambar 8. Pengaruh kerataan jalan terhadap perubahan besar sudut kemiringan pada sumbu X dan Y antara mobil dan jalan di kondisi jalan yang tidak rata

Data dari pengukuran jalan adalah perubahan tegangan akibat adanya perubahan gerakan pada tiap sumbu accelerometer khusus pada sumbu Z pengukurannya dipengaruhi

. Data time base kemudian dirubah menjadi domain frekuensi dengan ) dengan persamaan:

……….. (3)

Dengan persamaan FFT akan diperoleh frekuensi untuk masing untuk mencari fft complex dan mendapatkan fft magnitude. Hasil berupa digunakan Microsoft excel untuk penyelesain persamaannya.

Studi pengukuran pada jalan raya puspiptek oktober 2010 kurang lebih sejauh 5 km dengan tekanan ban mobil depan 30 psi dan ban belakang 35 psi. Didapatkan hasil pada dan gambar 11 memperlihatkan karakteristik pengukuran jalan

20 Oktober 2012 | 457

Pada saat mobil berjalan, ban mobil akan mengkuti struktur jalan yang dilaluinya, sehingga sensor accelerometer yang terpasang pada mobil akan merespon sesuai gerakan ban embaca perubahan sudut dan memberikan tegangan keluaran yang dibaca oleh data akuisisi dan ditampilkan pada Visual

Gambar 8. Pengaruh kerataan jalan terhadap perubahan besar sudut kemiringan pada mobil dan jalan di kondisi jalan yang tidak rata

Data dari pengukuran jalan adalah perubahan tegangan akibat adanya perubahan gerakan pada tiap sumbu accelerometer khusus pada sumbu Z pengukurannya dipengaruhi h menjadi domain frekuensi dengan FFT (Fast

……….. (3)

Dengan persamaan FFT akan diperoleh frekuensi untuk masing-masing tegangan untuk mencari fft complex dan mendapatkan fft magnitude. Hasil berupa grafik dan

Studi pengukuran pada jalan raya puspiptek oktober 2010 kurang lebih sejauh 5 km dengan tekanan ban mobil depan 30 psi dan ban belakang 35 psi. Didapatkan hasil pada dan gambar 11 memperlihatkan karakteristik pengukuran jalan

Prosiding Simposium Fisika Nasional XXV ISSN 1411-4771

458 | Palangkaraya, 19-20 Oktober 2012

Gambar 9. Gafik pengukuran kerataan jalan puspiptek pada sumbu x

Tabel 3. Data pengukuran kerataan jalan puspiptek pada sumbu x

Tabel 4. Data pengukuran kerataan jalan puspiptek pada sumbu y

Gambar 10. Gafik pengukuran kerataan jalan puspiptek pada sumbu y

Tabel 5. Data pengukuran kerataan jalan puspiptek pada sumbu z

Gambar 11. Gafik pengukuran kerataan jalan puspiptek pada sumbu z

Palangkaraya, 19-20 Oktober 2012 | 459

Gambar 12. Jalan raya puspiptek oktober 2010

Dari hasil data dapat diketahui karakteristik jalan raya puspiptek, semakin tinggi perubahan fft magnitude maka perubahan gerakan atau sudut kemiringan semakin besar pada jalan sehingga bias disimpulkan ketidak rataan jalan berbanding lurus dengan tingkat perubahan fft magnitude.

KESIMPULAN

Pada sensor, nilai sudut akan mengubah nilai tegangan, jika hanya satu sumbu yang berubah maka Tegangan sumbu lainnya cenderung konstan. Semakin kecil sudut kemiringan maka semakin kecil tegangan, Semakin tinggi FFT magnitude nya, keadaan jalan cenderung semakin rusak

DAFTAR PUSTAKA

Echols, Martin. M &Russo, mark F.1999.Automating Science and Engineering Laboratories With Visual Basic. John Wiley&Sons, Inc

Hsu, Tai-Ran.2002. MEMS&Microsystems: design and manufacture. McGraw Hill. San Jose University

Oglesby,Clarckson,H.1997. Teknik Jalan raya. Jilid Kedua. Edisi keempat. Erlangga:Jakarta

Petroutsos,Evangelos.2002.Menguasai pemrograman database Terhadap Visual Basic6.Elex media Komputindo:Jakarta

Rambe,ahmad mulia.2002.Penggunaan sensor getaran Terhadap Visualisasi Vibrasi. Fakultas teknik USU:Medan

Prosiding Simposium Fisika Nasional XXV ISSN 1411-4771

460 | Palangkaraya, 19-20 Oktober 2012

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUTE TRANSPORTASI DI

Dokumen terkait